Pengertian Muslim Pengertian Kaffah

mendapatkan solusi daris segala persoalan yang ada. Inilah janji Allah kepada hamba-Nya yang konsistenistiqamah. 1. Percaya diri dan Kemandirian Sesungguhnya daya inovasi dan kreativitas hanyalah terdapat pada jiwa yang merdeka, karena jiwa yang terjajah akan terpuruk dalam penjara nafsunya sendiri, sehingga dia tidak pernah mampu mengaktualisasikan aset dan kemampuan serta potensi ilahiyah yang ia miliki yang sungguh sangat besar nilainya. Semangat berusaha dengan jerih payah diri sendiri merupakan hal sangat mulia posisi keberhasilannya dalam usaha pekerjaan. 9. Efisien dan Hemat Agama Islam sangat menghargai harta dan kekayaan. Jika orang mengatakan bahwa agama Islam membenci harta, adalah tidak benar. Yang dibenci itu ialah mempergunakan harta atau mencari harta dan mengumpulkannya untuk jalan-jalan yang tidak mendatangkan maslahat, atau tidak pada tempatnya, serta tidak sesuai dengan ketentuan agama, akal yang sehat dan ‘urf kebiasaan yang baik. Demi kemaslahatan harta tersebut, maka sangat dianjurkan untuk berperilaku hemat dan efisien dalam pemanfaatannya, agar hasil yang dicapai juga maksimal. Namun sifat hemat di sini tidak sampai kepada kerendahan sifat yaitu kikir atau bakhil. Sebagian ulama membatasi sikap hemat yang dibenarkan kepada perilaku yang berada antara sifat boros dan kikir, maksudnya hemat itu berada di tengah kedua sifat tersebut. Kedua sifat tersebut akan berdampak negatif dalam kerja dan kehidupan, serta tidak memiliki kemanfaatan sedikit pun, padahal Islam melarang sesorang untuk berlaku yang tidak bermanfaat.

BAB II ISLAM KAFFAH

A. Pengertian Muslim

Pengertian muslim dalam arti bahasa adalah orang yang menyerah, yang patuh dan tunduk, yang menyerahkan. Sedangkan menurut arti istilah adalah orang yang menyerah dan tunduk patuh lahir dan bathin kepada Allah dan menyerahkan jiwa, semua miliknya, hidupnya, matinya dan semua amalnya semata-mata kepada Allah. Dalam surat Luqman dijelaskan yang artinya : “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” QS Luqman, 31: 22

B. Pengertian Kaffah

Dengan penuh kasih sayang, Allah menyerukan kepada hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa memeluk dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, bukan secara setengah- setengah. Seperti yang difirmankan-Nya: Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara telah keseluruhannya”. Pemahaman secara kaffah dalam pemurnian ilmu sesuai keasliann yang disampaikan nabi saw adalah juru selamat dunia akherat bagi umat manusia. Tidak ada penambahan dan penafsiran sesuai kepentingan hajat hidupnya dengan mengemukakan pendapat sebagai alibi pembenaran ajaran sesatnya. Pengertian kaffah dalam risalah ini adalah pengamalan atas ilmu seutuhnya sesuai dengan yang tersurat dalam Al Qur’an dan hadits nabi saw yang shoheh. Sebab nabi saw telah memperingatkan dalam sabdanya “ Wakulla bid’atin dholalah.” artinya segala penambahan diluar sunah nabi saw adalah sesat.” Sebagai contoh beberapa bentuk penyimpangan oleh sebab kelalaian manusia, yang menyebabkan dirinya menjadi tidak kaffah, Allah swt bersirman : Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah atas kebenaran isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. QS Al Baqoroh 204 Di awal-awal surat al Baqarah, Allah menceritakan tentang karakteristik manusia yang digolongkan ke dalam tiga kelompok: Mukmin, kafir dan munafik. Maka pada ayat yang mulia ini, Allah menyerukan kepada mereka yang beriman itu untuk beristiqamah dengan ajaran Islam yang sesungguhnya, Islam yang bersih dari segala bentuk kekufuran dan kemunafikan. Karena segala bentuk kekufuran dan kemunafikan itu adalah bagian dari amal dan perbuatan syetan yang berusaha secara terus menerus untuk menggelincirkan manusia ke dalam jurang kehancuran. Ada beberapa Imam yang memaknai kaffah diantaranya yaitu : Imam ath Thabari menerangkan makna ‘kaffah’ di dalam tafsirnya adalah :“Perintah melaksanakan seluruh syari’at-syari’at-Nya Islam dan hukum-hukum hudud-Nya dengan tidak mengurangi sebagiannya dan mengamalkan sebagiannya. Yang demikian itu dimaksudkan karena ‘kaffah’ itu merupakan sifat dari pada Islam, maka ini dapat ditakwilkan “Masuklah kamu dengan menagamalkan seluruh ajaran-ajaran Islam, dan janganlah kamu mengurangi sedikitpun dari padanya wahai ahli Iman dengan Muhammad dan dengan apa yang ia datang dengannya.” Al Ustadz Sayyid Quthb rahimahullah beliau mengatakan: “Tatkala Allah menyeru orang-orang yang beriman agar masuk ke dalam Islam secara kaffah total. Dia juga mengingatkan mereka dari mengikuti langkah-langkah syetan. Karena di sana tidak ada kecuali dua arah. Masuk ke dalam Islam secara kaffah atau mengikuti langkah-langkah syetan, Petunjuk atau kesesatan, Islam atau jahiliyah, Jalan Allah atau jalan syetan, Petunjuk Allah atau kesesatan syetan. Dengan ketegasan seperti ini seharusnya seorang muslim mampu mengetahui akan keberadaannya, sehingga tidak terombang-ambing, tidak ragu-ragu dan tidak bingung di antara berbagai jalan dan arah. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menafsirkan makna ayat yang artinya “Hai orang- orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” Ialah : “Masuklah ke dalam ketaatan seluruhnya.” Ia menyitir pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Abul ‘Aliyah, Ikrimah, Rabi’ bin Anas, As-Suddiy, Muqatil bin Hayyan, Qatadah, Adh-Dhahhak, berkata mereka bahwa makna ةفاك dalam ayat tersebut: “Beramallah dengan semua amal seluruh bentuk kebajikan”.

C. Pengertian dan Pemahaman Islam Kaffah.