SMM versi Terbuka Kredibilitas alat ukur

performansi. Selain itu, pada analisis regresi ini, validitas inkremental mindset stres juga ditemukan, yakni mindset stres berperan secara signifikan pada variasi kesehatan dan kepuasan hidup, meski hanya 2 hingga 3.

b. SMM versi Terbuka

- Pengantar Peneliti memodifikasi SMM versi Likert dengan menghilangkan bobot yang diberikan pada versi tersebut dan sedikit modifikasi lain yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Penghilangan bobot semacam ini menjadikan SMM versi Terbuka ini mirip dengan metode alat ukur sentence completion. - Sentence completion Method Sentence completion adalah metode pengukuran proyektif di mana subjek diminta menyelesaikan kalimat tidak lengkap yang disediakan. Seperti metode proyektif lainnya, respon yang diberikan subjek pada metode ini diasumsikan mampu menggambarkan keinginan, harapan, ketakutan, dan sikap subjek terkait stimulus yang diberikan Rotter Raferty, 1950. Keuntungan secara umum dari metode sentence completion menurut Rotter Raferty 1950 antara lain sebagai berikut: 1. Ada kebebasan merespon. Subjek tidak dipaksa untuk menyetujui atau tidak menyetujui atau netral terhadap suatu pernyataan. Subjek dipersilakan untuk merespon dengan respon yang subjek inginkan. 2. Administrasi secara kelompok relatif efisien. Pada umumnya metode ini bisa diberikan pada kelompok besar tanpa mengurangi validitasnya, 3. Tidak perlu pelatihan khusus untuk mengadministrasikan metode ini. 4. Objektivitas skoring cukup mudah diberikan untuk tujuan screening atau tujuan eksperimen. 5. Waktu adminstrasi cenderung lebih singkat dibandingkan tes-tes pada umumnya dan waktu skoring atau analisis cenderung lebih singkat dibandingkan alat-alat proyektif lainnya. 6. Metode ini sangat fleksibel, yakni awal kalimat dapat diubah untuk berbagai tujuan yang dikehendaki pengguna. Di sisi lain, metode ini memiliki tiga kekurangan dibandingkan pengukuran yang lain, yaitu: 1. Meskipun mudah untuk melakukan skoring secara semi-objektif, interpretasi hasil skoring yang dihasilkan tidak bisa dilakukan secara kaku, yakni membutuhkan kemampuan dan pengetahuan umum mengenai analisis kepribadian. 2. Apa yang hendak diukur oleh metode ini lebih mudah ditebak oleh subjek karena stimulus yang diberikan relatif lebih lugas dibandingkan alat proyektif lainnya. 3. Data yang tidak lengkap kadang didapatkan, terutama dari subjek yang mengalami buta huruf atau subjek yang tidak kooperatif. Aplikasi dari metode ini dalam kelompok juga membutuhkan kemampuan menulis dan bahasa yang belum dievaluasi potensi manfaat klinisnya untuk kelompok anak kecil. Meskipun memiliki kekurangan tersebut, peneliti tetap memilih metode ini karena: 1. Interpretasi hasil skoring bukan menjadi fokus pada penelitian ini. SMM versi Terbuka diciptakan untuk menangkap mindset stres pada tingkat kesadaran yang berbeda dengan SMM, untuk kepentingan memahami konstruk mindset stres lebih dalam. SMM versi Terbuka tidak secara khusus diciptakan untuk kepentingan diagnosis klinis, sehingga keterbatasan berupa kesulitan dalam interpretasi hasil skoring ini dapat diabaikan. 2. Meskipun lugas dan mudah ditebak hendak mengukur apa, metode ini tetap lebih ambigu dan memberikan kebebasan kepada subjek untuk merespon dibandingkan metode Likert. 3. Meskipun ada kemungkinan data tidak lengkap, kemudahan administrasi memungkinkan pengambilan data dalam skala besar, sehingga keterbatasan ini cukup mudah diatasi. - Pembuatan item SMM versi Terbuka Peneliti membuat item-item SMM versi Terbuka dengan cara memodifikasi item-item pada SMM versi Likert. Tujuan dari SMM versi Terbuka sejalan dengan SMM versi Likert, yaitu menangkap seberapa mindset stres-itu-menguatkan dimiliki oleh subjek. Semakin tinggi skornya, semakin mindset stres-itu-menguatkan dimiliki oleh subjek, dan sebaliknya. Berikut proses modifikasi item-item SMM versi Likert menjadi SMM versi Terbuka. Tabel 2. Modifikasi SMM versi Likert menjadi SMM versi Terbuka Item SMM versi Likert Item SMM versi Terbuka 1. Dampak dari stres adalah negatif dan harus dihindari Diubah menjadi  1. Bagi saya, dampak dari stres secara umum adalah... 