Metode Penulisan Hidup Di Era Digital

handphone ini pun tidak terlepas dari sejarah perkembangan alat ini. Aplikasi dalam handphone juga memberi manfaat bagi penggunaannya dalam era digital ini. Hal-hal tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagaimana cara penggunaanya dalam era digital ini.

a. Sejarah Perkembangan Handphone

Telepon genggam atau yang sering dikenal dengan istilah handphone adalah media komunikasi yang memiliki kemampuan sama seperti fixed line dan dapat dengan mudah dibawa kemana saja portable, juga tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon kabel nirkabel,wireless. Saat ini Indonesia memiliki dua jaringan telepon yaitu GSM dan CDMA dan dengan semakin berkembangnya jaman saat ini handphone telah semakin berkembang dan menggunakan 3G, yaitu handphone telah memasuki layanan internet dengan wireless. Dikatakan bahwa penemu dari sistem telepon genggam ini ialah Martin Cooper yaitu seorang karyawan yang bekerja di pabrik Motorola pada tanggal 3 April 1937. Menurut Ferry Hermasyah di dalam blognya perkembangan handphone dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu: generasi awal, generasi pertama 1G, generasi kedua 2G, generasi ketiga 3G dan generasi ke empat 4G http:teknologi-mu.blogspot.co.id201209sejarah-handphone-dan- perkembangannya.html. Dalam perkembangan telepon seluler telah banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem telekomunikasi tersebut. Dari saat pertama pengeluaran, handphone hanya dapat digunakan dari satu arah dan kemudian berkembang menjadi dua arah dan akhirnya perkembangan semakin canggih. Saat ini handphone telah masuk dalam generasi 4G yang memudahkan pengguna mengakses segala hal melalui handphone. Dengan demikian dari awal pertama keluar dan akhirnya sampai pada generasi ke 4 ini telah banyak perubahan yang dialami oleh pengguna handphone tersebut. Pengguna handphone bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja, tetapi saat ini anak kecil pun sudah menggunakan handphone dengan lancar. Media komunikasi tersebut saat ini bukan hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi tetapi sebagai alat untuk melakukan banyak hal misalnya yang menyangkut tentang soal pekerjaan, pendidikan, bisnis dan masih banyak yang lainnya. Semakin berkembangnya jaman, semakin canggih pula teknologi yang dihasilkan manusia. Dalam sebuah handphone kecil yang digenggam dengan tangan, maka seseorang tersebut dapat mengetahui segala hal yang ingin diketahuinya. Dengan demikian para pencipta semakin mengembangkan sistem handphone menjadi lebih canggih lagi dengan menawarkan berbagai macam aplikasi terbaru dan berbagai macam media sosial yang ada dan semuanya dapat digunakan melalui handphone yang kita miliki.

