Bagi manusia, jika kita menguntungkan dia maka dia akan baik pada kita. Tapi jika kita tidak memberi keuntungan lagi padanya maka dia akan menjadi musuh kita. Kata Imam Ghazali,
Orang-orang yang bersahabat karib tatkala memiliki kepentingan yang berbeda akan menjadi musuh. Bahkan anak bisa menjadi musuh orang tuanya.
3. Sangat mengharap balasan dari Allah Swt. Apapun yang dilakukannya dia selalu bergantung dan meminta pertolongan pada Allah.
Sekecil apapun yang dikerjakannya dia meminta kekuatan pada Allah. Pada waktu makan dia betul-betul meminta agar apa yang dimakannya akan membuat dia sehat. Ketika berkendaraan
membaca bismillah mengharap keselamatan dari Allah. Belajar dan berusahapun juga mengharap ridho Allah agar diberi kemudahan dalam menghadapinya.
4. Sangat takut akan dosa dan azab Allah Swt. Orang yang mau menahan nafsunya agar tidak tergelincir kedalam dosa. Dia tidak ingin
memakan sesuatu yang berasal dari sumber yang haram. Daging yang tumbuh dari yang haram, nerakalah tempatnya. Ingatlah jika dewasa nanti pastikanlah kita bekerja ditempat yang jelas
sumber uangnya itu halal. 5. Sangat harap pada buah kebaikan.
Seperti kisah Ashabul Kahfi yang selamat terkurung dari dalam goa karena kebaikan yang pernah dilakukannya. Oleh karena itu perbanyaklah amal kebaikan dan niatkan segala sesuatu itu
karena Allah. Semua itu insya Allah tidak sia-sia disisi Allah.
E. Bentuk Kepribadian Muslim Kaffah
Pengertian kepribadian muslim adalah kepribadian yang menunjukkan tingkah laku luar, kegiatan-kegiatan jiwa, dan filsafat hidup serta kepercayaan seorang Islam. Lebih lengkapnya
definisi kepribadian muslim itu sendiri ialah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya baik tingkah laku luarnya, kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaannya
menunjukkan pengabdian kepada Tuhan penyerahan dirinya kepada-Nya. Pembentukan kepribadian itu berlangsung secara berangsur-angsur, bukanlah hal yang sekali
jadi, melainkan sesuatu yang berkembang. Oleh karena itu, pembentukan kepribadian merupakan suatu proses. Akhir dari perkembangan itu kalau berlangsung dengan baik akan menghasilkan
suatu kepribadian yang harmonis. Kepribadian itu disebut harmonis kalau segala aspek-aspeknya seimbang, kalau tenaga-tenaga kerja seimbang pula sesuai dengan kebutuhan.
Teori kepribadian muslim dari para cendekiawan muslim harus dapat mengungkapkan apa pengertian ”kepribadian muslim” dan tidak perlu menjiplak sarjana psikologi barat karena
mereka berteori yang kreatif tetapi ”ngawur”.Untuk mengantisipasi teori psikologi barat tersebut, Dr. Fadhil al-Jamaly menggambarkan kepribadian muslim yang kaffah, yaitu sebagai muslim
yang berbudaya dan tanpa akhir ketinggiannya. Dia hidup dalam lingkungan yang luas tanpa batas ke dalamnya, dan tanpa akhir ketinggiannya. Dia mampu menangkap makna ayat yang
menyatakan ”Aku akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Ku di ufuk langit dan didalam dirinya sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Allah Swt itu benar Muslim
Sajadah :41. Kepribadian muslim seperti digambarkan di atas mempunyai hubungan erat dalam suatu lingkaran hubungan yang meliputi : Allah Swt Alam, dan Manusia Dengan membentuk
kepribadian muslim yang kaffah, manusia banyak menggambarkan dirinya dengan bimbingan petunjuk Ilahi dalam rangka mengemban tugasnya sebagai khalifah Allah Swt di muka bumi, dan
selalu melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah melakukan pengabdian kepada-Nya. Kepribadian yang seperti itu tidak ditemui dalam teori barat. Karena psikologi barat banyak
dipengaruhi oleh filsafat materialistis yang menjadi tujuan hidup. Kalaupun ada mereka menyebut Tuhan, agama, dan keyakinan akan tetapi semuanya itu terpisah dari pergaulan dan
tata laksana kegiatan duniawi. Berangkat dari kepribadian muslim yang kaffah, maka kepribadian tersebut terbagi dua macam,
yaitu : 1. Kepribadian kemanusiaan basyariyah. Kepribadian kemanusiaan dibagi dua bagian, yakni :
a. Kepribadian individu, yaitu meliputi ciri khas seseorang dalam bentuk sikap dan tingkah laku. b. Kepribadian ummah, yang meliputi ciri khas kepribadian muslim sebagai suatu ummah
bangsa negara muslim yang meliputi sikap dan tingkah laku ummah muslim yang berbeda dengan ummah lainnya.
2. Kepribadian Samawi Yaitu corak kepribadian yang dibentuk melalui petunjuk wahyu dalam kitab suci al-Qur’an, yang antara lain difirmankan oleh Allah Swt sebagai berikut yang artinya :
”Dan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain karena jalan-jalan itu menceraikan kamu dari
jalannya; yang demikian itu diperintahkan Allah Swt supaya kamu bertaqwa.”
BAB III
MASYARAKAT MADANI
A. Konsep Masyarakat Madani