3. Analisis Logit
Dari analisis data yang telah dikumpulkan dari 100 responden , kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan fasilitas program Komputer
SPSS , maka hasil analisis dengan menggunakan model logit adalah sebaga
berikut :
Tabel IV.12. Hasil Analisa Logit antara Variabel Dependent dan Variabel
Independen Data Responden di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2002
Variabel Koefisien
t-hitung Probabilitas
Keterangan Konstanta
0,2664 -
0,7335 -
LMPENSU -0,0050
0,0602 0,9518 Tidak signifikan
LMPENDIS 0,0040
0,0627 0,9499 Tidak signifikan
PDPT 1,25E-07
0,2163 0,8288 Tidak signifikan
STAPEK 1,7976
3,1940 0,0014 Signifikan
Sumber : Hasil olahan komputer SPSS
Kemudian dari hasil analisis tersebut diatas dapat kita ketahui suatu fungsi yang dapat mengestimasi seberapa besar pengaruh lama pendidikan suami,
lama pendidikan istri, pendapatan keluarga dan status pekerjaan terhadap penggunaan alat kontrasepsi.
Dalam pembahasan ini nilai koefisien dari variabel independen tersebut diatas bukan merupakan besarnya pengaruh variabel independen terhadap
probabilitas penggunaan alat kontrasepsi akan tetapi merupakan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap log rasio kemungkinan menggunakan alat
Ln Pi1-Pi = Zi = 0,2664 – 0,0050LMPENSU + 0,0040LMPENDIS 0,7335 0,9518 0,9499
+ 1,25E-07PDPT + 1,7976STAPEK + ui 0,8288 0,0014
kontrasepsi atau tidak. Dengan menganggap semua variabel konstan maka akan kita dapatkan nilai z = 0,2664 kemudian dicari nilai antilog sehingga dapat kita
ketahui nilai probabilitas penggunaan alat kontrasepsi . e = p 1-p
kemudian kedua sisi dikalikan dengan ln sehingga menjadi = z
= ln p 1-p z
= 0,2664 anti ln = 1,305257057 p 1-p
= 1,305257057 p
= 0,5662008897 Sehingga nilai Probabilitas dari penggunaan alat kontrasepsi sebesar
56,62.
Tabel IV.13 Hasil Pengujian t-tes terhadap model estimasi
Variabel t-hitung
t-tabel Keterangan
Lama Pendidikan Suami 0,0602
1,988 Tidak Signifikan
Lama Pendidikan Istri 0,0627
1,988 Tidak Signifikan
Pendapatan Keluarga 0,2163
1,988 Tidak Signifikan
Status Pekerjaan 3,1940
1,988 Signifikan
Sumber data diolah Dari Data Primer, Survey tahun 2002
Dengan membandingkan antara t-tabel dengan t-hitung, maka berdasarkan pengujian dapat disimpulakan bahwa lama pendidikan istri, lama
pendidikan suami, dan pendapatan keluarga tidak signifikan terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada tingkat kepercayaan 5. Sedangkan Status pekerjaan
signifikan terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada tingkat kepercayaan 5. Status pekerjaan mempunyai Koefisien variabel sebesar 1,7976 berarti
nilai log rasio probabilitas untuk menggunakan alat kontrasepsi akan berubah sebesar 1,7976. Nilai variabel status pekerjaan yang positif menunjukkan bahwa
variabel status pekerjaan berpengaruh secara positif terhadap keputusan untuk
memakai alat kontrasepsi. Apabila status wanita yang bekerja naik sebesar 1,7976 satuan sementara variabel lain dianggap konstan, maka kemungkinan atau
probabilitas penggunaan alat kontrasepsi akan meningkat sebesar 1,7976 satuan. Hal ini dimungkinkan karena seorang wanita yang bekerja tentu sangat susah
dalam membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan dengan baik, apabila sering mengandung serta melahirkan anak dibandingkan dengan mereka yang tidak
bekerja. Salah satu jalan untuk mengurangi kemungkinan mengandung diluar yang direncanakan atau diinginkan penggunaan alat kontrasepsi menjadi
alternatif pilihan, selain efektif dalam penggunaan juga mampu mencegah kehamilan .
C. Pengaruh Variabel Sosial Ekonomi dan Variabel “Antara” Terhadap Fertilitas
1. Pengaruh Umur Suami terhadap Fertilitas
Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang, umur suami berhubungan positif terhadap jumlah kelahiran anak rata-rata tiap keluarga. Semakin banyak
umur suami maka semakin besar rata-rata jumlah anak lahir hidup tiap keluarga. Berdasarkan uji dua sisi uji F analisis regresi linear berganda secara
bersamaan umur suami berpengaruh secara signifikan terhadap fertilitas. Akan tetapi dari hasil uji dua sisi uji t analisis regresi linear berganda didapatkan nilai
t-hitung sebesar –0,533 dimana lebih besar daripada nilai t-tabel = -1,99 sehingga secara parsial umur suami tidak berpengaruh secara signifikan terhadap fertilitas.
Hal ini dimungkinkan karena pada usia berapapun seorang lelaki menikah dan selama mereka mempunyai kondisi fisik yang sehat, tidak ada resiko atau
halangan dalam hal mempunyai anak sebagaiman seorang wanita..