Refleksi
6
4. Aflakhur Ridho berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid
tidak perlu sebab ilmu tajdwid berkembang setelah Rasulullah wafat. Bagaimana pendapatmu terhadap
pernyataan tersebut? Jelaskan
Contoh Jawaban : tidak sependapat, sebab ilmu tajwid
meskipun berkembangnya setelah rasul wafat, namun pada dasarnya
ilmu tajwid itu merupakan suatu cabang ilmu yang dihasilkan dari pengamatan terhadap
bacaan AlQur’an, sehingga dari pengamatan itu tersusun kaidah-kaidah yang berfungsi sebagai rumus
yang pasti untuk menghasilkan bacaan yang benar
sesuai dengan bacaan Rasulullah.
b.Soal pengembangan dari guru :
1. Mengidentifikasi hukum bacaan lam dan ra pada surah al- Humazah dan
Surah at-Takatsur. 2 Melafalkan ayat yang mengandung hukum bacaan lam
dan ra.
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan
sudah memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapatDalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” seluruh peserta didik diharapkan sudah
memahami seluruh materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kesehariannya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan yang yang diajukan guru, seperti: b. Apakah pengertian tafkhim?
c. Sebutkan Syarat ra dibaca tafkhim
d. Dan lain-lain
2.
Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
4. Guru menindak lanjuti rubrik yang terkumpul
dari peserta didik dan mengevaluasinya
Dalam kolom “Akhirnya Aku Tahu” bisa dijadikan rubrik rencana aksi
.
Dalam kolom ini guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca al-Qur’an.
Meminta peserta didik untuk membaca Q.S. al-Fajr kemudian mengidentifikasi hukum bacaan lam dan ra juga melafalkannya dihadapan orang tua, atau teman
untuk menguji sejauh mana kemampuan membacanya sudah tartil atau belum. Hal ini dimaksudkan agar semakin luaslah wawasan peserta didik dan
pemahamannya tentang “hukum bacaan lam dan ra”,