monitoring
terhadap kinerja dari petani yang sudah diberikan bantuan tersebut.
Untuk mempertanggungjawabkan kinerja dari petani, maka kelompok tani tersebut melaporkan setiap progres yang telah
dilaksanakan kepada Kepala Desa dan melalui Kepala Desa laporan tersebut akan diteruskan kepada PT PLN APJ Yogyakarta.
Apabila progres dinilai baik oleh PT PLN APJ Yogyakarta, maka bantuan tahap selanjutnya akan diberikan oleh PT PLN dan
seterusnya hingga kelompok tani tersebut bisa mandiri.
2. Jumlah Penerima Program CSR PT PLN APJ Yogyakarta
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan staf Desa Gerbosari mengenai jumlah penerima bantuan Program CSR,
dikatakan bahwa ada 2 kelompok tani yang sudah mengajukan permohonan bantuan Program CSR. Kelompok tani tersebut terdiri
dari kelompok tani Nilam sebanyak 30 orang dan kelompok tani bunga krisan sebanyak 30 orang. Dari kedua kelompok tani
tersebut sudah sejak tahun 2013 berjalan. Namun karena faktor cuaca yaitu musim kemarau yang panjang di Kulon Progo
menyebabkan kegagalan pada kelompok tani nilam. Oleh karena itu saat ini PT PLN fokus pada petani krisan yang memberikan
progres baik di setiap tahapnya.
3. Kondisi Masyarakat Sebelum Menerima bantuan Program CSR
Hasil wawancara dengan masyarakat penerima program CSR dari PT PLN APJ Yogyakarta, sebelum mereka menerima bantuan, para
penerima manfaat sebagian sudah memiliki kubung krisan sendiri yang sederhana dengan sarana dan prasarana yang berkualitas rendah.
Ketika musim penghujan datang, plastik UV yang berkualitas rendah mudah sobek dan mengakibatkan banjir di dalam kubung krisan. Hal
ini membuat sarana dan prasarana seperti
insect screen
dan lampu menjadi cepat rusak. Selain itu, pertumbuhan bunga juga terganggu
karena bunga krisan harus ditanam di tempat yang kering.Kondisi seperti itulah yang mengakibatkan hasil panen yang kurang
memuaskan. Bagi mereka yang sudah memiliki kubung krisan, lahannya
puntidak luas karena hanya di pekarangan sekitar rumah mereka yang luasnya sekitar 80 meter persegi sehingga hasil panen pun juga tidak
banyak. Dengan demikian masyarakat mengharapkan adanya program dari pemerintah ataupun dari perusahaan untuk membantu mereka
dalam mengembangkan pertanian mereka tersebut. Selain itu, ada pula yang belum memiliki lahan sama sekali dan
mereka bekerja sebagai buruh harian lepas yang tidak setiap hari ada pekerjaan. Adapula yang sudah memilki kubung krisan dengan cara
menyewa tanah tetangga untuk dijadikan tempat menanam krisan.