B. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 2.1 : Bagan Alur Karangka Pemikiran
Keterangan :
Jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak menimbulkan masalah perparkirtan. Salah satu upaya Pemerintah Daerah Kota Suarakarta dalam
mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan pengelolaan perparkiran, terutama menyelenggarakan tempat khusus parkir. Untuk itu
Jumlah kendaraan yang semakin banyak
Dikelola oleh pemerintah daerah
Peraturan Daerah Parkir
Kelancaran lalu lintas
Pelaksanaan Sesuai dengan
yang diharapkan Adanya
hambatan
Pihak-pihak yang terkait
- UPTD Perparkiran - Pengelola parkir
- Petugas parkir - Pengguna jasa
- DLLAJ PenyelenggaraanTempat
Khusus Parkir
Pemerintah Daerah Kota Surakarta telah dibuatnya peraturan daerah tentang penyelenggaraan tempat khusus parkir yaitu Peraturan Daerah Kota Surakarta
Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Tempat Khusus Parkir. Perda tersebut diharapkan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan baik
sehingga dapat tercipta kelancaran lalau lintas. Apabila ada hambatan dalam pelaksanaan maka pemerintah harus malakukan pengkajian ulang oleh
pemerintah daerah dangan pihak-pihak yang terkait. Dalam pelaksanaan pihak-pihak yang terkait adalah UPTD Perparkiran, Pengelola parkir,
Petugas parkir, Pengguna jasa dan DLLAJ
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Terbentuknya dan Kondisi Geografi Kota Surakarta
Sejarah kelahiran Kota Surakarta Solo dimulai pada masa pemerintahan Raja Paku Buwono II di Kraton Kartosuro. Pada masa itu
terjadi pemberontakan Mas Garendi Sunan Kuning dibantu kerabat- kerabat Keraton yang tidak setuju dengan sikap Paku Buwono II yang
mengadakan kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan ini adalah Pangeran Sambernyowo RM Said yang
merasa kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh keraton Kartosuro kepada ayahandanya dipangkas. Karena terdesak, Paku Buwono
mengungsi kedaerah Jawa Timur Pacitan dan Ponorogo. Dengan bantuan pasukan Kumpeni dibawah pimpinan Mayor Baron
Van Hohendrof serta Adipati Bagus Suroto dari Ponorogo pemberontakan berhasil dipadamkan. Setelah tahu Keraton Kartosuro dihancurkan Paku
Buwono II lalu memerintahkan Tumenggung Tirtowiguno, Tumenggung Honggowongso, dan Pangeran Wijil untuk mencari lokasi ibu kota
Kerajaan yang baru.