b. Aplikasi dalam Handphone

Dalam era digital ini melalui handphone telah tersedia berbagai macam aplikasi, misalnya saja, android. Android adalah sistem operasi yang dirancang untuk telepon pintar, komputer atau tablet. Android sendiri memiliki beberapa jenis yaitu cupcake, donut, eclair, froyo, gingerbread, honeycomb, ice cream, sandwich, jellybean, kitkat. Tujuan android ini diciptakan ialah untuk keseragaman lingkungan pengembangan aplikasi di mobile phone, untuk konsistensi akses hardwear, dan untuk ekosistem mobile phone yang bertenaga, kaya fitur, aman dan terjangkau Zamorny, 2016 : 2. WhatsApp: adalah salah satu aplikasi messenger yang saat ini banyak digemari dan digunakan oleh pengguna ponsel pintar. Aplikasi ini seperti SMS yang digunakan untuk mengirim pesan, tetapi lebih dari itu, whatsapp ini dapat digunakan untuk mengirim video, lagu, bahkan dapat saling mengirin pesan suara Hilmi Java, 2015 ; 36. BBM: BBM merupakan singkatan dari Blackberry messenger yang saat itu hanya dapat digunakan melalui sistem operasi blackberry namun saat ini sistem ini sudah dapat digunakan melalui android atau i-phone. BBM sendiri berguna untuk saling menerima dan mengirim pesan, video, gambar, atau file-file yang dapat dikirim melalui BBM, dan saat ini juga BBM sudah bisa untuk melakukan panggilan. BBM disini juga dapat berfungsi untuk mengetahui apa yang dilakukan atau pun dirasakan oleh orang-orang yang ada di kontak BBM dengan melihat status yang mereka tuliskan di BBM tersebut. Hilmi Java, 2015 ; 30. Game: adalah salah satu aplikasi yang juga sangat diperlukan oleh pengguna handphone. Game sangat digemari karena dapat membantu seseorang untuk sejenak refreshing dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Berbagai macam game dapat dengan mudah diinstal melalui layanan play store yang ada di dalam handphone yang kita miliki. Sebenarnya masih banyak lagi aplikasi yang sering digunakan oleh pengguna handphone ini. Semakin bertambahnya tahun semakin pula bertambah aplikasi-aplikasi terbaru yang banyak memberikan keasikan tersendiri bagi para penggunanya. Semua aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam handphone ini sangat baik dan banyak manfaat yang dapat diperoleh jika saja pengguna dengan bijak untuk menggunakannya, terutama bagi pelajar yang sudah diperbolehkan untuk memiliki handphone atau ponsel pintar dari orang tua mereka. Dengan demikian diharapkan orang tua mampu untuk memperhatikan penggunaan handphone oleh pelajar. Saat ini segala aplikasi yang telah banyak diperbaharui oleh para pakar teknologi ini bukan menjadi hal yang asing lagi untuk banyak orang. Penggunaan berbagai aplikasi yang ada ini disadari bahwa memang benar bahwa karakteristik era digital telah membawa pengaruh dalam kebudayaan. Dengan berbagai macam aplikasi yang ada misalnya whatsaap, bbm, facebook kita dapat membagikan informasi dan memperoleh informasi dengan cepat. Selain itu pula melalui aplikasi-aplikasi tersebut relasi terhadap orang lain pun menjadi mudah. Selain untuk berkomunikasi dengan sahabat, kita pula dapat berkenalan dan menjalin relasi dengan orang yang belum pernah kita kenal dan temui sebelumnya, tetapi relasi ini hanya bersifat sepintas dan dangkal. Melalui aplikasi google dan yahoo pula kita mampu memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru dengan cepat tetapi akibatnya pengetahuan yang kita dapat ini tidak mendalam karena tidak melewati proses yang panjang. Dengan aplikasi youtube kita pun mendapat hiburan dari video-video yang mampu mengajak kita untuk berbenah diri dan mengembangkan kualitas hidup dan menjadi kreatif, karena saat ini setiap orang lebih merasa tersentuh dengan bahasa audio-visual. Perlu diperhatikan dengan aplikasi-aplikasi yang ada dalam handphone ini bahwa mampu menjadikan manusia cenderung kurang manusiawi, karena manusia sudah mulai sibuk dengan diri sendiri dan akhirnya kurang perduli dengan orang lain.

