Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016

(1)

Nama : Fidya Qodry

Tempat/tanggal lahir : Tembung/30 Januari 1997

Agama : Islam

Alamat : Jalan Datuk Kabu Gg.Sahabat No.4 B Nomor Telepon : 082166511247

Orangtua : Agus Salim,S.Ag. Juliani, S.E.

Riwayat Pendidikan : 1. TK Ummul Quraa (2000-2001) 2. MIS Ummul Quraa (2001-2007) 4. MTS Negeri 2 Medan (2007-2010) 5. MAN 1 Medan (2010-2013)

6. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013-sekarang)


(2)

(3)

No Nomor RM

Usia Jenis Kelamin Jenis Kanker Riwayat keturunan

Radiologi Histopatologi

1 587190 61 laki-laki npc tidak multiple nodul adenocarcinoma

2 589216 22 laki-laki testis ada multiple nodul adenocarcinoma

3 008111 71 Perempuan cervix tidak multiple nodul adenocarcinoma

4 578727 56 laki-laki colon ada Solitary nodul adenocarcinoma

5 597323 53 Perempuan cervix ada multiple nodul adenocarcinoma

6 569283 62 laki-laki laring tidak multiple nodul adenocarcinoma

7 610051 46 Perempuan mammae ada multiple nodul adenocarcinoma

8 617372 34 laki-laki tiroid tidak multiple nodul adenocarcinoma

9 603202 42 laki-laki npc tidak Solitary nodul squamous cell

10 630127 27 Perempuan ovarium ada multiple nodul adenocarcinoma

11 656137 22 laki-laki

osteosarcoma

(tibia) ada kavitas adenocarcinoma

12 645285 60 laki-laki npc tidak multiple nodul squamous cell

13 635881 33 laki-laki liver tidak multiple nodul adenocarcinoma

14 645726 57 Perempuan ovarium tidak efusi pleura adenocarcinoma

15 643754 18 Perempuan rhabdomyosarcoma ada multiple nodul adenocarcinoma

16 609750 36 Perempuan cervix ada infiltrat adenocarcinoma

17 643759 18 laki-laki rhabdomyosarcoma ada multiple nodul adenocarcinoma

18 498308 45 Perempuan endometrium tidak multiple nodul adenocarcinoma

19 669470 43 Perempuan mammae ada kavitas adenocarcinoma

20 626985 55 laki-laki melanoma ada efusi pleura Squamous cell

21 672728 62 laki-laki tiroid tidak kavitas adenocarcinoma

22 658493 58 laki-laki npc tidak Solitary nodul adenocarcinoma

23 594863 56 Perempuan npc tidak multiple nodul adenocarcinoma


(4)

27 634050 18 Perempuan rhabdomyosarcoma ada efusi pleura adenocarcinoma

28 484350 68 laki-laki colon tidak multiple nodul adenocarcinoma

29 656542 51 Perempuan ovarium ada infiltrat adenocarcinoma

30 588614 43 Perempuan otak tidak efusi pleura adenocarcinoma

31 369457 68 laki-laki orbita tidak efusi pleura adenocarcinoma


(5)

usia jeniskelamin riwayatkanker

riwayatketuruna

n radiologi histopatologi

N Valid 32 32 32 32 32 32

Missing 0 0 0 0 0 0

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 16 50.0 50.0 50.0

Perempuan 16 50.0 50.0 100.0

Total 32 100.0 100.0

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 10-19 3 9.4 9.4 9.4

20-29 3 9.4 9.4 18.8

30-39 4 12.5 12.5 31.3

40-49 6 18.8 18.8 50.0

50-59 9 28.1 28.1 78.1

60 7 21.9 21.9 100.0


(6)

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid cervix 4 12.5 12.5 12.5

colon 2 6.3 6.3 18.8

endometrium 1 3.1 3.1 21.9

laring 1 3.1 3.1 25.0

liver 3 9.4 9.4 34.4

mammae 2 6.3 6.3 40.6

Melanoma (kulit) 1 3.1 3.1 43.8

npc 5 15.6 15.6 59.4

orbita 1 3.1 3.1 62.5

osteosarcoma (tibia) 1 3.1 3.1 65.6

otak 1 3.1 3.1 68.8

ovarium 3 9.4 9.4 78.1

Rhabdomyosarcoma (tibia, femur)

3 9.4 9.4 87.5

testis 1 3.1 3.1 90.6

tiroid 3 9.4 9.4 100.0


(7)

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ada 15 46.9 46.9 46.9

tidak 17 53.1 53.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

radiologi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid efusi pleura 5 15.6 15.6 15.6

infiltrat 2 6.3 6.3 21.9

kavitas 3 9.4 9.4 31.3

multiple nodul 18 56.3 56.3 87.5

Solitary nodul 4 12.5 12.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

histopatologi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid adenocarcinoma 28 87.5 87.5 87.5

squamous cell 4 12.5 12.5 100.0


(8)

(9)

(10)

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Pusat data dan informasi kesehatan RI. Jakarta : Depkes RI; 2015.p. 1.

2. Kanker Paru. Divisi Onkologi Toraks Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi; 2015

3. Amin Z. Kanker Paru. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K Marcellus S, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke-5. Jakarta: FKUI; 2009. p. 2254-2260.

4. Kemenkes RI. Buletin jendela dan pusat data informasi kesehatan RI. Jakarta : Kemenkes RI; 2015.p.20.

5. Djojodibtoro R.D. Respirologi. Jakarta : EGC; 2007.

6. Icksan A, Busroh I, Yusuf A, dan Syachruddin E. the diagnostic accuracy of chest ct in the detection of tumor and nodal status in non small cell lung carcinoma. Radiologi. 2003 : 50-51.

7. Macmilan Cancer Support England and wales company. Lung metastases cancer.Macmilan Cancer Support; 2015.

8. Van Geel AN, Pastorino U, Judson IR, et al. Surgical Treatment of Lung Metastases. ACS. 1996: 82-675.

9. Fujin Chen, Wei Fan, Jinhua Huang, Wei Li, Donggen Liu, Guoyi Luo, et al. Karsinoma Paru. Dalam: Putri Nuraini : Buku Ajar Onkologi Klinis, edisi ke 2. Jakarta : FKUI; 2009.p. 337-342.

10. Thackery E. The Gale Encyclopedia of Cancer, a Guide to Cancer and Its Treatment, Volume 2 . Farmington Hills: Gale Group. 2000.

