sumberdaya ikan yang belum diatur tata cara pemanfaatannya dimana kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai dengan norma kelestarian sumberdaya perikanan.
2.4. Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunities, and Treats
Sebelum melaksanakan proses pengambilan keputusan yang layak untuk suatu kasus, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhinya. Dalam kondisi yang ada saat ini yang populer digunakan adalah Analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi Rangkuti, 2005. Analisis SWOT mempunyai asumsi dasar bahwa suatu strategi yang efektif adalah dengan
memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, serta meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Menurut Tripomo
dan Udan 2005 bahwa kegiatan untuk menetapkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman didasarkan identifikasi situasi.
Analisis dengan matriks SWOT bertujuan untuk mengidentifikasikan alternatif-alternatif strategi yang secara intuitif dirasakan sesuai untuk
dilaksanakan. Semua alternatif strategi dikaitkan dengan sasaran yang telah disepakati dan tertulis di dalam matriks SWOT. Menurut Tripomo dan Udan
2005, secara umum ada empat jenis kelompok strategi yang dihasilkan dari analisis terhadap matriks SWOT, yaitu :
1 Strategi memanfaatkan kekuatan
Pendekatan SO
. Langkah pertama tetapkan terlebih dahulu kekuatan yang diduga paling mungking digunakan. Perhatian utama pendekatan ini adalah
bagaimana merumuskan strategi dengan menggunakan kekuatan yang saat ini dimiliki. Peluang yang akan dimanfaatkan, dipilih dari yang paling sesuai
dengan kekuatan yang akan digunakan
Pendekatan ST . Langkah pertama yang dilakukan menetapkan terlebih
dahulu kekuatan yang diduga paling mungkin digunakan. Pendekatan ini berusaha merumuskan strategi dengan acuan awal kekuatan yang dimiliki
organisasi. Berdasarkan kekuatan ini kemudian dicari bagaimana cara pemanfaatannya untuk menghindari atau mereduksi pengaruh ancaman
eksternal.
2 Strategi menangani ancaman
Pendekatan WO . Langkah pertama menetapkan kelemahan utama yang
perlu ditangani. Pendekatan ini bertujuan untuk merumuskan strategi dengan fokus untuk perbaikan-perbaikan internal. Pendekatan ini berusaha
mempertanyakan peluang-peluang yang kemungkinan yang bisa lepas karena kelemahan tersebut.
Pendekatan WT
. Langkah pertama menetapkan terlebih dahulu kelemahan utama yang perlu ditangani. Pendekatan ini berusaha untuk merumuskan
strategi yang berawal dari perasaan bahwa ada kelemahan yang dirasakan oleh organisasi. Kemudian berpikir seandainya kelemahan ini bisa diatasi,
ancaman apa yang bisah dihilangkan. 3 strategi menghadapi peluang
Pendekatan OS . Langkah pertama menetapkan terlebih dahulu peluang yang
ingin di raih. Perhatian utama pendekatan ini adalah merumuskan strategi dengan menggunakan peluang sebagai acuan awal. Kemudian dicari kekuatan
yang paling sesuai untuk digunakan menangkap peluang tersebut.
Pendekatan OW . Langkah pertama menetapkan peluang yang benar-benar
ingin diraih. Pendekatan ini berusaha merancang strategi dengan acuan awal suatu peluang yang ingin dimanfatkan. Berdasarkan peluang-peluang tersebut
kemudian dicari kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki agar perusahaan mampu merebut peluang. Strategi ini dirasa perlu karena seringkali suatu
organisasi melihat peluang yang sedemikian menarik dilingkungan eksternal, tetapi organisasi memiliki kendala serius yaitu pada kelemahan internal yang
menghambat kemampuan bersaing untuk mengeksploitasi peluang tersebut. 4 Strategi menghadapi ancaman
Pendekatan TS
. Langkah pertama menetapkan ancaman yang ingin ditangani. Pendekatan ini berusaha merumuskan strategi dengan acuan awal
berupa ancaman yang dirasakan, kemudian mencari kekuatan yang bisa diandalkan untuk mengatasi ancaman tersebut.
Pendekatan TW . Langkah pertama menentukan ancaman yang ingin
ditangani. Pendekatan ini berusaha merumuskan strategi yang berangkat dari usaha untuk mengatasi ancaman. Selanjutnya berpikir kelemahan apa yang
dapat dihilangkan dan bagaimana mengatasi kelemahan tersebut agar ancaman bisa diatasi.
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sd Juli 2007 di Kabupaten Jayapura dan Merauke Provinsi Papua.
3.2 Identifikasi kegiatan IUU-Fishing di Laut Arafura