Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

universitas UI, ITB, IPB; media massa DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar. d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yangdisepakati bersama.

B. Kesejahteraan Masyarakat

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Menurut UU No 6 Tahun 1974 menyatkan bahwa Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman lahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap Warganegara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.

2. Indikator Sejahtera Menurut BKKBN

Indikator Keluarga Sejahterapada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang terkandung didalam undang-undang no. 10 Tahun 1992 disertai asumsi bahwa kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang spesifik dan operasional. Karena indikator yang yang dipilih akan digunakan oleh kader di desa, yang pada umumnya tingkat pendidikannya relatif rendah, untuk mengukur derajat kesejahteraan para anggotanya dan sekaligus sebagai pegangan untuk melakukan melakukan intervensi, maka indikator tersebut selain harus memiliki validitas yang tinggi, juga dirancang sedemikian rupa, sehingga cukup sederhana dan secara operasional dapat di pahami dan dilakukan oleh masyarakat di desa. Atas dasar pemikiran di atas, maka indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Keluarga Pra Sejahtera

Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya basic needs Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan

b. Keluarga Sejahtera Tahap I

Adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal yaitu: Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga. 1 Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 dua kali sehari atau lebih. 2 Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjasekolah dan bepergian. 3 Bagian yang terluas darilantai rumahbukan dari tanah. 4 Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesaranapetugas kesehatan.

c. Keluarga Sejahtera tahap II

Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 yaitu : 5 Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur. 6 Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan dagingikantelur sebagai lauk pauk. 7 Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per tahun. 8 Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.