Dampak Perjudian Tinjauan Hukum Terhadap Perjudian

lii

e. Dampak Perjudian

Perjudian mempunyai dampak yang luar biasa terhadap kondisi pelaku, baik itu rumah tangga maupun masyarakat. Dampak yang sering muncul dengan adanya perjudian antara lain: 1 Ketertiban dan Keamanan masyarakat terganggu 2 Rusaknya Ekonomi Rumah Tangga 3 Dapat meningkatkan tindakan kriminal 4 Dampak Psikologi bagi pelaku serta keluarga Selain itu kebiasaan berjudi mengkoordinisir mental individu menjadi ceroboh, malas, mudah berspekulasi, dan cepat mengambil resiko tanpa pertimbangan. Ekses perjudian lebih lanjut antara lain ialah: 22 1 Mendorong orang untuk melakukan penggelapan uang kantordinas dan melakukan tindak pidana korupsi. 2 Energi dan pikiran jadi berkurang, karena sehari-harinya didera oleh nafsu judi dan kerakusan ingin menang dalam waktu pendek. 3 Badan menjadi lesu dan sakit-sakitan, karena kurang tidur, serta selalu dalam keadaan tegang, tidak imbang. 4 Pikiran menjadi kacau, sebab selalu digoda oleh harapan-harapan menentu. 5 Pekerjaan jadi terlantar, karena segenap minatnya tercurah pada keasyikan berjudi. 6 Anak, isteri dan rumah tangga tidak lagi diperhatikan, 7 Hatinya jadi sangat rapuh, mudah tersinggung dan cepat marah, bahkan sering eksplosif meledak-ledak secara membabi buta.. 8 Mentalnya terganggu dan menjadi sakit, sedang kepribadiannya menjadi sangat labil. 9 Orang lalu terdorong melakukan perbuatan kriminal, guna “mencari modal” untuk pemuas nafsu judinya yang tidak terkendalikan itu. 22 Ibid, Hal. 74 liii 10 Ekonomi rakyat mengalami kegoncangan-kegoncangan, karena orang bersikap spekulatif dan untung-untungan, serta kurang serius dalam usaha kerjanya. 11 Diseret oleh nafsu judi yang berlarut, kuranglah iman kepada Tuhan, sehingga mudah tergoda tindak asusila.

e. Tinjauan Hukum Terhadap Perjudian

1 Ditinjau dari KUHP Di dalam KUHP ada dua Pasal yang melarang tentang perjudian, yaitu Pasal 303 KUHP berupa kejahatan dan Pasal 542 KUHP berupa pelanggarang, pidana yang diancamkan dalam Pasal-Pasal itu ringan- ringan saja, yaitu masing-masing pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya sembilan ribu rupiah dan pidana kurungan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah. Kemudian di Undang-Undang No. 7 tahun 1974 ancaman pidana bagi perjudian tersebut diatas diperberat, perincian perubahannya sebagai berikut: a. Ancaman pidana dalam Pasal 303 ayat 1 KUHP diperberat menjadi pidana penjara selama-lamanya sepuluh tahun atau denda sebanyak- banyak dua puluh lima juta rupiah. b. Pasal 542 KUHP yang semula merupakan suatu pelanggaran diangkat menjadi suatu kejahatan dan di ganti sebutan menjadi Pasal 303 bis KUHP. Sedang ancaman pidananya pun diperberat yaitu : liv Ayat 1 menjadi : pidana penjara selama-lamanya empat tahun atau denda sepuluh juta rupiah. Ayat 2 menjadi : pidana penjara selama-lamanya enam tahun atau denda lima belas juta rupiah. 2 Ditinjau dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 Dengan diadakannya UU No. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian ini dapat diketahui melalui pertimbangan atau konsideran. Bahwa perjudian pada hakekatnya bertentangan dengan agama, kesusilaan, moral pancasila, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Disamping itu karena Pasal-Pasal yang mengaturnya dalam KUHP di pandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman, maka didalam menghadapi hal tersebut perlu diadakan perubahan dengan memperberat ancaman hukuman yang ada dalam KUHP tersebut, yaitu melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1974. Sebelum dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian, perjudian di dalam Pasal 303 KUHP ancaman hukumannya adalah dua tahun belapan bulan. Pada waktu di keluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian, dinyatakan bahwa semua tindak pidana perjudian dianggap sebagai kejahatan bukan pelanggaran. Pernyataan lv tersebut dapat di buktikan dalam ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 7 tahun 1974.

4. Penanggulangan Tindak Pidana Perjudian a.