30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai Penelitian Tindakan Kelas PTK, yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti saat menemukan suatu masalah salam
proses pembelajaran. Sukidin, Basrowi dan Suranto dalam Taniredja, Pujiati dan Nyata; 2010: 16 mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai
berikut. “Suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki danatau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran secara lebih profesional.” Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Data
kuantitatif yang akan dikumpulkan berupa skor hasil belajar kognitif yang menilai pemahaman konseptual siswa. Data kuantitatif ini diolah
menggunakan uji statistik korelasi. Data kuantitatif akan didukung data kualitatif berupa deskripsi lembar observasi dan wawancara mengenai
peningkatan hasil belajar psikomotik serta tanggapan siswa terhadap model
Quantum Teaching and
Learning
yang dilaksanakan.
B. Subyek Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 6 siswa
perempuan.
31
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Jln. Jenderal Sudirman 87, Kel. Terban, Kec. Gondokusuman, Kab. Kota Yogyakarta
Waktu penelitian : Bulan Mei 2012
D. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis McTaggart, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan berulang yaitu:
- Perencanaan
planning
- Pelaksanaan
acting
dan observasi
observing
- Refleksi
reflecting
Gambar 3.1 Siklus dalam PTK menurut Kemmis dan McTaggart
32
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang akan dibagi menjadi paling sedikit 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian
kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
planning
Kegiatan yang akan dilakukan untuk mempersiapkan penelitian ini, antara lain:
- Peneliti berdiskusi bersama guru mata pelajaran dan rekan
mahasiswa untuk mempersiapkan penelitian. -
Peneliti membuat instrumen pembelajaran, yaitu Silabus, RPP dan LKS yang sesuai dengan 6 strategi belajar TANDUR, antara
lain 1 Tumbuhkan, 2 Alami, 3 Namai, 4 Demonstrasikan, 5 Ulangi, dan 6 Rayakan.
- Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa soal
pretest
dan
posttest
kuis I, lembar observasi, dan panduan wawancara. -
Siswa bersama peneliti sebagai guru menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
acting
dan Pengamatan
observing
Pada tahap ini, peneliti berperan sebagai guru atau penyaji pembelajaran. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, yang secara garis besar adalah sebagai berikut.
33
- Siswa mengerjakan soal pretest sebagai data mengenai
kemampuan awal siswa. -
Guru melakukan apersepsi untuk menumbuhkan minat belajar terhadap materi dengan bertanya dan mengaitkan materi
pelajaran dengan segala yang ada di lingkungan kelas maupun dalam kehidupan siswa. Tumbuhkan
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan selama
proses pembelajaran dan memperdengarkan lagu. -
Siswa dalam kelompok membuat peta konsep dengan teknik
mind-map
mengenai istilah dan komponen ekosistem. Alami dan Namai
- Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan
mind- map
yang dibuat dari hasil diskusi di depan kelas. Ulangi dan Alami
- Siswa dalam kelompok diminta melakukan demonstrasi
role- playing
mengenai interaksi antarkomponen dalam ekosistem. Demonstrasikan dan Alami
- Guru mendampingi siswa untuk mengisi LKS sesuai hasil
diskusi, presentasi dan peragaan sebelumnya. Namai -
Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi dan peragaan kelompok lain dengan
memberikan bintang.
34
- Guru mengakui usaha belajar siswa dan merayakan adanya
proses belajar dengan memberikan pujian, mengacungkan jempol, serta mengajak siswa untuk memberikan tepuk tangan.
Rayakan -
Siswa mengerjakan kuis I sebagai data hasil belajar kognitif
siswa dari siklus I. Ulangi -
Selama pembelajaran, peneliti sebagai guru, guru mata pelajaran dan teman sejawat mengobservasi pembelajaran dengan mengisi
lembar observasi untuk mengambil data hasil belajar psikomotorik siswa di siklus I.
c. Refleksi
reflecting
Peneliti bersama guru mata pelajaran mendiskusikan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa berdasarkan kuis I dan
lembar observasi. Peneliti juga melihat keberhasilan dan hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d. Evaluasi
evaluation
Peneliti mengevaluasi seluruh proses siklus I dengan mengolah seluruh hasil belajar siswa lembar observasi. Hasil ini dibandingkan
dengan target yang harus dicapai dalam penelitian. Hasil evaluasi digunakan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan proses
pembelajaran selanjutnya pada siklus II. Materi yang diajarkan pada siklus I akan dibatasi pada beberapa
subtopik berikut:
35
- Istilah-istilah dalam ekosistem, seperti: habitat, nisia, populasi,
komunitas, dan ekosistem. -
Komponen biotik dan abiotik -
Interaksi antarkomponen biotik-biotik -
Interaksi antarkomponen abiotik-biotik.
