Perubahan Bentuk Robot Perubahan Warna Pengenal Robot Perubahan Penggunaan Level Shifter Perubahan Kode dan Format Pengiriman

33 s_pid = long3.5 error + 10.0006 error - ls_error + 10.0006 error + ls_error if s_pid 70: s_pid = 70 elif s_pid -70: s_pid = -70 if j_error 20: piki = 35 + s_pidj_error + s_pid pika = 35 - s_pidj_error - s_pid elif j_error = 20: piki = 0 + s_pid 2 pika = 0 - s_pid 2 if -0.5 error 0.5 and j_error = 0: piki = 80 pika = 80 if piki = 15: piki = 0 elif piki = 99: piki = 99 if pika = 15: pika = 0 elif pika = 99: pika = 99 if kon == A: pii = piki pia = pika elif kon == B: pii = pika pia = piki ls_error = error ki.ChangeDutyCycleintpii ka.ChangeDutyCycleintpia

4.2 Perubahan Perancangan

Pada penelitian iini terjadi perubahan perancangan pada Bentuk Robot, penggunaan level shifter, perubahan kode dan format komunikasi.

4.2.1 Perubahan Bentuk Robot

Bentuk robot berubah dari gambar 3.2 sampai gambar 3.6 menjadi bentuk lingkaran seperti pada gambar 4.1 sampai dengan gambar 4.7 . Perubahan bentuk ini dimaksutkan 34 supaya jika robot ini menabrak maka akan lebih mudah untuk lolos jika berbentuk lingkaran.

4.2.2 Perubahan Warna Pengenal Robot

Warna pengenal robot pada bab peranacangan adalah merah sebagai depan dan biru sebagai belakang robot berubah menjadi ungu sebagai depan dan biru sebagai belakang. Perubahan ini dikarenakan menurut coach computer warna merah terlalu dekat dengan warna bola yang berwarna orange.

4.2.3 Perubahan Penggunaan Level Shifter

Gambar 4.12 Log. Pada perancangan BAB III gambar 3.8 yaitu penggunaan DT-Proto Arduino Pi- Shield digantikan Logic Level Conferter 4 channel. Dengan alasan pada penelitian ini penggunaan level shifter hanya dibutuhkan untuk tiga port GPIO yaitu untuk masukan sensor pendeteksi bola, keluaran driver Solenoid, dan keluaran motor penggiring bola. Sedangkan untuk driver motor L298 dapat dihubungkan langsung ke GPIO raspberry pi, karena logika tinggi pada ic L298 adalah 2,3 sampai dengan 5 VDC[18] sehingga level tegangan GPIO dapat mengontrol IC tersebut. 35

4.2.4 Perubahan Kode dan Format Pengiriman

Pada perancangan Kode dan Format Pengiriman di tunjukan oleh tabel 3.1. Pada Penelitian ini Kode dan Format Pengiriman antara Coach Computer dengan robot berubah. Menjadi seperti ditunjukan oleh tabe 4.2. Perubahan ini karena data yang lain tidak perlu dikomunikasikan. Data telah diolah oleh coach computer jadi penelitian ini menjadi lebih efisien karena tiak mrengirim data yang kurang perlu. Tabel 4.2 Format Penerimaan Data Kode variabel Format Data 9 Arah Serang A B 8 Radius 0 - 9 0 – 9 0 - 9 7 Sudut + - 0 -1 0 – 9 0 – 9 + - 0 - 9 0 – 9 0 - 9 6 Tendang 0 1 5 Kirim 0 1 Berhenti ‘exit’ Arah serang data akan diterima dengan format ‘9A’ atau ‘9B’ data A menandakan arah serang kanan dan B arah serang kiri. Variabel radius diterima dengan ‘8 + tiga digit bilangan’ yang menandakan jarak robot dengan target. Variabel sudut diterima dengan format ‘7’ + ‘+-’ + ‘tiga digit pv_sudut’ + ‘+-’ + ‘ tiga digit sp sudut’ terjadi perubahan dari perancangan yaitu dalam perancangan data pv dan sp sudut hanya diterima dengan dua digit, perubahan ini karena penelitian ini mengirim lebih dari dua digit sudut. Variabel tendang adalah tanda saat robot harus melakukan tendangan atau tidak. Diterima dengan format ‘91’ untuk menendang dan ‘90’ untuk tidak menendang. Dan variabel kirim merupaka perintah untuk memerintah robot mengirrimkan kondisi bola. Data diterima ‘51’ merupakan perintah untuk robot mengirimkan kondisi bola dan ‘50’ untuk tidak mengirimkan kondisi bola. Pada saat robot menerima perintah dari coach computer untuk mengirimkan data kondisi bola maka data ‘1’ akan dikirim jika bola telah terdeteksi oleh sensor bola pada robot dan ‘0’ jika bola tidak terdeteksi oleh robot. Arah serang data akan diterima dengan format ‘9A’ atau ‘9B’ data A menandakan arah serang kanan dan B arah serang kiri. Variabel radius diterima dengan ‘8 + tiga digit bilangan’ yang menandakan jarak robot dengan target. Variabel sudut diterima dengan format ‘7’ + ‘+-’ + ‘tiga digit pv_sudut’ + ‘+-’ + ‘ tiga digit sp sudut’ terjadi perubahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 dari perancangan yaitu dalam perancangan data pv dan sp sudut hanya diterima dengan dua digit, perubahan ini karena penelitian ini mengirim lebih dari dua digit sudut. Variabel tendang adalah tanda saat robot harus melakukan tendangan atau tidak. Diterima dengan format ‘91’ untuk menendang dan ‘90’ untuk tidak menendang. Dan variabel kirim merupaka perintah untuk memerintah robot mengirrimkan kondisi bola. Data diterima ‘51’ merupakan perintah untuk robot mengirimkan kondisi bola dan ‘50’ untuk tidak mengirimkan kondisi bola. Pada saat robot menerima perintah dari coach computer untuk mengirimkan data kondisi bola maka data ‘1’ akan dikirim jika bola telah terdeteksi oleh sensor bola pada robot dan ‘0’ jika bola tidak terdeteksi oleh robot.

4.3 Pengujian Robot