11. Yoder LH. an overview of lung cancer symptoms, pathophysiology, and treatment, Philadelphia. 2005:235-236.


(11)

12. Himawan S. Patologi. Jakarta: FKUI; 2000.

13. Cotran dan Kumar. In : Robbin. Basic Pathology Neoplasia, edisi ke 7. W.B. Saunders, Philadelphia. 2007. p. 165-210.

14. Collins J, Stern EJ. Chest radiology the essentials. In: Risa C, editor. edisi ke 2. Baltimore, Philadelpia. 2008.p. 112-115.

15. Patel PR. Lectures note radiologi. Jakarta: Erlangga; 2007.

16. Muller NL, Silva CIS, David MH, editors. Imaging of the chest. Philadelphia: WB Saunders; 2008.

17. Restiawati NM, Soehardirman D, Andarini SL. Modalitas diagnostik tumor paru. J Respir Indo [Internet]. 2016 Mei [cited 2016 Mei 25];32(3). Available from http://jurnalrespirologi.org/wcontent/uploads/2012/11/jri-2012-32-3-178-87.pdf.

18. Burke D. Metastatic lung cancer. Healtline. 2015 Dec 21(12): 1-3.

19. Medline Plus Medical Encyclopedia. Lung Metastases. Medline Plus Medical Encyclopedia; 2014.

20. Dahlan MS. Pintu gerbang memahami statistik metodologi dan epidemiologi. Ciracas : Sagung Seto;2014.p. 61-62.

21. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2014.p.107-108.

22. Stevanus S. Angka Kejadian Kanker Paru Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2009 - 31 Desember 2010. (diakses 2011). Tersedia dari :http://repository.maranatha.edu/2386/1.haslightboxThum bnailVersion/0810005_Abstract_TOC.PDF.


(12)

BAB 3

KERANGKA TEORI

3.1 Kerangka Teori

Tumor Paru Sekunder Faktor Resiko Tumor Paru Sekunder

Peningkatan tekanan mekanik pada tumor jinak

Etiologi

1. Faktor genetik 2. IMT

3. Faktor karsinogen 4. Faktor perilaku/gaya

hidup

5. Kurang konsumsi buah dan sayur.

Jenis Kanker

1. Chorio Carcinoma 2. Osteo sarcoma 3. kanker ginjal 4. kanker tiroid 5. melanoma 6. kanker payudara 7. kanker prostat 8. kanker nasofaring 9. kanker lambung Definisi

suatu metastasis tumor paru dari organ lain


(13)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan, mencatat, menganalisa, menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi atau ada. Untuk mengetahui karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016. Pengambilan subjek dimulai dari identifikasi kelompok kasus, lalu ditelusuri rekam medik subjek tersebut untuk mengetahui karakteristik tumor paru sekunder yang dimilikinya.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari Agustus 2016 sampai Oktober 2016. Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dikarenakan RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit yang memiliki kasus tumor paru sekunder tertinggi di Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah pasien dengan penyakit tumor paru sekunder pada tahun 2013-2016 yang tercatat dalam rekam medis.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Sampel pada penelitian ini terdiri dari kasus yaitu pasien dengan diagnosis. Besar sampel ditentukan melalui total population sampling, dengan mengambil seluruh jumlah pasien tumor paru sekunder tahun 2013-2016 di RSUP H Adam Malik yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.20


(14)

4.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode nonprobability sampling dengan tekhnik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel non-random yang dilakukan atas dasar suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

4.3.4 Kriteria sampel

Kasus adalah subjek yang didiagnosis menderita penyakit, adapun kriterianya sebagai berikut:

Inklusi

1. Pasien RSUP H. Adam Malik Medan dengan diagnosis tumor paru sekunder berdasarkan pemeriksaan sitologi sputum atau biopsi histopatologi yang tercatat dalam rekam medik pada tahun 2013-2016.

Eksklusi

1. Data pada rekam medik pasien tidak lengkap.

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Pengumpulan data

Penelitian ini dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan dari RSUP H.Adam Malik Medan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diperoleh melalui rekam medik. Data yang dikumpulkan adalah data kasus tumor paru sekunder dan bukan tumor paru sekunder serta 4 variabel yang diteliti yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit kanker terdahulu.


(15)

4.5 Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari rekam medik diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :21

a. Editing

Editing adalah langkah untuk meneliti rekam medik. b. Coding

Coding adalah suatu langkah memberikan kode/menandai responden yang nantinya akan memudahkan proses pengolahannya di komputer. c. Entrying data

Entrying data merupakan langkah memasukkan data melalui pengolahan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science).

d. Cleaning

Cleaning adalah pembersihan data. Langkah ini dilakukan untuk meneliti kembali data yang sudah ada, dan melihat ada tidaknya kesalahan pada data.

e. Saving

Saving adalah usaha untuk menyimpanan data.

4.5.2 Analisa Data

Data yang sudah diolah akan dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package of Social Science) untuk mengetahui karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP. H. Adam Malik Medan. Hasil dari analisa data tersebut disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi atau proporsi.


(16)

4.6 Definisi Operasional 4.6.1 Tumor Paru Sekunder

Tumor paru sekunder adalah suatu metastasis kanker dari organ lain menuju paru.

Cara ukur : data sekunder Alat ukur : rekam medik

Hasil ukur : ya (Tumor paru sekunder)

tidak (bukan tumor paru sekunder) Skala ukur : nominal

4.6.2 Usia

Usia merupakan seseorang yang telah didiagnosis sebagai tumor paru sekunder yang tercatat didalam rekam medik.

Cara ukur : data sekunder Alat ukur : rekam medik Hasil ukur : 10-19 tahun 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun > 60 tahun Skala ukur : ordinal 4.6.3 Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah pertanda gender seseorang yang menyatakan laki-laki atau perempuan yang tercatat pada rekam medik.

Cara ukur : data sekunder Alat ukur : rekam medik

Hasil ukur : laki-laki atau perempuan Skala ukur : nominal


(17)

4.6.4 Jenis Kanker

Penyakit kanker yang dialami pasien sebelumnya dan tercantum dalam rekam medik.

Cara ukur : data sekunder Alat ukur : rekam medik

Hasil ukur : ya (terdapat riwayat kanker yang bermetastasis ke paru) Skala ukur : nominal

4.6.5 Riwayat Keturunan

Riwayat keturunan merupakan faktor bawaan yang terdapat pada garis keturunan seseorang.

