Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat.

(1)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus : SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat

Yosafat Andrianus Universitas Sanata Dharma

2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara: (1) media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa; (2) motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) media pembelajaran dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat. Populasi penelitian adalah 62 siswa yang diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Data penelitian diambil berdasarkan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis product moment dan regresi ganda dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 5%.

Dari analisis data dapat disimpulkan: (1) tidak ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa, yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi 0,208 dan = 0,254; = 1,642 dan =1,671 ; (2) tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa, yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi 0,012 dan = 0,254; = 0,22 dan =1,671; (3) tidak ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa yang dibuktikan dengan koefisien korelasi 0,209 dan = 0,254; = 1,353 dan =3,166.


(2)

ix ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MEDIA, LEARNING MOTIVATION AND STUDENT LEARNING ACHIEVMENT A Case Study: Sendawar Two State Senior High School in Linggang Bigung,

West Kutai

Yosafat Andrianus Sanata Dharma University

2012

The purpose of this study is to determine the relationship between: (1) learning media and student’s achievement; (2) learning motivation and student’s achievement, (3) learning media, student’s learning motivation and student’s achievement.

This study is a case study conducted in the 11 grade students of social science department Sendawar Two State Senior High School in Linggang Bigung, West Kutai. The population of this study were 62 students. The techniques of taking samples were questionnaire and documentation. The techniques of analysis the data were regression analysis and multiple product moment using significant level (α) 5%.

From the analysis of the data, it can be concluded that: (1) there is no relationship between the use of learning media and student’s achievment,(a correlation coefificient = 0,208 and = 0,254; = 1,642 and = 1,671 ); (2) there is no relationship between learning motivation and student’s achievement ( = 0,012 and = 0,254; = 0,22 and = 1,671); (3) there is no relationship between the use of instructional learning media and learning motivation and student’s achievement (a coefficient correlation = 0,209 and 0,254 ; = 1,353 and = 3,166).


(3)

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung,

Kutai Barat SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Yosafat Andrianus

NIM:061334055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(4)

i

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN

MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai

Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Yosafat Andrianus

NIM:061334055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

“ Karena Walau Ia Mendatangkan Susah, Ia Juga Menyayangi Menurut Kebesaran Kasih Setia-Nya.”

Ratapan 3:32

Ku persembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus, Alm. Ayahanda Alexander T dan Ibunda Asnah Norma, Kakakku Andre Fernanda, Kekasihku Hesti Angeli, Almamaterku Universitas Sanata Dharma-Yogyakarta Pemerintah Kabupaten Kutai Barat


(8)

v MOTTO

“HASTA LA VICTORIA SIEMPRE; Terus Berjuang Sampai Mencapai Kemenangan”

(Che Guevara)

Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari.


(9)

(10)

(11)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus : SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat

Yosafat Andrianus Universitas Sanata Dharma

2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara: (1) media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa; (2) motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) media pembelajaran dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat. Populasi penelitian adalah 62 siswa yang diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Data penelitian diambil berdasarkan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis product moment dan regresi ganda dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 5%.

Dari analisis data dapat disimpulkan: (1) tidak ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa, yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi 0,208 dan = 0,254; = 1,642 dan =1,671 ; (2) tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa, yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi 0,012 dan = 0,254; = 0,22 dan =1,671; (3) tidak ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa yang dibuktikan dengan koefisien korelasi 0,209 dan = 0,254; = 1,353 dan =3,166.


(12)

ix ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MEDIA, LEARNING MOTIVATION AND STUDENT LEARNING ACHIEVMENT A Case Study: Sendawar Two State Senior High School in Linggang Bigung,

West Kutai

Yosafat Andrianus Sanata Dharma University

2012

The purpose of this study is to determine the relationship between: (1) learning media and student’s achievement; (2) learning motivation and student’s achievement, (3) learning media, student’s learning motivation and student’s achievement.

This study is a case study conducted in the 11 grade students of social science department Sendawar Two State Senior High School in Linggang Bigung, West Kutai. The population of this study were 62 students. The techniques of taking samples were questionnaire and documentation. The techniques of analysis the data were regression analysis and multiple product moment using significant level (α) 5%.

From the analysis of the data, it can be concluded that: (1) there is no relationship between the use of learning media and student’s achievment,(a correlation coefificient = 0,208 and = 0,254; = 1,642 and = 1,671 ); (2) there is no relationship between learning motivation and student’s achievement ( = 0,012 and = 0,254; = 0,22 and = 1,671); (3) there is no relationship between the use of instructional learning media and learning motivation and student’s achievement (a coefficient correlation = 0,209 and 0,254 ; = 1,353 and = 3,166).


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Tuhan yang senantiasa memberikan hikmat, akal budi, berkat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan doa, semangat, saran, kritikan dan berbagai dukungan lainnya baik moril maupun materi. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, Spd.,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(14)

xi

4. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing yamg telah rela banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran dan kritikan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritikan yang sangat membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh masa perkuliahan.

7. Bapak Ismael Thomas. SH selaku Bupati Kabupaten Kutai Barat yang telah memberikan beasiswa ikatan dinas sehingga penulis bisa kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8. Bapak Franklin S.Pd., M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

9. Ibu Warsini, SE selaku guru akuntansi kelas XI IPS SMA N 2 Sendawar, Linggang Bigung yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

10. Ayahanda tercinta yang kini telah berada di surga alm. Bpak Alexander T, kupersembahkan skripsi ini untukmu, ku harap kau akan bangga akan hasil karya anakmu. Ibunda tercinta Asnah Norma, akhirnya kuselesaikan juga skripsiku ini bunda, terimakasih untuk doa, semangat dan dukungan yang


(15)

xii

senantiasa bunda berikan, segala jerih payah yang telah bunda berikan agar aku mampu menyelesaikan kuliahku.

11. Kakanda Andre Fernanda beserta istri dan para keponakan, terimakasih untuk semangat, doa dan penghiburan untuk penulis.

12. Kekasihku Hesti Angeli, terimakasih untuk pengorbanan waktu, kesabaran, bantuan, doa, cinta, sayang, perhatian dan semangat yang telah diberikan untukku. Maaf ku suka keras kepala kalau dikasih saran.

13. Teman-teman mahasiswa ikatan dinas pemkab Kutai Barat angkatan 2006, yang telah bersama-sama berjuang dan telah menjadi saudara bagi penulis selama ini,khususnya di prodi PAK Ocha, Sisil dan Tika.

