peningkatan kadar folat antara Amerika sebagai akibat dari fortifikasi wajib tepung diperkaya dan sereal pada tahun 1998 yang bertanggung jawab untuk dijelaskan
uptick
di tingkat insiden kanker kolorektal pada akhir 1990-an. Namun, analisis terbaru dari data dari
American Cancer Society Cancer Prevention Study-II
menegaskan hubungan terbalik antara jumlah folat diet dan kanker kolorektal dilaporkan pada sebelumnya.
Dengan demikian, penelitian menunjukkan bahwa setelah rekomendasi
Diet Society
, yang mencakup membatasi konsumsi daging merah dan olahan; makan berbagai sayuran dan buah-buahan setiap hari; dan memilih biji-bijian bukan produk
biji-bijian olahan, akan membantu mengurangi risiko kanker kolorektal. Mengkonsumsi tingkat direkomendasikan kalsium juga dapat membantu menurunkan
risiko.
2.6.6 Merokok
Merokok tembakau menyebabkan kanker kolorektal. Asosiasi tampaknya kuat untuk dubur dari kanker usus besar dan untuk subtipe molekul tertentu kanker
kolorektal.
2.6.7 Alkohol
Kanker kolorektal telah dikaitkan dengan penggunaan alkohol moderat dan berat. Orang-orang yang memiliki rata-rata seumur hidup 2 sampai 4 minuman
beralkohol per hari memiliki risiko 23 lebih tinggi dari kanker kolorektal dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 1 gelas per hari.
2.6.8 Riwayat Obat
Jangka panjang, penggunaan rutin aspirin dan obat non steroid anti-inflamasi OAINS menurunkan risiko kanker kolorektal.
The American Cancer Society
saat ini tidak merekomendasikan penggunaan obat ini untuk pencegahan kanker pada
Universitas Sumatera Utara
populasi umum karena potensi efek samping perdarahan gastrointestinal dari aspirin dan NSAID tradisional atau serangan jantung dari selektif COX-2 inhibitor sejenis
NSAID yang umum digunakan untuk mengobati arthritis. Namun, orang-orang yang sudah mengambil NSAID untuk kondisi medis lain mungkin memiliki risiko lebih
rendah terkena kanker kolorektal sebagai sisi manfaat. Wanita yang menggunakan hormon menopause memiliki tingkat yang lebih
rendah dari kanker kolorektal dibandingkan mereka yang tidak. Penurunan risiko ini terutama jelas pada wanita dengan penggunaan hormon jangka panjang, meskipun
pengembalian risiko dengan yang pengguna tiada dalam waktu tiga tahun dari penghentian. Namun, penggunaan hormon menopause meningkatkan risiko kanker
payudara dan kanker lainnya, serta penyakit kardiovaskular, sehingga tidak dianjurkan untuk pencegahan kanker kolorektal. Penggunaan kontrasepsi oral juga
dapat dikaitkan dengan sedikit menurun risiko. Bifosfonat oral yang digunakan untuk mengobati dan mencegah osteoporosis, juga dapat mengurangi risiko.
American Cancer Society
tidak merekomendasikan obat atau suplemen untuk mencegah kanker kolorektal karena ketidakpastian tentang efektivitas, dosis yang
tepat, dan toksisitas potensial.
2.6.9 Usia