2. Definisi Profitabilitas Bank
Profitabilitas bank adalah kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dari hasil kinerja bisnis bank. Menurut Acaravci dan Calim,
dalam Widiasari 2015 “Profitabilitas sektor perbankan merupakan
instrumen yang paling penting dari sistem keuangan untuk masa depan perekonomian.
” Menurut Mahmoedin 2004:124, “profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk mendapatkan keuntungan laba
.” 3.
Faktor-faktor Penentu Profitabilitas Bank
Profitabilitas bank ditentukan oleh banyak faktor yang mempengaruhi seberapa banyak profit yang didapatkan oleh suatu perbankan. Terdapat
tiga kelompok atau kategori faktor penentu profitabilitas perbankan, yaitu bank-specific, industry-specific
, dan macroeconomic. Petria et al. 2015,
menyatakan:
“…bank-spesifik faktor internal, industri-spesifik, dan makroekonomi faktor eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi profitabilitas adalah: ukuran bank bank size, struktur keuangan financial structure, risiko kredit yang
diambil credit risk taken, risiko likuiditas liquidity risk, business mix
, income-expenditure structuredan kecukupan modal capital adequacy. Faktor industri adalah konsentrasi
pasar, sedangkan faktor ekonomi makro diungkapkan oleh literatur adalah pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Tan dan Floros 2012, menyatakan: “…tiga kelompok yang berbeda dari faktor-faktor penentu
yang mempengaruhi profitabilitas perbankan Cina, yaitu Bank- spesifik,
industri-spesifik dan
variabel makroekonomi.
Kelompok pertama penentu profitabilitas melibatkan ukuran bank bank size, risiko kredit credit risk, likuiditas
liquidity , perpajakan taxation, kapitalisasi capitalization,
efisiensi biaya cost efficiency, aktivitas non-tradisional non- traditional activity
dan produktivitas tenaga kerja labour productivity
. Kelompok kedua menjelaskan faktor industry- structure
yang mempengaruhi
profitabilitas bank
yaitu concentration ratio
, pembangunan sektor perbankan banking sector development
dan pengembangan pasar saham stock market development
. Kelompok ketiga yang berhubungan dengan profitabilitas yaitu lingkungan ekonomi makro di mana
sistem perbankan beroperasi; dalam konteks ini, yang termasuk ialah inflasi antara variabel penjelas
.” Ramlall 2009, menyatakan:
“Sejauh ini faktor penentu internal yang diakui yaitu ukuran size
, modal capital, efisiensi, dan risiko kredit credit risk telah dipertimbangkan.
Dalam kasus faktor ekonomi makro, yang diakui yaitu tingkat suku
bunga interest
rate ,
cyclical output
, tingkat
pembangunan ekonomi dan kapitalisasi pasar saham stock market capitalization
telah dipertimbangkan. Dalam kasus industri-spesifik, hipotesis Structure-Conduct-
Performances menunjukkan bahwa kenaikan kekuatan pasar
meningkatkan profitabilitas bank. Athanasoglou et all. 2008, menyatakan:
Kelompok bank-spesifik penentu profitabilitas melibatkan efisiensi operasional operating efficiency, risiko keuangan
financial risk , dan ukuran size.
...Faktor industry-structure yang mempengaruhi laba bank, yang secara tidak langsung bukan karena akibat dari keputusan
manajerial, adalah konsentrasi industri dan status kepemilikan bank.
Hipotesis Structure-Conduct-Performances
lebih menonjol di antara teori-teori yang berhubungan dengan
kekuatan pasar untuk profitabilitas bank. Kelompok ketiga penentu profitabilitas yaitu lingkungan ekonomi makro di
mana sistem perbankan beroperasi. Dalam konteks ini, yang termasuk cyclical output dan inflasi yang diharapkan antara
variabel penjelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pendapat para peneliti diatas, Gambar 1.1 menyajikan secara ringkas faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas suatu bank.
Gambar 1.1
Determinants of Bank’s Profitability
Sumber: Ilustrasi Peneliti
Determinants of Bank’s
Profitability
Macroeconomic Industry-Specific
Bank-Specific
Capital Credit Risk
Productivity
Growth Size
Efficiency Liquidity
Branches Financial
Structure Taxation
Ownership Competition
Concentration Banking
Sector Development
Stock Market Capitalizatio
n GDP
Inflation
External Internal
Tingkat profitabilitas bank dapat diukur menggunakan ROA Return on Asset. ROA merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan.
“Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset
” Dendawijaya, 2005:120. Pada penelitian ini, menggunakan Return On Assets ROA
sebagai rasio profitabilitas untuk mengukur profitabilitas bank yang diteliti. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Widisari, 2015.
Menurut Husnan 1998:80, ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset dalam suatu periode. Return on
asset ROA
berdasarkan Surat
Edaran Bank
Indonesia No.623DPNPtanggal 31 Mei 2004 dapat dirumuskan sebagai
berikut: ROA =
Laba sebelum pajak Total asset
× 100 Return on Asset
ROA menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba. Semakin tinggi hasil ROA
berarti semakin tinggi pula jumlah profit yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset Hery, 2015:228.
B. Number of Branches