penangkapan ikan tanpa izin atau melakukan kegiatan penangkapan ikan secara illegal
. Penangkapan ikan illegal lain yang sering dilakukan oleh nelayan di Laut Arafura adalah melakukan penangkapan ikan pada jalur penangkapan yang tidak
sesuai dengan yang terterah pada izin Sadhotomo et al., 2003. Berdasarkan paparan kondisi perikanan di Laut Arafura dan pemahaman
mengenai maraknya IUU-Fishing di Indonesia termasuk yang diindikasikan kategori IUU-Fishing, maka perlu dilakukan suatu kajian kegiatan perikanan yang
berlangsung di daerah tersebut. Kajian tersebut diperlukan untuk mengetahui secara jelas bentuk-bentuk kegiatan perikanan yang diindikasikan IUU-Fishing.
Selanjutnya mengkaji berbagai faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap upaya penanggulangan kegiatan tersebut serta menyusun strategi
penanganannya.
1.2 Perumusan Masalah
Sumberdaya ikan di Laut Arafura saat ini menghadapi tekanan eksploitasi yang sangat tinggi. Berbagai kajian menunjukan bahwa saat ini kapal-kapal
udang yang beroperasi di perairan melebihi batas normal yang dizinkan untuk beroperasi di Laut Arafura. Menurut Sularso 2005, kapal-kapal penangkap ikan
yang beroperasi di Laut Arafura selain memiliki izin yang dikeluarkan oleh pemerintah, terdapat juga kapal-kapal ikan yang melakukan penangkapan tanpa
memiliki izin resmi atau melakukan kegiatan penangkapan ikan secara illegal illegal fishing. Kapal-kapal penangkap ikan yang beroperasi di Laut Arafura
juga sering melakukan kegiatan penangkapan ikan pada jalur penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan yang terterah pada izin Sadhotomo, et al., 2003. Dinas
Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua sebagai salah satu lembaga yang memanfaatkan dan mengelola sumberdaya ikan di Laut Laut Arafura khususnya
pada zona 12 mil laut, maka perlunya mengetahui kondisi perikanan tangkap dan kegiatan-kegiatan tindak kejahatan yang terjadi di perairan tersebut. Beberapa hal
yang perlu dilakukan untuk dapat secara jelas megetahui adanya kegiatan penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab di Laut Arafura dan menyususn
strategi penanggulangannya yaitu :
1 Melakukan identifikasi kegiatan penangkapan ikan di Laut Arafura yang mengarah pada kegiatan IUU-Fishing.
2 Melakukan kajian pada beberapa faktor baik internal maupun eksternal yang berpengaruh terhadap kegiatan IUU-Fishing di Laut Arafura.
3 Merumuskan dan merekomendasikan strategi yang akan diambil dalam upaya penaggulangan IUU- Fishing di Laut Arafura oleh Pemerintah
Daerah Propinsi Papua. Tantangan yang dihadapi untuk mengelola sumberdaya ikan
berkelanjutan di Laut Arafura menjadi sangat berat dengan adanya praktek- praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab seperti pencurian ikan,
penyelundupan hasil perikanan dan aktifitas perikanan lain yang merugikan. Sebagai daerah yang memiliki potensi sumberdaya ikan yang sangat tinggi, maka
pemerintah baik pusat maupun daerah perlu menjaga agar sumberdaya ikan yang ada di Laut Arafura dapat dikelola secara berkelanjutan. Berbagai pelanggaran
penangkapan ikan di Laut Arafura perlu dikaji untuk mengetahui adanya kegiatan yang dianggap merugikan tersebut sehingga dapat diambil langkah-langkah atau
upaya penanganannya. Analisis situasi adalah kegiatan untuk menemukan gambaran lingkungan
internal-ekternal yang berpengaruh terhadap organisasi dan kemudian melakukan analisis terhadapnya sehingga dapat ditentukan apakah kondisi tersebut
merupakan Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman Tripomo dan Udan, 2005. Lingkungan diartikan sebagai seluruh elemen diluar batas-batas organisasi yang
mempunyai potensi untuk mempengaruhi bagian atau organisasi secara keseluruhan. Gambaran kondisi internal-eksternal akan diketahui setelah
dilakukan identifikasi terhadap situasi internal dan eksternal. Bagi sebagian organisasi, mengetahui kondisi atau situasi lingkungan aktual saat ini sudah cukup
sebagai dasar pengembangan strategi Tripomo dan Udan, 2005. Dinas
Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua sebagai salah satu institusi atau organisasi teknis pemerintah melaksanakan kebijakan pembangunan perikanan salah
satunya di bidang pengelolaan dan pengawasan sumberdaya perikanan perlu memiliki arahan strategi yang jelas dalam mengelola sumberdaya perikanan
termasuk mengatasi masalah tindak kejahatan di bidang perikanan yang terjadi di
wilayah kewenangannya. Hal ini dianggap penting karena banyaknya kasus-kasus pelanggaran dibidang perikanan yang terjadi pada saat ini.
Sebuah strategi sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Sampai saat ini konsep mengenai strategi terus berkembang. Menurut Barry
1986 yang diacu dalam Tripomo dan Udan 2005 bahwa strategi adalah rencana tentang apa yang ingin dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi di masa
depan dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut. Konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu 1 Apa
yang ingin dilakukan suatu organisasi atau lembaga, dan 2 Apa yang akhirnya dilakukan suatu organisasi. Makna yang terkandung dalam strategi ini adalah
bahwa seorang pengambil keputusan mempunyai peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan.
1.3 Tujuan Penelitian