14. Teman-teman PAK 2006 khususnya Ardi, Wahyu, Tyo dan Jojo yang telah bersedia menjadi seorang sahabat selama perkuliahan..ayo futsalan dan mancing lagi..

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan skripsi ini.

Yogyakarta, 30 April 2012


(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PEERSETUJUAN PUBILKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ... 6

1. Media Pembelajaran ... 6

2. Motivasi Belajar ... 19

3. Prestasi Belajar ... 31

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berpikir ... 34

D. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 36

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 36

D. Populasi dan Sampel ... 37

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 40

H. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Singkat Sekolah ... 53

B. Daftar dan Tugas Tenaga Kependidikan ... 57


(17)

xiv

D. Fasilitas Sekolah ... 59

E. Struktur Kurikulum SMA N 2 Sendawar ... 60

F. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 63

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data ... 66

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 69

C. Pembahasan ... 79

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 85

B. Keterbatasan Penelitian ... 85

C. Saran- saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument Setelah Diuji Coba ... 39

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran ... 41

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran ... 42

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ... 43

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ... 44

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51

Tabel 4.1 Guru Tetap ... 57

Tabel 4.2 Daftar Guru Tidak Tetap ... 58

Tabel 4.3 Daftar Pegawai Tata Usaha ... 58

Tabel 4.4 Data Siswa ... 59

Tabel 4.5 Bangunan dan Ruangan SMA Negeri 2 Sendawar ... 60

Tabel 4.6 Struktur Kurikulum Kelas X ... 61

Tabel 4.7 Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA ... 62

Tabel 4.8 Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS ... 63

Tabel 5.1 Media Pembelajaran ... 66

Tabel 5.2 Motivasi Belajar ... 67

Tabel 5.3 Prestasi Belajar ... 68


(19)

xvi

Tabel 5.5 Kesimpulan Uji Normalitas ... 70

Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas ... 71

Tabel 5.7 Coefficient Correlations ... 71

Tabel 5.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

Tabel 5.9 Uji Autokorelasi ... 74

Tabel 5.10 Uji Hipotesis I dan II dengan Menggunakan Korelasi Product Moment ... 75

Tabel 5.11 Perhitungan Hipotesis I dan II ... 75


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 85

Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas ... 95

Lampiran 3 Data Induk Regresi ... 112

Lampiran 4 Perhitungan PAP Tipe II... 131

Lampiran 5 Uji Normalitas ... 136

Lampiran 6 Regresi dan Korelasi ... 138

Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik ... 143

Lampiran 8 Tabel r Product Moment dan Tabel Nilai Distribusi F ... 150

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitan ... 158


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberi keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.

Lingkungan sekolah tidak hanya bertanggung jawab dalam kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab sekolah bertanggung jawab atas anak-anak selama mereka diserahkan orangtua pada sekolah. Selain lingkungan sekolah, guru yang merupakan manager of instruction, artinya sebagai pengelola pengajaran, fungsi ini menghendaki kemampuan guru dalam mengelola dan menyelenggarakan


(22)

dan mengendalikan seluruh tahapan proses belajar mengajar (Muhibbin syah, 1995:252). Guru merupakan sumber daya eduktif sekaligus aktor proses pembelajaran yang utama. Karena itu, upaya pemberdayaan guru haruslah diutamakan karena guru adalah sumber edukatif utama yang tak akan tergantikan walaupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi pembelajaran berkembang pesat. Pemahaman seorang anak didik terhadap pelajaran berbeda-beda oleh karena itu seorang guru haruslah bisa menyajikan pelajaran dengan baik agar materi yang disampaikan mudah dipahami dan membuat anak didik tertarik pada materi pelajaran yang disampaikan, dalam hal ini media pembelajaran yang guru gunakan akan sangat mempengaruhi daya tangkap materi oleh anak didik.

Selain peran guru, siswa juga mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar disekolah. Siswa harus mempunyai motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar dan mengajar yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Motivasi merupakan suatu dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dengan kata lain motivasi merupakan suatu tenaga dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat yang mana perbuatan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa akan sangat mempengaruhi prestasi belajarnya.


(23)

Dalam rangka mencapai prestasi peranan guru dalam belajar siswa sangat penting, dimana cara penyampaian pelajaran seorang guru sangat membantu dan pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu diperlukan media untuk belajar siswa secara optimal supaya siswa dapat menyerap semua ilmu dan pelajaran yang guru berikan. Dalam dunia pendidikan / pengajaran hal tersebut disebut alat peraga yang pada akhirnya dinamakan media pendidikan / pembelajaran. Secara singkat dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah alat, teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Namun dalam kenyataannya sekolah banyak mengalami permasalahan yang berhubungan dengan media pembelajaran seperti : sulitnya penyediaan media pembelajaran, pengoptimalan penggunaan media pembelajaran, ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan materi yang diajarkan. Masalah-masalah tersebut kadang tidak diketahui dan tidak terpikirkan oleh pihak sekolah terutama guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa”.


(24)

B. Identifikasi Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang di atas, usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melihat hubungan penggunaan media pembelajaran, motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Yang ingin difokuskan dalam penelitian ini adalah hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian yang penulis lakukan ini penulis hanya melakukan penelitian tentang hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan penggunaan media pembelajaran dengan

prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa?

3. Apakah ada hubungan media pembelajaran dan motivasi belajar

dengan prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.


(25)

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini manfaat yang diharapkan oleh peneliti adalah : 1. Bagi Universitas

Penulis berharap penelitian ini akan dapat digunakan pihak universitas sebagai bahan masukan yang mempunyai manfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.

2. Bagi Sekolah

Penulis berharap, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan sehingga sekolah bisa lebih meningkatkan kualitas media pembelajaran dan motivasi belajar siswa.

3. Bagi Penulis

Harapan penulis adalah hasil penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan penulis tentang hubungan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.


(26)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik 1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Banyak pakar media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997:2) “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnawati dan Eldarni (2001:4) yaitu : “media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.

Menurut Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7) mengemukakan, ‘bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan’. Gagne (dalam Sadiman dkk, 1993:1) menyatakan bahwa ‘media pembelajaran adalah


(27)

berbagai jenis komponen dan lingkungannya’. Dijelaskan pula oleh Raharjo (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7), bahwa media pembelajaran adalah ‘wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut’. Garlech dan ely (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7) mengatakan,’apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap’. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Batasan lain yang dikemukakan juga oleh para ahli tentang media pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:

1) AECT/ Asosiasi Tekhnologi dan Komunikasi Pendidikan

(Association of Education and Communication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator

menurut Fleming (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:8) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar


(28)

siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan canggih, dapat disebut sebagai media.

