4. Perbankan yang menyajikan informasi total deposit untuk menghitung number of branches
pada periode 2010-2014. 5. Perbankan yang menyajikan informasi beban operasional, dan pendapatan
operasional untuk menghitung rasio Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional BOPO pada periode 2010 -2014.
6. Perbankan yang menyajikan total revenue, dan total cost untuk menghitung indeks Lerner IL.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak
lain, peneliti tinggal memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya Sanusi, 2011:104. Data sekunder ini diperoleh dari BEI periode 2010-
2014. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan perbankan yang tercatat pada BEI secara berturut-turut pada tahun 2010-2014.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data
dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan, seperti laporan keuangan, rekapitulasi personalia, struktur organisasi, peraturan, data
produksi, surat wasiat, riwayat hidup, riwayat perusahaan, dan sebagainya Sanusi, 2011:114. Teknik dokumentasi pada penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis data sekunder berupa laporan keuangan perbankan. Studi pustaka juga dipakai dalam teknik pengumpulan data ini yaitu dengan
mengumpulkan data, artikel, jurnal, maupun sumber tertulis lain yang
berkaitan dengan variabel penelitian yang diteliti.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diteliti, sehingga
diperoleh informasi yang lengkap tentang hal tersebut untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan Sugiyono, 2009:38. Ada dua jenis variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Penjelasan dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Variabel Dependen Y
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel dimana faktor keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah profitabilitas bank, diukur dengan menggunakan return on asset
ROA.
2. Variabel Independen X
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Penelitian ini menggunakan tiga
variabel independen yang terdiri dari number of branches, management efficiency,
dan kompetisi.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Profitabilitas Bank
Profitabilitas pada dasarnya adalah laba yang dinyatakan dalam persentase profit. Profitabilitas bank adalah kemampuan bank dalam
menjalankan bisnisnya untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan berupa profit. Penelitian ini hanya menggunakan Return on Assets ROA
karena rasio ini dapat menunjukkan bagaimana kemampuan sebuah bank dalam mengubah aset yang dimiliki menjadi pendapatan bagi bank.
Semakin tinggi nilai ROA, maka semakin baik efisiensi kinerja manajerial bank dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang ada
Widiasari, 2015. Profitabilitas ini diukur menggunakan Return On Asset ROA
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNPtanggal 31 Mei 2004, dengan formula sebagai berikut:
ROA =
Laba sebelum pajak Total asset
× 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Number of Branches
Branch atau cabang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI
ialah satuan usaha kedai, toko, lembaga, perkumpulan, kantor, dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar. Kantor
cabang dirancang untuk menarik simpanan dengan harapan memperoleh keuntungan besar di masa depan S. Peter dan Rose, 2002:663. Cabang
branch saat ini merupakan mata dan telinga pada daerah setempat yang membantu organisasi mengidentifikasi pelanggan yang berpotensi
mendatang keuntungan yang besar S. Peter dan Rose, 2002:666. Branch hadir sebagai pengumpul simpanan dan sebagai sumber keuntungan S.
Peter dan Rose, 2002:666. Menurut Chu dan Lim 1998 bank-bank dengan jumlah cabang yang
besar akan mampu menarik lebih banyak deposit. Sesuai dengan tujuan bank dalam mencari keuntungan melalui penghimpunan dana dari
masyarakat, untuk itu number of branches dapat diasumsikan dengan kepemilikan total deposit total simpanan. Menurut Sufian 2012,
variabel number of branches ini diukur dengan cara membagi total deposit dengan total asset DEPOTA, dengan formula sebagai berikut:
DEPOTA = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Management Efficiency
Management efficiency merupakan efisiensi manajemen suatu bank
dalam mengatur atau menjalankan aktivitas perbankan. Naceur dan Kandil 2008:13 menyatakan bahwa bank yang memiliki peningkatan efisiensi
manajemen akan merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh dan terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bank.
Variabel management efficiency ini diukur menggunakan rasio Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional BOPO.
BOPO merupakan rasio total dari biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin rendah nilai BOPO, maka efisien perbankan
semakin bagus karena biaya yang dikeluarkan rendah. Biaya merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tinggi atau rendah profit yang
didapatkan. Jika nilai BOPO rendah, maka kecenderungan akan diperoleh profit yang tinggi. Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional BOPO berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNPtanggal 31 Mei 2004 dihitung dengan formula sebagai
berikut: BOPO =
4. Kompetisi
Kompetisi pada industri perbankan adalah sebuah proses persaingan antar bank dalam memenangkan bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan
pangsa pasar dan mendapat keuntungan yang lebih besar. Untuk mengukur tingkat persaingan antar bank dalam industri perbankan, penelitian ini
menggunakan Indeks Lerner yang merupakan proksi dari kekuatan pasar Hawtrey dan Liang, 2008 dalam Widiasari 2015. Indeks Lerner dihitung
dengan formula sebagai berikut: LI =
Keterangan: TR = Total Revenue = Total Pendapatan
TC = Total Cost = Total Biaya Menurut Titko et al. 2015, TR dapat dihitung dengan menjumlahkan
antara pendapatan bunga dan pendapatan non operasional, serta untuk menghitung TC dengan menjumlahkan beban bunga dan beban non
operasional.
G. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan maksud untuk mengolah data-data yang telah berhasil dikumpulkan sehingga hasilnya dapat digunakan dalam
pemecahan suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan beberapa variabel independen seperti number of branches, management efficiency,
dan kompetisi terhadap profitabilitas bank sebagai variabel dependen.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengolahan data ini, sebagai berikut:
1. Mengumpulkan Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010 s.d 2014. Mengumpulkan data untuk menghitung profitabilitas bank dengan
menggunakan return on asset, data yang dikumpulkan yaitu laba sebelum pajak dan total aset. Mengumpulkan data untuk menghitung variabel
number of branches , yaitu total deposit dan total aset. Mengumpulkan data
untuk menghitung variabel management efficieny dengan menggunakan biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional BOPO,
data yang dikumpulkan yaitu beban operasional dan pendapatan operasional. Mengumpulkan data untuk menghitung variabel kompetisi
menggunakan indeks lerner, data yang dikumpulkan yaitu pendapatan bunga dan pendapatan non operasional untuk meghitung total revenue,
serta beban bungan dan beban non operasional untuk menghitung total cost
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Menghitung Profitabilitas Bank, Number of Branches, Management Efficiency
, dan Kompetisi. a. Menghitung profitabilitas bank dengan menggunakan rasio return on
assets ROA, dengan rumus sebagai berikut:
ROA =
Laba sebelum pajak Total asset
× 100 b. Menghitung number of branches bank, dengan rumus sebagai berikut:
DEPOTA = c. Menghitung management efficiency bank dengan menggunakan beban
operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional BOPO, dengan rumus sebagai berikut:
BOPO = d. Menghitung kompetisi bank dengan menggunakan indeks lerner IL,
dengan rumus sebagai berikut: IL =
Keterangan: TR = Total Revenue =Total Pendapatan
TC = Total Cost = Total Biaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TR dapat dihitung dengan menjumlahkan antara pendapatan bunga dan pendapatan non operasional, serta untuk menghitung TC dengan
menjumlahkan beban bunga dan beban non operasional. 3. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif
Statistik desktiptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data Hartono, 2013:195. Menurut Sanusi
2013:116, yang termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data dengan tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus,
median, mean, persentase, dan standar deviasi. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data.
4. Mengklasifikasikan Data a. Mengklasifikasikan Data Profitabilitas Bank
Ukuran data return on asset ROA untuk menghitung profitabilitas bank merupakan berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data
ROA diubah menjadi skala ordinal. Menurut Sanusi 2011:57, skala rasio meliputi skala ordinal dan interval, jika suatu variabel yang
dimensinya telah memiliki skala rasio dapat dikonversikan ke skala ordinal dan interval, tetapi tidak berlaku sebaliknya. Semakin tinggi
nilai ROA berarti semakin tinggi profitabilitas bank, semakin rendah nilai ROA berarti semakin rendah profitabilitas bank. Dalam
mengklasifikasi data ROA, peneliti membagi klasifikasi ke dalam lima kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah, dan sangat
rendah. Pengklasifikasian ini berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNPtanggal 31 Mei 2004.
b. Mengklasifikasi Data Number of Branches Ukuran data number of brances merupakan berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data number of brances NOB diubah menjadi skala ordinal. Menurut Sanusi 2011:57, skala rasio meliputi
skala ordinal dan interval, jika suatu variabel yang dimensinya telah memiliki skala rasio dapat dikonversikan ke skala ordinal dan interval,
tetapi tidak berlaku sebaliknya. Semakin tinggi nilai NOB berarti semakin tinggi profitabilitas bank, semakin rendah nilai NOB berarti
semakin rendah profitabilitas bank. Dalam mengklasifikasi data NOB, peneliti membagi klasifikasi ke dalam empat kategori yaitu, sangat
rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Pengklasifikasian ini didasarkan dari distribusi frekuensi yang terbentuk pada histogram.
c. Mengklasifikasi Data Management Efficiency Ukuran data biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan
operasional BOPO untuk mengukur variabel management efficiency ME merupakan berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran
data BOPO diubah menjadi skala ordinal. Menurut Sanusi 2011:57, skala rasio meliputi skala ordinal dan interval, jika suatu variabel yang
dimensinya telah memiliki skala rasio dapat dikonversikan ke skala ordinal dan interval, tetapi tidak berlaku sebaliknya. Semakin tinggi
angka BOPO berarti semakin rendah profitabilitas bank, semakin rendah angka BOPO berarti semakin tinggi profitabilitas bank. Dalam
mengklasifikasi data BOPO, peneliti membagi klasifikasi ke dalam lima kategori yaitu, sangatbaik, baik, cukup baik, rendah, dan sangat
rendah. Pengklasifikasian ini berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNPtanggal 31 Mei 2004.
