Struktur Program Pelatihan
3. Jenjang SMA/SMK Mata Pelajaran Umum (Kelas XII)
a. Guru Bahasa Indonesia
b. Guru Sejarah Indonesia
c. Guru Matematika
d. Guru PPKn d. Guru PPKn
f. Guru Seni Budaya
g. Guru PJOK
h. Guru Prakarya dan Kewirausahaan
i. Guru Biologi j. Guru Fisika k. Guru Kimia l. Guru Geografi m. Guru Sosiologi n. Guru Ekonomi o. Guru Bahasa Asing Lain p. Guru Antropologi q. Guru Bimbingan Konseling
4. Jenjang SMK Mata Pelajaran Produktif (Kelas XII)
Pelatihan guru SMK mata pelajaran produktif dikelompokkan berdasarkan program keahlian sejumlah 46 program keahlian. Untuk prinsip efisiensi, pengelompokkan guru sasaran yang jumlahnya sedikit dapat digabung dengan program keahlian lain tetapi masih dalam satu bidang keahlian.
E. Alat dan Bahan Pelatihan
Alat dan bahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 untuk IN dan guru sasaran adalah sebagai berikut.
1. Proyektor (LCD)
2. Sound system yang memadai
3. Modul Pelatihan per mata pelajaran
4. Video Pembelajaran per mata pelajaran
5. Buku Guru per mata pelajaran
6. Buku Siswa per mata pelajaran
7. Peraturan Menteri tentang Kurikulum 2013
8. Panduan Pelatihan NS dan IN Bahan pelatihan digandakan sesuai dengan kebutuhan yaitu untuk peserta, fasilitator, dan arsip
untuk pemeriksaan. Khusus untuk modul pelatihan per mata pelajaran digandakan sesuai spesifikasi berikut ini.
No Komponen
Spesifikasi
A4
1 Ukuran Buku
2 Warna Cover
4 Warna
3 Kertas cover
Art Paper 240 gr
4 Kertas isi
HVS 70 gr (2 Warna/Hitam Putih)
5 Cetakan
Dicetak dua sisi (bolak-balik)
6 Jilid
Disesuaikan
F. Tempat Pelatihan
Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan di tempat pelaksanaan kegiatan (TPK). Persyaratan TPK memiliki alat bantu pelatihan dan memiliki ruang yang cukup untuk berinteraksi dan berdiskusi sesama peserta selama proses pelatihan, antara lain:
1. Sekolah (atau ruangan lain yang tidak dikenakan biaya pemakaian);
2. LPMP;
3. PPPPTK;
4. LPPKS; atau
5. Fasilitas pendidikan lainnya
Gambar 3.3 Lokasi Pelatihan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran
G. Penilaian Peserta dan Instruktur Nasional
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan pelatihan, maka kepada semua peserta pelatihan baik pelatihan Narasumber, pelatihan Instruktur Nasional maupun pelatihan Guru Sasaran akan dilakukan penilaian. Penilaian terdiri atas:
a. Penilaian Pengetahuan (Tes akhir)
b. Penilaian Sikap (selama proses pelatihan)
c. Penilaian Keterampilan (melalui proses dan hasil pelatihan) Ketentuan nilai kelayakan sebagai berikut:
a. Nilai Kelayakan untuk Peserta NS minimal skor 75
b. Nilai Kelayakan untuk Peserta IN minimal skor 70 Rumus Penentuan Kelayakan Peserta
NA = [{(NS x 40%) + (NK x 60%)} x 70%] + [TA x 30%]
NA = Nilai Akhir NS = Nilai Sikap (rerata dari semua mata pelatihan) NK = Nilai Keterampilan (rerata dari semua mata pelatihan) TA = Nilai Tes Akhir
Untuk guru sasaran tidak diberikan katagori kelayakan, tetapi diberikan predikat nilai yang dapat digunakan sebagai pertimbangan penetapan Guru Pendamping. Informasi tentang penilaian lebih lengkap dapat dibaca pada BAB IV.
