Latar belakang Kebijakan yang dilakukan oleh Polres Sragen dalam

cxxvii langkah–langkah khusus dalam mengatasi hambatan–hambatan tersebut, aparat kepolisian hanya terus melakukan operasi–operasi rutin dan kontinyu dalam rangka memberantas perjudian. Komunikasi dan kordinasi dengan tokoh masyarakat, ulama, pemuka agama dan masyarakat lainnya termasuk lembaga swadaya masyarakat yang ada. Untuk masalah perjudian diperlukan adanya komitmen yang kuat antara polisi dan masyarakat dalam memberantasnya. Kalau ada komitmen yang kuat antara keduanya hambatan-hambatan yang muncul akan dapat diatasi. Untuk oknum aparat kepolisian yang menjadi becking perjudianpihak informasi, kalau ada warga masyarakat yang melihat atau mengetahui adanya oknum tersebut segeralah menghubungi aparat kepolisian terdekat. Pihak kepolisian memberikan jaminan, bahwa oknum tersebut akan di tindak melebihi pelaku perjudian biasa.

3. Latar belakang Kebijakan yang dilakukan oleh Polres Sragen dalam

Penanggulangan Perjudian. Latar belakang kebijakan yang dikeluarkan oleh Polres Sragen dalam penanggulangan tindak pidana perjudian bahwa Perjudian mempunyai dampak yang luar biasa terhadap kondisi pelaku, baik itu rumah tangga maupun masyarakat. Dampak yang sering muncul dengan adanya perjudian antara lain: a. Ketertiban dan Keamanan masyarakat terganggu cxxviii b. Rusaknya Ekonomi Rumah Tangga c. Dapat meningkatkan tindakan kriminal d. Dampak Psikologi bagi pelaku serta keluarga Kebiasaan berjudi mengkoordinisir mental individu menjadi ceroboh, malas, mudah berspekulasi, dan cepat mengambil resiko tanpa pertimbangan. Perjudian berdampak pada beberapa hal dalam masyarakat sehingga perlu ditanggulangi. Ekses perjudian yang sering timbul dalam masyarakat antara lain: 1 Mendorong orang untuk melakukan penggelapan uang kantordinas dan melakukan tindak pidana korupsi. 2 Energi dan pikiran jadi berkurang, karena sehari-harinya didera oleh nafsu judi dan kerakusan ingin menang dalam waktu pendek. 3 Badan menjadi lesu dan sakit-sakitan, karena kurang tidur, serta selalu dalam keadaan tegang, tidak imbang. 4 Pikiran menjadi kacau, sebab selalu digoda oleh harapan-harapan menentu. 5 Pekerjaan jadi terlantar, karena segenap minatnya tercurah pada keasyikan berjudi. 6 Anak, isteri dan rumah tangga tidak lagi diperhatikan, 7 Hatinya jadi sangat rapuh, mudah tersinggung dan cepat marah, bahkan sering eksplosif meledak-ledak secara membabi buta.. cxxix 8 Mentalnya terganggu dan menjadi sakit, sedang kepribadiannya menjadi sangat labil. 9 Orang lalu terdorong melakukan perbuatan kriminal, guna “mencari modal” untuk pemuas nafsu judinya yang tidak terkendalikan itu. 10 Ekonomi rakyat mengalami kegoncangan-kegoncangan, karena orang bersikap spekulatif dan untung-untungan, serta kurang serius dalam usaha kerjanya. 11 Diseret oleh nafsu judi yang berlarut, kuranglah iman kepada Tuhan, sehingga mudah tergoda tindak asusila. Melihat kondisi itulah Polres Sragen melakukan upaya-upaya dalam penanggulanmgan perjudian. Upaya yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepolisian sebagai pengayom masyarakat di dalam menciptakan ketertiban.

B. Pembahasan

Dari data tersebut di atas, bahwa tindak pidana perjudian di wilayah hukum polres Sragen yang terjadi di tahun 2007 berjumlah 31 kasus dan tahun 2008 berjumlah 39 kasus. Tindakan yang dilakukan oleh Polres Sragen dalam menekan merebaknya tindak perjudian, membuktikan bahwa tidak pandang bulu dalam melakukan pemberantasan. Tindak pidana perjudian. Dengan adanya Tindakan tegas dari Kepolisian dapat menekan merebaknya tindakan perjudian. Meskipun