Gambaran Umum Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat

Macam-macam tugas pelayanan di Paroki Salib Suci Ngabang ialah bidang Liturgi, Kerasulan Awam, Katekese, Kewanitaan, Sosial, Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga, Seksi Pemakaman. Paroki Salib Suci Ngabang memiliki beberapa paguyuban yang mengajak umat untuk hidup dalam kasih persaudaraan, misalnya KTM Kelompok Tritunggal Maha Kudus, St. Monika perkumpulan janda, KKMK Komunitas Karyawan Muda Katolik, OMK orang Muda Katolik, WKRI Wanita Katolik Republik Indonesia, PPA Putra Putri Altar, St. Veronika, dan Bapakat Bapak- bapak Katolik. Paguyuban tersebut selalu melaksanakan pertemuan rutin yang bertujuan membangun persaudaraan dalam iman, harapan dan kasih. Kegiatan pastoral lain ialah Liturgia yang bertugas dalam mempersiapkan ibadat-ibadat dan misa tahunan di Gereja, bidang ini pula bekerjasama dengan setiap ketua lingkungan untuk selalu mengadakan doa lingkungan. Bidang kerasulan awam juga ditandai dengan pembagian kelompok-kelompok doa yang bertugas melaksanakan pelayanan di stasi-stasi. Kegiatan pelayanan ini dilaksanakan pada masa Prapaska dan masa Adven, tetapi untuk setiap minggu biasa juga ada beberapa kelompok yang mendapatkan tugas tersebut. Bidang katekese di sini juga bertugas pada saat ada kegiatan pembaptisan, Krisma, dan lain-lain. Bidang katekese ini sebagai pintu masuk umat untuk mengalami dan menjawab panggilan dan perturusan Kristus sendiri. Bidang Kewanitaan sebagai salah satu paguyuban yang ada di paroki sering mengadakan pertemuan, misalnya arisan, ibadat, misa, bazar dll. Bidang sosial bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosial yang mengajak seluruh umat untuk terlibat aktif dalam sosial kemasyarakatan. Bidang seni budaya, pemuda dan olahraga disini membawahi OMK Orang Muda Katolik, KKMK Komunitas Karyawan Muda Katolik dan kegiatan-kegiatan seni serta olah raga yang selalu rutin diadakan di Gereja. Seksi Pemakaman di sini melayani keluarga-keluarga yang sedang berduka.

B. Metodologi Penelitian

1. Rumusan Permasalahan

a. Bagaimana pandangan pendamping dan remaja tentang sikap remaja di wilayah Ngabang terhadap penggunaan handphone? b. Sejauh mana handphone sudah digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota? c. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja?

2. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pandangan pendamping tentang sikap remaja di wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone? b. Mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota? c. Menemukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja

3. Manfaat Penelitian

Bagi remaja: Dengan adanya penelitian ini, para remaja diharapkan mengetahui bahwa handphone yang mereka miliki bukan hanya sebatas teknologi komunikasi saja tetapi juga mampu menjadi sarana pembinaan hidup beriman mereka. Selain itu pula melalui penelitian ini para remaja semakin mampu untuk memanfaatkan sebaik-baiknya handphone yang mereka miliki sesuai dengan saran yang dianjurkan oleh Gereja demi perkembangan iman mereka. Bagi pendamping remaja: Dengan adanya penelitian ini diaharapkan pembina semakain mampu untuk memanfaatkan media teknologi terutama handphone sebagai sarana pembinaan iman bagi para remaja serta mengetahui berbagai metode yang digunakan untuk pembinaan dalam rangka pembinaan iman remaja. Bagi pastor paroki: Dengan adanya penelitian ini diharapkan pastor paroki semakin menyadari bahwa pembinaan iman remaja semakin perlu ditingkatkan. Terutama dengan memanfaatkan media teknologi, terutama handphone sebagai sarana pembinaan hidup beriman remaja.

4. Penelitian yang Relevan

Semakin berkembang zaman perkembangan teknologi semakin maju dan berdampak besar terhadap hidup manusia dari segi negatif maupun positif terutama anak-anak dan remaja. Hampir seluruh remaja kecanduan dengan handphone yang memiliki berbagai fitur untuk mengakses media sosial melalui handphone. Remaja selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan unik remaja merupakan usia yang paling rawan terhadap pengaruh luar. Jika remaja salah dalam menanggapi info yang mereka dapat dari media teknologi, akan berpengaruh pada perilaku dan pola pikir mereka. Setelah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial Remaja” yang dilakukan oleh Ina Astari Utaminingsih dari Institut Pertanian Bogor menghasilkan bahwa tingkat penggunaan ponsel pada remaja cenderung sangat tinggi. Dengan demikian ponsel sebagai media komunikasi dan hiburan dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari. Selain itu pula waktu pemakaian ponsel pada remaja tidak menentu. Penggunaan ponsel pada remaja digunakan untuk berkomunikasi terlebih komunikasi terhadap taman sebaya dan pacar. Remaja yang menggunakan ponsel juga memperhitungkan pengeluaran penggunaan ponsel tersebut sehingga tidak terlalu memberatkan orang tua. Berdasarkan data yang ditemukan, interaksi remaja dengan lingkungan teman dan pacar lebih baik dalam hal kuantitas, yang berarti lebih sering bertemu tatap muka, sedangkan interaksi antara remaja dengan lingkungan keluarga lebih baik dalam hal kualitas, yaitu topik pembicaraan yang dibicarakan dengan keluarga mulai dari pembicaraan ringan dan pemting. Hal ini menyimpulkan bahwa penggunaan ponsel tidak mempengaruhi interaksi remaja secara tatap muka. Hal tersebut berlawanan dengan teori yang dikemukakan oleh Budyatna 2005, yaitu dengan penggunaan ponsel maka dapat mempengaruhi suatu proses yang bersifat transaksional dalam interaksi tatap muka.

5. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Menurut J, Moelang penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif sendiri dimanfaatkan untuk meneliti perilaku dan motivasi, untuk memahami isu-isu rumit , untuk evaluasi dll. Moleong, 2012: 7. Oleh sebab itu penulis menggunakan penelitian kualitatif untuk mengetahui dan dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui. Dalam hal ini penulis memilih menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumen, rekaman, dan foto. Observasi adalah teknik pengumpulan data untuk mengetahui perilaku manusia, proses kerja. Peneliti menggunakan obervasi berperan serta, berarti peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian Sugiyono, 2012:145. Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak pewawancara dan terwawancara. Disini pewawancara mengajukan pertanyaan dan terwawancara memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2012:186. Dokumen adalah bahan tertulis atau film. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data dan dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan sedangkan rekaman record adalah setiap pertanyaan yang tertulis yang disusun oleh seorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting Moleong, 2012:217.

6. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2016 s.d. 12 Januari 2017 di Paroki Salib Suci Ngabang.

7. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan Sugiyono, 2012: 85. Dalam penelitian ini sampel penelitian tentang penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja, diambil sampel sumber data dari remaja yang aktif menggunakan handphone serta pendamping remaja dalam kegiatan pendampingan iman reamaja. Responden dari penelitian ini adalah remaja, dengan rentang usia dari 12-17 tahun, dari 18 lingkungan yang dijadikan 4 rayon lingkungan, yang berarti jumlah perwakilan remaja dari tiap rayon adalah 6 orang sehingga jumlah totalnya adalah 24 orang, kemudian pendamping 2 orang dan pastor paroki 1 orang.

8. Variabel Penelitian

a. Dalam penelitian in ada dua variabel yang diteliti, yaitu penggunaan handphone dan hidup beriman remaja. Tabel 1. Kisi-kisi untuk Remaja Variabel Aspek yang Diungkap Indikator Jml Item No Item Penggunaan Handphone a. Tujuan penggunaan handphone b. Manfaat penggunaan handphone c. Dampak positif penggunaan  Menjelaskan tentang tujuan penggunaan handphone  Menyebutkan manfaat-manfaat penggunaan handphone  Menyebutkan dampak positif 3 1 1 1,2,3 4 5 handphone d. Dampak negatif sikap dalam menggunakan handphone penggunaan handphone  Menyebutkan dampak negatif sikap penggunaan handphone 1 6, 7 Hidup beriman remaja a. Ciri-ciri hidup beriman b. Kegiatan menggereja membantu hidup beriman c. Penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja  Menjelaskan ciri- ciri hidup beriman  Menjelaskan kegiatan menggereja membantu hidup beriman  Menjelaskan penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman 1 2 3 8

9,10

11,12,13 d. Manfaat penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja e. Harapan pendamping dan pastor paroki untuk mengatasi dampak penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja remaja  Menyebutkan manfaat pengunaan handphone dalam hidup beriman remaja - Harapan pendamping dan pastor paroki untuk mengatasi dampak penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja 1 1 14 15 Tabel 2. Kisi-kisi Pertanyaan untuk PastorPendamping Variabel Aspek yang Diungkap Indikator Jml Item No Item Penggunaan Handphone a. Tujuan penggunaan handphone b. Manfaat penggunaan handphone c. Dampak positif penggunaan handphone d. Dampak negatif sikap dalam menggunakan handphone e. Tantangan bagi remaja dalam hidup beriman  Menjelaskan tujuan penggunaan handphone  Menyebutkan manfaat-manfaat penggunaan handphone  Menyebutkan dampak positif penggunaan handphone  Menyebutkan dampak negatif sikap penggunaan handphone - Menjelaskan tantangan dalam hidup beriman remaja 3 1 1 1 1 1,2,3 4 5 6 7 Hidup beriman remaja a. Kegiatan menggereja membantu hidup beriman b. Penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja c. Manfaat penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja d. Harapan pendamping dan pastor paroki untuk mengatasi  Menjelaskan kegiatan menggereja membantu hidup beriman  Menjelaskan penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja  Menyebutkan manfaat pengunaan handphone dalam hidup beriman remaja  Harapan pendamping dan pastor paroki untuk mengatasi 1 2 1 1 8

9, 10

11 12