H. Kepanitian Penyelenggara Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 melibatkan beberapa komponen kepanitiaan yaitu: 1) Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA), 2) Panitia Kelas, dan 3) Tim Teknis.
a. Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA) PJBA bertanggungjawab terhadap ketepatan penyampaian materi ditinjau dari pendekatan
andragogi, substansi materi, alokasi waktu, penggunaan metode, keaktifan peserta, dan respon selama proses pelatihan berlangsung. Jumlah PJBA per lokasi adalah 1 (satu) orang berasal dari PPPPTK/LPPKS/LPMP.
b. Tim Teknis Tim Teknis bertanggungjawab terhadap keterlaksanaan pelatihan ditinjau dari ketersediaan alat
dan bahan pelatihan, keuangan, berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten, penyiapan soal tes awal dan tes akhir. Jumlah Tim Teknis adalah 2 (dua) orang per lokasi pelatihan yang berasal dari PPPPTK/LPPKS/LPMP.
c. Panitia Kelas Untuk melayani administrasi peserta selama pelaksanaan pelatihan berlangsung, ditugaskan 2
orang panitia per kelas. Panitia tersebut dapat berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau sekolah. Persyaratan utama panitia kelas adalah mampu mengoperasikan komputer khususnya program excel dan aplikasi pelaporan hasil pelatihan.
Tugas Panitia sebagai berikut: - Menyiapkan ruang kelas, alat dan bahan pelatihan
- Menyiapkan dan mengumpulkan absensi per sesi dan per hari - Membantu instruktur pelatihan membagikan dan mengumpulkan format lembar kerja, soal
tes awal dan tes akhir - Memberi catatan bagi peserta yang terlambat dan tidak hadir dan melaporkan kepada
Instruktur pelatihan - Memasukkan nilai sikap dan keterampilan dalam format aplikasi yang sudah diisi oleh
Instruktur pelatihan - Mengingatkan peserta untuk tepat waktu masuk kelas
I. Sertifikat
Peserta yang mengikuti seluruh proses pelatihan akan mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan sertifikat sebagai berikut:
1. Untuk peserta pelatihan Narasumber Nasional, sertifikat ditandatangani oleh Kepala Badan PSDMPK dan PMP.
2. Untuk pelatihan Instruktur Nasional, sertifikat ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja masing- masing yang melaksanakan sesuai DIPA atas nama Kepala Badan PSDMPK dan PMP.
3. Untuk pelatihan Guru Sasaran yang dananya bersumber dari APBN (LPMP/P4TK/LP2KS), sertifikat ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja masing-masing yang melaksanakan sesuai DIPA
atas nama Kepala Badan PSDMPK dan PMP. Pelatihan yang bersumber dari dana APBD, sertifikat ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala LPMP/PPPPTK/LPPKS atas nama Kepala Badan PSDMPK dan PMP.
Sertifikat pelatihan dicetak melalui aplikasi menajemen pelatihan kurikulum 2013 dan dapat diproses pencetakannya jika semua nilai telah di-input dalam aplikasi.
J. Pembiayaan
Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dapat dibiayai APBN, APBD, atau partisipasi dari masyarakat/lembaga pendidikan. Penggunaan dana mengganut prinsip efisiensi dan efektifitas.
Biaya pelatihan untuk narasumber nasional (NS), Instruktur Nasional (IN) dan Guru Sasaran (GS) dari Pemerintah dialokasikan di Pusbangprodik, PPPPTK, LPPKS, LPPPTKKPTK, dan LPMP provinsi sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
Tabel 3 4 Jenis, Lokasi dan Alokasi Dana Pelatihan
Lokasi Pelatihan
No Jenis Pelatihan Alokasi Dana
SMK Narasumber
Pusbangprodik Nasional
Di Jakarta
Provinsi dan
PPPPTK/LPPKS/
2 Instruktur Nasional
TPK Kabupaten/Kota, PPPPTK, LPPPTKKPTK,
LPMP, PPPPTK,
3 Guru Sasaran
LPMP
LPPPTKKPTK
K. Materi Pelatihan
Materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013 disusun oleh Tim Pusat. Pengembangan materi pelatihan untuk masing-masing mata pelajaran berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2014 tentang Pengembangan Muatan Lokal;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 105 tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan SKS;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 159 tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.
Jenis materi yang digunakan untuk pelatihan pada masing-masing mata pelajaran terdiri atas:
1. Modul Pelatihan untuk masing-masing kelas dan mata pelajaran
2. Video Model Pembelajaran untuk masing-masing kelas dan mata pelajaran
3. Buku Panduan Guru (Buku Guru)
4. Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa)
5. Panduan Penilaian Hasil Belajar untuk masing-masing jenjang pendidikan
L. Tindak Lanjut Pasca Pelatihan
Guru kelas III, VI, IX dan XII yang telah mendapatkan pelatihan implementasi kurikulum wajib menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran mulai semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru akan dibimbing oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Disamping itu, guru juga akan mendapatkan program pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 dari Tim Pendamping.
