E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah sesuatu yang mengacu pada ketepatan interpretasi hasil pengukuran Grounlund dan Linn dalam Wasis 2008. Dalam buku yang sama
menyatakan bahwa alat ukur dikatakan mempunyai nilai valid jika alat ukur tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang diukur.
Sedangkan reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali
– kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati
sama –sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersaman. Perlu
diperhatikan bahwa reliabel belum tentu akurat. Dalam suatu penelitian nonsosial, reliabilitas suatu pengukuran ataupun pengamatan lebih mudah
dikendalikan Nursalam, 2008. Pada dasarnya validitas mengacu pada ketepatan hasil pengukuran,
sedangkan reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil pengukuran. Bila alat ukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi belum tentu secara otomatis
mempunyai validitas yang tinggi. Tingginya reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu alat ukur jika dibarengi dengan tingginya validitas dapat memberi
informasi yang salah tentang apa yang ingin diukur Wasis, 2008. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner
yang memerlukan uji validitas dan reabilitas untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel. Setelah instrumen dibuat sesuai dengan aspek
–aspek yang
akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli judgment experts. Para ahli ini diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun oleh peneliti Sugiyono, 2012.
Setelah dilakukan judgment expert, kemudian dilakukan uji validitas di SD Negeri Rawadenok sebanyak 36 siswi. Setelah dilakukan uji validitas
tersebut, maka peneliti melakukan uji kembali menggunakan rumus Pearson Product Moment. Penjabaran dari rumus ini yaitu:
r
wy
: Koefisien korelasi ΣXi
: Jumlah skor item Σyi
: Jumlah skor total item n
: Jumlah responden Rumus ini digunakan untuk melihat validitasi dari setiap butir pertanyaan
yang ada pada kuesioner peneliti. Untuk menyatakan suatu pertanyaan dianggap valid, nilai r pearson product moment hitung r tabel, sedangkan untuk
pertanyaan yang dianggap tidak valid maka nilai r hitung r tabel. Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan metode K-R.20. K-R.20
dipilih karena kuesioner yang digunakan oleh peneliti menggunakan skala
guttman dengan hasil berupa nominal. Hasil uji dari reliabilitas dinyatakan reliabel jika nilai K-R.20 0,6. Adapun rumusnya adalah :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan. p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1-p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q.
n = banyaknya item. S = standar devisi dari tes standar devisi adalah akar varians
Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan pada tanggal 5-9 maret 2016 di SD Rawadenok pada 36 anak yang sudah menarche dan sesuai dengan
kriteria inklusi peneliti. Hasil uji validitas tersebut didapatkan bahwa dari 24 pertanyaan, terdapat 4 pertanyaan yang tidak valid yakni pertanyaan nomor 3,
4, 13 dan 22. Sedangkan 2 pertanyaan lain dengan jawaban konstan yaitu nomor 1 dan 5. Untuk mengatasi pertanyaan yang tidak valid dan konstan,
peneliti berkonsultasi kembali kepada para ahli. Untuk nomor yang jawabannya konstan, dilakukan penggabungan pertanyaan. Untuk pertanyaan yang tidak
valid nomor 3, 4, dan 13 direvisi secara redaksional, sedangkan nomor 22 dihapuskan karena sudah terwakili oleh pertanyaan lain. Pada hasil reliabilitas
juga menunjukkan bahwa kuesioner ini dinyatakan reliabel dengan bukti nilai KR20 sebesar 0,841.
F. Langkah Pengumpulan Data