c. Penggunaan Handphone di Era Digital

Handphone adalah salah satu alat yang menjadi pegangan untuk memperluas komunikasi dan menjalin relasi dengan siapa pun. Penggunaan handphone di era digital ini sendiri sebagai alat untuk saling berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Informasi diperlukan agar setiap orang mampu untuk update terhadap masalah-masalah yang terjadi saat ini. Penggunaan dari handphone ini pun dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan baru dan bagi para pe-bisnis penggunaan handphone juga sebagai sarana untuk melancarkan bisnis yang sedang mereka dijalani. Handphone sangat bermanfaat bagi kita yang menggunakannya. Manfaat yang diterima setiap orang berbeda-beda, tergantung dari tujuan mereka menggunakan handphone tersebut. Misalnya bagi pengusaha, handphone menjadi satu alat yang dapat memperlancar relasi mereka dengan rekan bisnisnya, sehingga kerjasama mereka dapat lancar. Bagi orangtua handphone dapat mempermudah orangtua untuk berkomunikasi dengan anaknya jika jarak menjadi penghalang. Bagi kaum muda handphone menjadi salah satu alat yang sangat bermanfaat untuk melihat kabar terbaru dan untuk saling berkomunikasi di media sosial. Penggunaan handphone saat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan hidup beriman, dengan cara mencari berbagai sumber untuk pendalaman iman secara pribadi atau pun kelompok. Banyak manfaat yang kita terima melalui keberadaan handphone ini. Akan tetapi di sisi lain, telah dikatakan bahwa kemajuan media ini otomatis telah menjadi kebudayaan yang kita jalani saat ini. Kemajuan teknologi, termasuk handphone dapat memicu banyak kerugian, terutama bagi remaja yang secara langsung cepat terkena oleh dampak kebudayaan global ini Sudarminta, 1989, 24. Penggunaan handphone yang sejatinya untuk berkomunikasi dan bertukar informasi ini bisa sangat bermanfaat bagi kita, jika kita mampu untuk menggunakannya dengan bijak. Aplikasi yang berfungsi untuk berkomunikasi yang ada dalam handphone seperti BBM, whatsapp, line, facebook ini dapat dijadikan sarana perkembangan diri tertuama perkembangan iman, jika saja yang menggunakannya melakukan hal tersebut. Seperti penulis yang memiliki akun whatsapp dan tergabung dalam suatu grup selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan pengembangan diri dan juga mendapatkan kesegaran rohani dari renungan harian yang dikirimkan di dalam grup whatsapp tersebut. Handphone yang dimiliki sebagai media komunikasi ini mampu mengajak seluruh masyarakat untuk menularkan segi-segi positif dari penggunaan media handphone ini.

3. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Handphone di Era Digital

Handphone dari tahun ke tahun berkembang dengan sangat cepat. Dari pengalaman, berbagai jenis handphone telah banyak keluar dan sudah banyak juga dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk kalangan anak-anak, remaja dan kaum muda yang menjadi generasi net. Jika dilihat, dulu bentuk dan ukuran handphone sangatlah besar tetapi semakin majunya era globalisasi maka bentuk dan ukuran handphone semakin tipis sehingga semakin mudah untuk dibawa kemana pun dan kapan pun.

a. Dampak Positif

Dengan adanya aplikasi-aplikasi terbaru setiap orang dipermudah dalam hal menambah wawasan dan juga update akan situasi yang terjadi masa kini. Handphone juga bermanfaat sebagai penyedia informasi bagi setiap orang yang membutuhkan informasi secara cepat. Informasi yang didapat pun sangat berlimpah. Dengan adanya handphone di era digital ini setiap orang dimudahkan untuk saling berkomunikasi dan menjalin relasi dengan setiap orang. Melalui handphone kita tidak perlu lagi khawatir dengan jarak. Dengan menggunakan telepon dan video-call kita sudah dapat mengetahui kabar dari keluarga, sanak- saudara dan sahabat yang jaraknya sangat jauh dari kita. Melalui handphone jangkauan bukanlah penghalang. Di era digital ini pula, handphone menjadi sarana untuk bisnis dan menambah penghasilan. Melalui handphone setiap orang yang menjalankan bisnis dapat dengan mudah membagikan informasi mengenai bisnis yang dijalankannya. Selain untuk kegiatan material, handphone juga membantu kita untuk lebih terbuka akan penggunaan media teknologi sebagai sarana perkembangan iman. Handphone dapat dimanfaatkan untuk hidup beriman misalnya untuk sarana mencari doa-doa tertentu melalui aplikasi yang dapat di instal melalui play store, misalnya aplikasi eKatolik. Dalam aplikasi ini tersedia alkitab elektronik, kumpulan-kumpulan doa, renungan harian, jadwal misa, riwayat orang kudus, ibadat harian dan doa rosario. Dengan penggunaan yang tepat maka handphone sungguh dapat membantu dan memberikan banyak manfaat demi perkembangn hidup.