M. Jadual Pelaksanaan Pelatihan
1. Jam pelajaran per hari
Jadual pelatihan untuk Instruktur Nasional dan Guru Sasaran tiap harinya terdiri dari 13 (tiga belas) jam pelajaran @ 45 menit. Jadual harian pelatihan untuk Instruktur Nasional dan Guru Sasaran dicantumkan dalam tabel berikut.
Pelatihan Instruktur Nasional (72 JP)
Hari ke 1 Waktu Keterangan
15.30 – 16.15 Jam ke-1
16.15 – 17.00 Jam ke-2
17.00 – 17.45 Jam ke-3 Hari ke 2 - 6
17.45 – 19.30 Istirahat
Waktu Keterangan
19.30 – 20.15 Jam ke-4
08.00 – 08.45 Jam ke-1
08.45 – 09.30 Jam ke-2
09.30 – 10.15 Jam ke-3
10.15 – 10.30 Istirahat
10.30 – 11.15 Jam ke-4
11.15 – 12.00 Jam ke-5
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 14.15 Jam ke-6
14.15 – 15.00 Jam ke-7
15.00 – 15.30 Istirahat
15.30 – 16.15 Jam ke-8
16.15 – 17.00 Jam ke-9
17.00 – 17.45 Jam ke-10
17.45 – 19.30 Istirahat Hari ke 7 19.30 – 20.15 Jam ke-11 Waktu Keterangan 20.15 – 21.00 Jam ke-12
08.00 – 08.45 Jam ke-1 21.00 – 21.45 Jam ke-13
08.45 – 09.30 Jam ke-2
09.30 – 10.15 Jam ke-3
10.15 – 10.30 Istirahat
10.30 – 11.15 Jam ke-4
Catatan: • Peserta Pelatihan menginap ditempat yang ditentukan
• Tugas mandiri adalah untuk materi yang telah diberikan dan mempersiapkan materi
berikutnya
Pelatihan Guru Sasaran (52 JP)
Hari ke 1 Waktu Keterangan
Jam ke-1
14.15 – 15.00
Jam ke-2
Hari ke 2-4
15.00 – 15.30
Istirahat
Waktu Keterangan
15.30 – 16.15 Jam ke-3 08.00 – 08.45 Jam ke-1
16.15 – 17.00 Jam ke-4 08.45 – 09.30 Jam ke-2
17.00 – 17.45 Jam ke-5 09.30 – 10.15 Jam ke-3
17.45 – 19.30 Pulang 10.15 – 10.30 Istirahat
19.30 – 20.15 Jam ke-6 10.30 – 11.15 Jam ke-4
20.15 – 21.00
Jam ke-7
11.15 – 12.00 Jam ke-5
21.00 – 21.45
Jam ke-8
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 14.15 Jam ke-6
14.15 – 15.00 Jam ke-7
15.00 – 15.30 Istirahat
15.30 – 16.15 Jam ke-8
16.15 – 17.00 Jam ke-9 Hari ke 5
17.00 – 17.45 Jam ke-10 Waktu Keterangan 17.45 – 19.30 Istirahat
08.00 – 08.45 Jam ke-1 19.30 – 20.15 Jam ke-11
08.45 – 09.30 Jam ke-2 20.15 – 21.00 Jam ke-12
09.30 – 10.15 Jam ke-3 21.00 – 21.45 Jam ke-13
10.15 – 10.30 Istirahat
10.30 – 11.15 Jam ke-4
11.15 – 12.00 Jam ke-5
Catatan: • Peserta Pelatihan menginap ditempat yang ditentukan
• Tugas mandiri adalah untuk materi yang telah diberikan dan mempersiapkan materi berikutnya
Pelatihan Narasumber Nasional dilakukan selama 48 jam pelajaran dalam dilaksanakan 5 hari, Instruktur Nasional dengan alokasi waktu selama 72 jam pelajaran dilaksanakan dalam 7 hari sedangkan pelatihan Guru Sasaran alokasi waktu 52 jam pelajaran dilaksanakan dalam 5 hari. Jadual pelatihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3, 4 dan 5.
