B. Faktor fisik
B.1 Suhu dan kelembaban
Pengambilan data suhu dan kelembaban dilakukan pada lima titik yang memiliki kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing habitat dengan
menggunakan termometer dry-wet. Data suhu dan kelembaban diambil pada pagi, siang dan sore hari yaitu pada pukul 08.00-10.00 WIB, 11.00-13.00 WIB, dan
15.00-16.00 WIB. B.2
Sumber air
Pengambilan data sumber air dilakukan dengan mengamati keberadaan sumber air, bentuk air mengalir atau tergenang dan kondisi sumber air pada
lokasi penelitian.
B.3 Radiasi matahari
Data radiasi matahari didapatkan dengan menggunakan hemispherical view, dengan mengetahui kondisi tutupan tajuk dari nilai LAI Leaf Area Index
pada masing-masing habitat. Pengambilan foto tajuk dilakukan di setiap kondisi yang berbeda pada masing-masing habitat.
3.5 Analisis Data
3.5.1 Kekayaan jenis
Kekayaan jenis Species richness adalah jumlah jenis dalam suatu luasan areal tertentu. Indeks yang digunakan adalah Indeks Kekayaan Margalef Ludwig
Reynolds 1988 dengan persamaan: D
mg
= S-1
Ln N
Keterangan: D
mg
= Indeks kekayaan jenis S
= Jumlah total jenis yang teramati N
= Jumlah individu yang teramati Ln
= Logaritma natural.
3.5.2 Keanekaragaman jenis H’
Perhitungan indeks keanekaragaman jenis dilakukan dengan menggunakan
Indeks Shannon-Wiener dengan persamaan Ludwig Reynolds 1988 :
H = – ∑ Pi ln Pi
Pi = n
i
N
Keterangan : H’ = Indeks Keanekaragaman
Pi = Proporsi jenis – i terhadap total individu semua jenis
n
i
= Jumlah individu ke-i N
= Jumlah individu seluruh jenis.
3.5.3 Kemerataan E
Indeks kemerataan Index of Eveness berfungsi untuk mengetahui kemerataan setiap jenis dalam setiap komunitas yang dijumpai. Kemerataan
menunjukkan derajat kemerataan kelimpahan individu antar jenis. Apabila setiap individu memiliki jumlah individu yang sama, maka komunitas tersebut
mempunyai nilai kemerataan maksimal Indeks = 1, dan jika nilai kemerataan kecil mendekati 0, maka dalam komunitas tersebut terdapat jenis dominan, sub-
dominan dan non-dominan karena kelimpahan individu antar jenis dalam komunitas tersebut tidak merata. Persamaannya yaitu Ludwig Reynolds 1988:
E = H’ln S
Keterangan : E
= indeks kemerataan H’ = keanekaragaman jenis kupu-kupu
ln = Logaritma natural S
= jumlah jenis.
3.5.4 Dominansi
Penentuan nilai dominansi berfungsi untuk menentukan atau menetapkan jenis kupu-kupu yang dominan, sub-dominan atau tidak dominan dalam suatu
jalur pengamatan. Rumus yang digunakan adalah rumus dominasi menurut Helvoort 1981 diacu dalam Dewi 2005:
Di = ni
X 100 N
Keterangan : Di = indeks dominansi suatu jenis kupu-kupu
ni = jumlah individu suatu jenis kupu-kupu N
= jumlah individu dari seluruh jenis kupu-kupu Kriteria dominansi Helvoort:
Di = 0 – 2 jenis tidak dominan Di = 2 – 5 jenis sub-dominan
Di = 5 jenis dominan.
3.5.5 Kesamaan jenis IS