2) Heinich dan kawan-kawan (dalam Kustandi dan Sutjipto,

2011:9) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran dan mengandung maksud-maksud pembelajran maka media itu disebut sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk menjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar dan mengajar.

Sedangkan menurut Yudhi Mudadi (2010:5) mengatakan bahwa “sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau


(29)

diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik dapat dikatakan sebagai media pembelajaran”.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutjipto,2011:13) yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya. Ciri-ciri itu adalah: 1) Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi, suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksiatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.


(30)

2) Ciri Manipulatif

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapt dipercepat dengan rekaman fotografi tersebut. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat penayangan kembali hasil suatu rekaman video.

3) Ciri Distributif

Ciri distributif dari media memungkin suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.

Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah didalam suatu wilayah tertentu ,tetapi juga media itu misalnya rekaman video, disket komputer dapat disebar keseluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.


(31)

c. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran akan sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek. Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesadaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.

Ada beberapa fungsi/ manfaat media pembelajaran menurut Munadi (2010:37). Fungsi-fungsi media pembelajaran itu adalah: 1) Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar

Secara tekhnis media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Mudhoffir (dalam Munadi 2010:11) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala


(32)

macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.

Pemahaman diatas sejalan dengan pernyataan Edgar Dale ( Ahmad Rohani, 1997:102) bahwa sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar . 2) Fungsi Semantik

Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik.

3) Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif berdasarkan karakteristik umum memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. Yang pertama adalah kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu:

a) Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa

yang sulit dihadirkan bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam, dan lain-lain.

b) Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang

menyita waktu panjang menjadi singkat, seperti proses metamorfosis dan proses ibadah haji.


(33)

c) Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi (terutama pada mata pelajaran sejarah) seperti invasi bangsa mongol, masuknya penjajah ke Indonesia, dan alin-lain. Peristiwa-peristiwa sejarah itu dapat dituangkan dalam film, buku cerita, drama, dan lain-lain.

Yang kedua adalah kemampuan media pembelajaran dalam mengatsi keterbatasan inderawi manusia, yaitu:

a) Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit

diamati karena kecil seperti molekul, atom, dan lain-lain dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain.

b) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak

terlalu lambat atau terlalu cepat.

c) Membantu siswa dalam memahami objek yang

membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca tulisan asing, belajar bernyanyi dan bermusik, yakni dengan memanfaatkan objek kaset (tape recorder).

d) Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu

kompleks, misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta, grafik dan lain-lain.

Sedangkan menurut Kemp dan Dayton (dalam Sutjipto dan kustandi, 2011:23) mengemukakan beberapa manfaat dari


(34)

penggunaan media pembelajaran sebagai bagian dari pembelajaran dalam kelas. Manfaat-manfaat itu adalah:

1) Penyampaian pelajaran menjadi tidak kaku 2) Pembelajaran bisa lebih menarik

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.

4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih besar.

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila intergrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkonsumsikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja

diinginkan atau diperlukan , terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan individu.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.


(35)

Sudjan dan Riva (dalam Sutjipto dan kustandi, 2011:25) mengemukakan manfaat dari media pembelajaran dalam proses belajar siswa adalah :

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar, sebagi berikut.

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.


(36)

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak/siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,

ruang, dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

d. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Ada banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat-sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media, jadi banyak tenaga ahli telah mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.


(37)

Sutjipto dan kustandi (2011:33) mengelompokkan media pembelajaran menjadi empat kelompok berdasarkan perkembangan teknologi. Empat kelompok itu adalah:

1) Media Hasil Teknologi Cetak

Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi seperti buku dan materi visual statis, terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakna metri pembelajaran lainnya.

2) Media hasil Teknologi Audio Visual

Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.

3) Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer

Teknologi berbasis komputer merupakan cara mengahasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro prosesor.

4) Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer

Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa jenis teknologi dapat dikatakan sebagai


(38)

media yang paling canggih karena dikendalikan oleh komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti hardisk yang besar dan monitor yang beresolusi tinggi.

Selain keempat kelompok diatas Sutjipto dan kustandi (2011:46) juga mengelompokkan media pembelajaran dengan berdasarkan pada pengklasifikasian oleh para ahli. Untuk itu, pemilihan media yang akan digunakan, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam rangka mempermudah proses belajar dan agar mencapai tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah jenis-jenis media pembelajaran yang dikelompokkan Sutjipto dan kustandi ke dalam kelompok media sederhana :

1) Gambar atau Foto

2) Sketsa

3) Diagram

4) Bagan (Chart) 5) Grafik

6) Grafik dibedakan menjadi dua yaitu grafik garis (linegraph) dan grafik batang.

7) Poster 8) Peta

9) Globe (Bola Dunia) 10) Papan tulis


(39)

12) Papan Buletin 13) Flip Chart

Flip Chart adalah lembaran kertas media yang berisikan bahan pelajaran yang tersusun rapi dan baik.

14) Akuarium 15) Bangun ruang 16) Diorama

Diorama adalah gambaran kejadian baik yang bersifat sejarah maupun tidak yang disajikan dalam bentuk mini atau kecil

17) Herbarium

Herbarium adalah koleksi atau contoh tumbuhan yang telah dikeringkan atau diawetkan, diklarifikasi, dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2008:73) motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008:73), motivasi adalah perubahan dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap


(40)

adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald mengandung tiga elemen penting yaitu:

1) Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada tiap individu manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa afeksi(perasaan)

seseorang, dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan , afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini tujuan.

Dengan ketiga elemen diatas , maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seorang siswa, misalnya berbuat sesuatu yang seharusnya tidak dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya


(41)

dikarenakan hal yang bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada masalah pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti tidak ada perubahan energi pada diri si anak/siswa, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan penyebabnya kemudian mendorong siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar.

Motivasi dapat juga dikatakan sebagi serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi


(42)

kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Seorang siswa yang memiliki inteligensia tinggi boleh jadi akan gagal jika tidak memiliki motivasi yang kuat dalam dirinya. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Sehubungan dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa , sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswanya agar pada dirinya tumbuh motivasi.

Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, yang penting adalah bagaimana guru menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan si siswa itu melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini peran guru sangat penting. Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya melakukan aktivitas belajar dengan baik, untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.