2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, rangkaian kegiatan siklus selanjutnya ini juga akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Perencanaan
planning
Sebagai tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
- Peneliti membuat instrumen pembelajaran, yaitu Silabus, RPP
dan LKS yang sesuai dengan 6 strategi belajar TANDUR, antara lain 1 Tumbuhkan, 2 Alami, 3 Namai, 4 Demonstrasikan,
5 Ulangi, dan 6 Rayakan. -
Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa soal
posttest
kuis II, lembar observasi, dan panduan wawancara. -
Siswa bersama peneliti sebagai guru menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
acting
dan Pengamatan
observing
Seperti halnya pada siklus I, pada tahap ini peneliti juga berperan sebagai guru dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai
36
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Garis besar proses kegiatan pada siklus ini adalah:
- Guru melakukan apersepsi untuk menumbuhkan minat belajar
terhadap materi, dengan bertanya dan mengaitkan materi dengan segala yang ada di kelas maupun dalam kehidupan siswa.
Tumbuhkan -
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran serta memperdengarkan lagu.
- Siswa menghubungkan beberapa gambar organisme menjadi
suatu rantai makanan serta menentukan tingkat trofik suatu organisme dalam rantai makanan. Siswa mengenal dan menamai
konsep dari hubungan tersebut. Alami dan Namai -
Guru dan siswa melakukan
role-playing
yang menggambarkan jaring-jaring makanan. Demonstrasikan dan Alami
- Siswa membuat tabel perbandingan untuk membedakan
berbagai piramida ekologi. Alami -
Kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai aliran energi, tingkat trofik dan peramida ekologi. Ulangi dan
Alami -
Siswa berdiskusi dan melakukan kajian literatur secara mandiri mengenai daur biogeokimia. Alami
- Siswa dalam kelompok mempresentasikan charta mengenai daur
biogeokimia. Ulangi dan Alami
37
- Siswa mengisi LKS sesuai dengan hasil diskusi, presentasi dan
peragaan. Namai -
Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi dan demonstrasi kelompok lain dengan
memberikan bintang. -
Guru mengakui usaha belajar siswa dan merayakan adanya proses belajar dengan memberikan pujian, mengacungkan
jempol, serta mengajak siswa untuk memberikan tepuk tangan. Rayakan
-
Siswa mengerjakan kuis II sebagai data hasil belajar kognitif
siswa dari siklus II. Ulangi -
Selama pembelajaran, peneliti sebagai guru, guru mata pelajaran dan teman sejawat mengobservasi pembelajaran dengan mengisi
lembar observasi untuk mengambil data hasil belajar psikomotorik siswa di siklus II.
c. Refleksi
reflecting
Peneliti bersama guru mata pelajaran mendiskusikan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa berdasarkan kuis II dan
lembar observasi. Peneliti juga melihat keberhasilan dan hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d. Evaluasi
evaluation
Peneliti mengevaluasi seluruh proses siklus II dengan mengolah seluruh hasil belajar siswa, lembar observasi dan
38
tanggapan siswa dari wawancara. Hasil ini dibandingkan dengan target yang harus dicapai dalam penelitian. Hasil evaluasi digunakan
untuk mempertimbangkan waktu untuk menyelesaikan pelaksanaan penelitian.
Materi yang akan diajarkan pada siklus II akan dibatasi pada beberapa subtopik berikut:
- Aliran energi dalam ekosistem
- Tingkat trofik organisme
- Piramida ekologi
- Daur biogeokimia
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan dalam rangka penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif dari masing-masing siklus yang akan diuraikan pada
tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis Data
Alat Pengambilan Data
Sumber Data
Cara Analisis
Kuantitatif 1.
Pemahaman konseptual 2.
Aktivitas psikomotorik 3.
