Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian

25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan objek dan sumber data dari tempat yang diteliti sehingga informasi yang diperoleh bisa memberikan data yang akurat dan kebenarannya dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil tempat di Desa Batur Cangkringan. Pertimbangan dalam pemilihan lokasi di Desa Batur Cangkringan adalah pada karakteristik yang dimiliki sebagai berikut: a. Kehidupan di desa Batur Cangkringan sangat dekat dengan proses pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Banyak universitas yang ada di wilayah DIY melakukan program kegiatan universitas di desa tersebut. b. Penelitian ini berkaitan kebahagiaan pemuda desa tanpa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, maka untuk pemenuhan informasi, penelitian ini dilakukan pada pemuda desa Batur karena subjek penelitian masih tergolong usia mahasiswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 c. Penilaian sebagian besar masyarakat terhadap pendidikan tinggi sekarang ini masih ada yang kurang sesuai dengan cita-cita luhur bangsa sehingga penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai persepsi pemuda Desa Batur Cangkringan yang memiliki latar belakang masyarakat Kota Pelajar. d. Kedekatan peneliti dengan masyarakat desa Batur Cangkringan mempermudah proses penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2015 sampai dengan Juli 2015. Waktu yang diperlukan untuk penelitian dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang merupakan salah satu bentuk dari penelitian kualitatif. Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. Spradley 1977, dalam bukunya yang berjudul “Metode Etnografi” menjelaskan bahwa secara harafiah, etnografi berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan field work selama sekian bulan atau sekian tahun. Etnografi, baik sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian, dianggap sebagai asal-ususl ilmu antropologi. Spradley mengembangkan metode etnografi, juga memberikan langkah-langkah praktis untuk mengadakan penelitian etnografi yang disebutnya sebagai etnografi baru ini. Sebagai metode penelitian kualitatif, etnografi dilakukan untuk tujuan- tujuan tertentu. Spradley mengungkapkan beberapa tujuan penelitian etnografi, yakni: pertama, untuk memahami rumpun manusia. Dalam hal ini, etnografi berperan dalam menginformasikan teori-teori ikatan budaya; menawarkan suatu strategi yang baik sekali untuk menemukan teorigrounded. 28 Kedua, etnografi ditujukan guna melayani manusia. Tujuannya yakni meyuguhkan problem solving bagi permasalahan di masyarakat, bukan hanya sekadar ilmu untuk ilmu. Ada beberapa konsep yang menjadi fondasi bagi metode penelitian etnografi ini. Pertama, Spradley mengungkapkan pentingnya membahas konsep bahasa, baik dalam melakukan proses penelitian maupun saat menuliskan hasilnya dalam bentuk verbal. Sesungguhnya penting bagi peneliti untuk mempelajari bahasa setempat, namun, Spredley telah menawarkan sebuah cara, yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan etnografis. Konsep kedua adalah subjek. Etnografer bekerja sama dengan subjek untuk menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan. Subjek merupakan sumber informasi; secara harafiah, subjek menjadi guru bagi etnografer Spradley, 1997: 35. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

C. Sumber Data