(43)

b. Fungsi Motivasi Belajar

Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senatiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi senantiasa berkaitan dengan tujuan, yaitu melakukan sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang ingin dicapai. Sehubungtan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2008:85), fungsi itu adalah:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak

atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian akhir dengan harapan akan lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan


(44)

waktunya untuk membaca komik ataupun bermain, sebab tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkannya.

Disamping ketiga fungsi diatas, ada juga fungsi lainnya. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

c. Macam-macam Motivasi

Ada berbagai macam atau jenis motivasi yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Beberapa jenis motivasi menurut Sardiman (2008:86) adalah:

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif-motif bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. b) Motif-motif yang dipelajari


(45)

Disamping itu Frandsen (dalam Sardiman, 2008:87) menambahkan jenis motif sebagai berikut:

a) Cognitive motives

Yaitu motif yang menunjuk pada gejala intrinsic yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.

b) Self-Expression

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian.

c) Self-encachment

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu.

2) Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan

Marguis (Sardiman 2008:88)

a) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya:

kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.


(46)

b) Motif-motif darurat yaitu dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memberi. Motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut

kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk menghadapi dunia luar secara efektif.

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

Beberapa ahli menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni moyivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk kedalam motivasi jasmaniah adalah refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen yaitu, momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan, momen terbentuknya kemauan.

4) Motivasi Intrinsik dan ekstrinsik a) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu


(47)

dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Setiap siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah dengan belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan.Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk berhasil menjadi orang yang berpendidikan. Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secar essensial, bukan sekedar simbol.

b) Motivasi ekstrinsik

Motif-motif ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagi bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik penting sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin


(48)

komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

d. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat meningkatkan dan mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Menurut Sardiman (2008:92) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.

1) Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Angka-angka yang baik itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.

2) Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.


(49)

3) Saingan/kompetensi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involment

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai bentuk motivasi yang cukup penting.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan dilaksanakan ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. Tetapi juga guru harus mengingat bahwa ulangan jangan terlalu sering diberikan karena bisa membosankan siswa.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 7) Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement dan motivasi yang baik, namun pemberiannya harus tepat.


(50)

8) Hukuman

Hukuman sebagi reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. 9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaa, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud dan manfaat.

10) Minat

Minat merupakan alat komunikasi yang pokok, karena proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut:

a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang

lampau

c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik

d) Menggunakan berbagi macam bentuk mengajar.

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.


(51)

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Poerwodarminto (1978 : 94) pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb), sedang prestasi belajar menurutnya adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes dan angka nilai yang diberikan oleh guru.

Sedangkan menurut Dakir ( 1978 : 120 ) prestasi merupakan perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan perubahan-perubahan itu didapat karena adanya latihan-latihan yang disengaja, sebab hasil belajar bukan ditemukan secara kebetulan saja.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dismpulkan bahwa: prestasi adalah hasil suatu penilaian setelah individu melakukan suatu kegiatan belajar dan dari penilaian ini diwujudkan dengan angka atau symbol-simbol yang sifatnya sementara.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Masrun dan Martaniah (1976 : 21) menyatakan prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:


(52)

1) Faktor intern ( faktor yang berasal dari dalam diri individu ). Faktor ini erat dengan hubungannya dengan kesehatan dan cacat tubuh. Faktor intern ini meliputi :

a) Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan, misalnya : intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi dan kesiapan maupun kelelahan.

b) Faktor biologis, yaitu hal-hal atau hambatan-hambatan

yang secara langsung berhubungan dengan siswa, yang meliputi : kesehatan dan cacat tubuh.

c) Faktor psikis dan phisik ( biologis ) ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh keturunan, ada yang oleh faktor lingkungan dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.

2) Faktor ekstern ( faktor yang berasal dari luar individu ). Faktor ekstern ini dikelompokkan menjadi : faktor lingkungan alam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, materi pelajaran, sarana dan prasarana.

Lingkungan alam yang panas, gersang ataupun lembab dan berbau akan membuat siswa malas belajar tapi jika lingkungan sejuk akan membantu siswa lebih giat untuk belajar. Faktor sosial adalah lingkungan yang terlalu rebut ataupun terlalu sunyi akan mengganggu konsentrasi belajar. Penguasaan bahan atau materi pelajaran oleh guru akan membuat hubungan yang


(53)

lebih baik dengan anak didiknya, juga metode mengajar yang digunakan serta bahan yang sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Semua faktor itu sangat berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi belajar siswa, maka sudah seharusnya faktor-faktor tersebut dapat memenuhi syarat pertimbangan dikdatis dan pedagogis. Namun seorang siswa dalam studinya dapat mencapai prestasi belajar yang baik apabila didukung oleh adanya usaha-usaha, yaitu :

1) Mempunyai tujuan belajar yang jelas 2) Mempunyai motivasi intrinsik 3) Mempunyai niat belajar

4) Mempunyai kecakapan dalam penguasaan bahan

5) Mempunyai kecakapan dalam mengikuti pelajaran

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Bernadeta Sri Lestari (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Media Pembelajaran dan Kedisplinan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa”, menemukan bahwa metode media pembelajaran mempunyai pengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.


(54)

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Media Pembelajaran denganPrestasi Belajar Siswa

Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar secara langsung turut hubungan untuk mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran berfungsi untuk membawa informasi materi ajar dari pengajar kepada siswa sehingga siswa menjadi tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Semakin menarik media pembelajara yang digunakan pengajar maka siswa akan semakin tertarik dan berminat untuk belajar dengan giat materi yang disampaikan oleh guru. Dengan tertariknya siswa dan giatnya mereka belajar maka akan membuat mereka mengausai materi yang guru ajarkan sehingga prestasi merekapun menjadi lebih baik. Tapi satu hal yang perlu diingat adalah bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan yang telah dirumuskan. Secanggih dan semenarik apapun media pembelajaran tidak akan dapat dikatakan penunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.

2. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa

Motivasi untuk belajar juga sangat mempunyai hubungan yang saling terkait dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik motivasi yang berasal dari luar diri siswa maupun motivasi yang


(55)

berasal dari luar diri siswa. Karena semakin tinggi motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar maka diharapkan semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai oleh siswa tersebut

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Dari uraian diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan positif media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.