b. Dampak Negatif

Menurut Lita 2014: 20, bisa dilihat saat ini alat komunikasi mampu membuat orang yang menggunakannya tidak perduli dengan keadaan sekitar, contoh saja jika seseorang sedang menunggu, entah menunggu giliran saat berobat atau menunggu antiran tiket nonton. Seringkali kita liat orang-orang tidak lagi berkomunikasi satu dengan yang lain karena mereka sedang asyik dengan kegiatan dan kesibukannya sendiri. Padahal dulu saat handphone belum berkembang seperti sekarang ini, orang-orang lebih senang untuk berinteraksi dengan yang lain, karena sebuah komunikasi yang nyata sangat penting dan menyenangkan sambil menunggu. Dengan demikian komunikasi dengan interaksi langsung saat ini telah menjadi hal yang asing bagi kalangan masyarakat terutama para pelajar. Dengan demikian handphone menyebabkan penggunanya mengasingkan diri dari dunia luar. Dampak negatif dari penggunaan handphone ini pula dapat dilihat dari banyaknya informasi yang sangat mudah didapat melalui handphone. Informasi memang perlu, tetapi dengan berlimpahnya informasi, maka akan ada oknum tertentu yang menyebarkan provokasi atau pun keresahan dari informasi yang disebarkan. Selain itu pula ada informasi yang disebut hoax. Dengan demikian butuh sikap kritis dalam hal ini. Saat ini pula dampak negatif dari handphone mampu membuat anak-anak atau para kaum muda yang hidup di jaman abad ke 21 ini menjadi anak-anak yang malas untuk menulis Lita 2014: 20 . Karena jika ada hal yang bisa dengan mudah didapatkan kenapa harus melewati jalan yang berliku-liku. Dengan browsing dari internet dengan mudah para pelajar benyak menemukan bahan untuk mengerjakan pekerjaan sekolah. Tetapi terkadang kemudahan ini membuat pelajar berpikir untuk copy-paste bahan-bahan tersebut, sehingga pekerjaan secara otomatis telah selesai dengan beberapa klik saja. Handphone juga menjadikan kita tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitar, relasi dengan orang lain juga dengan Allah sendiri menjadi dangkal. Adanya handphone ini menjadikan manusia kurang setia, kurang mendalam saat menjalin relasi dengan sesama terlebih Allah. Selain itu pula dalam kehidupan menggereja handphone menjadi penyebab umat yang sedang bersembayang menjadi terganggu jika ada umat lain di sebelahnnya tidak konsentrasi saat mengikuti ibadahnya dengan memainkan handphone saat ibadah berlangsung. Penggunaan handphone yang kurang tepat juga dapat menimbulkan kasus-kasus kriminal seperti penipuan yang akhirnya berujung penculikan, pemerkosaan bahkan pembunuhan.

B. Hidup Beriman Remaja di Era Digital

Kemajuan teknologi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi orang-orang yang menggunakannya, segala segi kehidupan mereka tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi termasuk juga hidup beriman mereka. Hidup beriman di era digital merupakan suatu tantangan tersendiri bagi umat beriman dan juga termasuk kaum remaja, dimana teknologi digital mampu membawa dampak terhadap hidup beriman khususnya hidup beriman para remaja. Handphone dalam hidup beriman remaja juga merupakan salah satu alat teknologi yang ikut mempengaruhi hidup beriman remaja. Dengan hidup di era digital ini kita pun menemukan tantangan-tantangan yang patut di perhatikan demi perkembangan hidup beriman, terutama hidup beriman remaja.

