Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
2. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
a. Pengertian Penilaian Istilah penilaian dalam bahasa Inggris evaluation senada dengan pengukuran, asesmen, dan evaluasi adalah hirarki. Pen- gukuran membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedang evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku. Bisa perilaku individu atau lembaga. Jadi menurut definisi ini kegiatan evaluasi didahului dengan penilaian, sedang penilaian pada umumnya didahului dengan kegiatan pengukuran.
Penilaian adalah suatu perencanaan, memperoleh dan menyediakan informasi untuk membuat keputusan. (Ngalim Purwanto, 2010:3). Suatu evaluasi penilaian di dahului dengan penilaian dan penilaian didahului dengan pengukuran. Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari pe- nilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi.
Penilaian memiliki kedudukan yang sangat penting, khu- susnya pada kegiatan pembelajaran dan pelatihan umumnya dilakukan penilaian akhir kegiatan yang bertujuan untuk men- getahuai apakah kegiatan pembelajaran atau pelatihan tersebut telah dikuasiai oleh perserta didiknya atau belum. Angka atau nilai tertentu biasanya dijadikan patokan (passing grade) untuk menentukan penguasaan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses kegiatan mengumpulkan in- formasi yang dilakukan secara sistematis melalui pengukuran, untuk selanjutnya informasi tersebut digunakan sebagai dasar
194 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 194 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Kegiatan evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pen- gukuran, yaitu proses penetapan angka menurut aturan tertentu, kemudian dilanjutkan penilaian dan diakhiri evaluasi. Penilaian diartikan sebagai suatu kegiatan menafsirkan data hasil pen- gukuran. Dengan demikian evaluasi merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan terus menerus untuk mengetahi manfaat suatu kegiatan untuk selanjutnya digunakan sebagai pertimban- gan dalam menentukan suatu keputusan.
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, eval- uasi ada yang bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk memperbaiki bidang pen- didikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat kelas. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggungjawabnya adalah guru untuk se- kolah atau dosen untuk perguruan tinggi (Djemari Mardapi, 2000: 2).
Guru mempunyai tanggung jawab menyusun dan melak- sanakan program pembelajaran di kelas, sedangkan pimpinan sekolah bertanggung untuk mengevaluasi program pembela- jaran yang disusun dan dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa dalam suatu proses pembelajaran perlu selalu diadakan penilaian agar seorang guru memperoleh data kemajuan kemam-puan yang dimiliki siswa-siswanya secara lengkap. Selain itu penilaian juga akan bermakna ketika seorang
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 195 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 195
b. Penialai Autentik Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, val- id, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan. Secara konseptual asesmen autentik lebih ber- makna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan gan-
da terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengeta- huan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehen- tif mengenai arti asesmen autentik, berikut ini dikemukakan beberapa definisi. Dalam American Librabry Association ases- men autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk men- gukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran. Elainan B.John- son 2008:228) mendefinisikan mendefinisikan asesmen autentik sebagai upaya menantang siswa dengan mengaplikasikan pen- getahuan dan keterampilan baru dalam situasi yang nyata un- tuk tujuan tertentu. Dengan pengertian di atas pendidik dapat memberikan kepada siswa tugas yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembe-
196 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 196 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Perlu diketahui bahwa asesmen autentik memiliki relevan- si kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungk- inkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka da- lam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen auten- tik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
Dengan kata lain asesmen autentik adalah penilaian kin- erja, portofolio, dan penilaian proyek. Asesmen autentik ada- kalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengala- mi kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hing-
ga yang jenius. Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.
Kaitannya dengan pengertian ada beberapa definisi men- genai penilaian autentik, diantaranya adalah
a. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan se- cara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (in-
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 197 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 197
b. Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
c. Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan menggu- nakan beragam sumber, pada saat/setelah kegiatan pembela- jaran berlangsung, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran.
d. Penilaian autentik merupakan proses pengamatan, pereka- man dan pendokumentasian karya (apa yang dilakukan anak dan bagaimana hal itu dilakukan) sebagai dasar penentuan keputusan yang dapat menuju pada pembentukan anak se- bagai individual learner (pembelajar mandiri).
e. Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembe- lajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.