3.Komponen – Komponen Elektronik 3. 1.Resistor

k XTAL1 dan XTAL 2 : pin untuk clock external. l AVCC : pin catu daya yang digunakan untuk masukan ADC. m AREF : pin untuk teganga referensi ADC.

2. 3.Komponen – Komponen Elektronik

Dalam pembuatan mobil automtatis ini ada beberapa komponen elektronik yang digunakan, resistor, IC, dioda, Motor DC, Sensor warna TCS230.

2. 3. 1.Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen pasif yang memiliki fungsi untuk mengatur dan menghambat arus listrik. Resistor di beri lambang huruf R dengan satuannya yaitu Ohm . Secara umum resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu : 1. Fixed Resistor Merupakan resistor yang nilai hambatannya tetap. Berikut ini adalah bentuk resistor: Gambar 2.11 Bentuk Fisik Resistor Gambar 2.12 Simbol Resistor 25 Nilai hambatan resistor dapat kita ketahui dari gelang warna yang terdapat pada badan resistor, dimana ketentunanya adalah sebahai berikut: 1. Gelang ke-1 dan gelang ke-2 menyatakan nilai resistor. 2. Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali. 3. Gelang ke-4 menyatakan toleransi. Jika resistor memiliki 5 gelang warna, maka nilai gelang ke-1, 2 dan 3 menyatakan nilai resistor, gelang ke-4 merupakan faktor pengali dan gelang ke-5 menyatakan toleransi. [6] Sedangkan untuk mengetahui nilai dari warna gelang resistor, kita bisa lihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Tabel kode warna resistor Warna Nilai Faktor Pengali Toleransi Hitam X 1 Coklat 1 X 10 1 Merah 2 X 100 2 OrangeJingga 3 X 1000 Kuning 4 X 10000 Hijau 5 X 100000 Biru 6 X 1000000 Ungu 7 X 10000000 Abu-abu 8 X 100000000 Putih 9 X1000000000 Emas X 0.1 5 Perak X 0.1 10 Tidak Berwarna 20 Contoh : Sebuah resistor memiliki gelang warna seperti berikut ini : Gelang ke-1 : Jingga, memiliki nilai 3 Gelang ke-2 : Hitam, memiliki nilai 0 26 Gelang ke-3 : Merah, merupakan faktor pengali 10 2 Gelang ke-4 : Emas, memiliki nilai toleransi 5 Jadi, resistor di atas memiliki nilai 3000 ± 5 2. Variable Resistor Merupakan resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Berdasarkan cara merubah hambatannya variable resistor dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Trimpot Merupakan variable resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah menggunakan obeng atau alat bantu. [7] Berikut ini beberapa contoh trimpot: Gambar 2.13 Variable resistor jenis trimpot 2. Potensio Merupakan variable resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah langsung menggunakan tangan tanpa menggunakan alat bantu dengan cara memutar poros engkol atau menggeser kenop untuk potensio geser [7] Berikut ini adalah beberapa contoh potensio: 27 Gambar 2.14 Variable resistor jenis potensio 3. Resistor Non Linier Ada beberapa jenis resistor non linier, diantaranya adalah : 1. PTC Positive Temperature Coefisien Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu di sekitarnya maka makin besar nilai hambatannya. [7] Berikut adalah contoh PTC: Gambar 2.15 Bentuk fisik PTC 2. NTC Negative Temperature Coefisien Jenis resistor ini hampir sama dengan PTC, nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu, perbedaannya adalah jika suhu semakin tinggi maka nilai hambatannya akan semakin kecil, sebaliknya jika suhu semakin rendah maka makin besar niai hambatannya. [7] Berikut adalah contoh NTC: Gambar 2.16 Bentuk fisik NTC 3. LDR Light Dependent Resistor Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainnya makin kecil nilai hambatannya. [7] 2. 3. 2.Dioda