2. Ada hubungan positif motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. 3. Ada hubungan positif media pembelajaran dan motivasi belajar dengan


(56)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif yang berupa studi kasus, yaitu menggambarkan suatu kejadian atau mengungkapkan suatu masalah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dimana kejadian tersebut hanya berlaku untuk objek yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan September tahun 2011.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan berlokasi di SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung, kecamatan Linggang Bigung, kabupaten Kutai Barat.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur.


(57)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hubungan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

D. Populasi dan Sampel

Hadi (1996:20) mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh individu dimaksud untuk peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sendawar Linggang Bigung. Sedangkan Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi Sudjana (2002:6). Dalam penelitian ini peneliti mengambil 32 orang siswa sebagai sampel.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ada 2 variabel yang akan diteliti yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

a. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1) Media Pembelajaran


(58)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah, Prestasi belajar siswa .

2. Pengukuran Variabel

Untuk variabel penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar pengukuran dilakukan dengan kuesioner dan menggunakan skala likert, yang disajikan dalam empat alternatif jawaban yaitu:

Favorabel Unfavorabel SS (sangat setuju) 4 1

S (setuju) 3 2

TS (tidak setuju) 2 3 STS (sangat tidak setuju) 1 4

Untuk variabel terikat prestasi belajar siswa, diukur berdasarkan nilai raport yang dicapai siswa kelas XI pada saat mereka kelas X semester II.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:199). Kuisioner ini disusun oleh peneliti. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai metode mengajar guru, motivasi belajar, dan media


(59)

pembelajaran. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana siswa mengisi dengan memberikan tanda (x). Kuesioner terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama kata pengantar, data siswa dan petunjuk pengisian. Bagian kedua berisi pertanyaan kuesioner. Skoring yang dilakukan untuk jawaban tiap butir kuesioner menggunakan skala sikap dari Likert penilaiannya adalah :

Favorabel Unfavorabel Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4

Kisi-kisi kuesioner untuk variabel bebas media pembelajaran dan motivasi belajar akan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi instrument setelah diuji coba

Variabel Indikator Nomor Item Kuesioner

Item Positif Item Negatif 1. Media

Pembelajaran

a. Penggunaan media pembelajaran

2, 9, 10, 11, 13, 14

6, 7 b. Kelengkapan media

pembelajaran

8, 12, 15 16 c. Manfaat media pembelajaran 1, 5 3, 4 2. Motivasi

Belajar

a. Keinginan untuk berprestasi 10, 11, 13, 14

8, 9, 15 b. Kemauan mengikuti

pelajaran

1, 2 19

c. Kesadaran mengerjakan tugas


(60)

Variabel Indikator Nomor Item Kuesioner Item Positif Item Negatif d. Kerelaan menyediakan

waktu untuk belajar

4, 5, 6 18, 26 e. Kemauan mengevaluasi hasil

belajar

12 21 f. Kebutuhan terhadap materi 16 17, 22, 23

Sedangkan untuk variabel terikat yaitu Prestasi siswa akan diukur dengan berdasarkan nilai rata-rata raport siswa kelas XI pada saat mereka kelas X semester II.

2. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan melihat dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian.

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Analisis

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharmi Arikunto, 1989:136).Perhitungan untuk menentukan tingkat validitas atau kesahihan suatu butir dilakukan dengan menggunakan rumus product moment dari pearson (Suharmi Arikunto, 1989:138). Rumusnya adalah :

∑ ∑ ∑


(61)

Keterangan :

= Koefisien validitas X = Nilai dari setiap item Y = Nilai dari seluruh item N = Jumlah Sampel

Kriteria pengujian validitas adalah apabila indeks korelasi ( ) butir kuesioner lebih besar dari pada pada taraf signifikansi 5%, maka butir kuesioner tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika indeks korelasi ( ) butir kuesioner lebih kecil ataupun sama dengan maka dinyatakan tidak valid.

Dari hasil pengujian instrumen penelitian diketahui bahwa n = 34 pada taraf signifikansi 5% dan r dari 5% adalah 0,339. Hasil pengujian validitasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran

Butir Kesimpulan

1 -0.191 0.339 Tidak Valid

2 0.319 0.339 Tidak Valid

3 0.358 0.339 Valid

4 0.378 0.339 Valid

5 0.553 0.339 Valid

6 0.616 0.339 Valid

7 0.392 0.339 Valid

8 0.508 0.339 Valid

9 0.388 0.339 Valid

10 -0.102 0.339 Tidak Valid

11 0.442 0.339 Valid

12 0.38 0.339 Valid


(62)

Butir Kesimpulan

14 -0.271 0.339 Tidak Valid

15 0.103 0.339 Tidak Valid

16 0.139 0.339 Tidak Valid

17 0.426 0.339 Valid

18 0.352 0.339 Valid

19 0.29 0.339 Tidak Valid

20 0.349 0.339 Valid

21 0.393 0.339 Valid

22 0.425 0.339 Valid

23 -0.352 0.339 Tidak Valid

24 0.344 0.339 Valid

25 0.501 0.339 Valid

Dari hasil pengujian validitas pada variabel media pembelajaran yang berjumlah 25 butir item, terdapat 16 butir item yang valid dan 9 butir kuesioner yang tidak valid. Butir item yang valid digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya.

Hasil uji validitas media pembelajaran setelah membuang item-item yang tidak valid adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran

Butir r Hitung r Tabel Kesimpulan

3 0.358 0.339 Valid

4 0.378 0.339 Valid

5 0.553 0.339 Valid

6 0.616 0.339 Valid

7 0.392 0.339 Valid

8 0.508 0.339 Valid

9 0.388 0.339 Valid

11 0.442 0.339 Valid

12 0.38 0.339 Valid

17 0.426 0.339 Valid

18 0.352 0.339 Valid

20 0.349 0.339 Valid

21 0.393 0.339 Valid


(63)

Butir r Hitung r Tabel Kesimpulan

24 0.344 0.339 Valid

25 0.501 0.339 Valid

Dari hasil pengujian validitas pada motivasi belajar yang berjumlah 33 butir item, terdapat 26 butir item yang valid dan 7 butir item yang tidak valid. Butir item yang valid digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar

Butir r Hitung r Tabel Kesimpulan

1 0.49 0.339 Valid

2 0.437 0.339 Valid

3 0.391 0.339 Valid

4 0.661 0.339 Valid

5 0.534 0.339 Valid

6 0.073 0.339 Tidak Valid

7 0.554 0.339 Valid

8 0.363 0.339 Valid

9 0.589 0.339 Valid

10 0.456 0.339 Valid

11 0.484 0.339 Valid

12 0.318 0.339 Tidak Valid

13 0.367 0.339 Valid

14 0.551 0.339 Valid

15 0.487 0.339 Valid

16 0.093 0.339 Tidak Valid

17 0.339 0.339 Valid

18 0.771 0.339 Valid

19 0.577 0.339 Valid

20 0.243 0.339 Tidak Valid

21 0.65 0.339 Valid

22 0.632 0.339 Valid

23 0.227 0.339 Tidak Valid

24 0.677 0.339 Valid

25 0.688 0.339 Valid

26 0.738 0.339 Valid

27 0.682 0.339 Valid

28 0.306 0.339 Tidak Valid


(64)

Butir r Hitung r Tabel Kesimpulan

30 0.526 0.339 Valid

31 0.655 0.339 Valid

32 0.549 0.339 Valid

33 0.643 0.339 Valid

Hasil uji validitas motibasi belajar setelah membuang item-item yang tidak valid adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar

Butir r Hitung r Tabel Kesimpulan

1 0.49 0.339 Valid

2 0.437 0.339 Valid

3 0.391 0.339 Valid

4 0.661 0.339 Valid

5 0.534 0.339 Valid

7 0.554 0.339 Valid

8 0.363 0.339 Valid

9 0.589 0.339 Valid

10 0.456 0.339 Valid

11 0.484 0.339 Valid

13 0.367 0.339 Valid

14 0.551 0.339 Valid

15 0.487 0.339 Valid

17 0.339 0.339 Valid

18 0.771 0.339 Valid

19 0.577 0.339 Valid

21 0.65 0.339 Valid

22 0.632 0.339 Valid

24 0.677 0.339 Valid

25 0.688 0.339 Valid

26 0.738 0.339 Valid

27 0.682 0.339 Valid

30 0.526 0.339 Valid

31 0.655 0.339 Valid

32 0.549 0.339 Valid


(65)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharmi Arikunto, 1989:142) Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan Alpha Cronbach (Suharmi Arikunto, 1989:165) dengan rumus :

1 1 ∑ Keterangan :

= Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑ = Jumlah varians butir

= Varian total

Jika koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka instrument penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika koefisien alpha lebih rendah dari 0,60 maka instrument penelitian tersebut tidak reliabel.

Hasil penelitian akan terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Titik Kritis Kesimpulan

Media Pembelajaran 0.807 0.6 Reliabel Motivasi Belajar 0.913 0.6 Reliabel


(66)

H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2008: 29).

Perhitungan yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan variabel media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa adalah perhitungan PAP tipe II.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Rumus yang digunakan untuk menguji normalitas adalah rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiyono 2000: 255)

D = maksimum | | Keterangan :

D = Deviasi Maksimum

= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan (X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi


(67)

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah sama dengan nol (Ghozali, 2006 : 91). Untuk mendeteksi multikoliniearitas dengan menganilisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan variance inplation faktor (VIF). Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,


(68)

2006:105). Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan bantuan program SPSS 16.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Pada penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson (DW-test), uji Durbin Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen(Ghozali, 2006:95) . Perhitungan uji autokorelasi diperoleh dengan bantuan program SPSS.

Hipotesis yang diuji adalah: H0: tidak ada auto korelasi ( r=0) HA: ada autokorelasi (r≠0)


(69)

Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negative

Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak

0 < d < dl 0 ≤ d ≤ du 4 – dl < d < 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du < d < 4 - du

4. Uji Hipotesis

a. Untuk melakukan pengujian hipotesis pertama dan kedua yaitu apakah ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar dan apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar digunakan teknik analisis product moment yaitu :

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r = Koefisien korelasi x = Variabel bebas

y = variabel terikat

∑xy = jumlah hasil kali x dengan y N = jumlah sampel


(70)

Untuk menguji signifikansi dari korelasi (r) antara variabel bebas dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan rumus uji-t dengan derajat kebebasan atau db = (n-2). (Sudjana 1996:275) yaitu:

T =

√ Keterangan :

r = koefisien korelasi n = jumlah anggota sampel t = harga test yang dicari

kriteria pengujian hipotesis menggunakan langkah sebagai berikut: Ho : µ = 0 (tidak ada hubungan antar variabel)

Ha : µ ≠ 0 (ada hubungan antar variabel)

Kriteria pengujian dengan rumus yaitu Ho diterima apabila < dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila > maka Ha diterima. Sedangkan kriteria pengujian

dengan rumus Ho diterima apabila < dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila > maka Ha diterma. Koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan sebagai berikut (Sugiyono, 2010:257)


(71)

Tabel 3.7

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Korelation Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 0,1000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

b. Untuk menguji hipotesis penelitian ketiga yaitu apakah ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran, motivasi belajar dengan prestasi belajar akan digunakan teknik analisis regresi ganda adalah sebagai berikut:

1) Membuat persamaan garis regresi Y= a + +

Keterangan :

Y = Variabel terikat ( prestasi belajar )

a = harga Y ketika harga X= 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) aah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun

x = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu


(72)

2) Mencari koefisien korelasi antara Y dengan prediktor , dengan rumus :

= ∑ ∑ Keterangan :

= koefisien korelasi antara variabel Y dan variabel

a = koefisien variabel bebas = koefisien variabel bebas ∑ = Jumlah perkalian dan Y ∑ = Jumlah perkalian dan Y = kuadrat variabel terikat

= variabel bebas 1 (media pembelajaran) = variabel bebas 2 (motivasi belajar)


(73)

53

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Singkat Sekolah

1. Identitas Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sendawar

a. Sejarah Sekolah

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sendawar didirikan atas SK Mendikbud RI no 291/O/1999 tanggal 20 oktober 1999 dengan nama saat pertamakali didirikan adalah Sekolah Menengah Umum (SMU) N 1 Barong Tongkok kemudian berganti nama menjadi SMU N 1 Linggang Bigung selanjutnya menjadi SMA N 1 Linggang bigung dan yang terakhir adalah SMA N 2 Sendawar sampai sekarang ini. Kepala sekolah pertama SMA N 2 Sendawar adalah Drs. Wasis Setyo Budiono dan yang memimpin saat ini adalah Franklin S.Pd. M.Si yang bertugas sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang ini sesuai dengan SK Bupati Kutai Barat nomor 424/K.723/2006 tanggal 1 november 2006. SMA N 2 Sendawar merupakan sekolah di wilayah Kalimantan Timur yang membuka 2 jurusan yaitu IPA dan IPS.

b. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Sendawar Linggang bigung

Alamat Sekolah : Jln. Jendral Ahmad Yani, Linggang


(74)

SK Pendirian Sekolah:

1) SK Mendikbud RI

- Tanggal/Bulan/Tahun : 20 Oktober 1999

- Nomor SK : 291/O/1999

2) NSS : 301160219500

SK Bupati Kutai Barat: 1) SK Bupati Kutai Barat

- Tanggal/Bulan/Tahun :18 Maret 2004 No:

420/246/DP-II/III/2004

- NIS : 300020

2) NSPN : 30400575

Waktu sekolah : Pagi

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi SMA N 2 Sendawar

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, globalisasi yang sangat cepat, era informasi dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA N 2 Sendawar memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa kini maupun di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah sebagai berikut:


(75)

“Terwujudnya SMA N 2 Sendawar sebagai institusi pendidikan yang menjadi idaman dan terpercaya bagi peserta didik maupun masyarakat untuk menimba ilmu yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945”.

b. Misi SMA N 2 Sendawar

1) Membangun generasi muda yang memiliki keunggulan

intelektual kecerdasan emosional kecakapan/keterampilan budi pekerti luhur, iman, takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Menciptakan dan mengembangkan masyarakat belajar yang

kondusif, kreatif, inovatif.

3) Mewujudkan hubungan harmonis antarwarga sekolah, komite

sekolah dan masyarakat.

4) Memiliki siswa yang aktif dan kreatif lewat pengembangan

dibidang akademik maupun non akademik. 5) Menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.

3. Tujuan SMA N 2 Sendawar

a. Tujuan Jangka Panjang

1) Memenuhi Standar Nasional Pendidikan

2) Memiliki tenaga pengajar yang profesional dan berkompetensi tinggi sehingga mampu meningkatkan mutu hasil belajar siswa.


(76)

3) Memiliki aktivitas akademik yang mampu berkompetisi di bidang akademik dan mampu bersaing di tingkat kabupaten maupun Provinsi.

4) Meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di SMA N 2

sendawar dalam rangka pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.

b. Tujuan Jangka Pendek

1) Menciptakan pembelajaran yang aktif, inpvatif, kreatif dan menyenangkan melalui penerapan berbagai model dan metode pembelajaran serta penggunaan media dan bahan ajar yang tepat.

2) Menyelenggarakan pelatihan ketrampilan berbahasa asing dan ketrampilan komputer bagi pendidik dan tenaga pendidikan.

3) Melengkapi ruang belajar dengan sarana IT seperti TV,

komputer dan LCD.

4) Meningkatkan Gain Score Achievment (GSA) rata-rata nilai Ujian Nasional setiap tahunnya.

5) Menyediakan sarana penunjang perpustakaan yang lebih baik dan memadai.

6) Menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan orang tua, masyarakat, pemerintah dan instansi dilingkungan sekolah dalam rangka menjalankan program sekolah guna terciptanya pola kerja sama yang lebih baik.


(77)

B. Daftar dan Tugas Tenaga Kependidikan

SMA N 2 Sendawar memiliki 23 orang guru tetap, 9 orang guru tidak tetap dan 15 orang pegawai tata usaha. Berikut adalah daftar tabel kesemua sumber daya manusia yang dimiliki oleh SMA N 2 Sendawar:

Tabel 4.1

Guru Tetap

No Nama NIP Jabatan

Mata Pelajaran Yang

Diajarkan

1 Franklin, S.Pd, M.Si 19640605 198803 1 028 Kepala sekolah BP/BK

2 Y. Catur Saputro, S.Pd 19700902 199802 1 003 Guru PKn

3 Surohmad, S.Pd 19730412 200003 1 009 Guru Matematika

TIK

4 John Edy T, S.Pd 19660910 199203 1 003 Guru Bhs.Inggris

TIK

5 Yuliana D, S.Pd 19970717 200003 2 005 Guru Fisika

6 Basuki, S.Pd 19700511 200003 1 006 Guru Geografi

7 Slamat M, S.Pd 19730612 200003 1 003 Guru Biologi

8 Yahuda, S.Pd 19640505 200312 1 001 Guru Bhs.Inggris

9 Agustinus B.P, S.Pd 19690827 200212 1 004 Guru TIK

10 Selsius Salon, S.Pd 19691109 200212 1 005 Guru

Ekonomi Penjaskes Sosiologi

11 Lilies, S.Pak 19660329 200112 2 001 Guru P.A. Kristen

PKn

12 Linda, S.Th 19721113 200003 2 008 Guru P.A. Kristen

Sejarah

13 Fransiska Y.F S.Pd 19810622 200604 2 010 Guru Bhs.Inggris

14 Warsono, S. Pd 19770506 200604 1 011 Guru Matematika

15 Siti Salamah, S.Ag 19720626 200701 2 016 Guru Agama Islam

Matematika

16 Ropinus K, SE 19701124 200801 1 002 Guru Ekonomi

PKn

17 Besse Ernasari, S.Pd 19811231 200902 2 002 Guru Biologi

18 Mira Henny. A S.Pd 19860621 200902 2 001 Guru Geografi

Sejarah

19 Diana S, M.Pd 19810505 200902 2 002 Guru Kimia

Matematika

20 Warsini, SE 19772609 200902 2 001 Guru Ekonomi


(78)