Sikap siswa terhadap proses pembelajaran
Tes Lembar observasi
Kuisioner reflektif Siswa
Analisis kuantitatif
Kualitatif 1.
Aktivitas psikomotorik 2.
Tanggapan terhadap proses pembelajaran
Lembar observasi Wawancara
Kuisioner reflektif Siswa
Analisis kualitatif
39
Pengambilan data guna keperluan penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa teknik berikut.
1. Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus ditanggapi seseorang
dengan tujuan
untuk mengukur
kemampuan atau
mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang dikenai tes itu Widoyoko, 2009: 45-46. Tes sebagai alat penilaian perlu diuji
kualitasnya, maka tes yang disusun peneliti akan diuji dengan validitas isi terlebih dahulu. Validitas isi dapat mengungkapkan kesanggupan alat
penilaian dalam mengukur isi dari variabel yang hendak diukur Sudjana, 1989: 13. Pengujian validitas isi akan dilakukan dengan bantuan pakar
atau ahli dalam terkait untuk menelaah bahwa tes yang digunakan peneliti sudah mengungkapkan isi materi sesuai kurikulum yang diacu
expert judgement
. Yang bertindak sebagai ahli penelaah dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing dan guru mata pelajaran. Tes
yang digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual siswa sebagai hasil belajar kognitif siswa. Bentuk tes yang digunakan berupa soal
pilihan ganda dan uraian yang bisa dilihat pada lampiran B.1, B.2 dan B.3. Tes pilihan ganda digunakan pada
pre-test
, sedangkan uraian digunakan pada
post-test
. 2.
Observasi Observasi sebagai alat penilaian dapat digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
40
dapat diamati Sudjana, 1989: 84. Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Sudjana 1989: 85
mendefinisikan observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan oleh pengamat secara langsung atau dalam situasi yang sebenarnya
terhadap gejala atau proses yang terjadi. Observasi langsung akan dilakukan oleh peneliti, guru mata pelajaran dan rekan mahasiswa.
Seluruh pengamat mengemukakan hasil pengamatan dengan mengisi lembar observasi berdasarkan pedoman observasi yang tercantum di
dalamnya. Lembar observasi akan digunakan untuk mengamati hasil belajar siswa dari aspek psikomotorik, berupa tingkah laku siswa selama
proses pembelajaran terjadi. 3.
Kuisioner Salah satu tujuan penggunaan kuisioner dalam proses pembelajaran
adalah untuk memperoleh data mengenai hasil belajar dan proses belajar siswa Sudjana, 1989: 72. Kuisioner yang disusun dalam penelitian ini
berupa kuisioner berstruktur artinya disertai kemungkinan jawaban yang telah disiapkan untuk dipilih siswa. Alternatif jawaban disediakan bisa
ditransformasikan dalam bentuk simbol kuantitatif agar menghasilkan data interval. Data interval diperoleh dengan memberi skor terhadap
setiap jawaban berdasarkan kriteria tertentu Sudjana, 1989: 71. 4.
Wawancara Wawancara memiliki kelebihan dibandingkan alat pengumpulan
data lainnya, yaitu terjadinya kontak langsung dengan siswa sehingga
41
dapat mengungkapkan jawaban yang lebih bebas dan mendalam. Wawancara dilakukan untuk memperoleh ketegasan kembali dari data
yang diperoleh selama observasi mengenai proses pembelajaran yang telah dilalui. Data wawancara adalah berupa transkrip dari pertanyaan
yang diajukan dan jawaban yang diberikan selama wawancara. Wawancara yang akan dilakukan berupa wawancara terbuka. Dalam
wawancara terbuka, siswa bebas mengemukakan jawabannya, sehingga jawaban perlu dianalisis dalam bentuk kategori dari berbagai ruang
lingkup jawaban sesuai dengan aspek yang diungkapkan Sudjana, 1989: 68.
Wawancara akan dilakukan setelah pelaksanaan siklus II. Proses wawancara dilakukan oleh peneliti
interviewer
dan beberapa siswa sebagai yang diwawancarai
interviewee
. Siswa yang diwawancarai adalah yang memiliki pencapaian prestasi rendah, sedang, dan tinggi
pada akhir siklus I masing-masing 2 siswa, sehingga jumlah siswa yang diwawancarai adalah 6 siswa.
F. Instrumen Penelitian