d. Mengklasifikasi Data Kompetisi Ukuran data indeks lerner IL untuk mengukur variabel kompetisi
merupakan berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data IL diubah menjadi skala ordinal. Menurut Sanusi 2011:57, skala rasio
meliputi skala ordinal dan interval, jika suatu variabel yang dimensinya telah memiliki skala rasio dapat dikonversikan ke skala
ordinal dan interval, tetapi tidak berlaku sebaliknya. Semakin tinggi nilai ILberarti semakin tinggi profitabilitas bank, semakin rendah nilai
IL berarti semakin rendah profitabilitas bank. Dalam mengklasifikasi data IL, peneliti membagi klasifikasi ke dalam lima kategori yaitu,
tidak ada kompetisi, kompetisi sedang, kompetisi cukup baik, kompetisi kuat, dan kompetisi sangat kuat. Pengklasifikasian ini
dilakukan berdasarkan berdasarkan teori bahwa indeks lerner mempunyai nilai antara 0 dan 1 Rahardja dan Mandala, 2008:167.
Nilai 0 menunjukkan pasar persaingan sempurna dan tidak ada daya monopoli Rahardja dan Mandala, 2008:167. Nilai yang mendekai 1
menunjukkan daya monopoli kuat, dan semakin besar nilai indeks lerner, semakin besar pula kekuatan monopoli perusahaan Sugiarto et
al ., 2002:357. Menurut Titko et al. 2015:27, dalam situasi pasar
sesungguhnya nilai indeks lerner dapat lebih dari 1, dan dapat negatif. 5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Crosstabs
Analisis tabulasi silang crosstabs adalah suatu teknik untuk membandingkan dua variabel klasifikasi, teknik ini menggunakan tabel
yang memiliki sejumlah baris dan kolom yang berhubungan dengan tingkat atau nilai dari masing-masing kategori Cooper dan William,
1998:38. Data yang digunakan pada analisis tabulasi silang adalah data skala rasio yang telah diklasifikasi dan diubah menjadi skala ordinal.
Setelah itu, menganalisa koefisien korelasi dengan menggunakan uji Gamma. Gamma merupakan uji statistika untuk mengukur hubungan dua
variabel ordinal setara atau berarti tidak ada variabel yang bergantung dengan variabel lainya Maya, 2013:130. Makna nilai koefisien korelasi
menurut Martono 2010:225, sebagai berikut:
Nilai Makna
0,00 - 0,19 Sangat lemah
0,20 - 0,39 Lemah
0,40 - 0,59 Sedang
0,60 - 0,79 Kuat
0,80 - 1,00 Sangat kuat
a. Hubungan Number of Branches dengan Profitabilitas Bank Melakukan tabulasi silang antara number of branches dan
profitabilitas. Koefisien hubungan menggunakan koefisien Gamma. 1 Menganalisis hasil tabulasi silang antara number of branches dan
profitabilitas. 2 Menganalisis koefisien hubungan antara number of branches dan
profitabilitas berdasarkan nilai Gamma yang diperoleh. b. Hubungan Management Efficiency dengan Profitabilitas Bank
Melakukan tabulasi silang antara management efficiency dan profitabilitas. Koefisien hubungan menggunakan koefisien Gamma.
1 Menganalisis hasil tabulasi silang antara management efficiency dan profitabilitas.
2 Menganalisis koefisien hubungan antara management efficiency dan profitabilitas berdasarkan nilai Gamma yang diperoleh.
c. Hubungan Kompetisi dengan Profitabilitas Bank Melakukan tabulasi silang antara kompetisi dan profitabilitas.
Koefisien hubungan menggunakan koefisien Gamma. 1 Menganalisis hasil tabulasi silang antara kompetisi dan
profitabilitas. 2 Menganalisis
koefisien hubungan
antara kompetisi
dan profitabilitas berdasarkan nilai Gamma yang diperoleh.
6. Menarik Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini diambil berdasarkan hasil analisis pada
tabel tabulasi silang crosstabs antara variabel, serta dengan melihat kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan nilai Gamma.
47
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010 s.d 2014,
dan yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Populasi sasaran ditentukan dengan membuat kriteria-kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti.
Berikut adalah kriteria pemilihan perusahaan yang menjadi populasi sasaran:
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
Kriteria Jumlah
Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010 s.d. 2014 42
Perbankan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara berturut- turut periode 2010 s.d. 2014
9 Perbankan yang mengalami rugi sebelum pajak
5
Total Populasi Sasaran 28
Penelitian ini tidak menggunakan rugi sebelum pajak karena sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNPtanggal 31 Mei 2004 hanya
menggunakan komponen laba sebelum pajak dalam menghitung tingkat profitabilitas. Berdasarkan tabel 4.1, terdapat 42 perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan yang diterbitkan secara berturut-turut dari tahun 2010-2014, dan terdapat 9 perbankan yang
tidak menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut dari tahun 2010 s.d 2014. Penelitian ini juga menggunakan perbankan yang mengalami laba sebelum pajak,