dan RH lain yang sudah terkalibrasi. Data suhu dan RH yang tidak berbeda jauh dijadikan dasar bahwa peralatan memiliki validitas untuk mengukur suhu dan RH.
y2 = 1.008x + 0.044 R
2
= 0.9999 y1 = 1.002x + 0.006
R
2
= 1
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80
Suhu Referensi
o
C Suh
u SH
T 7
5
o
C
Gambar 30. Perbandingan suhu udara
y1 = 0.9942x + 0.724 R
2
= 0.9993
y2 = 1.0142x + 1.876 R
2
= 0.9983
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80
RH Referensi R
H S
e ns
or SH
T 7
5
Gambar 31. Perbandingan RH udara Hasil perbandingan menunjukkan bahwa data suhu yang dihasilkan oleh kedua
sensor SHT75 dengan data suhu peralatan ukur yang dijadikan referensi tidak berbeda jauh. Data suhu menunjukkan trend linier yang lebih presisi jika dibandingkan dengan
data RH terhadap data referensi masing-masing.
4.9 Uji Fungsi Keypad, LCD dan Akuisisi Data.
Keypad berfungsi sebagai tombol input data set point suhu dan RH yang akan menjadi acuan kontrol sistem pengeringan beralgoritma fuzzy. Dalam menu ini LCD
membantu memandu pemasukan data tersebut melalui format yang telah disediakan. Setelah memasukkan data tersebut maka algoritma fuzzy menjadikannya set point dan
akan tampil pada disain antar muka pada layar monitor.
44
LCD dalam sistem ini memiliki dua menu tampilan yakni menu tampilan suhu dan RH yang terekam pada kedua sensor dan menu tampilan input data set point.
Menu tampilan input set point hanya muncul jika melakukan interupsi terhadap menu tampilan suhu dan RH.
Gambar 32. Tampilan menu suhu dan RH dua buah sensor
Gambar 33. Tampilan menu input set point suhu dan RH Dalam kaitannya dengan disain antar muka pada monitor personal komputer, tampilan
suhu dan RH serta set point dapat dilihat pada gambar 34. Set point suhu dan RH yang diinput melalui keypad melalui bantuan LCD juga akan masuk dan tampil pada
disain antar muka pada monitor.
Gambar 34. Tampilan suhu, RH dan set point pada disain antar muka
45
4.10 Uji Fungsi Driver Motor DC
Driver ini berfungsi mengendalikan kecepatan putar motor DC yang bertindak sebagai penggerak kincir pengumpan tongkol jagung pada sistem pengumpanan bahan
bakar. Dari hasil pengujian diperoleh hubungan data nilai digital terhadap tegangan DC keluaran driver gambar 35 dan hubungan data suhu udara pengering dengan
kecepatan putaran motor gambar36.
1 2
3 4
5 6
7
50 62-63
75 87-88
100
Selang Digital 0-255
Te g.
k e
lu a
ra n
V D
C
Gambar 35. Hubungan nilai digital dengan tegangan DC keluaran Selang nilai digital dan tegangan ini merupakan penyesuaian terhadap disain
kecepatan putar kincir pengumpan pada nilai nominal 1,0 RPM. Penggunaan selang nilai digital dari angka 50 hingga angka 100 berkaitan dengan tegangan keluaran
driver yang menyebabkan putaran motor DC dari kondisi diam ke kecepatan 1,75 RPM. Tegangan 2.1 VDC dihasilkan pada nilai digital 50 dan merupakan tegangan
yang terjadi sesaat sebelum motor berputar diam. Sedangkan tegangan 5,8 VDC dihasilkan dari nilai digital 100 dan menyebabkan putaran motor sebesar 1,75 RPM.
0.5 1
1.5 2
30.0 38.0
48.5 59.3
64.0
Suhu oC K
e c
. M o
to r DC
R P
M
Gambar 36. Hubungan suhu udara putaran motor DC Kecepatan putaran motor DC sebagai penggerak kincir pengumpan akan
bergantung pada tingkat suhu udara ruang pengering. Suhu udara yang rendah berkisar
46
30
o
C akan menyebabkan kecepatan puataran motor pada tingkat tertinggi yakni 1,75 putaranmenit. Sebaliknya jika udara ruang pengering berada pada tingkat suhu 60
o
C atau lebih maka motor akan berhenti atau diam.
4.11 Uji Fungsi Driver Motor AC