21 Rini Yulindasari, S.Pd 19860308 200902 2 002 Guru Fisika

22 Sterdy Sumual, S.Pd 19800901 201101 1 005 Guru Bhs. Indonesia

23 Tri Wahyuni, S.Pd 19850221 201101 2 012 Guru Kimia

Tabel 4.2

Daftar Guru Tidak Tetap

No Nama Jabatan Mata

Pelajaran Yang Diajarkan

1 Suyudin Guru PTT P. Agama Islam

2 Fitriyati, SP Guru PTT Mulok. Pertanian

Matematika

3 Markus Robert, MA Guru PTT Bhs. Indonesia

Seni Budaya

4 Nopisius, S.Pd Guru PTT Bhs. Indonesia

5 Indra Prayudi, S.Pd Guru PTT BP/BK

Mulok, TIK

6 Debora, S.Sos Guru PTT Sosiologi

7 Dra. Sinra. Y Guru PTT P. Agama Katolik

8 Donni Michael M, S.Pd Guru Honor Bhs. Jepang

9 Edmon, S.Pd Guru Honor Penjaskes

Tabel 4.3

Daftar Pegawai Tata Usaha

No Nama NIP Jabatan

1 Arsius 19600105 198703 1 008 Kepala TU

2 Junaidi 19760626 200003 1 004 Pelaksana

3 Yonatan 19730316 200012 1 002 Pelaksana

4 Rumian 19820220 200801 2 013 Pelaksana

5 Suleman 19780712 200902 1 005 CPNS

6 Ruswita - PTT Daerah

7 Eka Theresia - PTT Daerah

8 Hamisah - PTT Daerah

9 Yulianthi Astati - PTT Daerah

10 Karelisna - PTT Daerah

11 Reswati Margaretha - PTT Daerah

12 Trifosa Sri Sundari - PTT Daerah

13 Suprihadi - Pelayan Honorer

14 Paiman - Tukang Kebun Honorer

15 Thomas Patalle - Tekhnisi Komputer


(79)

C. Data Siswa

SMA N 2 Sendawar Linggang Bigung pada saat ini memiliki 420 orang siswa yang terbagi ke dalam 3 tingkatan kelas dengan 3 program dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Siswa

Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

X1 14 15 29 X2 15 15 30 X3 15 15 30 X4 15 15 30 X5 16 13 29

XI IPA 1 13 16 29

XI IPA 2 9 21 30

XI IPS 1 18 17 35

XI IPS 2 21 14 35

XII IPA 1 12 17 29

XII IPA 2 12 18 30

XII IPS 1 12 15 27

XII IPS 2 14 14 28

XII IPS 3 12 17 29

Total 198 222 420

D. Fasilitas Sekolah

SMA N 2 Sendawar Linggang Bigung dibangun dengan kontruksi bangunan permanen dan dengan status kepemilikan adalah milik pemerintah. SMA N 2 Sendawar linggang Bigung berdiri diatas tanah

seluas 30050 , luas keseluruhan tanah bangunan 1573 dan luas

tanah halaman 35477 . Di sekeliling SMA N Sendawar Linggang

Bigung dipagari oleh kawat berduri yang hanya pada beberapa titik dapat digunakan sebagai jalan.


(80)

Untuk sarana dan prasarana SMA N 2 Sendawar linggang bigung memiliki sejumlah bangunan dan ruangan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.5

Bangunan dan Ruangan SMA N 2 Sendawar

No Jenis Ruangan Jumlah Ukuran

1 R. Kepala Sekolah 1 4 x 8 m

2 R. Wakil Kepala Sekolah 1 4 x 6 m

3 R. Administrasi 1 4 x 6 m

4 R. Belajar/Teori/Kelas 14 8 x 9 m

5 R. Media 1 8 x 9 m

6 R. Laboratorium IPA

Fisika 1 8 x 12 m

Kimia/Biologi 1 8 x 15 m

Bahasa 1 8 x 12 m

7 R. OSIS 1 3 x 7 m

8 R. Bimbingan dan Konseling 1 3 x 7 m

9 R. UKS 1 3 x 7 m

10 R. Perpustakaan 1 8 x 12 m

11 R. Ibadah 1 10 x 10 m

12 R. Piket 1 7 x 7 m

13 R. Tunggu 1 7 x 7 m

14 R. Toilet

Kepala Sekolah 1 2 x 2 m

Guru 2 2 x 2 m

Siswa 12 1,5 x 2 m

15 Gudang 2 3 x 2 m

Selain sarana ruangan diatas SMA N 2 Sendawar juga memiliki 3 tempat parkir kendaraan bermotor yang 2 lokasi diperuntukkan bagi siswa dan 1 lokasi untuk guru dan karyawan sekloah lainnya.

E. Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Sendawar

Struktur kurikulum SMA N 2 Sendawar meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga


(81)

tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas SMA N 2 Sendawar dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

Struktur Kurikulum SMA N 2 Sendawar adalah sebagai berikut: 1. Struktur Kurikulum Kelas X

Tabel 4.6

Struktur Kurikulum Kelas X

Komponen Alokasi Waktu

Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 5 5

6. Fisika 4 4

7. Biologi 8. Kimia 3 3 3 3 9. Sejarah 10.Geografi 11.Ekonomi 12.Sosiologi 1 2 2 2 1 2 2 2

13.Seni Budaya 2 2

14.Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

2 2

15.Teknologi Informasi dan

Komunikasi

16.Ketrampilan/Bahasa Asing

2 1

2 1


(82)

B. Muatan Lokal 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 43 43

2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

2. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA Tabel 4.7

Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA

Komponen

Alokasi waktu

Kelas XI Kelas XII Smtr 1 Smtr 2 Smtr 1 Smtr 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pend.

Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4 4

5. Matematika 6 6 6 6

6. Fisika 6 6 6 6

7. Kimia 5 5 5 5

8. Biologi 5 5 5 5

9. Sejarah 1 1 1 1

10.Seni Budaya 1 1 1 1

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2 13.Ketrampilan/Bahasa

Asing

2 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 43 43 43 43


(83)

3. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS Tabel 4.8

Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS

Komponen

Alokasi waktu

Kelas XI Kelas XII Smtr 1 Smtr 2 Smtr 1 Smtr 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pend.

Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4 4

5. Matematika 6 6 6 6

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 4 4 4 4

8. Ekonomi 6 6 6 6

9. Sosiologi 4 4 4 4

10.Seni Budaya 1 1 1 1

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2 13.Ketrampilan/Bahasa

Asing

2 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 43 43 43 43

F. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler bagi siswa SMA N 2 Sendawar meliputi kegiatan:

1. Bidang Keagamaan:

a. Paduan Suara Rohani ( Kristen dan Katolik )


(1)

162 3. Tabel Durbin Watson


(2)

(3)

164

LAMPIRAN 9

Surat Ijin Penelitian dan

Surat Keterangan Penelitian


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTABUMI LAMPUNG UTARA

2 18 85

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajar

0 3 17

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARIPS EKONOMI PADA SISWA KELAS Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajara

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS MAN 2 TANJUNG PURA T.P 2013/2014.

2 77 94

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS XI IPS Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Purwodadi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 18

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS XI IPS Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Purwodadi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 11

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.

0 0 2

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat

0 1 217

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA, PEMBERIAN TUGAS, DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 1 KALASAN.

0 0 173

Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI IPS SMAN 2 Sendawar Linggang Bigung, Kutai Barat - USD Repository

0 0 185