Definisi Corporate Social Responsibility

yang dibutuhkan bagi keberlanjutan bisnis energi dan bahan baku. Selain itu pengelolaan sumber daya alam melalui praktik-praktik; penghematan, pemanfaatan ulang, dan pemanfaatan produk daur ulang. c. CSR sebagai strategi memuaskan stakeholder merupakan praktik bisnis yang terus-menerus menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan internal dan pelanggan eksternal untuk selanjutnya kepuasan dan loyalitas pelanggan, pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan aksesibilitas pemasaran produk, serta aksesibilitas kebijakan untuk memperoleh dukungan politik dari pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat. Kepuasan dan loyalitas pelanggan juga merupakan strategi yang dapat diandalkan sebagai keunggulan bersaing untuk menghadapi pesaing tradisional dan pesaing baru yang potensial. d. CSR sebagai strategi mengatasi issu dan krisis oleh pelaku bisnis dapat digunakan sebagai alat untuk mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan dalam menghadapi isu-isu negatif yang merugikan melalui terbangunnya citra perusahaan. Di pihak lain, praktik CSR yang membangun kepuasan dan loyalitas pelanggansangat efektif dalam menghadapi krisis. e. CSR sebagai implementasi strategi philantropy , manajemen lingkungan, dan penilaian dampak. Strategi philantropy akan berdampak pada loyalitas dan kepuasan pelanggan utamanya dalam menghadapi isu-isu dan krisis. Manajemen lingkungan akan berdampak pada terjaminnya pasokan bahan baku dan energi, kenaikan keuntungan dari penghematan biaya produksi, dan terhindarnya ancaman bencana atau kerusakan sumber daya alam. Penilaian Dampak akan menjaga atau mencegah terjadinya isu-isu dan krisis kepercayaan dari stakeholder . Di samping itu, dari sisi kepentingan perusahaan, CSR dapat dipandang sebagai investasi sosial, yaitu setiap pengeluaran yang didapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sosial di sekitarnya, baik dalam kedudukannya sebagai stakeholder internal maupun sebagai stakeholder eksternal.

3. Model Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility Perusahaan Saidi dan Abidin 2004 pada Budimanta et al, 2008:22 menyatakan Sedikitnya ada empat pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu: a. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau