wanita berhubungan erat dengan umurnya. Semakin tua usia kawin pertama akan semakin singkat masa reproduksi yang baik dan sehat. Selain itu resiko kehamilan
pada usia tua sangat besar yang bisa menyebabkan kematian ibu dan bayi.
8. Pengaruh Mortalitas Bayi terhadap Fertilitas
Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang, mortalitas bayi berhubungan positip terhadap jumlah kelahiran anak rata-rata tiap keluarga.
Hasil uji satu sisi uji-F analisis regresi linear berganda secara bersamaan mortalitas bayi berpengaruh secara signifikan terhadap fertilitas. Hal
ini didukung dari hasil uji dua sisi Uji-t analisis regresi berganda dimana didapatkan nilai t-hitung sebesar 2,194 lebih besar daripada nilai t-tabel = 1,99
sehingga secara parsial mortalitas bayi berpengaruh secara signifikan terhadap fertilitas
. Selain itu variabel mortalitas bayi mempunyai koefisien regresi sebesar
0,305013 yang berarti berpengaruh secara positif terhadap jumlah kelahiran anak. Apabila mortalitas bayi meningkat sebesar 1 anak maka jumlah anak lahir hidup
akan mengalami kenaikan sebesar 0,305013 satuan. Hal ini terjadi karena seorang wanita yang pernah mengalami kematian bayi cenderung untuk menambah anak
lagi sebagai pengganti bayi yang meninggal tadi, bahkan terkadang dengan jumlah yang lebih banyak dari jumlah bayi yang meninggal, terutama untuk berjaga-jaga
apabila hal itu terjadi lagi.
9. Pengaruh Alat Kontrasepsi terhadap fertilitas
Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang, alat kontrasepsi berhubungan negatif terhadap jumlah kelahiran anak rata-rata tiap keluarga.. Bisa diartikan
bahwa wanita yang memakai alat kontrasepsi mempunyai rata-rata anak lahir hidup yang rendah.
Berdasarkan hasil uji satu sisi uji-F analisis regresi linier berganda secara bersamaan alat kontrasepsi berpengaruh secara signifikan terhadap
fertilitas. Hal ini didukung dari hasil uji dua sisi Uji-t analisis regresi linier berganda dimana didapatkan nilai t-hitung sebesar 2,934 dimana lebih besar
daripada nilai t-tabel = 1,99 sehingga secara parsial alat kontrasepsi berpengaruh secara signifikan terhadap fertilitas.
Variabel alat kontrasepsi mempunyai koefisien regresi sebesar 0,419446 yang berarti berpengaruh positif terhadap jumlah kelahiran anak. Apabila pemakai
alat kontrasepsi berkurang sebesar 1 orang akan menambah jumlah kelahiran sebesar 0,419446 satuan. Dengan turunnya jumlah pemakai alat kontrasepsi akan
memperbesar resiko terjadinya kehamilan baik yang direncanakan maupun diluar perencanaan. Karena selama ini alat kontrasepsi sangat efektif dalam mencegah
terjadinya kehamilan dan membatasi jumlah kelahiran anak.
96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian tabulasi silang dan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam meneliti pengaruh umur suami, umur istri, pendapatan keluarga, lama pendidikan
suami, lama pendidikan istri, status pekerjaan , usia kawin pertama, mortalitas bayi dan alat kontrasepsi terhadap anak lahir hidup fertilitas di kecamatan Polokarto Kabupaten
Sukoharjo. Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian tabulasi silang , terdapat hubungan yang positip antara
umur suami, umur istri, pendapatan keluarga, status pekerjaan, dan mortalitas bayi terhadap jumlah kelahiran anak, sedangkan lama pendidikan suami, lama
pendidikan istri, umur kawin pertama dan alat kontrasepsi berhubungan negatif terhadap jumlah kelahiran anak.
2. Dari hasil uji F uji satu sisi diperoleh kesimpulan bahwa secara bersama-sama
terdapat pengaruh yang signifikan antara umur suami, umur istri, lama pendidikan suami, lama pendidikan istri, pendapatan keluarga, status pekerjaan
dan variabel “ antara” umur kawin pertama, mortalitas bayi dan alat kontrasepsi terhadap jumlah kelahiran anak di Kecamatan Polokarto ,
Kabupaten Sukoharjo. 3.
Dari hasil uji t uji dua sisi diperoleh kesimpulan bahwa secara individual tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara umur suami, umur istri, dan lama
pendidikan suami terhadap jumlah kelahiran anak.