1. Hidup Beriman Di Era Digital

Iman adalah sapaan yang datang dari Allah kepada manusia dan selanjutnya manusia menanggapi sapaan Allah tersebut dengan kepercayaan dan pengharapan penuh, itulah iman. Tetapi iman saja tidaklah cukup untuk mendapatkan pengharapan yang telah Allah janjikan. Iman haruslah disertai dengan perbuatan kasih. “Iman tanpa perbuatan adalah mati” bdk, Yak 2:26. Iman yang telah dimiliki haruslah terus hidup dan bertumbuh melalui perbuatan kasih. Iman tidak hanya sekali jadi, tetapi iman perlu dipupuk dan terus-menerus dikembangkan melalui proses. Sejalan dengan perkembangan jaman, iman pula harus perlu diintegrasikan dengan kemajuan jaman. Adanya kemajuan jaman dan teknologi ini, juga mempengaruhi perkembangan iman dewasa ini. Paus Yohanes XXIII dan Paus Fransiskus mengatakan bahwa media merupakan anugerah Allah. Gereja telah menyadari bahwa perkembangan teknologi merupakah salah satu sarana bagi Gereja untuk mewartakan injil dan mengembangkan hidup beriman umat. Saat ini Gereja menyadari Gereja perlu untuk turut serta dalam kemajuan teknologi ini demi perkembanagn iman dewasa ini. Dari dulu sampai saat ini untuk membantu membina iman umat digunakanlah katekese dan pewartaan sebagai sarana. Telah lama Gereja mengajak kita umat beriman untuk memanfaatkan media sebagai sarana pewartaan melalui seruan-seruan dari dokumen Gereja. Salah satunya adalah Inter Mirifica IM. Inter Mirifica adalah salah satu dekrit yang diupayakan Gereja untuk menanggapi kemajuan zaman dan terdapat dalam Konsili Vatikan II KV II. Yesus Kristus mengatakan bahwa bagi kita yang beriman pada-Nya hukum yang terutama adalah „Kasih. Yesus berkata: ‟Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri bdk. Mat 22:37-39. Pada zaman digital ini pun ajaran yang disampaikan Yesus tetap sama, yaitu hendaklah kita selalu berbuat kasih serta perkembangan teknologi dan komunikasi lebih mendekatkan dan membuat semakin terubung. Paus Frnsikus mengatakan pada hari Komunikasi sosia sedunia ke-48 bahwa terkadang globalisasi membuat pemisahan dan kesenjangan antara kaum kaya raya dan kaum miskin. Paus Fransiskus, mirifica.net. Tetapi media saat ini dapat membantu untuk lebih dekat satu sama lain dan menciptakan kekeluargaan yang memanusiakan dan mengilhami solidaritas. Kemudian Paus Fransiskus juga berpesan kepada kita Pada Hari Komunikasi Sosial Dunia ke-50 “ Kasih, pada hakikatnya, adalah komunikasi; kasih mengarah kepada keterbukaan dan kesediaan untuk berbagi ”. Pada era digital ini telah disadari bahwa kemajuan teknologi membawa dampak “pengasingan diri dari dunia luar” sehingga mengakibatkan komunikasi terputus dengan lingkungan sekitar, maka sebagai putra dan putri Allah, kita dipanggil untuk berkomunikasi dengan semua orang, tanpa kecuali Paus Fransiskus, mirifica.net. Dengan demikian berarti Paus Fransiskus mengingatkan kepada kita umat beriman bahwa komunikasi berarti kita perlu terbuka dan berbagi kepada setiap orang, tidak memandang suku, ras, dan agama. Dengan hidup di era digital ini komunikasi tidak lagi dihadapi dengan masalah jarak. Dengan kemudahan yang ada kembali Paus Fransiskus mengatakan bahwa komunikasi dapat mempertemukan, menciptakan perjumpaan dan penyertaan melalui kata-kata dan kata-kata dapat mempertemukan pribadi-pribadi, antar anggota keluarga, kelompok-kelompok sosial dan bangsa-bangsa. Hal ini bisa ter jadi di dunia nyata maupun dunia digital. Di era digital ini kerahiman perlu dipupuk terus demi meyembuhkan relasi yang terluka dan memulihkan perdamaian dan kerukunan dalam keluarga dan komunitas. Paus Benediktus XVI juga menyerukan bahwa dalam era digital ini demi perkembangan hidup beriman, kita memerlukan keheningan. Keheningan diperlukan untuk dapat mendengar dan memahami diri sendiri. Melalui keheningan kita dapat menemukan makna dan kita mampu untuk mengerti apa yang sesungguhnya kita impikan dan inginkan. Memang salah satu karakteristik dalm era digital adalah relasi kita terhadap orang lain tidak mendalam begitu pun saat ini relasi kita dengan Allah menjadi dangkal dan tidak mendalam. Dengan demikian Benediktus XVI mengatakan dengan keheningan memungkinkan relasi antar manusia dengan Allah dapat terjalin lebih dalam, karena dengan bersikap diam kita mampu untuk lebih mendengarkan suara Allah dan pendapat sesama. Dengan demikian sudah jelas bahwa hidup beriman manusia terus berubah sesuai dengan perubahan zaman. Saat ini dimana dunia telah ada dalam era digital hidup beriman juga perlu diintegrasikan dengan perubahan zaman tersebut. Mulai dari Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa hidup beriman di Era Digital ini harus terus dipupuk demi terwujudnya kedamaian.

