PENDAHULUAN Pengukuran kinerja institusi pendidikan menengah atas dengan metode Balanced Scorecard : studi kasus pada SMAN 2 Sendawar, Kutai Barat.

7 organisasi sosial, bukan hanya organisasi nonprofit dan juga bukan hanya organisasi pemerintahan Mahsun, Firma dan Andre 2007: 11 2. Tipe Organisasi Sektor Publik Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe organisasi. Pada dasarnya terdapat 4 empat jenis tipe organisasi, yaitu 1 pure-profit organization, 2 quasi-profit organization, 3 quasi- nonprofit organization dan 4 pure-nonprofit organization. Perbedaan empat tipe organisasi tersebut terutama dilihat dari tujuan operasi dan sumber pendanaannya. a. Pure-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual barang danatau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba sebanyak-banyaknya sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari para investor swasta dan kreditor. Contohnya pasar swalayan, salon kecantikan dan distro. b. Quasi-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual barang danatau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki para pemilik. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor swasta, investor pemerintah, kreditor dan para anggota. Contohnya PT PLN Persero, PT KAI, PT. Telkom, dan BUMD. 8 c. Quasi-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang danatau jasa dengan maksud utama untuk melayani masyarakat dan memperoleh keuntungan surplus. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor pemerintah, investor swasta dan kreditor. Contohnya rumah sakit dan institusi pendidikan. d. Pure-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang danatau jasa dengan maksud utama untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMNBUMD, hibah dan sumbangan. Contohnya panti asuhan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi pemerintahan. 3. Tipe Barang atau Pelayanan Organisasi Sektor Publik Terlalu sulit untuk menarik garis lurus yang bisa memisahkan secara tegas area sektor publik dengaan area sektor swasta. Salah satu cara yang bisa membantu membedakan area kedua sektor publik dan swasta tersebut adalah dengan berpedoman pada kategorisasi tipe barang atau pelayanan, yaitu pure public goods, quasi public goods, quasi private goods dan pure private goods . a. Pure Public Goods, adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama. Pure public goods dalam pengertian ini termasuk layanan atau jasa yang diberikan untuk 9 kepentingan masyarakat luas. Ada 4 empat ciri utama pure public goods, yaitu: 1 Nonrivalry in Consumption, pure public goods merupakan konsumsi umum sehingga konsumen tidak bersaing dalam mengkonsumsinya. 2 Nonexclusive, penawaran atas pure public goods tidak hanya diperuntukkan bagi seseorang dan mengabaikan yang lainnya sehingga tidak ada yang eksklusif antarorang dalam masyarakat, sehingga mempunyai hak yang sama dalam mengonsumsinya. 3 Low Excludability, penyedia atau konsumen suatu barang atau pelayanan tidak bisa menghalangi atau mengecualikan orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut. 4 Low Competitive, antar penyedia pure public goods tidak saling bersaing secara ketat. Hal ini karena keberadaan barang ini tersedia dalam jumlah dan kualitas yang sama. b. Quasi Public Goods, adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat, namun apabila dikonsumsi oleh individu tertentu akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. c. Quasi Private Goods, adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh orang yang membelinya walaupun sebetulnya barang atau jasa tersebut dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. 10 d. Pure Private Goods, adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh orang yang membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat menikmati barang atau jasa tersebut. Terdapat 4 empat ciri utama barng privat, yaitu: 1 Rivalry in Consumption, barang privat bukan merupakan konsumsi umum sehingga terdapat persaingan antarpengguna dalam mengkonsumsinya. 2 Exclusive, penawaran atas barang privat hanya diperuntukkan bagi seseorang yang mampu menggantikan nilai barang yang disediakan tersebut bersifat eksklusif. Seseorang yang tidak memiliki sumber daya yang cukup, tidak bisa mengkonsumsinya. 3 Excludability, penyedia atau konsumen suatu barang atau pelayanan bisa menghalangi atau mengecualikan orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut. 4 High Competitive, antarpenyedia produsen barang privat saling bersaing secara ketat. Akhirnya barang privat yang tersedia dipasar sangat beraneka ragam baik jumlah maupun kualitasnya. 4. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik Kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu 11 organisasi. Sedangkan pengukuran kinerja performance measurement adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas dalam mencapai tujuan Robertson, 2002, dalam Mahsun, Firma dan Andre 2007: 157 Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan elemen pokok suatu pengukuran kinerja antara lain: a. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi. b. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja. c. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi. d. Evaluasi kinerja feedback, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. B. Metode Balanced Scorecard 1. Pengertian Metode Balanced Scorecard Balanced scorecard terdiri dari dua kata: 1 kartu skor scorecard dan 2 berimbang balanced. Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel dimasa depan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan 12 nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern Mulyadi, 2001: 1-2. Balanced merupakan sistem manajemen strategis yang menterjemahkan visi dan strategi organisasi kedalam tujuan dan ukuran operasional. Tujuan dan ukuran operasional tersebut kemudian dinyatakan dalam empat perspektif yaitu perspektif finansial, pelanggan customers, proses bisnis internal internal business process, serta pembelajaran dan pertumbuhan learning and growth Imelda: 2004. 2. Keunggulan Metode Balanced Scorecard Keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 komprehensif, 2 koheren, 3 seimbang, 4 terukur. a. Komprehensif, balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ke tiga perspektif yang lain: pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. b. Koheren, balanced scorecard mewajibkan personal untuk membangun hubungan sebab akibat causal relationship di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik.