Evaluasi Kinerja Organisasi Dengan Metode Balanced Scorecard Studi Kasus Pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat.
ABSTRAK
EVALUASI KINERJA ORGANISASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat
Leonardus Dio Suryawan NIM :102114115 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok apabila dievaluasi dengan menggunakan
Balanced Scorecard.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, kuesioner, dan wawancara yang ditujukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pegawai, dan pelanggan (siswa-siswi). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis pengukuran efisiensi dan efektivitas (perspektif keuangan) dan analisis Multiatribute Attitude Model untuk perspektif pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok ditinjau dari: (1) perspektif pelanggan adalah sangat memuaskan; (2) perspektif keuangan adalah sudah efisien namun efektivitas tidak dapat dihitung; (3) perspektif proses bisnis internal adalah sudah baik; (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sangat memuaskan. Guru dan pegawai sangat puas; dan kepala sekolah serta wakil kepala sekolah sangat puas. Dari hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok secara keseluruhan sangat memuaskan.
(2)
ABSTRACT
THE EVALUATION OF PERFORMANCE OF ORGANIZATION USING
BALANCED SCORECARD METHOD
A case Study at the Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman BarongTongkok of Kutai Barat Regency
Leonardus Dio Suryawan NIM :102114115 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The aim of this research was to evaluate the performance of Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok using Balanced Scorecard.
This research is a case study at the Catholic Junior High School 2 W.R Soepratman Barong Tongkok. The data collection techniques were documentation, observation, questionnaire, and interview to the headmaster, vice headmaster, teacher, employees, and customer (students). The data analyses used were efficiency and effectiveness measurement (for financial perspective) and analysis of Multiatribute Attitude Model for customer perspective, internal process perspective, learning and growth perspective.
The result of this research showed that the Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok performance as seen from: (1) customer perspective was very satisfactory; (2) financial perspective had been efficient but effectiveness can not be calculated; (3) internal business process perspective was favorable; (4) learning and growth perspective was very satisfactory. Teacher and employees were very satisfied; headmaster and vice headmaster were very satisfied. The evaluation result showed that the performance of the Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok was very satisfactory overall.
(3)
EVALUASI KINERJA ORGANISASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Leonardus Dio Suryawan 102114115
PROGRAM STUDI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
EVALUASI KINERJA ORGANISASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Leonardus Dio Suryawan 102114115
PROGRAM STUDI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Pendidikan mempunyai akar yang pahit, Tapi berbuah manis.
(Aristoteles)
I belong to Jesus (Ricardo Kaka)
KupersembahkanKarya Ini Kepada
Bapa di Surga, TuhanYesusKristusdanBunda Maria Ayah, Ibu, Saudariku, Kekasihku dan Sahabat-Sahabatku Serta Orang Yang MemilikiAndildanJasaAtasTerbentuknyaKaryaIni.
(8)
(9)
(10)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan kasih dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt.selaku Kaprodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
5. A. Diksa Kuntara, SE, MFA., QIA. selaku Dosen pembimbing yang dengan sabar membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Dr. Fr. NinikYudianti, M.Acc., QIA. Dan Ir. Drs.HansiadiYuli H., M.Si., Ak.,
(11)
viii
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan kerjasama yang baik selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
8. Mikael Natha selaku Kepala Sekolah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkokyang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 9. Basransah, S.H selaku Kepala Tata Usaha yang membantu penulis dalam
memperoleh informasi dan data-data yang dibutuhkan.
10.Orangtua, Yan Raymond (+) dan Suriati yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
11.Kakak, Evi Mona A., yang selalu memberikan dukungan dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai.
12.Kekasih, Maria Rosa Fila yang selalu memberikan semangat dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai.
13.Keluarga besar Asrama TPN serta teman-teman Akuntansi 2010 (AKT48). 14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Juni 2015
(12)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakang ... 1
B. RumusanMasalah ... 3
C. TujuanPenelitian ... 3
D. ManfaatPenelitian ... 3
E. SistematikaPenulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. DefinisiKinerja ... 6
B. EvaluasiKinerja ... 6
C. DefinisiPengukuranKinerja ... 6
D. DefinisiIndikatorKinerja ... 7
E. TujuanPengukuranKinerja ... 7
F. ManfaatpengukuranKinerja ... 8
G. Balanced Scorecard ... 9
1. SejarahKonsepBalanced Scorecard ... 9
2. DefinisiBalanced Scorecard ... 10
3. Balanced ScorecardpadaOrganisasiSektorPublik... 12
4. KeunggulanBalanced Scorecard ... 14
BAB III METODE PENELITIAN ... 16
A. JenisPenelitian ... 16
B. TempatdanWaktuPenelitian ... 16
C. SubjekdanObjekPenelitian ... 16
D. Data yang Dibutuhkan ... 17
E. PopulasidanSampel ... 18
F. TeknikPengumpulan Data ... 20
G. TeknikPengujianInstrumen ... 22
H. TeknikAnalisis Data ... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 32
A. GambaranUmum SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok ... 32
(13)
x
C. Guru danPegawai ... 34
D. KeadaanSekolah ... 35
E. VisidanMisi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok ... 36
F. StrukturOrganisasi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok ... 37
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 39
A. PengujianInstrumen ... 39
B. Analisis Data ... 41
C. Pembahasan ... 58
BAB VI ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Keterbatasan Penelitian ... 65
C. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 69
A. Lampiran I: Kuesioner dan Pedoman Wawancara serta Hasil Wawancara ... 70
B. Lampiran II: Hasil Pengisian Kuesioner ... 81
C. Lampiran III: Uji Statistik ... 91
D. Lampiran IV: Laporan Keuangan Periode Tahun Ajaran 2012/2013dan 2013/2014 ... 97
(14)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ... 21
Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok ... 34
Tabel 4.2 Data Guru dan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian ... 35
Tabel 4.3 Data Guru Berdasarkan Golongan ... 35
Tabel 4.4 Data Guru dan Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 35
Tabel 4.5 Data Jenis Ruangan atau Bangunan ... 36
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Validitas Perspektif (Kepuasan Siswa/i) ... 40
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Validitas Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Kepuasan Guru dan Pegawai) ... 40
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 41
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Belief Rata-rata dan Ideal Rata-rata pada Perspektif Pelanggan (Siswa/i) ... 43
Tabel 5.5 Hasil Selisih Total Ideal Rata-rata dan Belief Rata-rata serta Bobot (Siswa/i) ... 44
Tabel 5.6 Laporan Keuangan SMP Katolik 2 W.R. Supratman Barong TongkokTahunAjaran 2012/2013 ... 46
Tabel 5.7 Laporan Keuangan SMP Katolik 2 W.R. Supratman Barong TongkokTahunAjaran 2013/2014 ... 47
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Belief Rata-rata dan Ideal Rata-rata pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Guru dan Pegawai) .... 53
Tabel 5.9 Hasil Selisih Total Ideal Rata-rata dan Belief Rata-rata serta Bobot (Guru dan Pegawai) ... 54
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Belief Rata-rata dan Ideal Rata-rata pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Kepala Sekolah dan Wakil) ... 56
(15)
xii
Tabel 5.11 Hasil Selisih Total Ideal Rata-rata dan Belief Rata-rata
(16)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambaran Balanced Scorecard pada Organisasi ... 13 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Katolik 2 W.R. Supratman
(17)
xiv
ABSTRAK
EVALUASI KINERJA ORGANISASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat
Leonardus Dio Suryawan NIM :102114115 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok apabila dievaluasi dengan menggunakan
Balanced Scorecard.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, kuesioner, dan wawancara yang ditujukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pegawai, dan pelanggan (siswa-siswi). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis pengukuran efisiensi dan efektivitas (perspektif keuangan) dan analisis Multiatribute Attitude Model untuk perspektif pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok ditinjau dari: (1) perspektif pelanggan adalah sangat memuaskan; (2) perspektif keuangan adalah sudah efisien namun efektivitas tidak dapat dihitung; (3) perspektif proses bisnis internal adalah sudah baik; (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sangat memuaskan. Guru dan pegawai sangat puas; dan kepala sekolah serta wakil kepala sekolah sangat puas. Dari hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok secara keseluruhan sangat memuaskan.
(18)
xv
ABSTRACT
THE EVALUATION OF PERFORMANCE OF ORGANIZATION USING
BALANCED SCORECARD METHOD
A case Study at the Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok of Kutai Barat Regency
Leonardus Dio Suryawan NIM :102114115 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The aim of this research was to evaluate the performance of Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok using Balanced Scorecard.
This research is a case study at the Catholic Junior High School 2 W.R Soepratman Barong Tongkok. The data collection techniques were documentation, observation, questionnaire, and interview to the headmaster, vice headmaster, teacher, employees, and customer (students). The data analyses used were efficiency and effectiveness measurement (for financial perspective) and analysis of Multiatribute Attitude Model for customer perspective, internal process perspective, learning and growth perspective.
The result of this research showed that the Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok performance as seen from: (1) customer perspective was very satisfactory; (2) financial perspective had been efficient but effectiveness can not be calculated; (3) internal business process perspective was favorable; (4) learning and growth perspective was very satisfactory. Teacher and employees were very satisfied; headmaster and vice headmaster were very satisfied. The evaluation result showed that the performance of the Catholic Junior High School 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok was very satisfactory overall.
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, semua bidang organisasi baik bisnis, pemerintah, kesehatan dan pendidikan dituntut untuk mampu dan profesional dalam memberikan pelayanan terbaik. Organisasi adalah sekelompok (dua atau lebih) orang yang secara formal dipersatukan dalam kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam visi dan misi organisasi. Pernyataan visi dan misi suatu organisasi merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui sebuah proses kegiatan operasionalnya. Lembaga Pendidikan sebagai pihak yang memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat (murid, pelajar, mahasiswa/i) diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dari berbagai aspek-aspek pendidikan, yakni lebih memberikan pendidikan tentang ilmu pengetahuan umum serta pengetahuan tentang etika dan moral. Lembaga pendidikan sebagai sarana pembelajaran sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan pendidikan tinggi harus mampu memberikan layanan pendidikan yang mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang berkualitas memicu timbulnya minat dan atau keingintahuan akan kinerja dari suatu lembaga pendidikan yang nantinya akan mereka pilih.
(20)
Keadaan ini mendorong peningkatan kebutuhan adanya suatu pengukuran kinerja terhadap lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. pengukuran tersebut akan melihat seberapa jauh kinerja yang telah dihasilkan dalam suatu periode tertentu dibandingkan dengan yang telah direncanakan.
Menurut Suwardi dan Biromo (2007: 16). Balanced Scorecard didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance management
tool) yang dapat membantu organisasi menterjemahkan visi dan strategi ke
dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial yang kesemuanya terjalin dalam hubungan sebab akibat.
Balanced Scorecard (BSC) merupakan pendekatan terhadap manajemen, yang dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton (Renaissance Solution, Inc.).
Balanced Scorecard mengukur kinerja berdasarkan aspek finansial dan
nonfinansial yang dibagi dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Mahsun, 2009: 159).
SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok merupakan satu-satunya lembaga pendidikan swasta tingkat menengah pertama yang ada di Kutai Barat. Selama ini pengukuran kinerja hanya dilakukan dengan cara tradisional, yaitu membandingkan target atau perencanaan tujuan yang telah ditetapkan sekolah dengan realisasi pencapaian target serta tujuan dari
(21)
sekolah. Pengukuran tersebut dirasa kurang memadai karena hanya menggukur dari tingkat tercapai atau tidaknya suatu target sekolah.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja Lembaga Pendidikan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok apabila dievaluasi dengan Balanced Scorecard?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Lembaga Pendidikan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok apabila dievaluasi menggunakan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
Memberikan masukan mengenai sistem pengukuran kinerja Balance
Scorecard baik itu teori-teori maupun penerapannya dalam organisasi
lembaga pendidikan. Selain itu juga memberikan suatu solusi dalam hal pengukuran kinerja yaitu dengan memberikan konsep-konsep dan perancangan Balanced Scorecard yang indikatornya disesuaikan dengan kebutuhanSMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
(22)
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentatang implementasi
Balanced Scorecard danmengembangkan teori yang telah dipelajari
tentang penerapan Balanced Scorecard.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tetang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan penjelasan atas teori-teori pendukung yang berkaitan dengan topik penelitian dan digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembahasan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang data-data SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok, yang terdiri dari
(23)
gambaran umum sekolahan dan data-data lain yang mendukung penelitian.
BAB V : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas analisa data yang diperoleh dari SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dengan menggunakan balanced scorecard.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari analisis data, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang bermanfaat untuk perbaikan kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
(24)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kinerja
Hasibuan (2007: 94) mendefinisikan kinerja (Prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Sedangkan Mulyadi (2007: 363) mendefinisikan kinerja sebagai keberhasilan personel dalam mewujudkan sasaran strategik di empat perspektf: keuangan, customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
B. Evaluasi Kinerja
Menurut Mahsun (2009: 65), evaluasi kinerja adalah kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan manajer publik dalam melaksanakan kegiatan dan fungsi yang diamankan kepadanya sebagaimana visi dan misi organisasi.
C. Definisi Pengukuran kinerja
Robertson dalam Mahsun (2009: 25) mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa;
(25)
kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan danefektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Whittaker dalam Mahsun (2007: 157-158) menjelaskan bahwa “pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas”.
D. Definisi Indikator Kinerja
Menurut Bastian (2005: 267), Indikator kinerjaadalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah dicapai, dengan memperhitungkan masukan (imputs), keluaran (output), hasil (outcomes), manfaat (benefit), dan dampak (impacts).
Menurut Lohman dalam Mahsun et al (2009: 71), indikator kinerja (performance indikator) adalah suatu variable yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuanitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi.
E. Tujuan Pengukuran kinerja
Tujuan pengukuran kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan (2000: 353) adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.
(26)
Tujuan sistem pengukuran kinerja secara umum menurut pendapat Mardiasmo (2002: 122) adalah:
1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik.
2. Untuk mengukur finansial dan non finansial secara berimbang sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi.
3. Untuk mengkomodasikan pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence. 4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual
dan memampuan kolektivitas yang rasional.
F. Manfaat Pengukuran Kinerja
Manfaat pengukuran kinerja menurut Mulyadi (2001: 416) adalah sebagai berikut:
1. Megelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personel secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan penelitian dan pengembangan personel dan untuk menyediakan kriteria seleksi evaluasi program pelatihan personel. 4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.
Lynch dan Cross (1993) (Yuwono, dkk, 2006:29) menyatakan bahwa pengukuran kinerja perusahaan sangatlah bermanfaat baik itu untuk pihak internal maupun eksternal, yaitu:
(27)
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
G. Balanced Scorecard
1. Sejarah konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard pertama kali di perkenalkan oleh Robert S.
Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance”. Balanced Scorecard pertama kali dikenalkan sebagai alt untuk menilai
kinerja organisasi bisnis, namun sebetulnya pemanfaatan Balanced
Scorecard bisa digunakan oleh semua jenis organisasi. Pada organisasi
publik yang mengedepankan layanan publik, Balanced Scorecard perlu diadaptasikan sehingga menghasilkan pengukuran yang sesuai dengan tujuan utama organisasi.