Cara ukur : data sekunder Alat ukur : rekam medik

Hasil ukur : ya (terdapat riwayat keturunan yang menderita)

tidak ( tidak terdapat riwayat keturunan yang menderita) Skala ukur : nominal


(18)

4.6.6 Gambaran Radiologi

Meliputi Foto toraks dan CT- Scan Toraks. Cara ukur : data sekunder

Alat ukur : rekam medik Hasil ukur : Efusi Pleura Multiple nodule

Solitary pulmonary nodule Cavitas nodule

Infiltrat Skala ukur : nominal 4.6.7 Gambaran Histopatologi

Pemeriksaan fungsi jaringan yang mendeteksi adanya komponen patogen. Cara ukur : data sekunder

Alat ukur : rekam medik Hasil ukur : Adenocarcinoma

Squamous cell Skala ukur : nominal


(19)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dari rekam medis dengan melihat rekam medis di instalasi rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan untuk mengetahui karakteristik pasien tumor paru sekunder.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan di instalasi RSUP H. Adam Malik Medan. RSUP H.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Jumlah pasien tumor paru sekunder yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016 adalah 71 pasien. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 pasien. Diperoleh karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, jenis kanker, riwayat keturunan, gambaran radiologi dan histopatologi. Data lengkap mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.


(20)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia.

Karakteristik Pasien n %

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia 10-19 tahun 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun >60 tahun

16 16 3 3 4 6 9 7 50 50 9.4 9.4 12.5 18.8 28.1 21.9

Total 32 100

Pada tabel 5.1 menunjukkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki persentasi sama yaitu 50%. Karakteristik pasien berdasarkan usia memiliki persentasi tertinggi dengan kategori usia 50-59 tahun sebanyak 28.1% dan persentasi terendah kategori usia 10-19 tahun dan 20-29 tahun dengan persentasi 9.4%.


(21)

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan asal primer yang bermetastasis ke paru.

Jenis Kanker n %

Cervix Colon Endometrium Laring Liver Mammae Melanoma (kulit) NPC Orbita Osteosarcoma (tibia) Otak Ovarium Rhabdomyosarcoma (tibia,femur) Testis Tiroid 4 2 1 1 3 2 1 5 1 1 1 3 3 1 3 12.5 6.3 3.1 3.1 9.4 6.3 3.1 15.6 3.1 3.1 3.1 9.4 9.4 3.1 9.4

Total 32 100

Pada tabel 5.2 Jenis kanker pada pasien yang bermetastasis ke paru menunjukkan persentasi tertinggi NPC sebesar 15.6% dan persentasi terendah endometrium, laring, melanoma (kulit), orbita, osteosarcoma ( tibia), otak dan testis dengan persentasi sebesar 3.1%.


(22)

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan riwayat keluarga menderita penyakit kanker.

Frekuensi %

Ada Riwayat 15 46.9

Tidak ada riwayat 17 53.1

Total 32 100

Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pasien yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker memiliki persentasi 46.9% dan yang tidak memiliki riwayat keluarga 53.1%.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan gambaran radiologi.

Gambaran Radiologi Frekuensi %

Efusi pleura 5 15.6

Infiltrat

Multiple nodul

Solitary pulmonary nodul

2 18 4 6.3 56.3 12.5

Cavitas 3 9.4

Total 32 100

Pada tabel 5.4 karakteristik pasien dengan gambaran radiologi menunjukkan persentasi tertinggi yaitu multiple nodule sebesar 56.3 % dan terendah infiltrate dengan persentasi 6.3 %.


(23)

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan gambaran histopatologi.

Gambaran Histopatologi n %

Adenocarcinoma Squamous cell

28 4

87.5 12.5

Total 32 100

Tabel 5.4 karakteristik pasien dengan gambaran histopatologi menunjukkan persentasi tertinggi adenocarcinoma sebesar 87.5% dan squamous dengan persentasi 12.5%.

5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pasien tumor paru sekunder yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016 diperoleh data dengan cara melihat rekam medis di instalasi rekam medis dan dianalisis berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi peneliti yang telah dibuat. Data tersebut dijadikan dasar dalam melakukan pembahasan dan dijabarkan sebagai berikut.


(24)

5.2.1 Analisa Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder

Dari 39 pasien yang menjadi sampel pada penelitian diperoleh data pasien tumor paru sekunder dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki persentasi yang sama sebesar 50%.

Karakteristik pasien berdasarkan usia dibagi atas 6 kategori, yaitu 10-19 tahun, 20-29 tahun, 30-39 tahun sebanyak , 40-49 tahun, 50-59 tahun dan >60 tahun. Diperoleh data pasien dengan usia 50-59 tahun memiliki persentasi terbanyak untuk kejadian penyakit tumor paru sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013-2016, dengan persentasi mencapai 28.1%. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar 2013 dikatakan bahwa prevalensi penyakit kanker metastasis tertinggi berada pada kelompok umur 75 tahun ke atas, yaitu sebesar 5,0‰ dan prevalensi terendah pada anak kelompok umur 1-4 tahun dan 5-14 tahun sebesar 0,1‰. Terlihat peningkatan prevalensi yang cukup tinggi pada kelompok umur 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45-54 tahun, laporan ini menunjukkan terdapat perbedaan yang ditemukan oleh peneliti.1,4

Karakteristik pasien berdasarkan Jenis kanker yang bermetastasis ke paru menunjukkan persentase Cervix 12.5%, Colon 6.3%, Endometrium 3.1%, Laring 3.1%, Liver 9.4 %, Mammae 6.3%, Melanoma 3.1%, Npc 15.6%, Orbita 3.1%, Osteosarcoma 3.1%, Otak 3.1%, Ovarium 9.4%, Rhabdomyosarcoma 9.4%, Testis 3.1%, Tiroid 9.4%. data tersebut menunjukkan pasien dengan riwayat NPC memiliki persentasi tertinggi untuk kanker yang bermetastasis ke paru terbanyak pada pasien di RSUP Haji Adam Malik Medan. Berdasarkan artikel yang telah dirilis tahun 2007 dikatakan bahwa metastasis kanker ke paru paling banyak berasal dari payudara untuk persentasi spesifik tidak disebutkan jumlahnya, berdasarkan artikel tersebut menunjukkan perbedaan dengan hasil yang ditemukan peneleti.1,4


(25)

Karakteristik pasien berdasarkan riwayat keturunan diperoleh data pasien yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker memiliki persentasi 46.9% dan yang tidak memiliki riwayat keluarga 53.1%, dapat disimpulkan pada pasien tumor paru sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan persentasi pasien tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit kanker dengan jumlah lebih banyak dibanding yang memiliki riwayat keluarga menderita penyakit kanker. 23

Berdasarkan penelitian sebelumnya dikatakan bahwa adanya riwayat orang tua menderita kanker, maka anaknya memiliki resiko menderita kanker lebih dari lima kali, penelitian ini berbeda dengan yang ditemukan oleh peneliti diakibatkan data responden yang memiliki riwayat keturunan penyakit kanker tidak dilakukan pemeriksaan secara lengkap oleh karena itu tidak dimasukkan kedalam kriteria inklusi data penelitian oleh peneliti.23

