23
3. Lignin
Penyusun utama kayu lainnya adalah lignin. Lignin merupakan molekul polifenol yang strukturnya tiga dimensi dan bercabang banyak. Strukturnya
komplek dan berbobot molekul tinggi Lignin merupakan senyawa aromatik yang terdiri dari unit fenilpropana
yang memiliki gugus metoksil dan inti phenol serta saling mengikat dengan ikatan eter atau ikatan karbon, mempunyai berat molekul tinggi dengan 61-67 karbon,
5-6 hidrogen, dan 30 oksigen, seperti tertera pada Gambar 6.
Gambar 6. Struktur pembentuk lignin I kumaril alkohol; II koniferil alkohol; III sinapil alkohol
Haygreen dan Bowyer 1993 mengatakan bahwa lignin terdapat di antara sel-sel dan didalam dinding sel. Keberadaan lignin dalam dinding sel
sangat erat hubungannya dengan selulosa yang berfungsi memberikan ketegaran pada sel, berpengaruh dalam memperkecil dimensi dan mengurangi degradasi
terhadap selulosa. Lignin dapat dibagi kedalam beberapa kelompok menurut unsur strukturnya yaitu:
a. Lignin guasil: terdapat pada kayu daun jarum 26-32 dengan prazat koniferil alkohol.
b. Lignin guaiasil-siringil: merupakan ciri kayu daun lebar 20-28 dengan prazat koniferil alkohol, sinapsil alkohol 4:1-4:2
24
4. Holoselulosa
Kadar holoselulosa terdiri dari selulosa dan hemiselulosa yang tinggi dan sangat diperlukan dalam pembuatan pulp dan kertas. Holoselulosa berpengaruh
terhadap sifat keteguhan dan kekuatan serat sehingga sulit didegradasi oleh fungi. Holoselulosa memilki sifat afinitas yang besar terhadap air Fengel dan Wegener
1995. Kadar holoselulosa dalam kayu banyak terdapat pada bagian dinding
sekunder yang berfungsi sebagai penguat tekstur dan berfungsi sebagai energi karena senyawa ini terdiri dari unit monosakarida, maka apabila dihidrolisis
dengan campuran asam sulfat. soda abu dan kapur pada suhu 170
o
C akan dihasilkan monomer, furfural, asam asetat dan etanol yang dapat digunakan untuk
keperluan industri.
5. Zat Ekstraktif Kayu