Kombinasi Metode-Metode dalam Praktek
G. Kombinasi Metode-Metode dalam Praktek
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa setiap metode mempunyai kebaikan dan kelemahan. Karena itu guru perlu mengetahui kapan suatu metode tepat digunakan dan kapan ha- rus digunakan kombinasi dari metode-metode. Guru hendakn- ya memilih metode yang dapat dikombinasikan. Sebagai contoh, dibawah ini dikemukakan beberapa metode yang dicoba dikom- binasikan.
1. Ceramah, Tanya Jawab dan Tugas Mengingat ceramah banyak kelemahannya maka peng- gunaannya harus didukung dengan alat dan media atau dengan metode lain. Oleh sebab itu setelah guru selesai memberikan ce- ramah maka dipandang perlu untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman peserta didik ter- hadap apa yang telah disampaikan oleh guru melalui metode ceramah. Untuk lebih memantapkan penguasaan peserta di- dik terhadap bahan/materi yang telah disampaikan, maka pada tahap selanjutnya peserta didik diberi tugas, misalnya membuat kesimpulan/generalisasi hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, diskusi, dan lain-lain.
2. Ceramah, Diskusi dan Tugas Penggunaan ketiga jenis metode mengajar ini dapat dilaku-
126 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 126 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
3. Ceramah, Problem Solving dan Tugas Pada saat guru msmberikan pelajaran kepada peserta di- dik, adakalanya timbul suatu persoalan/masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan melalui metode ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode problem solving sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri dengan tugas-tugas, baik individu maupun tugas kelompok se- hingga peserta didik melakukan tukar pikiran dalam memecah- kan masalah yang dihadapinya. Metode ini banyak menimbul- kan kegiatan belajar peserta didik yang lebih optimal.
4. Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan ek- sperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru mau- pun oleh peserta didik tanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif.
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 127
Dalam melaksanakan demonstrasi, seorang guru atau peserta didik menjelaskan apa yang akan didemonstrasikan- nya, sehingga semua peserta didik dapat mengikuti jalannya demonstrasi tersebut dengan baik. Kemudian peserta didiknya mencoba mempraktekkan suatu proses tersebut, setelah meli- hat/mengamati apa yang telah didemonstrasikan oleh seseorang demonstator, eksperimen dapat juga dilakukan untuk mem- buktikan kebenaran sesuatu, misalnya menguji sebuah hipote- sis. Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperi- men dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen dengan disertai penjelasan secara lisan (ceramah).
5. Ceramah, Sosiodrama dan Diskusi Sebelum metode sosiodrama digunakan, teriebih dahulu harus diawali dengan penjelasan dari guru tentang situasi sosial yang akan didramatisasikan oleh para pelaku. Tanpa diberikan penjelasan tersebut, anak tidak akan dapat melakukan peranan- nya dengan baik. Oleh sebab itu ceramah mengenai masalah’so- sial yang akan didemonstrasikan, penting sekali dilaksanakan sebelum melakukan sosiodrama.
Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah, tanpa latihan terlebih dahulu sehipgga dilakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi yang sedang me- muncak, kemudian dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi bagaimana jalan cerita seterusnya, atau dinilai jalan ceritanya, atau pemecahan rriasalah selanjutnya.
128 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
6. Ceramah, Demonstrasi dan Drill Metode drill umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipela- jarinya. Oleh sebab itu metode ceramah dapat digunakan sebe- lum maupun sesudah drill dilakukan.
Tujuan dari ceramah untuk memberikan penjelasan pada peserta didik mengenai bentuk keterampilan tertentu yang hen- dak dilakukannya. Sedangkan demonstrasi disini dimaksudkan untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampi- lan yang akan dipelajari peserta didik. Misalnya belajar manasik haji. Peserta didik sebelum berlatih manasik diberikan penjelas- an dulu tentang kegiatan yang akan dilakukan melalui ceramah. Lalu guru mendemonstrasikan cara manasik haji peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut setelah itu baru peserta didik mulai latihan manasik haji seperti yang dilakukan guru.
7. Ceramah, Demonsirasi, Eksperimen, Diskusi, Pemberian Tugas Belajar Resitasi, dan Tanya jawab
Dalam mengajarkan shalat misalnya didahului dengan penjelasan tentang rukun, syarat dan tata cara pelaksanaan shalat (ceramah). Kemudian guru mendemonstrasikan bagaimana tata cara pelaksanaan shalat yang benar (demonstrasi). Setelah itu beberapa orang peserta didik disuruh melaksanakan shalat sep- erti yang dicontohkan guru (eksperimen). Kemudian guru men- coba memecahkan hikmah yang terkandung dalam shalat (di- skusi). Diakhir pelajaran diajukan beberapa pettanyaan tentang materi shalat yang sudah diajarkan dan peserta didik menjawab- nya (tanya jawab). Sebelum pelajaran ditutup, guru menugaskan para peserta didik untuk membuat laporan tentang pelaksanaan
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 129 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 129