Karakteristik radiologi pasien tumor paru sekunder memiliki persentasi terbanyak untuk hasil radiologi adalah gambaran multiple nodul dengan persentasi sebesar 56.3%. berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya dikatakan hasil radiologi terbanyak adalah multiple nodul, hal ini menunjukkan hasil penelitian sebelumnya sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh peneliti. Berdasarkan data RS Immanuel Bandung hasil radiologi terbanyak adalah efusi pleura, hal ini menunjukkan perbedaan dengan hasil peneliti, hal ini dapat disebabkan karena perbedaan jenis kanker primer pasien.22

karakteristik pasien dengan gambaran histopatologi menunjukkan persentasi adenokarsinoma sebesar 87.5% dengan persentasi terbanyak baik pada pria maupun wanita. Berdasarkan penelitian sebelumnya data di RS Immanuel Bandung dikatakan jenis histopatologi terbanyak pada pria adalah squamous cell dan pada wanita adalah adenocarcinoma tidak disebutkan jumlah spesifik besarnya persentasi kasus, hal ini menunjukkan perbedaan dengan hasil yang ditemukan peneliti. 22


(26)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh adalah :

1. Kategori usia pasien terbanyak adalah 50-59 tahun dengan persentasi 28.1%.

2. Pasien dengan riwayat NPC memiliki persentasi tertinggi untuk kanker yang bermetastasis ke paru sebesar 15.6%.

3. Pasien yang tidak memiliki riwayat keturunan yang menderita penyakit kanker memiliki persentasi terbanyak sebesar 53.1%.

4. Pasien dengan gambaran radiologi multiple nodul memiliki persentasi terbanyak sebesar 56.3%.

5. gambaran histopatologi menunjukkan persentase adenokarsinoma sebesar 87.5% dengan persentasi terbanyak.

6.2 Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu :

1. untuk penelitian selanjutnya jika rekam medis yang tidak lengkap sebaiknya didapatkan data secara langsung dengan melihat hasil radiologi dan histopatologi di laboratorium.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih baik dalam menyusun, melakukan penilaian dan pengkajian terhadap variabel lain.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.


(27)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumor Paru Sekunder

2.1.1 Definisi Tumor Paru Sekunder

Tumor paru adalah suatu kondisi abnormal yang terjadi pada tubuh akibat terbentuknya suatu lesi atau benjolan pada tubuh, berdasarkan jenisnya tumor paru dapat dibagi menjadi tumor paru jinak dan tumor paru ganas, sementara berdasarkan asal tumornya dapat dibagi menjadi tumor paru primer dan tumor paru sekunder, tumor paru primer merupakan suatu keadaan tumor paru yang didapatkan dari organ paru itu sendiri sementara tumor paru sekunder merupakan suatu metastasis tumor paru dari organ lain.1,5

Tumor paru sekunder atau disebut juga tumor metastasis pada paru merupakan tumor yang sering ditemui pada foto toraks, sekitar tiga puluh persen (30%) keganasan bermetastasis ke paru. Metastasis soliter merupakan jenis metastasis pada paru yang sering ditemukan tetapi dalam menegakkan dignosis nodul soliter sulit untuk ditegakkan diagnosisnya, dan dalam penegakan diagnosis tumor paru sekunder akan lebih mudah jika pasien memiliki riwayat tumor di organ lain sebelumnya.5

2.1.2 Epidemologi Tumor Paru

Kanker paru merupakan suatu jenis penyakit dengan insidensi yang tinggi, insidens kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, hal ini disebabkan laki-laki banyak mengonsumsi rokok dibanding perempuan, rokok merupakan pencetus kanker paru karena didalam rokok terdapat zat-zat karsinogen yang berbahaya bagi tubuh.9


(28)

Tumor paru sekunder atau metastasis pada paru dapat terjadi karena telah menyebarnya sel-sel kanker dari organ lain ke paru-paru, sel-sel kanker dapat bermetastasis ke bagian tubuh lain dengan melakukan perjalanan melalui darah atau sistem limfatik bagian tubuh lain.10 Untuk lokasi penyebarannya pada perempuan dapat berasal dari organ payudara, cervix, ovarium, kolon, kandung kemih, usus, ginjal, pankreas, lambung dan tiroid. Sementara pada laki-laki dapat berasal dari tulang, kolon, kandung kemih, usus, ginjal, pankreas, lambung, dan tiroid.

Insiden kanker paru sekunder adalah 9,7% dari seluruh kanker paru. Diperkirakan 30% dari neoplasma akan bermetastasis ke paru. Insiden tumor yang banyak bermetastasis ke paru-paru adalah, Chorio Carcinoma (80%); Osteo sarcoma (75%); kanker ginjal (70%); kanker tiroid (65%); melanoma (60%); kanker payudara (55%); kanker prostat (45%); kanker nasofaring (20%); dan kanker lambung (20%).11

2.1.3 Etiologi Tumor Paru 1. Faktor genetik

2. Indeks masa tubuh tinggi

3. Faktor karsinogen seperti zat kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis

4. Faktor perilaku/gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik


(29)

2.1.4 Faktor Risiko Terjadinya Metastasis Paru

Terjadinya peningkatan tekanan mekanik pada tumor jinak mengakibatkan terjadinya pertumbuhan tumor yang bersifat ekspansif yaitu membentuk kapsul yang berbatas tegas dengan jaringan disekitarnya, pada tumor ganas terdapat pelepasan sel tumor dari sel induk, penurunan kadar kalsium pada dinding sel serta adanya peningkatan tekanan mekanik yang diakibatkan oleh proliferasi sel tumor secara terus menerus.12

Adanya jalan penyebaran metastasis merupakan faktor resiko terjadinya metastasis pada paru, metastasis tumor dapat terjadi melalui pembuluh darah atau dikenal sebagai hematogen, pembuluh vena mempunyai dinding yang tipis sehingga dapat ditembus oleh sel-sel tumor dan mengakibatkan metastasis.12

Metastasis dapat pula terjadi melalui penyebaran pembuluh limfe atau dikenal sebagai penyebaran limfogen, sel-sel tumor menembus masuk kedalam pembulun limfe dan akan diangkut oleh aliran cairan kelenjar getah bening sebagai embolus, sehingga terbentukla metastasis pada sel tumor dan mengakibatkan terbendungnya aliran cairan getah bening.12