2. Handphone dalam Hidup Beriman Remaja

Dengan melihat kemajuan teknologi yang semakin hari semakin maju timbul berbagai perubahan yang terjadi. Di kalangan remaja media komunikasi termasuk handphone sangat berpengaruh, dan mereka merupakan penerima pertama yang paling langsung dari media Komisi Kateketik, 2015:45. Gereja telah menyadari bahwa dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi ini akan membawa dampak pula bagi hidup beriman umat, terutama pada hidup beriman remaja di era digital ini. Dikatakan oleh Fowler bahwa dalam masa remaja, tahap perkembangan iman mereka masih dalam tahap konvensional, yang berarti bahwa para remaja mencari sosok jati diri mereka yang sesungguhnya dengan bercermin pada lingkungan sekitar mereka. Selain itu pula mereka menjunjung tinggi rasa untuk diakui oleh orang di sekitar mereka, maka hal ini menjadi suatu yang sangat penting untuk dijadikan perhatian oleh orang tua, masyarakat serta Gereja. Fakta terjadi di berbagai tempat bahwa media-media komunikasi cenderung membawa pengaruh buruk serta menarik para remaja dalam perangkap erotisme dan kekerasan, atau dijerumuskan pada tingkah laku yang bingung, cemas dan kacau MKS 4. Hal ini mengakibatkan remaja menjadi individual dan hanya fokus di depan komputer serta alat komunikasi lainnya Komisi Kateketik, 2015:45. Dikatakan bahwa menjadi orang kristiani yang utuh berarti bersikap positif terhadap ciptaan Allah melalui pribadi Sang Putra, yaitu Yesus Kristus, yang meliputi sesama manusia dan ciptaan lain dan siap diutus untuk melanjutkan karya Allah maupun melestarikannya dan kemudian sikap ini akan melahirkan cinta kepada manusia lain dan alam ciptaan sebagai sesama ciptaan Tuhan Suhardiyanto, 2012: 387. Jika dilihat bahwa saat ini media komunikasi membawa pengaruh yang kurang baik terhadap diri remaja, maka untuk menyiapkan remaja yang benar-benar kristiani adalah tantangan berat yang dihadapi orang tua serta Gereja. Dengan demikian pada era digital ini untuk membina iman remaja diperlukan penginjilan dalam sebuah kegiatan untuk membantu remaja. Penginjilan adalah segala usaha untuk mewartakan dan mewujudkan nilai- nilai Kerajaan Allah sebagaimana diajarkan oleh Yesus melalui kata dan perbuatan-Nya Iswarahadi, 2003:27. Selain itu pula Gereja mengharapkan para gembala untuk membantu para umat agar mereka mampu menemukan keselamatan dan me mperoleh kesempurnaannya sendiri “Adapun para Gembala bertugas memberikan pengajaran dan bimbingan kepada Umat beriman, supaya dengan bantuan upaya-upaya itu mereka mengejar keselamatan dan kesempurnaan sendiri dan segenap keluarga masing- masing” IM, art 3. Dengan melihat harapan Gereja tersebut, saat ini para Gembala telah ikut ambil bagian dalam media komunikasi demi membantu umatnya dengan cara menggunakan berbagai alat media komunikasi tersebut sebagai suatu pewartaan demi Kerajaan Allah. Dengan demikianlah saat ini Paus Frasiskus telah memiliki akun instagram untuk mengajak umat Allah untuk bersama-sama mengenal Yesus lebih dalam lewat sesama dan mengajak umat Allah untuk mampu membina hati serta menemukan keselamatan sendiri dan keluarga melalui media komunikasi ini. Di era digital ini handphone ini sangatlah bermanfaat jika digunakan sebagai sarana pewartaan injil dan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah. Terutama dalam hal ini para kaum awam diharapkan membantu Gereja dan Gembala untuk menunaikan tugasnya mewartakan injil melalui media komunikasi yang ada saat ini. Dengan demikian sudah jelaslah bahwa Gereja melalui ajarannya mengenai media komunikasi ini sangat mendukung para anggota Gereja untuk menggunakan dan memanfaatkan media komunikasi ini demi perkembangan iman mereka sendiri, pengolahan hati melalui media komunikasi serta demi terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini. Dalam era digital ini remaja adalah yang paling pertama menerima dampak dari perkembangan teknologi. Penggunaan handphone berpengaruh terhadap kehidupan dalam keluarga, sekolah, masyarakat bahkan dalam hidup beriman mereka. Kehidupan remaja tidak dapat dilepas dari kemajuan teknologi dan membuat mereka menjadi manusia yang ketagihan dengan teknologi yang ada. Telah dikatkan bahwa dampak negatif dari penggunaan handphone adalah menjadikan manusia tidak manusiawi, relasi yang dangkal, dan lain-lain. Pada saat ini kehidupan beriman remaja menjadi tidak mendalam. Mereka tidak perduli dengan keadaan sekitar terhadap sesama, terlebih relasi mereka dengan Allah. Dengan demikian diperlukanlah pembinaan iman bagi para remaja untuk menghadapi tantangan dari era digital ini.