2. Waktu Pelaksanaan Pelatihan
Waktu pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.
Waktu
Kegiatan Pelatihan
Mei – Juni 2015
Pelatihan Narasumber Nasional
Juni 2015
Pelatihan instruktur Nasional
Juni 2015 Pelatihan Guru Sasaran
BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENILAIAN PESERTA PELATIHAN
A. Tujuan Penilaian
Penilaian kepada Narasumber, Instruktur Nasional, Guru Sasaran (Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran) pada Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dilakukan untuk mengukur peserta pelatihan dalam mencapai indikator keberhasilan tujuan pelatihan. Peserta pelatihan dinyatakan kompeten manakala kompetensi yang diujikannya mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.
Penilaian dilakukan sesuai prinsip penilaian pada Kurikulum 2013 yaitu penialaian autentik melalui tes dan non tes untuk ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk menilai ranah pengetahuan melalui tes awal dan tes akhir, sedangkan penilaian ranah sikap dan keterampilan melalui pengamatan selama proses pelatihan berlangsung menggunakan format-format penilaian yang telah disiapkan.
B. Jenis dan Lingkup Penilaian Peserta
1. Tes Awal dan Tes Akhir
Tes awal dilakukan pada awal pelatihan untuk mengukur pengetahuan awal peserta pelatihan sebelum proses pembelajaran dimulai. Tes akhir dilakukan pada akhir pelatihan untuk mengukur pengetahuan secara menyeluruh peserta pelatihan setelah mengikuti proses pembelajaran. Penilaian pelatihan menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP). Tes awal dan tes akhir mencakup materi, kompetensi, dan indikator pada ranah pengetahuan dari setiap mata pelatihan dalam struktur program pelatihan. Pada bagian materi, yang diujikan berasal dari mata pelatihan: (a) Konsep Kurikulum 2013, (b) Analisis Buku, (c) Perancangan Pembelajaran dan Penilaian, dan (d) Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing. Jabaran terperinci diuraikan sebagai berikut.
Tes awal dan tes akhir dimaksudkan untuk mengukur kesiapan dan penguasaan peserta pelatihan yang menerima materi pelatihan, hasil penyekoran tes awal dan tes akhir dimasukkan ke dalam rekapitulasi penghitungan total yang digunakan untuk penentuan kelayakan pada ranah pengetahuan peserta pelatihan.
a. Materi Pelatihan Guru Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Kompetensi dan Indikator pada Materi Konsep Kurikulum 2013
Kompetensi yang dicapai untuk materi Konsep Kurikulum adalah sebagai berikut.
1) Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2) Memahami Permendikbud perangkat Kurikulum 2013.
3) Memahami konsep pembelajaran tematik terpadu, pendekatan saintifik, dan penilaian autentik.
4) Memahami SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi dalam perancangan pembelajaran.
5) Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran, strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru.
Sedangkan, indikator pada ranah pengetahuan adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.
2) Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3) Menjelaskan Permendikbud yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013.
4) Menjelaskan konsep pendekatan saintifik.
5) Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
6) Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
7) Menjabarkan KI dan KD ke dalam indikator pencapaian kompetensi.
Kompetensi dan Indikator pada Materi Analisis Buku
Kompetensi yang dicapai untuk materi Analisis Buku adalah sebagai berikut.
1) Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
2) Menganalisis isi buku sesuai dengan konteks lokal.
3) Menganalisis isi buku agar sesuai dengan KD (kedalaman dan keluasan) yang ada pada Permendikbud.
4) Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.
5) Memahami strategi penggunaan buku siswa dan buku guru pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Sedangkan, indikator pada ranah pengetahuan adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa.
2) Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntunan SKL, KI, dan KD.
3) Mengidentifikasi konteks lokal yang dapat dimasukkan ke dalam bahan ajar.
4) Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa sesuai dengan pasangan KD.
5) Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.
6) Menggunakan buku di dalam pembelajaran.
Kompetensi dan Indikator pada Materi Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
Kompetensi yang dicapai untuk materi Perancangan Pembelajaran dan Penilaian adalah sebagai berikut.
1) Mampu merancang program tahunan dan program semester.
2) Memahami penerapan pendekatan saintifik dan model pembelajaran dalam pembelajaran tematik terpadu.
3) Merancang instrumen penilaian autentik dalam pembelajaran tematik terpadu.
4) Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbang kan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual.
5) Memahami cara pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar. Sedangkan, indikator pada ranah pengetahuan adalah sebagai berikut.
1) Membuat program tahunan dan progam semester.
2) Membuat contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.
3) Membuat contoh penerapan pendekatan model-model pembelajaran pada pembelajaran.
4) Menganalisis pendekatan saintifik pada model pembelajaran.
5) Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik dalam pembelajaran.
6) Merancang instrumen penilaian autentik (sikap, pengetahuan, keterampilan) dalam pembelajaran.
7) Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
8) Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan.
9) Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Kompetensi dan Indikator pada Materi Praktik Pelaksaaan Pembelajaran Terbimbing
Kompetensi yang dicapai untuk materi Praktik PelaksanaanPembelajaran Terbimbing adalah sebagai berikut.
1) Mengkritisi pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik, dan penilaian autentik.
2) Melaksanakan pembelajaran tematik terpadu yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.
Sedangkan, indikator pada ranah pengetahuan adalah sebagai berikut.
1) Menanggapi secara kritis pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2) Mempraktikkan pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik menggunakan RPP yang telah disusun.
3) Menilai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta lain.
b. Butir Soal Tes Awal dan Tes Akhir
1) Jumlah Butir Tes dan Jumlah Opsi Tes awal dan tes akhir masing-masing terdiri atas 25 butir yang setara (paralel) dan
setiap butir disusun dari sebuah pernyataan atau pertanyaan dengan 4 buah opsi.
2) Kisi-Kisi Soal Kisi soal tes awal dan tes akhir tertera pada Lampiran 6 dan Lampiran7.
3) Ranah Pengetahuan Dua puluh lima (25) butir tes awal dan tes akhir yang disusun mengukur ranah
pengetahuan dengan berfokus pada kategori tingkat 3 (C3 – Penerapan), tingkat 4 (C4 – Analisis), tingkat 5 (C5 – Sintesis), dan tingkat 6 (C6 – Evaluasi). Adapun kata kerja operasional yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Kata Kerja Operasional
C3 – Penerapan
C4 – Analisis
C5 – Sintesis
C6 – Evaluasi
memerlukan
mengabstraksi menyesuaikan
Menganalisis
mempertimbangkan
menganimasi mengalokasikan
mengaudit/memeriksa
menilai
mengatur mengurutkan
membuat blueprint
membandingkan
mengumpulkan menerapkan
membuat garis besar
menyimpulkan
mendanai menentukan
Memecahkan
mengkontraskan
mengkategorikan menugaskan
Mengkarakteristikkan
mengarahkan
membuat dasar
mengkombinasikan Mencegah
Merasionalkan
menimbang
menyusun mencanangkan
Menegaskan
mempertahankan
membuat dasar
membangun Menangkap
Mengkorelasikan
memisahkan
menanggulangi memodifikasi
Mendeteksi
memprediksi
menghubungkan mengklasifikasikan
Mendiagnosis
menilai
menciptakan Melengkapi
Mendiagramkan
memperjelas
mengkreasikan Menghitung
Mendiversifikasi
merangking
mengkoreksi membangun
Menyeleksi
menugaskan
memerinci ke bagian-
memberi pertimbangan merancang mendemonstrasikan
Menominasikan
mengembangkan menurunkan
Mendokumentasikan
membenarkan
merencanakan menentukan
Menjamin
mengukur
mendikte menemukan
menguji
memproyeksi
meningkatkan menggambarkan
mencerahkan
memerinci
memperjelas menemukan kembali
menjelajah
menggradasi
memfasilitasi menggunakan
membagankan
merentangkan
membentuk melatih
memngumpulkan
merekomendasikan
merumuskan menggali
membuat kelompok
melepaskan
menggeneralisasikan membuka
mengidentifikasi
memilih
menumbuhkan mengemukakan
mengilustrasikan
merangkum
menangani membuat faktor
menyimpulkan
mendukung
mengirim membuat gambar
menginterupsi
mengetes
memperbaiki membuat grafik
menemukan
memvalidasi
menggabungkan menangani
menelaah
membuktikan kembali
memadukan mengilustrasikan
menata
membatasi mengadaptasi
mengelola
menggabungkan menyelidiki
memaksimalkan
mengajar memanipulasi
meninimalkan
membuat model mempercantik
mengoptimalkan
mengimprovisasi mengoperasikan
memerintahkan
membuat jaringan mempersoalkan
menggarisbesarkan
memberi tanda/kode
mengorganisasikan
memprioritaskan
mensketsa
mengedit
mereparasi
4) Taraf Kesukaran Butir Tes Tes awal dan tes akhir disusun dengan mempertimbangkan sebaran taraf kesukaran butir
tes yang membentuk kurva normal. Penjabaran dari sebaran tersebut adalah sebagai berikut.