Adanya lingkungan yang mendukung sel-sel tumor untuk bermetastasis memperkuat kemungkinan terjadinya metastasis pada paru, sel-sel tumor yang dapat tumbuh secara otonom melepaskan diri dan menempel pada suatu organ tubuh, kondisi tempat baru itu harus cocok bagi pertumbuhannya. Jika tidak, maka sel-sel tumor tidak akan membentuk metastasis dan dapat mati.12

Embolus tumor yang berukuran kecil akan sampai dan tersangkut pada kapiler dan membentuk metastasis. Pembuluh yang berdinding tipis ini member kemungkinan yang baik bagi pertumbuhan sel-sel tumor. Selain jaringan setempat yang memberikan kemungkinan bagi tumbuhnya sel-sel tumor, faktor imunologispun berpengaruh dalam hal pembentukan metastasis.12


(30)

2.1. 5 Patofisiologi Tumor Paru Sekunder

Proses berurutan mulai tumorigenesis, invasi dan metastasis digambarkan sebagai berikut :13

1. Aktivasi onkogen (terjadi transformasi). 2. Proliferasi sel-sel yang bertransformasi.

3. Kemampuan sel tumor untuk menghindar dari immunesurvailence.

4. Suplai nutrisi kepada masa tumor memerlukan pelepasan faktor-faktor angiogenesis.

5. Invasi lokal dan destruksi komponen-komponen matriks ekstraseluler dan parenkim.

6. Migrasi sel tumor dari tempat asalnya.

7. Penetrasi sel-sel kanker melalui dinding pembuluh darah . 8. Embolisasi dan penggumpalan sel-sel tumor menuju lokasi baru.

9. Sel-sel tumor berhenti dalam lumen pembuluh darah kecil atau getah bening. 10. Menembus pembuluh darah dan berkembang di lokasi baru.

2.1.6 Diagnosis Tumor Paru Sekunder

Penegakan diagnosis pada tumor paru sekunder dapat dipertimbangkan dengan melihat gejala, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang lainnya.

2.1.6.1Gejala Tumor Paru Sekunder

Gejala pada tumor paru sekunder diantaranya adalah:17 1. Batuk terus-menerus

2. Batuk darah atau dahak berdarah 3. Sakit dada

4. Sesak napas 5. Mengi 6. Kelemahan


(31)

2.1.6.2 Radiologi dan CT Scan Tumor Paru Sekunder

Gambaran radiologi dan CT Scan yang sering ditemukan pada metastasis kanker paru adalah single atau multiple nodul, yang memiliki gejala tidak spesifik seperti batuk berdarah dan pernapasan melambat. Metastasis paru dibagi menjadi 4 tipe diantaranya adalah : nodul, lymphatic spread, tumor emboli dan tumor endobronkial.16

1. Nodul

Merupakan metastasis yang berasal dari tumor yang kecil meluas ke daerah paru dengan jalan melewati arteri pulmonal, beberapa jenis kanker yang dapat menimbulkan tipe nodul diantaranya adalah : kanker usus, ginjal, testis, payudara, sarcoma dan melanoma.16

Gambar 2.1 metastasis osteosarkoma. A: PA radiografi pria 57 tahun dengan riwayat reseksi chondroblastic osteosarcoma 7 tahun lalu menunjukan massa pada lobus kanan paru.14


(32)

Gambar 2.2 metastasis osteosarkoma B: PA radiografi pria 57 tahun pada bagian lateral menunjukkan lokasi hilus.14

Gambar 2.3 metastasis chondrosarcoma. Metastasis tipikal mempunyai ukuran yang bervariasi dan berbatas tegas, metastasis pada gambar ini merupakan atipik : batas irregular dan terdapat penumpukan kartilago.15


(33)

Gambar 2.4 metastasis sarcoma. Gambaran radiografi memperlihatkan multiple bilateral pulmonary nodules. Nodul memiliki batas yang halus, dan terdapat efusi pleura pada paru kiri.16

Gambar 2.5 metastasis kanker usus. PA radiografi memperlihatkan gambaran multiple bilateral pulmonary nodules. 14


(34)

Gambar 2.6 metastasis kanker usus. PA : radiografi memperlihatkan small bilateral pulmonary nodules.14

Gambar 2.7 tonsilar squamous cell carcinoma metastases. PA radiografi pria 50 tahun dengan riwayat merokok memperlihatkan kavitas yang multiple bilateral dan non kavitas.14


(35)

Gambar 2.8 tonsilar squamous cell carcinoma metastases. CT scan memperlihatkan kavitas nodul.14

Gambar 2.9 metastasis adenocarcinoma colon: miliary pattern. Radiografi memperlihatkan nodul pada kedua paru.16


(36)

Gambar 2.10 metastasis adenocarcinoma colon: miliary pattern. CT scan memperlihatkan nodul pada lobus paru.16

Gambar 2.11 metastasis kanker usus. CT scan memperlihatkan banyak nodul yang tegas. Batas pada nodul terlihat dengan jelas melalui CT Scan dibanding Radiograf.14


(37)

Gambar 2.12 metastasis kanker testis. PA dan lateral.14

Gambar 2.13 metastasis kanker testis. radiografi memperlihatkan numerous bilateral yang berbatas dan terdapat banyak nodul dengan berbagai ukuran, pada gambaran PA juga terdapat nodul yang tersembunyi dibawah diafragma.14


(38)

Gambar 2.14 metastasis melanoma. A: PA radiografi memperlihatkan multiple bilateral yang berbatas dan massa nodul yang bervariasi gambaran radiografi dinamakan “canon ball”, B: tampilan lateral menunjukkan nodul dan massa pada paru.14

Gambar 2.15 metastasis hepatosellular carcinoma. Radiografi memperlihatkan bilateral pulmonary nodules, pada zona tengah dan bawah pada paru.16


(39)

Gambar 2.16 metastasis kanker serviks. A: PA radiografi memperlihatkan nodul multiple bilateral. Pada bagian perifer paru memudar, B: CT scan memperlihatkan banyak nodul dan kavitas.14

Gambar 2.17 tonsilar squamous cell carcinoma metastases. PA radiografi pria 50 tahun dengan riwayat merokok memperlihatkan kavitas yang multiple bilateral dan non kavitas.14


(40)

Gambar 2.18 tonsilar squamous cell carcinoma metastases. CT scan memperlihatkan kavitas nodul.14

2. Lymphatic spread

Mempunyai karakteristik nodul yang halus dan tebal yang terdapat pada Interlobular septa, dan mempunyai resolusi yang tinggi pada CT Scan. Penebalan dapat terlihat pada bagian permukaan perifer pleura dan terdapat ditengah pada polygonal arcades.16

Gambar 2.19 lymphangitic carcinomatosis. A. Gambaran radiografi posteroanterior memperlihatkan numerous bilateral linear opacities. B.zona paru bawah kanan memperlihatkan septal lines.16