3. Tantangan Hidup Beriman di Era Digital

Gereja pun tidak dapat menutup mata dengan adanya fenomena era digital Komisi Kateketik, 2015: 39. Dengan munculnya kemajuan teknologi ini banyak perubahan yang timbul dan memengaruhi cara berpikir dan bersikap manusia. Dengan adanya kemajuan ini pula Gereja melihat bahwa kemajuan teknologi ini memberikan tantangan bagi perilaku dan cara pandang yang pasti juga mempengaruhi hidup beriman. Literasi, sikap kritis, dissconect dan keheningan merupakan hal menonjol yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi ini. Tantangan-tantangan yang muncul tersebut harus ditanggapi serius oleh pemakai teknologi tersebut. Literasi adalah kemampuan untuk memahami dan menganalisis pencitraan media. Telah disadari bahwa media sosial saat ini melemahkan nilai-nilai hidup keluarga, mempropagandakan nilai-nilai dan model-model tingkah laku yang merendahkan, dengan menyiarkan pornografi, kekerasan, serta menanamkan relativisme di bidang moral dan sikap skeptis terhadap agama Komisi Kateketik, 2015:44. Pengguna, pemakai dan penikmat dari media sangat perlu memahami dan menganalisis banyak informasi yang tersedia. Selanjutnya diperlukan sikap kritis akan infromasi-informasi yang ada. Terutama remaja yang menjadi penerima pertama dan paling langsung dari meria Komisi Kateketik, 2015:45. Informasi dan gambar yang dihasilkan oleh media di satu sisi sangat memberikan manfaat untuk memperkaya dan mendukung perkembangan kedewasaan anak tetapi di sisi lain dengan rendah hati diakui pula mampu membawa dampak buruk pada anak-anak, remaja dan kaum muda. Dalam dunia maya pula bisa terjadi tindak kejahatan seperti penipuan, cyber bullying yang akhirnya berujung pada pembunuhan dan sebagainya. Discconnect merupakan kegiatan yang perlu juga dilakukan. Disconnect ialah pemutusan hubungan dengan teknologi. Nicholas Hoult mengatakan bawa disconnect diperlukan agar kita mampu untuk fokus pada dunia nyata di sekitar kita dan orang benar-benar hadir di depan kita. Di sini berarti bahwa dengan kita mampu mengambil sikap ‘disconnect’ tersebut, maka kita akan mampu menyadari orang-orang di sekitar kita misalnya keluarga, orang tua, saudara, anak, sahabat, rekan mengalami kasih melalui sapaan kita. Memang teknologi tidak dapat dipisahkan sepenuhnya dari hidup kita, tetapi itu semua tergantung kita apakah mampu mempergunakannya dengan bijaksana atau sebaliknya membelenggu dan membius kita Komisi Kateketik, 2015:22. Internet banyak menyediakan informasi yang sangat melimpah. Gambar, video, animasi, produk auditif adalah salah satu kelimpahan tersebut. Selain itu internet mampu mengajak membangun relasi meskipun tidak bertatap muka tetapi relasi ini bersifat interaktif. Tetapi kembali Paus Benedictus XVI mengingatkan bahwa, penggunakan internet dibutuhkan keheningan. Keheningan merupakan elemen yang tak terpisahkan dari komunikasi. Tanpa keheningan, kata-kata yang kaya akan pesan tak dapat