Parameter pengelasan TINJAUAN PUSTAKA

22 2.4.3 Baja St37 Baja St 37 banyak digunakan untuk kontruksi umum karena mempunyai sifat mampu las dan kepekan terhadap retak las. Kepekaan retak yang rendah cocok terhadap proses las, dan dapat digunakan untuk pengelasan plat tipis maupun plat tebal. Kualitas daerah las hasil pengelasan lebih baik dari logam induk. Baja St 37 dijelaskan secara umum merupakan baja karbon rendah, disebut juga baja lunak, banyak sekali digunakan untuk pembuatan baja batangan, tangki, perkapalan, jembatan, menara, pesawat angkat dan dalam permesinan. Pada pengelasan akan terjadi pembekuan laju las yang tidak serentak, akibatnya timbul tegangan sisa terutama pada daerah HAZ Heat Affected Zone dan las. Tegangan sisa dapat diturunkan dengan cara pemanasan pasca las pada daerah tersebut, yang sering disebut post heat.

2.5 Parameter pengelasan

Kesetabilan dari busur api yang terjadi pada saat pengelasan merupakan masalah yang paling banyak terjadi dalam proses pengelasan dengan SAW, oleh karena itu kombinasi dari arus listrik I yang dipergunakan dan tegangan V harus benar-benar sesuai dengan spesifikasi kawat elektroda dan fluksi yang dipakai. 1. Pengaruh dari arus listrik I Setiap kenaikan arus listrik yang dipergunakan pada saat pengelasan akan meningkatkan penetrasi serta memperbesar kuantiti lasnya. Penetrasi akan meningkat 2mm100ampere dan kuantiti las meningkat juga 1.5Kgjam per 100A. Sedangkan pengaruhnya terhadap kawat elektroda dengan 23 diameter yang dipergunakan pada saat proses pengelasan adalah diameter mm x 100-200 A. 2. Pengaruh dari tegangan listrik V Setiap peningkatan tegangan listrik v yang dipergunakan pada proses pengelasan akan semakin memperbesar jarak antara tiap elektroda dengan maternal yang akan dilas, sehingga busur api yang terbentuk akan menyebar dan mengurangi dan penetrasi pada material las. Konsumsi fluksi yang yang dipergunakan akan meningkat sekitar 10 pada setiap kenaikan 1volt tegangan. 3. Pengaruh kecepatan pegelasan. Jika kecepatan awal pengelasan dimulai pada kecepatan 40cmmenit, setiap pertambahan kecepatan akan membuat bentuk jalur las yang kecil welding beat, penetrasi lebar serta kedalaman las pada benda kerja akan berkurang. Tetapi jika kecepatan pengelasannya berkurang di bawah 40cmmenit cairan las yang terjadi di bawah busur api las akan menyebar serta penetrasi yang dangkal, hal ini dikarenakan overheat. 4. Pengaruh polaritas arus listrik ACDC Pengelasan dengan kawat elektroda tunggal pada umumnya menggunakan arus direct current DC, elektroda positif ep, jika menggunakan elektroda negative en penetrasi yang terbentuk akan rendah dan kuantiti las yang tingggi. Pengaruh dari arus alternative current AC pada bentuk butiran las dan kuantiti pengelasan antara elektroda positif adalah sama yaitu cenderung porosity, oleh karena itu dalam proses pengelasan yang menggunakan arus AC harus memakai fluks yang khusus. 24 2.6 Klasifikasi Kawat Elektroda dan Fluksi 2.6.1. Fluksi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Proses Quenching Pada Sambungan Las Shielded Metal Arc Welding (Smaw) Terhadap Kekerasan Impak Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja St37

3 68 108

PENGARUH VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TUNGSTEN HASIL LAS TIG (TUNGSTEN INERT GAS) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON MEDIUM

8 62 91

ANALISA PENGARUH VARIASI KUAT ARUS DAN JARAK PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK, SAMBUNGAN LAS BAJA KARBON RENDAH DENGAN ELEKTRODA 6013

0 1 13

KEKERASAN IMPAK STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA St37 SKRIPSI

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelasan - Pengaruh Variasi Diameter Elektroda Pada Pengelasan Baja Karbon Rendah Jenis St37 Terhadap Kekuatan Impak, Kekerasan, Dan Struktur Mikro

0 0 39

Pengaruh Variasi Diameter Elektroda Pada Pengelasan Baja Karbon Rendah Jenis ST 37 terhadap Distribusi Kekerasan, Kekuatan Impak, dan Struktur Mikro

1 1 14

PENGARUH VARIASI DIAMETER ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PENGELASAN PADA PADUAN BAJA KARBON RENDAH JENIS SS400 DENGAN METODE SMAW - UNS Institutional Repository

0 0 16

VARIASI PERBANDINGAN CAMPURAN ANTARA AIR DAN GARAM SEBAGAI MEDIA PENDINGINAN TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON AISI 1050

0 2 93

ANALISA PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN AUSTENISASI PADA PERLAKUAN PANAS PENGERASAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK PADA BAJA KARBON AISI 1050

0 0 92

ANALISIS PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AUSTENISASI TEHADAP KEKERASAN, KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO DENGAN PROSES LAKU PANAS PADA BAJA KARBON AISI 1050

0 1 104