Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

2.2 Teori Feature

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua teori feature untuk menganalisis struktur penyajian dan karakteristik feature. Pertama, peneliti menggunakan teori struktur penyajian feature dari Mappatoto 1999. Kedua, peneliti menggunakan teori karakteristik feature dari Sumadiria 2008. Peneliti juga menggunakan teori feature dari berbagai sumber sebagai pendukung dalam penelitian ini.

2.2.1 Pengertian Feature

Feature disebut juga dengan karangan-khas karkhas. Feature memiliki arti dan definisi yang luas. Beberapa pakar jurnalistik mengartikan dan mendefinikan feature bermacam-macam. Rivers dalam The Mass Media: Reporting, Writing, Editing 1967 menunjukkan, kita mempunyai kisah atas fakta-fakta yang telanjang, dan itu kita sebut sebagai berita. Selain berita kita jumpai lagi tajuk rencana, kolom, dan tinjauan yang kita sebut artikel atau opinion pieces. Sisanya yang terdapat dalam lembaran surat kabar, itulah yang disebut sebagai karangan khas feature. Selain itu, Mc. Kinney menyampaikan feature adalah suatu tulisan yang berada di luar tulisan yang bersifat berita langsung. Dalam tulisan ini pegangan utama 5W1H dapat diabaikan. Sedangkan, Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism 1957 memasukkan feature pada surat kabar ke dalam segi hiburan entertainment Sumadiria, 2005:150. Feature adalah tulisan yang khas yang sifatnya bisa menghibur, mendidik, memberi informasi, dan sebagainya mengenai aspek kehidupan dengan gaya yang bervariasi Zain, 1992:19. Feature berdasarkan fakta, sebagai nilai jurnalistik. Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan Mohamad, 1997:9. Menurut Mappatoto 1999:5, feature karkhas adalah karangan lengkap nonfiksi bukan berita-lempang dalam media massa yang tak tentu panjangnya, dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas kadang-kadang dengan sentuhan subyektivitas pengarang terhadap peristiwa, situasi, aspek kehidupan dengan tekanan pada daya pikat manusiawi untuk mencapai tujuan memberitahu, menghibur, mendidik, dan meyakinkan pembaca. Berita-lempang adalah laporan tentang peristiwa fisik dan intelektual, misalnya bencana alam dan pendapat seseorang, yang terjadi atau diucapkan pada saat itu dan ditulis menurut rumus 5W1H, dan laporan itu disusun menurut gaya bangunan atau struktur piramida terbalik. Feature merupakan sebuah karangan khas yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya. Sebuah feature umumnya mengedepankan unsur why dan how sebuah peristiwa Romli, 2006:22. Feature adalah karangan lengkap nonfiksi yang tidak tentu panjangnya, dipaparkan secara hidup dengan sentuhan subjektivitas pengarang terhadap peristiwa kehidupan yang menekankan pada daya pikat manusiawi untuk memberitahu, menghibur, mendidik, dan meyakinkan pembaca Mappatoto,1992.

2.2.2 Struktur Penyajian Feature

Struktur penyajian penulisan feature memang berbeda dengan tulisan biasa. Banyak ahli berpendapat bahwa struktur penyajian feature meliputi judul, intro, tubuh, dan penutup. Sumadiria 2008:195-222 seperti dalam buku Seandainya Saya Wartawan Tempo 1996:34-56 memaparkan struktur penyajian feature yang terdiri dari 1 judul head, 2 intro lead, 3 perangkai bridge, 4 tubuh body, dan 5 penutup ending. Menurut Romli 2009:25-26, struktur feature terdiri dari 1 judul head, 2 teras lead, 3 bridge jembatan antara lead dan body, 4 tubuh body, dan 5 penutup ending. Struktur feature menurut Mappatoto 1999:30-58 hampir sama dengan pendapat Sumadiria dan Romli, yakni terdiri dari 1 judul, 2 teras, 3 peralihan, 4 tubuh, dan 5 penutup.

2.2.2.1 Judul

Penulisan sebuah judul feature memerlukan kecermatan penulis, agar menarik perhatian para pembaca. Dengan kata lain, judul feature tidak berupa ringkasan, tetapi dibuat semenarik mungkin dan dapat menggugah pembaca. Oleh karena itu, judul feature dibuat lebih kreatif dibandingkan dengan judul berita atau artikel biasa. Selain faktor subyektivitas penulisan, judul feature harus bersifat orisinal dalam gaya dan susunan kata-katanya.

Dokumen yang terkait

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 Penanda Kohesi Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2015.

0 2 12

KAJIAN TINDAK TUTUR PADA WACANA RUBRIK SURAT PEMBACASURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2014 Kajian Tindak Tutur Pada Wacana Rubrik Surat Pembaca Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2014.

0 2 11

PENDAHULUAN Kajian Tindak Tutur Pada Wacana Rubrik Surat Pembaca Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2014.

0 2 5

KAJIAN TINDAK TUTUR PADA WACANA RUBRIK SURAT PEMBACASURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2014 Kajian Tindak Tutur Pada Wacana Rubrik Surat Pembaca Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2014.

0 4 17

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2013 Analisis Kohesi Gramatikal Pengacuan Pada Cerpen Surat Kabar KOMPAS Edisi Maret 2013.

0 0 11

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2013 Analisis Kohesi Gramatikal Pengacuan Pada Cerpen Surat Kabar KOMPAS Edisi Maret 2013.

0 1 18

DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI DESEMBER-JANUARI 2010/2011 DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI DESEMBER-JANUARI 2010/2011.

0 0 16

Implikatur wacana semarangan pada surat kabar harian Suara Merdeka edisi Januari--Maret 2014.

0 0 146

Struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari 29 Maret 2014

0 18 292

Resensi buku dalam Surat Kabar Kedaulatan Rakyat edisi Januari-Maret 2014 - USD Repository

0 1 371