lahir. Dalam diam dan keheningan, kita dapat mendengarkan dengan lebih baik dan lebih mampu memahami diri sendiri, gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna Pesan Paus Benedictus XVI dalam Hari Komunikasi Sedunia yang ke-46. Dengan banyaknya pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut, melalui keheningan maka kita akan mampu membedakan pesan yang benar-benar penting. Telah diketahui bahwa corak era digital adalah konvergen, interaktif, saling terkait, serta virtual dan global-mondial Komisi Kateketik, 2015:41. Begitu pula PKKI X telah menyinggung bahwa era digital telah menyebabkan segi kedalaman, komitmen, keterlibatan dan kesetiaan orang dalam menanggapi segala sesuatu telah banyak berubah. Salah satu karakteristik dari era digital ialah, semakin berkurangnya rasa manusiawi. Dengan adanya komunikasi tidak langsung mengakibatkan sikap manusia menjadi kurang tulus dan tidak perhatian. Dengan berkembangnya teknologi dan mengakibatkan budaya ikut berubah, maka pola pikir manusia pun ikut dipengaruhi. Timbullah niat-niat jahat yang mengakibatkan keresahan sosial, misalnya akun-akun palsu atau profil palsu untuk kepentingan penipuan atau tindak kriminal Komisi Kateketik 2015: 29. Dengan kemajuan teknologi di era digital ini, dunia virtual semakin berkembang pula. Melalui internet banyak hal yang bisa kita peroleh misalnya informasi yang berlimpah. Mesin pencari seperti google dan yahoo mampu memberikan segala informasi yang kita inginkan. Saat ini informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber dan tanpa filter. Dengan demikian hal-hal yang berbau erotisme dan kekerasan juga dapat diakses dengan mudah. Hal ini mejadi suatu keresahan yang dialami oleh orang tua tehadap anaknya. Saat ini kalangan anak-anak, remaja serta kaum muda menjadi sasaran utama pengaruh dari informasi tanpa filter tersebut. Mereka merupakan kelompok yang paling utama terkena arus infomasi dan media Komisi Katektik, 2015: 45.

C. Pembinaan Iman Remaja di Era Digital

Pada saat ini memang kemajuan zaman menjadi suatu kemudahan yang dirasakan oleh berbagai kalangan termasuk para remaja. Telah disadari bahwa kemajuan zaman pasti membawa konsekunsi tersendiri. Semakin berkembangnya zaman semakin pula hidup dipermudah dengan berbagai macam teknologi yang ada. Dengan munculnya kemajuan zaman ini, Gereja perlu memperhatikan pula kehidupan beriman umat, terutama hidup beriman remaja, dikarenakan remaja adalah kelompok penerima pertama dan paling langsung dari media Komisi Kateketik, 2015:45.

1. Tahap Perkembangan Iman Remaja

Masa remaja sering disebut sebagai masa-penghubung atau masa- peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa Kartini 2007, 148. Dalam masa remaja inilah mulai timbul akan pengenalan diri sendiri, dimana remaja mencari nilai-nilai seperti, kebaikan, keluhuran, kebijaksanaan, keindahan dan sebagainya. Selain itu pula dalam masa remaja ini perkembangan fisik juga