Menyikapi konsep penelitian ilmiah

SEPULUH DASAR KEMAMPUAN GURU

1. MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa Pancasila c Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru

2. MENGUASAI LANDASAN PENDIDIKAN

a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional b. Menguasai sekolah dalam masyarakat c. Mengenal prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam PBM

3. MENGUASAI BAHAN PEMBELAJARAN

a. Menguasai bahan pengajaran kurikulum b. Menguasai bahan pengajaran

4. MENYUSUN PROGRAM PEMBELAJARAN

a. Menetapkan tujuan pengajaran b. Memilih dan mengembangkan bahan pengajaran c. Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar d. Memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai e. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

5. MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN

a. Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat b. Mengatur ruang belajar c. Mengelola belajar mengajar

6. MENYELENGGARAKAN PROGRAM BIMBINGAN YANG TELAH

DILAKSANAKAN a. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran b. Menilai prestasi belajar yang telah dilaksanakan

7. MENYELENGGARAKAN PROGRAM BIMBINGAN

a. Membimbing siswa murid yang mengalami kesulitan belajar b. Membimbing siswa murid yang berkelakuan dan berbakat khusus c. Membimbing siswa murid untuk menghargai pekerjaan di masyarakat

8. MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI KELAS

a. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah b. Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah

9. BERINTERAKSI DENGAN SEJAWAT DAN MASYARAKAT

a. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional b. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan

10. MENYELENGGARAKAN PENELITIAN SEDERHANA UNTUK

KEPERLUAN PENGAJARAN

a. Menyikapi konsep penelitian ilmiah

b. Melaksanakan penelitian sederhana TUGAS DAN FUNGSI GURU 1. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu 2. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai 3. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolahmadrasah 4. Membuat rencana kerja strategis, dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu 5. Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah 6. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah. Dalam hal ini sekolah pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah KODE ETIK GURU INDONESIA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta Kemanusiaan pada umumnya dan Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedomani dasar-dasar sebagai berikut : 1. Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber Pancasila 2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoeh informasi tentang peserta didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua peserta didik sebaik-baiknya bagi kepentingan peserta didik. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan 6. Guru secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalamnya hubungan keseluruhannya. 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. WAWASAN WIYATA MANDALA 1. Sekolah merupakan Wiyata Mandala lingkungan pendidikan sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan- tujuan di luar bidang pendidikan. 2. Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk : Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan YME Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan Mempertinggi budi pekerti Memperkuat kepribadian Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerja sama erat untuk mengemban tugas pendidikan 4. Para guru di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu dipercaya dan ditiru, betapa sulitnya keadaan yang melingkunginya. 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertentangan antara kita saka kita karena perbedaan suku, agama, asal-usul keturunan, dan tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. SEKOLAH SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN 1 . PENGEMBANGAN LOGIKA Rajin Belajar Gemar membaca Suka meneliti 2 . PENGEMBANGAN ETIKA Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Bermoral Pancasila menghayati dan mengamalkan Pancasila Bersikap dengan tingkah laku yang baik sopan santun 3 . PENGEMBANGAN ESTETIKA Menghargai kesenian Menikmati kesenian Menciptakan kesenian 4 . PENGEMBANGAN PRAKTIKA Menghargai pekerjaan tangan Terampil dan cekatan Penerapan teknologi IKRAR GURU INDONESIA 1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Kami Guru Indonesia, adalah pegemban dan pelaksana cita-cita proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada Undang-undang Dasar 1945 3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat memujudkan tujuan Nasional Pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi Perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan yang berwatak kekeluargaan. 5. Kami Guru Indonesia menjunjung tinggi kode etik guru Indonesia sebagai pedoman tinhkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangsa, negara, serta kemanusiaan Pilar Belajar 1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Belajar untuk memahami dan menghayati 3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif 4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan 5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan EMPAT KOMPETENSI GURU

1. PEDAGOGIK

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Antiremed Kelas 12 Matematika (4)

4 115 8

Mari Belajar Seni Rupa Kelas 7 Tri Edy Margono dan Abdul Aziz 2010

17 329 204

LKS Matematika Kelas XI

76 461 72

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60