(41)

Gambar 2.20 Lymphangitic Carcinomatosis. CT Scan memperlihatkan penebalan bilateral septal yang luas dengan multiple polygonal arcades.16

3. Intravaskular emboli tumor

Emboli pada tumor dapat terlihat melalui histopatologi, pada banyak pasien memiliki metastasis nodul, intravascular emboli ini dapat ditemukan pada arteri dan biasanya sulit dikenali melalui CT Scan. Emboli tumor dapat terlihat pada arteri pulmonal central.16

Gambar 2.21 Metastasis Intravaskular. Potongan sagital memperlihatkan adanya metastasis pada arteri pulmonal.16


(42)

4. Metastasis bronkus dan trakea

Metastasis bronkus dan trakea memperlihatkan lesi single atau multiple endoluminal soft tissue. Tumor dapat berbentuk polipoid dan tampak seperti sarung tangan dengan dilatasi pada bronkus.16

Gambar 2.22 Metastasis Endobronkial. CT scan memperlihatkan lesi endoluminal polypoid pada pertengahan paru dan lobus kanan bawah paru.16

Gambar 2.23 Tracheal metastasis. A. radiografi posteroanterior memperlihatkan lesi fokal pada trakea. B. CT Scan memperlihatkan polip endotrakeal yang berat.16


(43)

2.1.6.3Biopsi Paru

1. Transbronchial lung biopsy (TBLB)

bronkoskopi fleksibel memiliki keberhasilan yang terbatas ketika digunakan untuk mendiagnosis tumor. Sensitivitas diagnostik pada biopsy ini menurun dari 69% menjadi 33% untuk ukuran tumor < 2 cm. Sensitivitas hasil diagnostik didapatkan bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Pada penelitian 129 pasien dengan tumor paru perifer didapatkan hasil keganasan 64% dan jinak 35%, akan tetapi stratifikasi yang mendasari yaitu lokasi dan ukuran tumor menunjukkan hasil 14% untuk ukuran tumor < 2 cm dengan lokasi sepertiga paru bagian luar. 17

2. Transthoracic needle aspiration (TTNA)

TTNA adalah tindakan diagnostik dengan teknik pengambilan sampel secara perkutan dari tumor yang melalui dinding dada, parenkim paru dan mediastinum untuk keperluan pemeriksaan sitologi, histopatologi dan mikrobiologi, dengan menggunakan anestesi lokal. Transthoracic needle aspiration (TTNA) menunjukkan sensitivitas yang tinggi sebagai prosedur diagnostik untuk tumor paru.17

2.1.7 Tatalaksana Tumor Paru Sekunder 2.1.7.1Kemoterapi

Kemoterapi biasanya digunakan untuk mengobati kanker metastatis ke paru-paru. Kemoterapi membantu menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh, ini merupakan pilihan pengobatan yang disukai ketika kanker lebih maju dan telah menyebar ke organ lain di dalam tubuh. Pembedahan untuk mengangkat tumor dapat dilakukan bila salah satu kondisi berikut terjadi :18,19

1. tumor primer sudah tidak terdapat pada tubuh.

2. kanker telah menyebar ke daerah terbatas dari paru-paru. 3. Tumor paru-paru dapat benar-benar dihapus dengan operasi.


(44)

2.1.7.2 Radiasi

Radiasi yang digunakan merupakan radiasi berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel-sel kanker. Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin memang sudah alamiah atau buatan manusia, oleh karena itu ada sumber radiasi alam dan sumber radiasi buatan.19 2.1.7.3 Laser

Cahaya laser menggunakan cahaya intensitas tinggi untuk menghancurkan sel kanker, pengobatan eksperimental untuk kanker paru-paru metastatik juga tersedia probe panas dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker di paru-paru.19

2.1.8 Prognosis

Obat untuk kasus kanker yang telah menyebar ke paru-paru sangat sulit didapatkan, tingkat kesembuhan tergantung jenis kanker primer. Pada kasus kanker yang sudah bermetastasis ke paru-paru sangat jarang seseorang dapat hidup lebih dari 5 tahun.19


(45)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor pada paru terbagi menjadi dua, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak memiliki ciri-ciri, yaitu memiliki selubung, tumbuh terbatas, tidak menyebar, dan bila dilakukan operasi dapat dikeluarkan secara utuh sehingga dapat sembuh sempurna, sedangkan tumor ganas memiliki ciri-ciri, yaitu dapat menyusup ke jaringan sekitarnya, dan dapat ditemukan sel kanker pada pertumbuhan tumor tersebut.1

Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis tumor di paru. Metastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat penyebaran (metastasis) dari tumor primer organ lain atau dapat dikatakan sebagai tumor paru sekunder.2,3

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Berdasarkan data profil mortalitas kanker (Cancer Mortality Profile) menyebutkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker di Indonesia mencapai 195.300 orang dengan prevalensi kematian terbanyak pada laki-laki sebanyak 103.100 orang dan perempuan mencapai 92.200 orang. Kematian pada laki-laki di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit ini terdiri dari beberapa jenis kanker yang memberikan kontribusi besar terhadap profil mortalitas kanker (Cancer Mortality Profile) : kanker trakea, bronkus, paru (21,8%); hati (12,3%); kanker kolon (10,2%); prostat (8,9%); mulut dan orofaring (7,5%); lainnya (39,3%). Sedangkan jenis kematian kanker yang menyebabkan kematian perempuan di Indonesia berdasarkan profil mortalitas kanker terdiri dari : kanker payudara (21,4%); kanker leher rahim (10,3%); trakea, bronkus, paru (9,1%); kanker kolon (8,5%); ovarium (7,6%); lainnya (43,1%).4


(46)

Berdasarkan data di RS Kanker Dharmais, penyakit kanker terbanyak selama 4 tahun berturut-turut adalah kanker payudara, serviks, paru, ovarium, rektum, tiroid, usus besar, hepatoma, dan nasofaring. Kanker limfoma non-hodgkin berada pada urutan ke-10 penyakit kanker terbanyak pada tahun 2010 dan 2011, namun pada tahun 2012 dan 2013 urutan ke-10 penyakit kanker terbanyak adalah kanker jaringan lunak. Selama tahun 2010-2013, kanker payudara, kanker serviks dan kanker paru merupakan tiga penyakit terbanyak di RS Kanker Dharmais, dan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus meningkat.4

Tumor metastasis sering ditemui pada foto toraks 30% metastasis keganasan bermetastasis ke paru. Data on hospitalization terdapat 6654 pasien kanker memiliki satu metastasis dilaporkan di sertifikat kematian mereka, total kasus 6568 berkisar (38%) dari semua pasien kanker paru-paru pasien memiliki satu metastasis dan 3262 (19%) memiliki dua atau lebih metastasis. Pasien yang lebih muda (<60 tahun: 68%) dan orang tua (> 75 tahun: 43%).5,6

Tumor paru sekunder didapatkan dari metastasis kanker kandung kemih, payudara, usus, ginjal, melanoma, ovarium, pankreas, prostat, lambung, kelenjar tiroid, cervix.7 Soft tissue sarcoma merupakan penyakit tumor yang paling jarang terjadi, kejadian berkisar 1% pada keganasan. Tetapi sekitar 70% kejadian metastasis paru etiologinya disebabkan oleh soft tissue sarcoma.8 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016.


(47)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pasien tumor paru ssekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk melihat bagaimana karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik usia pada pasien tumor paru sekunder.

2. Untuk mengetahui jenis kanker yang sering bermetastasis pada pasien tumor paru sekunder.

3. Untuk mengetahui terdapatnya riwayat keturunan pada pasien tumor paru sekunder.

4. Untuk mengetahui gambaran radiologi/CT Scan pada pasien tumor paru sekuder.


(48)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Segi Pendidikan (Ilmu Pengetahuan) :

1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai ciri-ciri penyakit tumor paru yang bermetastasis

2. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan terutama dalam hal studi literatur bagi penulis, pembaca dan masyarakat luas.

1.4.2 Segi Pelayanan Kesehatan :

Dapat memberikan masukan kepada pelayanan kesehatan tentang pencegahan tumor paru sekunder serta penatalaksanaannya melalui konseling dan penyuluhan

1.4.3 Segi Penelitian :


(49)

ABSTRAK

Tumor paru sekunder merupakan tumor paru yang berasal dari metastasis organ lain. Berdasarkan data on hospitalization foundfor8013lung terdapat 6654 pasien kanker memiliki satu metastasis dilaporkan di sertifikat kematian mereka, total kasus 6568 berkisar (38%) kasus kanker bermetastasis ke paru. Berdasar penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016.

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2016 dengan sampel penelitian diambil dengan cara total population sampling. Frekuensi pasien tumor paru sekunder ditentukan dengan melihat rekam medis di Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik Medan.

Distribusi frekuensi pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan, dilihat berdasarkan kategori usia, jenis kanker yang bermetastasis ke paru, riwayat keturunan, pemeriksaan radiologi dan histopatologi.

Dari hasil penelitian ditemukan kategori usia terbanyak adalah 50-59 tahun dengan persentasi 25.6%. Pasien dengan riwayat NPC memiliki persentasi tertinggi untuk kanker yang bermetastasis ke paru sebesar 15.4%. Pasien yang tidak memiliki riwayat keturunan memiliki persentasi terbanyak sebesar 53.8%. Pasien dengan gambaran radiologi multiple nodul memiliki persentasi terbanyak sebesar 48.7%, gambaran histopatologi menunjukkan persentasi adenokarsinoma sebesar 69.2% dengan persentasi terbanyak


(50)

ABSTRACT

A secondary lung tumors derived from metastasis of other organs. Based on Hospitalization foundfor8013lung data 6654 had one metastatic cancer patients reported in their death certificates, a total of 6568 cases of the range (38%) cases of cancer metastasis to the lungs. Based on this study aims to look at the characteristics of secondary lung tumor patients in Adam Malik General Hospital in 2013-2016.

This research use descriptive. Statistical descriptive was performed with total population sampling. The study was conducted in August until October 2016. The frequency of patients with secondary lung tumors is determined by looking at the medical records in the Installation Medical Record Adam Malik General Hospital.

The frequency distribution of secondary lung tumor patients in Adam Malik General Hospital seen by categories of age, type of cancer that metastasis to the lungs, family history, radiological and histopathological examination.

The research found the highest age category is 50-59 years with a percentage of 25.6%. Patients with a history of NPC has the highest percentage of lung cancers that metastasize to 15.4%. Patients who have no history of family had the highest percentage at 53.8%. Patients with multiple nodules radiological picture had the highest percentage at 48.7%, histopathological picture shows the percentage of adenocarcinoma of 69.2% with the highest percentage.


(51)

Oleh :

FIDYA QODRY 130100175

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017


(52)

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

FIDYA QODRY 130100175

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017


(53)

(54)

ABSTRAK

Tumor paru sekunder merupakan tumor paru yang berasal dari metastasis organ lain. Berdasarkan data on hospitalization foundfor8013lung terdapat 6654 pasien kanker memiliki satu metastasis dilaporkan di sertifikat kematian mereka, total kasus 6568 berkisar (38%) kasus kanker bermetastasis ke paru. Berdasar penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016.

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2016 dengan sampel penelitian diambil dengan cara total population sampling. Frekuensi pasien tumor paru sekunder ditentukan dengan melihat rekam medis di Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik Medan.

Distribusi frekuensi pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan, dilihat berdasarkan kategori usia, jenis kanker yang bermetastasis ke paru, riwayat keturunan, pemeriksaan radiologi dan histopatologi.

Dari hasil penelitian ditemukan kategori usia terbanyak adalah 50-59 tahun dengan persentasi 25.6%. Pasien dengan riwayat NPC memiliki persentasi tertinggi untuk kanker yang bermetastasis ke paru sebesar 15.4%. Pasien yang tidak memiliki riwayat keturunan memiliki persentasi terbanyak sebesar 53.8%. Pasien dengan gambaran radiologi multiple nodul memiliki persentasi terbanyak sebesar 48.7%, gambaran histopatologi menunjukkan persentasi adenokarsinoma sebesar 69.2% dengan persentasi terbanyak


(55)

ABSTRACT

A secondary lung tumors derived from metastasis of other organs. Based on Hospitalization foundfor8013lung data 6654 had one metastatic cancer patients reported in their death certificates, a total of 6568 cases of the range (38%) cases of cancer metastasis to the lungs. Based on this study aims to look at the characteristics of secondary lung tumor patients in Adam Malik General Hospital in 2013-2016.

This research use descriptive. Statistical descriptive was performed with total population sampling. The study was conducted in August until October 2016. The frequency of patients with secondary lung tumors is determined by looking at the medical records in the Installation Medical Record Adam Malik General Hospital.

The frequency distribution of secondary lung tumor patients in Adam Malik General Hospital seen by categories of age, type of cancer that metastasis to the lungs, family history, radiological and histopathological examination.

The research found the highest age category is 50-59 years with a percentage of 25.6%. Patients with a history of NPC has the highest percentage of lung cancers that metastasize to 15.4%. Patients who have no history of family had the highest percentage at 53.8%. Patients with multiple nodules radiological picture had the highest percentage at 48.7%, histopathological picture shows the percentage of adenocarcinoma of 69.2% with the highest percentage.


(56)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Kepada Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr.Noni Soeroso, M.Ked (Paru), Sp.P(K) dan dr.Riri Andri Muzasti, M.Ked(PD), Sp.PD. yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr. Sufitni, M.Kes, SP.PA dan dr. Deri Edianto, M.Ked, Sp.OG(K). selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.

3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Irina Kemala Nasution, M.Ked(Neu), Sp.S yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Agus Salim, S.Ag. dan Ibunda Juliani, S.E. dan adik-adik penulis.

5. Kepada seluruh stambuk 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara selama ini sangat membantu penulis selama masa perkuliahan. 6. Kepada sahabat-sahabat penulis yang selama ini selalu memotivasi


(57)

Cakupan belajar sepanjang hayat dan mengembangkan pengetahuan baru, dalam area kompetensi KIPDI-3, telah memotivasi penulis untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2013-2016.

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang ilmu kedokteran.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.

Medan, 05 Desember 2016

Fidya Qodry 130100175


(58)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN.………. i

ABSTRAK ………... ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR SINGKATAN.……….. x

DAFTAR LAMPIRAN………. xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 5

2.1. Tumor Paru Sekunder ... 5

2.1.1 Defenisi Tumor Paru Sekunder... ... 5

2.1.2 Epidemiologi Tumor Paru ... 5

2.1.3 Etiologi Tumor Paru ... 6

2.1.4 Faktor Risiko... ... 7

2.1.5 Patofisiologi ... 8

2.1.6 Diagnosis Tumor Paru Sekunder ... 8

2.1.7 Tatalaksana Tumor Paru Sekunder ... 21

2.1.8 Prognosis Tumor Paru Sekunder ... 22

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Penelitian... 23


(59)

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian ... 24

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 25

4.5. Metode Analisis Data ... 26

4.6. Definisi Operasional ... 27

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1. HasilPenelitian ... 30

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 30

5.2. Pembahasan ... 35

5.2.1. Analisa Karakteristik Pasien ... 35

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

6.1. Kesimpulan ... 37

6.2. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN


(60)

5.2 Jenis Kanker Yang Melaslasis Ke Paru 32

5.3 Riwayal Kelurunan 33

5.4 5.1

Gambaran Radiologi Gambaran Hislopalologi

33 34


(61)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Metastasis osteosarkoma 9

2.2 Metastasis osteosarkoma 10

2.3 Metastasis chondrosarcoma 10

2.4 Metastasis sarcoma 11

2.5 Metastasis kanker usus 11

2.6 Metastasis kanker usus 12

2.7 Metastasis tonsilar squamous cell carcinoma 12 2.8 Metastasis tonsilar squamous cell CT Scan 13

2.9 Metastasis adenocarcinoma 13

2.10 Metastasis adenocarcinoma 14

2.11 Metastasis kanker usus 14

2.12 Metastasis kanker testis 15

2.13 Metastasis kanker testis 15

2.14 Metastasis melanoma 16

2.15 Metastasis hepatocellular 16

2.16 Metastasis kanker serviks 17

2.17 Metastasis squamous cell 17

2.18 Metastasis tonsillar squamous cell 18

2.19 Metastasis lymphangitic carcinomatosis 18

2.20 lymphangitic carcinomatosis 19

2.21 Metastasis intravascular 19

2.22 Metastasis endobronkial 20

2.23 Metastasis tracheal 20


(62)

Daftar Singkatan

CT Scan : Computerized Axial Tomografi


(63)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 DaftarRiwayatHidup

Lampiran 2 Ethical Clearence Lampiran 3 Data Responden Lampiran 4 HasilOuput SPSS Lampiran 5 Surat Izin Penelitian


(1)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN.………. i

ABSTRAK ………... ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR SINGKATAN.……….. x

DAFTAR LAMPIRAN………. xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 5

2.1. Tumor Paru Sekunder ... 5

2.1.1 Defenisi Tumor Paru Sekunder... ... 5

2.1.2 Epidemiologi Tumor Paru ... 5

2.1.3 Etiologi Tumor Paru ... 6

2.1.4 Faktor Risiko... ... 7

2.1.5 Patofisiologi ... 8

2.1.6 Diagnosis Tumor Paru Sekunder ... 8

2.1.7 Tatalaksana Tumor Paru Sekunder ... 21

2.1.8 Prognosis Tumor Paru Sekunder ... 22

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Penelitian... 23


(2)

vii

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian ... 24

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 25

4.5. Metode Analisis Data ... 26

4.6. Definisi Operasional ... 27

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1. HasilPenelitian ... 30

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 30

5.2. Pembahasan ... 35

5.2.1. Analisa Karakteristik Pasien ... 35

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

6.1. Kesimpulan ... 37

6.2. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1 Karaklerislik Pasien berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin 31

5.2 Jenis Kanker Yang Melaslasis Ke Paru 32

5.3 Riwayal Kelurunan 33

5.4 5.1

Gambaran Radiologi Gambaran Hislopalologi

33 34


(4)

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Metastasis osteosarkoma 9

2.2 Metastasis osteosarkoma 10

2.3 Metastasis chondrosarcoma 10

2.4 Metastasis sarcoma 11

2.5 Metastasis kanker usus 11

2.6 Metastasis kanker usus 12

2.7 Metastasis tonsilar squamous cell carcinoma 12

2.8 Metastasis tonsilar squamous cell CT Scan 13

2.9 Metastasis adenocarcinoma 13

2.10 Metastasis adenocarcinoma 14

2.11 Metastasis kanker usus 14

2.12 Metastasis kanker testis 15

2.13 Metastasis kanker testis 15

2.14 Metastasis melanoma 16

2.15 Metastasis hepatocellular 16

2.16 Metastasis kanker serviks 17

2.17 Metastasis squamous cell 17

2.18 Metastasis tonsillar squamous cell 18

2.19 Metastasis lymphangitic carcinomatosis 18

2.20 lymphangitic carcinomatosis 19

2.21 Metastasis intravascular 19

2.22 Metastasis endobronkial 20

2.23 Metastasis tracheal 20

3.1 Kerangka Teori 23


(5)

x

Daftar Singkatan

CT Scan : Computerized Axial Tomografi

PA : Postero Anterior


(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 DaftarRiwayatHidup Lampiran 2 Ethical Clearence Lampiran 3 Data Responden Lampiran 4 HasilOuput SPSS Lampiran 5 Surat Izin Penelitian