2. Dampak dari stres adalah positif dan harus dimanfaatkan 2. Dampak dari stres tersebut harus di... 3. Mengalami stres menghabiskan kesehatan dan semangat saya Diubah menjadi  3. Mengalami stres membuat kesehatan saya... 4. Mengalami stres meningkatkan kesehatan dan semangat saya 4. Mengalami stres membuat semangat saya... 5. Mengalami stres memfasilitasi pembelajaran dan perkembangan pribadi saya Diubah menjadi  5. Mengalami stres membuat pembelajaran saya... 6. Mengalami stres menghambat pembelajaran dan perkembangan pribadi saya 6. Mengalami stres membuat perkembangan pribadi saya.. 7. Mengalami stres menurunkan performansi dan produktivitas saya Diubah menjadi  7. Mengalami stres membuat performansi saya... 8. Mengalami stres 8. Mengalami stres meningkatkan performansi dan produktivitas saya membuat produktivitas saya... Skor SMM versi Terbuka didapat dengan menskor jawaban- jawaban subjek berdasarkan prinsip-prinsip skoring. Prinsipnya: 1. Skor berkisar dari angka 0 hingga 4. Semakin tinggi skornya cenderung menggambarkan semakin mindset stres-itu-menguatkan dimiliki oleh responden. 2. Skor 0 diberikan pada jawaban yang menunjukkan bahwa stres bersifat sangat melemahkan. Sifat sangat melemahkan ini dapat dilihat dari adanya penekanan, bobot kata yang relatif berat, dan jumlah respon yang lebih dari satu. Contoh dapat dilihat pada bagian “Contoh respon dan skoringnya”. 3. Skor 1 diberikan pada jawaban yang menunjukkan bahwa stres bersifat melemahkan. Contoh dapat dilihat pada bagian “Contoh respon dan skoringnya”. 4. Skor 2 diberikan pada jawaban yang menunjukkan bahwa stres bersifat netral atau ambigu. Contoh dapat dilihat pada bagian “Contoh respon dan skoringnya”. 5. Skor 3 diberikan pada jawaban yang menunjukkan bahwa stres bersifat menguatkan. Contoh dapat dilihat pada bagian “Contoh respon dan skoringnya”. 6. Skor 4 diberikan pada jawaban yang menunjukkan bahwa stres bersifat sangat menguatkan. Contoh dapat dilihat pada bagian “Contoh respon dan skoringnya”. 7. Khusus untuk item 2, berbeda dengan item lain, item ini merupakan satu-satunya item yang menanyakan perilaku. Prinsip skoringnya adalah a. Skor 0 diberikan untuk perilaku yang menjauhi atau menghindari dampak stres tersebut. b. Skor 1 diberikan untuk perilaku yang menghadapi, mengelola, mengurangi, menghilangkan, dan perilaku sejenis, terhadap dampak stres tersebut. Perilaku-perilaku seperti ini masuk skor 1 karena menggambarkan keyakinan bahwa sifat stres adalah melemahkan sehingga perlu dilakukan perilaku-perilaku tersebut. c. Skor 2 diberikan untuk perilaku yang netral. d. Skor 3 diberikan untuk perilaku yang memanfaatkan, mengoptimalkan, dan perilaku sejenis. Perilaku seperti ini masuk skor 3 karena perilaku semacam ini menggambarkan keyakinan subjek bahwa stres bersifat menguatkan. e. Skor 4 diberikan untuk perilaku yang memanfaatkan, mengoptimalkan, dan perilaku sejenis yang memiliki penekanan. “Contoh respon dan skoringnya” terlampir - Validasi SMM versi Terbuka ini peneliti validasi menggunakan professional judgment dari dosen-dosen fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma. Peneliti memaparkan latar belakang penelitian ini, kemudian menceritakan proses pembuatan atau pengubahan item SMM versi Likert ke item SMM versi Terbuka. Peneliti kemudian menanyakan apakah item-item pada SMM versi terbuka ini mengukur hal yang sama dengan SMM versi Likert. Pertama, dosen-dosen yang bersangkutan menyetujui konsep pengukuran proyektif yang dipilih, yakni sentence completion, sesuai dengan latar belakang masalah yang dipaparkan. Kemudian, berdasarkan observasi item-item SMM versi Terbuka, dosen-dosen tersebut menilai bahwa pengubahan SMM versi Likert ke SMM versi Terbuka cukup baik. Cukup baik di sini adalah item SMM versi Terbuka dinilai relevan atau konsisten mengukur apa yang diukur SMM versi Likert, dengan melibatkan unsur proyektifnya.

c. Reliabilitas