Persentase
C3-Penerapan C4-Analisis
C5-Sintesis C6-Evaluasi
10% Atau variasi lain yang menyebar seperti kurva normal sesuai kebutuhan pada
masing-masing mata pelajaran.
c. Pelaksanaan Tes
Tes awal dan tes akhir dilaksanakan di dalam situasi yang terbebas dari hal-hal yang mengancam reliabilitas, antara lain: (1) jarak tempat duduk; (2) penerangan lampu; (3) ketenangan suasana; (4) kesehatan peserta; (5) kerahasiaan perangkat tes; (6) ketersediaan lembar jawaban; (7) kejelasan petunjuk pengerjaan; (8) kecukupan alokasi waktu; (9) pengawasan dari penguji/panitia; dan (10) hal-hal lain yang mengganggu pelaksanaan tes.
Tes awal dan tes akhir masing-masing memerlukan alokasi waktu selama 1 jam pelajaran atau
45 menit.
d. Penyekoran
Setelah pelaksanaan tes awal dan tes akhir, selanjutnya dilakukan penyekoran. Penyekoran dilakukan dengan memberikan angka 1 untuk jawaban betul dan angka 0 untuk jawaban salah pada setiap butir tes. Banyaknya butir yang dijawab betul mengindikasikan tingkat kemampuan peserta pelatihan yang tinggi, dan sedikitnya butir yang dijawab betul mengindikasikan tingkat kemampuan peserta pelatihan yang rendah.
Untuk memperoleh sekor atau nilai setiap peserta pelatihan, rumusnya adalah sebagai berikut:
Nilai =
Dengan demikian, sekor perolehan maksimum peserta pelatihan adalah 100 dan sekor minimumnya adalah 0.
2. Penilaian Proses
Penilaian proses menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP) yang dilakukan di setiap mata pelatihan. Instrumen penilaian proses menggunakan instrumen yang disusun oleh tim. Lingkup penilaian proses sebagai berikut.
a. Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta pelatihan dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan berbagai macam konteks tugas dan situasi sesuai dengan kompetensi dan indikator yang sesuai dengan kondisi pekerjaan di sekolah. Aspek keterampilan ini menggunakan pendekatan penilaian autentik yang mencakup bentuk tes dan nontes. Karena Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta pelatihan dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan berbagai macam konteks tugas dan situasi sesuai dengan kompetensi dan indikator yang sesuai dengan kondisi pekerjaan di sekolah. Aspek keterampilan ini menggunakan pendekatan penilaian autentik yang mencakup bentuk tes dan nontes. Karena
Kriteria penilaian disusun secara berjenjang dan kategorik, yakni:
1) kategori kurang sekali manakala indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses mengamati, mencontoh, dan meniru;
2) kategori kurang manakala indikator keterampilan selain indikator di 1) juga dicapai melalui proses berdiskusi, berdialog, dan bertanya jawab;
3) kategori cukup manakala indikator keterampilan selain indikator di 1) dan 2) juga dicapai melalui proses bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian;
4) kategori baik manakala indikator keterampilan selain indikator di 1), 2), dan 3) juga dicapai melalui proses kegiatan perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber; dan
5) kategori baik sekali manakala indikator keterampilan selain indikator di 1), 2), 3), dan 4) juga dicapai melalui proses kegiatan menyusun, membuat, dan menghasilkan produk
secara natural. Sedangkan produk yang dinilai merupakan jenis tagihan yang dipersyaratkan esensial di setiap materi pelatihan.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh narasumber/fasilitator. Penilaian keterampilan peserta pelatihan menggunakan format pada lampiran 8. Kriteria nilai adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kriteria Nilai
Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan
Baik Sekali
menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan
Baik
perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber Indikator keterampilan dicapai melalui proses
Cukup
bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi,
Kurang
berdialog, dan bertanya jawab Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses
Kurang Sekali mengamati, mencontoh, dan meniru
b. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pelatihan dalam berbagai aspek di antaranya: sikap pada saat menerima materi pelatihan; sikap pada saat melaksanakan tugas individu dan kelompok; sikap terhadap narasumber/fasilitator; sikap terhadap teman sejawat; dan sikap pada saat mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab. Secara sederhana, aspek sikap yang dinilai hanya mengukur kerjasama, disiplin, dan tanggungjawab. Pengukuran terhadap ranah sikap ini dapat dilakukan melalui pengamatan sikap. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir pelatihan secara terus menerus yang dilakukan oleh narasumber/fasilitator pada setiap materi pelatihan. Penilaian sikap menggunakan format sebagaimana Lampiran 9 dan 10.