(28)
2. Definisi Balanced Scorecard
Secara konseptual, metode Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang digunakan organisasi atau perusahaan untuk membantu oorganisasi mengetahui apakah kinerja yang ada sudah optimal atau belum. Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu
balanced yang berarti seimbang dan scorecard yang berarti kartu skor.
Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mengetahui hasil/skor dari kinerja seseorang atau unit. Melalui kartu skor pula dapat direncanakan hasil yang ingin dicapai di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001).
Sedangkan Kaplan dan Norton (2000, 23-25) menjelaskan tentang keempat perspektif yang ada di dalam Balanced Scorecard sebagai berikut:
a. Perspektif Finansial
Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan perusahaan.
b. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, para manager melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis didalam segmen sasaran. Perspektif ini biasanya terdiri atas beberapa
(29)
ukuran utama atau ukuran generik keberhasilan perusahaan dari strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik. Ukuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Ukuran proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif keempat dari Balanced Scorecard, pembelajaran dan pertumbuhan, mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Perspektif pelanggan dan proses bisnis internal mengidentifikasi faktor-faktor yang paling penting untuk mencapai keberhasilan saat ini dan masa depan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Balanced
Scorecard memberikan suatu kerangka yang komprehensif yang
(30)
3. Balanced Scorecard Pada Organisasi Sektor Publik
Sektor publik meupakan sektor yang didirikan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, sektor publik dapat mengukur efektivitas dan efisiensinya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Sektor publik dapat menggunakan metode Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerjanya.
(31)
“Untuk
mencapai visi
kita, PELANGGAN
bagaimana
seharusnya kita TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE
tampil kepada
pelanggan
kita?”
“Untuk
berhasilsecara
finansial, KEUANGAN
bagaimana
seharusnya kita TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE
tampil kepada
shareholder
kita?”
Sumber: Kaplan dan Norton. The Strategy Focused Organization: How Balanced Scorecard Companies Thrive in the New Business Environment, 2000:134 (dalam Makarim, 2008) Gambar 2.1 Gambaran Balanced Scorecard pada Organisasi “Untuk
memuaskan
pelanggan, PROSES BISNIS INTERNAL
Proses seharusnya
kita TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE
Jalankan?" “Untuk mencapai visi, PERTUMBUHAN & PEMBELAJARAN Bagaimana kita dapat
menjaga TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE
Kemampuan kita utuk Berubah dan bertumbuh?” Visi & Strategi
(32)
4. Keunggulan Balanced Scorecard
Keunggulan Balanced Scorecard dalam perencanaan strategik menurut Mulyadi (2007: 323-327) adalah pada kemampuan Balanced
Scorecard menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik
sebagai berikut: a. Komprehensif
Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam
perencanaan strategik, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan meluas pada tiga perspektif yang lain, yakni
customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
b. Koheran
Balanced Scorecard mewajibkan personel membangun hubungan
sebab akibat (causal relationship) di antara berbagai sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif nonkeuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Berimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang berkesinambungan. Apabila keempat perspektif tersebut tidak seimbang maka akan mempengaruhi perusahaan untuk menghasilkan keuangan dalam jangka panjang.
(33)
d. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan sistem perencanaan strategik manjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan sistem tersebut. Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit untuk diukur. Sasaran strategik pada perspektif customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah diukur, namun dalam pendekatan Balanced Scorecard, sasaran pada ketiga perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, sehingga dapat diwujudkan.
(34)
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah studi kasus, Penelitian ini dilakukan secara langsung pada SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok jadi kesimpulan yang dalam penelitian ini hanya berlaku untuk SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat.
2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2014.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, Guru, Siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. 2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi empat persfektif dalam Balanced Scorecard, adalah:
(35)
a. Laporan Keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok periode 2012/2013 dan 2013/2014.
b. Kuesioner untuk menilai kepuasan Kepala Sekolah, Guru, Siswa/I SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
D. Data yang Dibutuhkan
1. Data tentang gambaran umum SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok yag meliputi lokasi, struktur organisasi, visi dan misi.
2. Data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja dari empat perspektif
balanced scorecard , antara lain:
a. Perspektif pelanggan
Hasil kuesioner untuk menilai kepuasan pelanggan. Yang menjadi pelanggan adalah siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
b. Perspektif Keuangan
Laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok periode tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Wawancara dengan kepala sekolah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok mengenai proses internal yang baik.
(36)
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1) Kuesioner untuk mengukur kepuasan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tentang sarana SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok, serta motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. 2) Kuesioner untuk mengukur kepuasan pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tentang kapabilitas pegawai, kualitas sistem informasi, serta motivasi dan minat mengajar.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dan siswa/i yang menempuh pendidikan di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2004:73). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Convenience Sampling yang akan digunakan bagi guru atau pegawai, convenience sampling adalah sample yang dipilih berdasarkan anggota populasi yang mudah diakses atau diperoleh. Sedangkan Stratified Sampling akan digunakan untuk siswa/i yang memiliki tingkatan atau kelas, peneliti akan membagi
(37)
populasi pelajar menjadi tiga strata yaitu kelas VII 20 sampel, kelas VIII 30 sampel, dan kelas IX 35 sampel.
Pengambilan sampel dihitung dengan rumus Slovin (Umar, 2002:74):
n =
Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Persen kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir. Dalam penelitian ini menggunakan persen ketidaktelitian 10%, artinya tingkat keyakinan sampel mewakili populasi sebanyak 90%.
Jumlah sampel dari penelitian ini adalah:
a. Responden kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sejumlah 2 orang yang ada di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
b. Responden guru atau pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok diambil sebanyak 24 orang.
c. Responden pelajar diambil sebanyak 85 orang dari tiga tingkatan kelas yang sedang menempuh pendidikan di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
(38)
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan data yang ada di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Data yang dikumpulkan : a. Gambaran umum SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. b. Laporan Keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
periode tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014. 2. Metode Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pencarian dan pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung situasi dan kondisi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok, serta interaksi yang terjadi antar kepala sekolah dengan guru/pegawai, antar guru/pegawai, guru dengan siswa/i.
3. Keusioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei berupa daftar pertanyaan kepada subjek penelitian secara tertulis untuk dijawab oleh responden. Kuesioner yang dipakai untuk mengukur kepuasan Siswa/i, kepuasan Guru dan Pegawai, kepuasan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dikembangkan dari kuesioner yang disusun oleh Kabelen (2012).
(39)
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner
No Pertanyaan Kinerja yang Sesungguhnya (belief) Kinerja yang Diharapkan (ideal) Sangat
Setuju
Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Berharap
Berharap Ragu-ragu Tidak Berharap Sangat Tidak Berharap Atribut Keandalan 1. 2. 3. 4. Atribut Mutu 5. 6. 7. Atribut Keterukuran 8. 9. 10.
4. Metode Wawancara
Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah tatap muka langsung dengan kepala sekolah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Data yang diperoleh akan digunakan untuk menjawab perspektif proses bisnis internal.
(40)
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesasihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas menggunakan perhitungan dari Karl Pearson yang disebut korelasi product moment:
Rumus product moment:
=
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara skor tiap-tiap item dengan skor total. = Skor atau nilai dari setiap pertanyaan.
= Skor total dari setiap pertanyaan.
Pedoman untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak:
a. Jika r hitung > r table dengan taraf signifikan 5% maka instrumen dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r table dengan taraf signifikan 5% maka instrumen dikatakan valid.
(41)
2. Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan baik apabila instrumen sudah valid dan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi atau baik. Suatu instrumen dikatakan baik jika alat ukur tersebut memberikan hasil kira-kira sama seandainya diukur pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas kuesioner dihitung menggunakan perhitungan dari Cronbach yang menggunakan rumus Alpha.
RumusAlpha:
=
Keterangan:
= Reliabilitas
= Banyaknya butir soal atau item.
= Jumlah varians butir.
= Varians total.
Pedoman untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak:
a. Jika r hitung > r table dengan taraf signifikan 5% maka instrumen dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r table dengan taraf signifikan 5% maka instrumen dikatakan reliabel.
(42)
H. Teknik Analisis Data
Analisis yang dilakukan untuk menjawab masalah bagaimana kinerja Lembaga Pendidikan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok apabila dievaluasi dengan Balanced Scorecardadalah sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan (siswa/i)
Untuk menjawab perspektif pelanggan digunakan analisis
Multiattribute Attitude Model (MAM), skala sikap, mencari nilai ideal dan belief, kemudian memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model (MAM) ke dalam skala likert. Data yang dibutuhkan adalah data
primer yang diperoleh melalui kuesioner untuk mengukur kepuasan siswa/i atas pelayanan yang diberikan oleh guru-guru serta pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Analisis yang digunakan adalah :
a. Multiattribute Attitude Model (MAM)
Keterangan:
Ab = sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek Wi = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i Li = Nilai ideal responden pada atribut i
Xi = Nilai belief rata-rata responden pada atribut i N = Jumlah atribut yang diteliti
(43)
Rumus di atas di dapat dengan menggunakan langkah sebagai berikut:
1) Menentukan Wi dengan rumus:
Wi =
Contoh pemberian bobot sebagai berikut:
2) Skala sikap dalam bentuk skor yang berupa angka 1-5, sebagai berikut:
No Keterangan Skor
Pernyataan 1 Sangat Puas/Sangat Berharap 5
2 Puas/Berharap 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Puas/Tidak Berharap 2 5 Sangat Tidak Puas/sangat Tidak
Berharap
1
3) Mencari nilai ideal dan belief, dengan rumus sebagai berikut: Nilai ideal = Skor x jumlah responden ideal masing-masing
alternatif jawaban Nomor
Urut
Nilai Bobot
1 2 3
3 2 1
3/6 x 100%= 50 2/6 x 100%= 33 1/6 x 100%= 17
(44)
Nilai belief = Skor x jumlah responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata:
Nilai ideal rata-rata =
Nilai belief rata-rata =
4) Memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model (MAM) ke dalam skala likert
Contoh skala likert sebagai berikut:
SP P CP TP STP
0 100 200 300 400 500 Keterangan:
0-100 = Sangat Puas
101-200 = Puas
201-300 = Cukup Puas
301-400 = Tidak Puas
401-500 = Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan sebagai berikut:
a) Jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka dapat dikatakan sikap responden semakin puas terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok karena kesenjangan antara ideal dan belief semakin kecil.
(45)
b) Jika skala semakin besar atau makin ke kanan, maka dapat dikatakan sikap responden semakin tidak puas terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok karena kesenjangan antara ideal dan belief semakin besar.
2. Perspektif Keuangan
Untuk menjawab perspektif keuangan digunakan analisis pengukuran efisiensi dan pengukuran efektivitas. Data yang dibutuhkan adalah laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok periode 2012/2013 dan 2013/2014.
a. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi menurut Hasibuan (dalam Susanto, 2009) yang mengutip pernyataan Emerson mengatakan “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Pendapatan merupakan aliran masuk dana (kas atau lainnya) ke dalam perusahaan karena perusahaan menjual barang atau jasa kepada konsumen atau melakukan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus. Sedangkan biaya adalah aliran keluar sumber daya atau asset yang melekat pada produk atau jasa yang diserahkan perusahaan kepada konsumen dalam rangka menimbulkan pendapatan (Suwardjono, 2002: 72-73).
(46)
Rumus untuk mengukur tingkat efisiensi:
Kriteria efisiensi adalah:
1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x berarti efisien. 2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x berarti efisien
berimbang.
3) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x berarti tidak efisien.
b. Pengukuran Efektivitas
Menurut Hasibuan (dalam Absa, 2010) efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Rumus untuk mengukur tingkat efektivitas:
Kriteria efisiensi adalah:
1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x berarti tidak efektif.
2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x berarti efektivitas berimbang.
(47)
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk menjawab perspektif pembelajaran dan pertumbuhan digunakan analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), skala sikap, mencari nilai ideal dan belief, kemudian memasukkan hasil perhitungan
Multiattribute Attitude Model (MAM) ke dalam skala likert. Data yang
dibutuhkan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner untuk mengukur kepuasan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah beserta guru-guru dan pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. a. Multiattribute Attitude Model (MAM)
Keterangan:
Ab = sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek Wi = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i Li = Nilai ideal responden pada atribut i
Xi = Nilai belief rata-rata responden pada atribut i N = Jumlah atribut yang diteliti
Rumus di atas di dapat dengan menggunakan langkah sebagai berikut: 1) Menentukan Wi dengan rumus:
Wi =
(48)
Contoh pemberian bobot sebagai berikut: Nomor
Urut
Nilai Bobot
1 2 3
3 2 1
3/6 x 100%= 50 2/6 x 100%= 33 1/6 x 100%= 17
Total 6 100
2) Skala sikap dalam bentuk skor yang berupa angka 1-5, sebagai berikut:
No Keterangan Skor
Pernyataan
1 Sangat Puas/Sangat Berharap 5
2 Puas/Berharap 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Puas/Tidak Berharap 2
5 Sangat Tidak Puas/sangat Tidak Berharap
1
3) Mencari nilai ideal dan belief, dengan rumus sebagai berikut: Nilai ideal = Skor x jumlah responden ideal masing-masing
alternatif jawaban
Nilai belief = Skor x jumlah responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata:
Nilai ideal rata-rata =
Nilai belief rata-rata =
(49)
4) Memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model (MAM) ke dalam skala likert
Contoh skala likert sebagai berikut:
SP P CP TP STP
0 100 200 300 400 500 Keterangan:
0-100 = Sangat Puas
101-200 = Puas
201-300 = Cukup Puas
301-400 = Tidak Puas
401-500 = Sangat Tidak Puas 4. Perspektif Proses Bisnis Internal
Untuk menjawab masalah tentang evaluasi kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dengan Balanced Scorecard melalui bisnis internal, peneliti menggunakan metode wawancara kepada kepala sekolah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui apakah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok sebagai lembaga pendidikan melakukan proses-proses internal dengan baik.
(50)
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
1. Sejarah Singkat
SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok pada mulanya merupakan sekolah swasta yang dikelola oleh para sukarela sejak tahun 1950 sampai dengan 1967 yang kemudian pada tanggal 1 Januari 1968 sekolah ini dikelola dan ditangani oleh yayasan Pendidikan Katolik yaitu Yayasan Pendidikan dan Pengajaran “Pembangunan Rakyat” (YP3R). Yayasan ini mengelola bidang pendidikan yang bertanggung jawab kepada Keuskupan Agung Samarinda sebagai pendiri dari Yayasan tersebut. Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Pembangunan Rakyat membina beberapa sekolah Katolik baik yang ada di kota maupun di kabupaten.
Sekitar awal tahun 1960 belum ada SMP baik negeri maupun swasta di Barong Tongkok, anak-anak yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP terpaksa harus masuk di SMP Negeri Melaka atau Long Iram dan bagi anak-anak yang orangtuanya mampu secara ekonomi menyekolahkan anaknya ke Samarinda. Prihatin terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak di Barong Tongkok dan sekitarnya, maka Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Pembangunan Rakyat Membuka SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Sejak awal berdirinya sekolah tahun 1968 hingga sekarang SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok telah 6 kali melakukan
(51)
pergantian Kepala Sekolah. Seiring dengan pertumbuhannya sekolah menambah sarana dan pra sarana serta merenovasi bangunan sekolah, hal ini bertujuan untuk menunjang proses operasional sekolah serta memberikan pelayanan yang baik kepada para siswa/i. Sekolah terletak di Kecamatan Barong Tongkok kabupaten Kutai Barat, dengan luas sekolah 94,40m X 63,80m yang berbatasan dengan rumah penduduk sekitar dan puskesmas serta Gereja Katolik Kristus Raja. Keadaan tanah milik sendiri yang merupakan hibah dari masyarakat (Tanah Adat) kepada Yayasan P3R untuk membangun Sekolah dan mengembangkannya.
2. Identitas Sekolah
Nama : SMP Katolik 2 W.R. Soepratman
NSS : 202160707001
NPSN : 30402365
NIS : 200260
Alamat : Jl. W.R. Soepratman Rt. 03
Kode Pos : 75576
Desa/Kelurahan : Barong Tongkok
Kecamatan : Barong Tongkok
Kabupaten/Kota : Kab. Kutai Barat
Propinsi : Kalimantan Timur
Status Sekolah : Swasta
(52)
B. Kesiswaan
Jumlah siswa/i yang bersekolah di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok relatif konstan dari tahun ke tahun. Untuk tahun ajaran 2013/2014 jumlah seluruh siswa/i yang sedang menempuh pendidikan berjumlah 485 orang. Berikut ini merupakan daftar kelas dan data siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok:
Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
No Tingkat/kelas Siswa siswi
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII A 22 15 37
2 VII B 17 18 35
3 VII C 16 22 38
4 VII D 15 20 35
Sub Jumlah 70 75 145
5 VIII A 15 20 35
6 VIII B 21 14 35
7 VIII C 23 10 33
8 VIII D 18 18 36
9 VIII E 19 16 35
Sub Jumlah 96 78 174
10 IX A 13 19 32
11 IX B 12 21 33
12 IX C 14 19 33
13 IX D 12 24 36
14 IX E 18 14 32
Sub Jumlah 69 97 166
Total 185 250 485
Sumber: SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
C. Guru dan Pegawai
Sampai dengan tahun ajaran 2013/2014 jumlah guru dan pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok adalah 33 orang, yang terdiri dari 25 orang guru, 4 orang pegawai tata usaha, 2 orang pegawai perpustakaan, 1 orang satpam dan 1 orang pelayan sekolah. Guru dan pegawai di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman terbagi atas beberapa golongan pegawai sebagai berikut:
(53)
Tabel 4.2 Data Guru dan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
No. Status Kepegawaian Keterangan Jumlah
1 PNS Dpb Pegawai Negeri Sipil Diperbantukan 4
2 PTTD Guru PPT Daerah/Pemkab 7
3 GTY/GIT Guru Tetap Yayasan/Guru Tidak Tetap 6
4 HNY Honor Yayasan 6
5 HNS Honor Sekolah 10
Total 33 Orang
Sumber: SMP Katolik 2 W.R. SoepratmanBarong Tongkok
Tabel 4.3 Data Guru Berdasarkan Golongan
No. Status Kepegawaian Jumlah
1 Golongan I 0
2 Golongan II 0
3 Golongan III 9
4 Golongan IV 0
Total 9 Orang
Sumber: SMP Katolik 2 W.R. SoepratmanBarong Tongkok
Tabel 4.4 Data Guru dan Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Status Kepegawaian Jumlah
1 SD 1
2 SMP 1
3 SMA 8
4 D1 3
5 D2 0
6 D3 0
7 S1 19
8 S2 1
Total 33 Orang
Sumber: SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
D. Keadaan Sekolah
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok memiliki berbagai fasilitas utama. Fasilitas tersebut antara lain:
1. Keadaan Gedung
a. Konstruksi bangunan : Semi permanen
b. Status kepemilikan : Milik sendiri (Yayasan) 2. Keadaan Tanah
a. Luas tanah seluruhnya : 7470 m2 b. Luas bangunan gedung : 848 m2
(54)
3. Sarana dan Prasarana
Tabel 4.5 Data Jenis Ruangan atau Bangunan
Sumber: SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
E. Visi dan Misi SMP Katolik 2 Barong Tongkok
1. Visi
Visi SMP SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok adalah “ Terwujudnya sekolah yang berkualitas, favorit, berciri khas Katolik dan budaya lokal untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional, mandiri dan mampu bersaing dalam era globalisasi”.
2. Misi
SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok menetapkan misi untuk mewujudkan visi sebagai berikut:
a. Mengusahakan Sumber Dana Alternatif.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah. c. Menggalang kerja sama dengan pihak luar.
d. Mengupayakan peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya lokal.
e. Melakukan pembenahan manajemen sekolah.
No Jenis Ruangan Banyaknya Ukuran
1 R. Kepala Sekolah 1 24 m2
2 R. Adm/Tata Usaha 1 32 m2
3 R. Guru 1 48 m2
4 R. Belajar 12 572 m2
5 R. UKS 1 76 m2
6 R. OSIS 1 32 m2
7 R. Perpustakaan 1 97 m2
8 R. Bimbingan/Penyuluhan 1 12 m2
9 R. Tunggu 1 24 m2
10 R. Laboratorium: a. IPA
b. Komputer
1 1
96 m2 52 m2
11 R. Kantin 1 32 m2
12 Toilet Guru 2 5 m2
13 Toilet Siswa/i 4 11 m2
(55)
f. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.
g. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. h. Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan.
F. Struktur Organisasi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang membawahi semua guru dan karyawan yang bekerja di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman. Berikut bagan struktur organisasi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok:
(56)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
(57)
39
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini, telah dibagikan 85 kuesioner kepada responden siswa/i, 24 kuesioner kepada guru dan pegawai dan 2 kuesioner kepada Kepala sekolah dan wakil kepala sekolahSMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Dari kuesioner tersebut dilakukan pengujian untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner.
1. Pengujian Validitas
Penelitian terdiri dari dua persfektif yang diukur dengan kuesioner. Pertama adalah perspektif pelanggan (siswa/i) indikatornya yaitu keandalan, mutu, dan keterukuran. Kedua adalah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ada dua kuesioner yang dibagikan kepada guru dan pegawai, indikatornya komunikasi, penghargaan, motivasi dan dukungan. Sedangkan kuesioner yang dibagikan kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah indikatornya adalah kemampuan guru, kualitas sistem informasi, serta motovasi, inisiatif, dan pendelegasian wewenang.
Untuk setiap perspektif masing-masing terdiri dari 10 butir pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan rumus kolerasi product
moment. Berikut tabel pengujian validitas butir pertanyaan perspektif
pelanggan (siswa/i) yang telah dilakukan dan diperoleh hasil sebagai berikut:
(58)
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Validitas Perspektif (Kepuasan Siswa/i) No. Item Belief Ideal Hasil
1 0,456 0,520 0,213 Valid
2 0,465 0,465 0,213 Valid
3 0,474 0,716 0,213 Valid
4 0,595 0,371 0,213 Valid
5 0,617 0,699 0,213 Valid
6 0,529 0,483 0,213 Valid
7 0,548 0529 0,213 Valid
8 0,604 0,607 0,213 Valid
9 0,625 0,547 0,213 Valid
10 0,443 0,608 0,213 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas, terbukti bahwa instrumen penelitian sikap kepuasan siswa/i terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok adalah valid karena setiap item pertanyaan belief dan
ideal memiliki rhitung yang lebih besar daripada rtabel dengan taraf signifikasi 5% .
Sedangkan pengujian validitas untuk instrumen penelitian sikap guru dan pegawai terhadap SMP Katolik 2 Barong Tongkok dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Validitas Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Kepuasan Guru dan Pegawai)
No. Item Belief ideal Hasil
1 0,468 0,824 0,404 Valid
2 0,549 0,658 0,404 Valid
3 0,518 0,745 0,404 Valid
4 0,776 0,587 0,404 Valid
5 0,599 0,655 0,404 Valid
6 0,523 0,423 0,404 Valid
7 0,758 0,847 0,404 Valid
8 0,460 0,822 0,404 Valid
9 0,556 0,766 0,404 Valid
10 0,674 0,824 0,404 Valid
(59)
Berdasarkan tabel di atas, terbukti bahwa instrumen penelitian sikap guru dan pegawai terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok adalah valid karena setiap item pertanyaan belief dan
ideal memiliki rhitung yang lebih besar daripada rtabel dengan taraf signifikasi 5%.
2. Pengujian Realibilitas
Tingkat reliabilitas suatu instrumen dikatakan baik jika alat ukur yang digunakan mempunyai atau memberikan hasil hampir sama seandainya yang bersangkutan diukur pada waktu yang berbeda. Berikut hasil pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach alpha:
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Reliabilitas
No Perspektif rhitung rtabel Hasil
Belief Ideal
1 Sikap Siswa/i terhadap kinerja sekolah
0,837 0,852 0,213 Reliabel 2 Sikap Guru dan Pegawai
terhadap kinerja sekolah
0,869 0,926 0,404 Reliabel
B. Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kinerja Lembaga Pendidikan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok apabila dievaluasi dengan Balanced Scorecard maka dilakukan evaluasi yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif pelanggan (Siswa/i), perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Setelah melakukan evaluasi maka akan diketahui bagaimana kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong
(60)
Tongkok balanced scorecard, hasil dari evaluasi kemudian akan dianalisis untuk masing-masing perspektifnya.
1. Perspektif Pelanggan (Siswa/i)
Untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan perspektif pelanggan (siswa/i) maka dibagikan kuesioner kepada 85 siswa/i yang sedang menempuh pendidikan di SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis menggunakan analisis Multiattribut Attitude Model. Data kuesioner yang kualitatif diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor 1 sampai dengan 5.
Selain memberikan skor, penelitian ini juga menggunakan nilai
belief dan ideal, dimana nilai belief merupakan kondisi nyata sekolahan
sedangkan nilai ideal merupakan kondisi yang diharapkan terhadap sekolah. Kemudian dari nilai belief dan ideal tersebut masing-masing dihitung rata-ratanya.
(61)
Analisis Multiattribut Attitude Model untuk mengukur sikap siswa/i terhadap atribur keandalan, mutu, dan keterukuran dari SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok sebagai berikut:
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Belief Rata-rata dan Ideal Rata-rata pada Perspektif Pelanggan (Siswa/i)
Skor Belief Jum
lah
Nilai
belief
rata-rata
Ideal Jum
lah
Nilai
ideal
rata-rata
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Atribut Keandalan Butir
1
8 46 28 3 314 3,69 59 26 399 4,69
Butir 2
10 26 26 23 278 3,27 53 30 2 391 4,6
Butir 3
20 44 20 1 338 3,98 56 25 2 2 390 4,59
Butir 4
32 32 18 3 348 4,09 61 21 3 398 4,68
Total belief rata-rata= 15,03/4 3,76 Total ideal rata-rata=18,56/4 4,64 Atribut Mutu
Butir 5
19 51 11 4 340 4 53 30 2 391 4,6
Butir 6
27 44 10 4 349 4,11 60 25 399 4,69
Butir 7
24 46 14 1 348 4,09 59 26 399 4,69
Total belief rata-rata=12,2/3 4,07 Total ideal rata-rata=13,98/3 4,66 Atribut Keterukuran
Butir 8
12 38 22 9 4 300 3,53 66 15 4 402 4,73
Butir 9
8 28 31 14 4 277 3,26 50 32 3 387 4,55
Butir 10
17 39 19 8 2 316 3,72 58 27 398 4,68
(62)
Setelah menghitung masing-masing total nilai rata-rata belief dan
ideal, kemudian diurutkan dan dibobot. Hasil dari masing-masing nilai
rata-rata belief dan ideal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.5 Hasil Selisih Total Ideal rata dengan Total Belief Rata-rata serta Bobot (Siswa/i)
Atribut Total ideal rata-rata
Total belief rata-rata
Selisih
Xi
Urutan Bobot
Keandalan 4,64 3,76 0,88 2 33
Mutu 4,66 4,07 0,59 1 50
Keterukuran 4,65 3,50 1,15 3 17
Setelah menentukan selisih total ideal rata-rata dengan total belief rata-rata dan masing-masing atribut diberi bobot maka selanjutnya mengukur sikap siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok terhadap atribut Keandalan, Mutu, dan Keterukuran.
Perhitungan Multiattribut Attitude Model sebagai berikut:
= 50 (4,66 – 4,07) + 33 (4,64 – 3,76) + 17 (4,65– 3,50) = (50 x 0,59) + (33 x 0,88) + (17 x 1,15)
= 29,5 + 29,04 + 19,55
(63)
SP P CP TP STP
0 78,09 100 200 300 400 500
Keterangan:
0 – 100 = Sangat Puas
101 – 200 = Puas
201 – 300 = Cukup Puas
301 – 400 = Tidak Puas
401 – 500 = Sangat Tidak Puas
Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas diperoleh nilai sikap secara keseluruhan sebesar 78,09 dan berada pada rentang nilai 0 – 100. Nilai tersebut menggambarkan bahwa sikap siswa/i sangat puas terhadap keadaan serta pelayanan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
2. Perspektif Keuangan
Untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan perspektif keuangan, maka akan digunakan rasio efisiensi dan efektivitas. Tujuan dari analisis tersebut adalah untuk mengetahui kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dari sisi keuangan tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014.
(64)
Tabel 5.6 Laporan Keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Tahun Ajaran 2012/2013.
No. Uraian Realisasi
Pendapatan (Rp)
Pengeluaran (Rp)
1 SPP tahun 2012/2013 184.445.000
2 Ambil uang di Bank (uang BPPD)*
225.000.000
3 Yayasan / Perwakilan P3R 56.300.000
4 Ambil uang di Bank (uang BOS)*
80.000.000
5 Pembayaran listrik dari kantin 200.000
6 Bayar gaji 316.766.300
7 Bayar honor TU 47.491.240
8 Bayar honor guru 58.876.400
9 Bayar honor kelebihan jam mengajar
28.102.700
10 Rapel guru 5.717.600
11 Kantor / ATK dan fotocopy 5.507.000
12 Perlengkapan 9.617.000
13 Perbaikan 818.000
14 Restitusi 4.214.200
15 Konsumsi 18.279.000
16 Alat olah raga 2.055.000
17 Kegiatan karate, voly, pawai obor dab pramuka
1.026.000
18 Hadiah lomba HUT RI ke-76 200.000
19 Listrik dan gas 2.592.000
20 Hadiah juara umum dan kenaikan kelas
389.000
21 Jasa pembuatan SPJ 5.500.000
22 Jasa Bruder mengawas pembangunan RKB
1.500.000
23 Kenang-kenangan untuk Bruder Danan, MSF
1.000.000
24 Transportasi 400.000
25 Stipendium misa arwah 100.000
26 Obat P3K 435.000
Jumlah 545.945.000 510.586.440
*Biaya Pembinaan Pendidikan Daerah merupakan program pemerintah daerah Kutai Barat kepada pelajar jenjang pendidikan mulai dari play group sampai SMA.
*Biaya Operasional Sekolah merupakan program pemerintah pusat sebagai pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun.
(65)
Tabel 5.7 Laporan Keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok Tahun Ajaran 2013/2014.
No. Uraian Realisasi
Pendapatan (Rp)
Pengeluaran (Rp)
1 SPP tahun 2013/2014 246.892.000 2 Ambil uang di Bank (uang BPPD)* 240.000.000 3 Ambil uang di CU Daya Lestari 110.000.000 4 Uang Partisipasi 2013/2014 52.000.000 5 Tunggakan SPP Tahun 2012/2013 1.005.000
6 Bayar gaji 326.776.940
7 Bayar honor TU 125.393.940
8 Bayar honor kelebihan jam mengajar
108.073.100
9 Bayar insentif guru 7.800.000
10 Bayar honor pengolahan nilai UAS 1.890.000
11 Pembuatan surat tanah 550.000
12 Bayar honor pembina pramuka 400.000 13 Pembuatan pondasi mesin lampu 816.000
14 Pembuatan RKB 8.039.000
15 Pengolahan data pegawai dan siswa 646.000 16 Kantor / ATK dan fotocopy 5.491.200
17 Perlengkapan 2.985.000
18 Perbaikan 2.950.000
19 Restitusi 9.290.600
20 Konsumsi 7.218.000
21 Alat olah raga 2.325.000
22 Kegiatan pramuka 300.000
23 Hadiah lomba HUT RI 150.000
24 Hadiah untuk kegiatan lomba hari Sumpah Pemuda dan lomba lainnya
400.000
25 Listrik dan gas 7.572.500
26 Hadiah juara umum dan kenaikan kelas
300.000
27 Jasa pembuatan SPJ 4.842.000
28 Jasa panitia RKB 1.350.000
29 Bela sungkawa untuk Bapak Uskup dan Bapak Daniel Jenau Abeh
2.000.000
30 Transportasi 360.000
31 Stipendium misa arwah 100.000
Jumlah 649.897.000 628.019.280
*Biaya Pembinaan Pendidikan Daerah merupakan program pemerintah daerah Kutai Barat kepada pelajar jenjang pendidikan mulai dari play group sampai SMA.
(66)
a. Pengukuran Efisiensi
Mengukur tingkat input dari organisasi sektor publik terhadap tingkat outputnya sektor publik. Pengukuran tingkat efisiensi memerlukan data-data realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan dan data realisasi pendapatan. (Mahsun,2009:187).
Rumus untuk mengukur tingkat efisiensi:
Efisiensi =
Kriteria efisiensi adalah:
4) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x berarti efisien. 5) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x berarti efisien
berimbang.
6) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x berarti tidak efisien.
Berikut perhitungan pengukuran efisiensi untuk laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tahun 2012/2013 dan 2013/2014:
Efisiensi =
Efisiensi =
= 93,52% (2012/2013)
Efisiensi =
(67)
Berdasarkan rasio pengukuran efisiensi di atas, rasio efisiensi SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tahun 2012/2013 sebesar 93,52% dan tahun 2013/2014 sebesar 96,63%. Hal ini menunjukkan ada sedikit penurunan tingkat efisiensi dari tahun sebelumnya sebesar 3.11%, akan tetapi kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dari sisi perspektif keuangan sudah efisien karena berada di bawah 100%, dimana realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan lebih kecil dari realisasi pendapatan.
b. Pengukuran Efektivitas
Mengukur tingkat output organisasi sektor publik terhadap target-target pendapatan sector publik. Pengukuran tingkat efektivitas memerlukan data-data realisasi pendapatan dan anggaran atau target pendapatan (Mahsun, 2009:187).
Rumus untuk mengukur tingkat efektivitas:
Efektivitas
Kriteria efisiensi adalah:
4) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x berarti tidak efektif.
5) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x berarti efektivitas berimbang.
6) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x berarti efektif. Karena kekurangan data tentang anggaran pendapatan yang di perlukan untuk menghitung tingkat efektivitas suatu laporan keuangan,
(68)
maka pengukuran efektivitas laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tahun 2012/2013 dan 2013/2014 tidak dapat dihitung.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan perspektif proses bisnis internal, peneliti menggunakan metode wawancara kepada kepala sekolah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Tujuan dari wawancara adalah untuk melihat apakah sekolah sudah melakukan proses-proses internal dengan baik. Perencanaan proses internal yang dilakukan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Perencanaan proses internal yaitu meliputi struktur baru dari sistem administrasi dan rencana program baru yang telah disusun dengan baik oleh sekolah. Proses bisnis internal sekolah yaitu:
a. Sekolah sudah mengganti sistem keuangan dan administrasi secara terkomputerisasi, sistem ini memudahkan sekolah untuk mengatur dan mengelola keuangan dan administrasi dengan sangat baik. Sehingga dalam proses pengerjaannya baik itu perencanaan sekolah, pencatatan data, pelaporan, pelaksanaan dan juga tanggung jawab dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
b. Sekolah juga melakukan perbaikan fasilitas sekolah antara lain dengan memperbaiki konstruksi bangunan sekolah yang awalnya kayu ke konstruksi bangunan beton, memperbaiki lapangan basket sekolah, menambah sarana sekolah seperti alat olah raga dan juga menambah
(69)
persediaan buku diperpustakaan untuk bahan referensi belajar dan mengajar.
c. Meningkatkan keterampilan guru dengan cara mengikut sertakan guru dalam kegiatan program pelatihan, seminar, lokakarya yang diselenggarakan pemerintah kabupaten ataupun pemerintah propinsi. d. Menjalin kerjas sama dengan pihak luar atau lembaga lain untuk
menunjang pertumbuhan sekolah.
e. Melakukan promosi sekolah, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga eksistensi sekolah terhadap persaingan dalam bidang pendidikan di Kabupaten Kutai Barat.
f. Memberikan penghargaan berupa beasiswa kepada siswa berprestasi, hal ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik antara sekolah dengan para siswa/i.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa proses bisnis internal SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok sudah baik karena menggambarkan adanya perubahan dan peningkatan kualitas sekolah untuk mencapai tujuan yaitu memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswa/i, guru dan pegawai sekolah.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk menjawab permasalahan yang berhubungan dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dibagikan kuesioner kepada kepala sekolah, wakil kepala skolah, guru serta pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
(70)
Untuk mengukur kepuasan guru dan pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok digunakan kuesioner yang ditujukan kepada guru dan pegawai. Sedangkan untuk mengukur kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok digunakan kuesioner yang ditujukan kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Dalam penelitian ini dibagikan kuesioner kepada 24 orang guru dan atau pegawai, 1 kepala sekolah, 1 wakil kepala sekolah.
Sampel untuk guru dan pegawai ditentukan berdasarkan perhitungan berikut:
n =
n = 24
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh bahwa sampel yang harus diambil adalah 23,66 responden. Untuk memudahkan perhitungan maka sampel tersebut dibulatkan menjadi 24 responden. Jadi penelitian ini ditujukan bagi 24 guru dan pegawai SMP Katolik 2W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Sedangkan sampel kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sebanyak 2 orang dari keseluruhan populasi. Setelah data diperoleh
(71)
kemudian analisis dengan mnggunakan Analisis Multiattribut Attitude
Model.
a. Kepuasan Guru dan Pegawai
Analisis Multiattribut Attitude Model untuk mengukur sikap guru dan pegawai terhadap atribur Komunikasi, Penghargaan, Motivasi dan Dukungan dari SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok sebagai berikut:
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Belief Rata-rata dan Ideal Rata-rata padaPerspektifPembelajaran dan Pertumbuhan (Guru dan Pegawai)
Skor Belief Jum
lah
Nilai
belief
rata-rata
Ideal Jum
lah
Nilai
ideal
rata-rata
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Atribut Komunikasi Butir
1
7 17 103 4,29 10 14 106 4,42
Butir 2
11 12 1 106 4,42 10 14 106 4,42
Butir 3
9 15 105 4,38 8 16 104 4,33
Total belief rata-rata= 13,09/3 4,36 Total ideal rata-rata= 13,17/3 4,39 Atribut Penghargaan
Butir 4
9 14 1 104 4,33 7 17 103 4,29
Butir 5
4 19 1 98 4,08 9 15 105 4,38
Butir 6
10 14 106 4,42 10 14 106 4,42
Total belief rata-rata= 12,83/3 4,28 Total ideal rata-rata= 13,09/3 4,36 Atribut Motivasi dan Dukungan
Butir 7
8 15 1 103 4,29 13 11 109 4,54
Butir 8
11 12 1 106 4,42 12 12 108 4,5
Butir 9
7 17 103 4,29 9 15 105 4,38
Butir 10
11 12 1 106 4,42 14 10 110 4,58
(72)
Setelah menghitung masing-masing total nilai rata-rata belief dan ideal, kemudian diurutkan dan dibobot. Hasil dari masing-masing nilai rata-rata belief dan ideal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.9 Hasil Selisih Total Ideal Rata-rata dengan Total Belief Rata- rata serta Bobot (Guru dan Pegawai)
Atribut Total ideal rata-rata
Total belief
rata-rata
Selisih
Xi
Urutan Bobot
Komunikasi 4,39 4,36 0,03 1 50
Penghargaan 4,36 4,28 0,08 2 33
Motivasi dan Dukungan
4,5 4,36 0,14 3 17
Setelah menentukan selisih total ideal rata-rata dengan total
belief rata-rata dan masing-masing atribut diberi bobot maka
selanjutnya mengukur sikap guru dan pegawaiSMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok terhadap atribut Komunikasi, Penghargaan, Motivasi dan Dukungan.
Perhitungan Multiattribut Attitude Model sebagai berikut:
= 50 (4,39 – 4,36) + 33 (4,36 – 4,28) + 17 (4,5 – 4,36 ) = (50 x 0,03) + (33 x 0,08) + (17 x 0,14)
= 1,5 + 2,64 + 2,38
(73)
SP
P CP TP STP
0 6,54 100 200 300 400 500
Keterangan:
0 – 100 = Sangat Puas 101 – 200 = Puas
201 – 300 = Cukup Puas 301 – 400 = Tidak Puas
401 – 500 = Sangat Tidak Puas
Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas diperoleh nilai sikap secara keseluruhan sebesar 6,54 dan berada pada rentang nilai 0 – 100. Nilai tersebut menggambarkan bahwa sikap guru dan pegawai sangat puas terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
b. Kepuasan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Analisis Multiattribut Attitude Model untuk mengukur sikap kepala sekolah dn wakil kepala sekolah terhadap atribur Kemampuan Guru, Kualitas Sistem Informasi, serta atribut Motivasi, Inisiatif, dan Pendelegasian Wewenang SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok sebagai berikut:
(74)
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Belief Rata-rata dan Ideal Rata-rata pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Kepala Sekolah dan Wakil)
Skor Belief Jum
lah
Nilai
belief
rata-rata
Ideal Jum
lah
Nilai
ideal
rata-rata
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Atribut Kemampuan Guru Butir
1
2 10 5 2 10 5
Butir 2
2 10 5 2 10 5
Butir 3
2 8 5 2 10 5
Butir 4
1 1 7 3,5 2 10 5
Total belief rata-rata= 18,5/4 4,63 Total ideal rata-rata= 20/4 5 Atribut Kualitas Sistem Informasi
Butir 5
1 1 7 3,5 2 10 5
Butir 6
1 1 7 3,5 2 10 5
Total belief rata-rata= 7/2 3,5 Total ideal rata-rata= 10/2 5 Atribut Motivasi, Inisiatif, dan Pendelegasian Wewenang
Butir 7
1 1 9 4,5 2 10 5
Butir 8
1 1 9 4,5 1 1 9 4,5
Butir 9
1 1 9 4,5 1 1 9 4,5
Butir 10
1 1 9 4,5 1 1 9 4,5
(75)
Setelah menghitung masing-masing total nilai rata-rata belief dan ideal, kemudian diurutkan dan dibobot. Hasil dari masing-masing nilai rata-rata belief dan ideal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.11 Hasil Selisih Total Ideal Rata-rata dengan Total Belief Rata- rata serta Bobot (Kepala Sekolah dan Wakil)
Atribut Total
ideal rata-rata Total belief rata-rata Selisih Xi
Urutan Bobot
Kemampuan Guru 5 4,63 0,37 2 33
Kualitas Sistem Informasi
5 3,5 1,5 3 17
Motivasi, Inisiatif, dan Pendelegasian Wewenang
4,63 4,5 0,13 1 50
Setelah menentukan selisih total ideal rata-rata dengan total
belief rata-rata dan masing-masing atribut diberi bobot maka
selanjutnya mengukur sikap guru dan pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok terhadap atribut Kemampuan Guru, Kualitas Sistem Informasi, serta atribut Motivasi, Inisiatif, dan Pendelegasian Wewenang.
Perhitungan Multiattribut Attitude Model sebagai berikut:
= 50 (4,63 – 4,5) + 33 (5 – 4,63) + 17 (5 – 3,5 ) = (50 x 0,13) + (33 x 0,37) + (17 x 1,5)
= 6,5 + 12,21 + 25,5 = 44,21
(76)
SP P CP TP STP
0 44,21 100 200 300 400 500
Keterangan:
0 – 100 = Sangat Puas 101 – 200 = Puas
201 – 300 = Cukup Puas 301 – 400 = Tidak Puas
401 – 500 = Sangat Tidak Puas
Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas diperoleh nilai sikap secara keseluruhan sebesar 44,21 dan berada pada rentang nilai 0 – 100. Nilai tersebut menggambarkan bahwa sikap kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sangat puas terhadap kinerja guru serta pegawaiSMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
C. Pembahasan
1. Perspektif Pelanggan (siswa/i)
Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan menggunakan analisis
Multiattribut Attitude Model, nilai sikap siswa/i terhadap SMP Katolik 2
W.R. Soepratman Barong Tongkok berada pada rentang nilai 0 sampai 100 yaitu sebesar 78,09. Hal ini menggambarkan bahwa sikap siswa/i sangat puas terhadap keadaan dan pelayanan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok atau dapat diartikan juga bahwa kepuasan siswa/i SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok terhadap sekolahnya sudah terpenuhi karena sekolah telah menunjukkan keberhasilan dalam mencapai indikator kinerja lembaga pendidikan.
(77)
2. Perspektif Keuangan a. Pengukuran Efisiensi
Berdasarkan analisis data serta perhitungan terhadap laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok untuk mengetahui tingkat efisiensi yang dilakukan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014 sudah efisien meskipun mengalami penurunan tingkat efisiensi sebesar 3,11% dari tahun sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pengukuran efisiensi sebesar 93,52% dan 96,63%, dimana pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014 menghasilkan rasio pengukuran efisiensi lebih kecil atau berada di bawah 100% yang berarti semakin kecil rasio pengukuran efisiensi maka semakin efisien kinerja keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
b. Pengukuran Efektivitas
Analisis data terhadap laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tidak diketahui karena kekurangan data tentang anggaran pendapatan yang di perlukan untuk menghitung tingkat efektivitas suatu laporan keuangan, maka pengukuran efektivitas laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/14 tidak dapat dihitung.
(1)
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
(3)
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
(5)
121
LAMPIRAN V:
KETERANGAN
MELAKSANAKAN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)