3. Kondisi Masyarakat Sebelum Menerima bantuan Program CSR
Hasil wawancara dengan masyarakat penerima program CSR dari PT PLN APJ Yogyakarta, sebelum mereka menerima bantuan, para
penerima manfaat sebagian sudah memiliki kubung krisan sendiri yang sederhana dengan sarana dan prasarana yang berkualitas rendah.
Ketika musim penghujan datang, plastik UV yang berkualitas rendah mudah sobek dan mengakibatkan banjir di dalam kubung krisan. Hal
ini membuat sarana dan prasarana seperti
insect screen
dan lampu menjadi cepat rusak. Selain itu, pertumbuhan bunga juga terganggu
karena bunga krisan harus ditanam di tempat yang kering.Kondisi seperti itulah yang mengakibatkan hasil panen yang kurang
memuaskan. Bagi mereka yang sudah memiliki kubung krisan, lahannya
puntidak luas karena hanya di pekarangan sekitar rumah mereka yang luasnya sekitar 80 meter persegi sehingga hasil panen pun juga tidak
banyak. Dengan demikian masyarakat mengharapkan adanya program dari pemerintah ataupun dari perusahaan untuk membantu mereka
dalam mengembangkan pertanian mereka tersebut. Selain itu, ada pula yang belum memiliki lahan sama sekali dan
mereka bekerja sebagai buruh harian lepas yang tidak setiap hari ada pekerjaan. Adapula yang sudah memilki kubung krisan dengan cara
menyewa tanah tetangga untuk dijadikan tempat menanam krisan.
Sistem sewanya dengan cara bagi hasil karena mereka belum yakin betul akan penghasilan menanam krisan.
4. Jenis Bantuan Yang Diterima
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat penerima program CSR dari PT PLN APJ Yogyakarta, mereka mendapatkan
bantuan berupa barang yaitu sarana dan prasarana secara gratis yang berbentuk kubung krisan rumah krisan yang digunakan untuk
menanam bunga krisan. Kubung krisan tersebut terdiri dari plastik UV,
insect screen
, lampu, pompa air, selang air dan
spra yer
dari sarana dan prasarana tersebut, setiap penerima bantuan dapat
menanam krisan seluas 100 meter persegi. Barang-barang tersebut tidak diberikan sekaligus namun melalui tahap-tahap yang sudah
ditentukan oleh pemberi bantuan yaitu PT PLN APJ Yogyakarta. Apabila dikalkulasi, jumlah bantuan tersebut sebesar Rp5.000.000,00
lima juta rupiah untuk tiap penerima manfaat. Sedangkan untuk kelompok petani nilam, merekan mendapatkan bantuan bibit nilam
untuk setiap 100 meter persegi tiap orang. Namun karena mengalami kegagalan, maka pemberian bantuan bibit nilam dihentikan oleh PT
PLN karena dilihat musimnya sedang tidak cocok untuk bertani nilam. Namun ada wacana dari PT PLN untuk membantu kelompok petani
nilam lagi apabila kondisi cuaca dan musim sudah dirasa tepat.