Skor penilaian sikap menggunakan skala 0-100 dengan kriteria nilai sebagai berikut.
Baik Sekali
Kurang Kurang Sekali
3. Rekapitulasi Nilai Akhir
Penentuan Nilai Akhir (NA) untuk menentukan kelayakan peserta pelatihan ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Nilai kelayakan ditentukan oleh nilai proses dan nilai tes.
b. Nilai proses terdiri atas nilai sikap dan nilai keterampilan.
c. Nilai akhir kelayakan untuk peserta pelatihan instruktur nasional adalah 70. Penghitungan skor akhir kelayakan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
NA = {(NSx40%)+(NKx60%)}x70%+(TAx30%)
Keterangan: NA : Nilai Akhir NS : Rerata Nilai Sikap dari semua mata pelatihan NK : Rerata Nilai Keterampilan dari semua mata pelatihan TA : Nilai Tes Akhir (Tes Pengetahuan)
Rekapitulasi penilaian peserta pelatihan menggunakan format pada Lampiran 11.
C. Penilaian Peserta terhadap Narasumber/Fasilitator
Penilaian peserta pelatihan terhadap narasumber/fasilitator dilaksanakan dengan menggunakan indeks kinerja narasumber/fasilitator yang disampaikan pada setiap mata pelatihan oleh panitia. Penilaian tersebut mengggunakan format pada Lampiran 12. Kriteria nilai adalah sebagai berikut.
Baik Sekali
Baik Cukup
D. Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan
Penilaian pelaksanaan/penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan dengan menggunakan format pada Lampiran 13.
E. Sertifikat Pelatihan
Peserta pelatihan Narasumber, pelatihan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran yang memenuhi syarat kelayakan menerima sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh Badan PSDMPK dan PMP. Format sertifikat dicantumkan dalam Lampiran 14 A dan 14 B.
BAB V ORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013
A. Organisasi Umum Pelaksana Pelatihan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Badan PSDMPK dan PMP yang terdiri dari Tim Pusat dan Tim Daerah. Tim Pusat melibatkan Ditjen Pendidikan Dasar, Ditjen Pendidikan Menengah, Badan Penelitian Dan Pengembangan, sedangkan Tim Daerah sebanyak 33 (tiga puluh tiga) tim yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang melibatkan semua Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota didaerah masing-masing.
Secara garis besar Organisasi Umum Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru sebagai berikut.
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tugas dan peran masing-masing Tim Pengarah, Tim Pusat, Tim Provinsi, Tim Kabupaten/Kota dan Sekolah dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri atas Wakil Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Menteri Pendidikan, dan Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Tim Pengembang Kurikulum 2013. Tim Pengarah menetapkan kebijakan tentang Kurikulum 2013 beserta implementasinya sebagai berikut.
a. Tujuan dan arah reformasi pendidikan melalui pengembangan Kurikulum 2013.
b. Rasionalisasi dan Konsep Pengembangan Kurikulum 2013.
c. Pola pikir penyempurnaan Kurikulum 2013.
d. Penetapan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan Standar Proses.
e. Penetapan Struktur Kurikulum 2013.
f. Elemen Perubahan Kurikulum 2013.
g. Penetapan Strategi Implementasi Kurikulum 2013.
2. Tim Pusat
a. Badan PSDMPK dan PMP
1) Menyusun Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 pada semua jenjang.
4) Mengkoordinasikan pemilihan calon peserta pelatihan Instruktur Nasional yang berasal dari PPPPTK dan LPMP.
5) Menyusun kurikulum, bahan dan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
6) Menentukan kriteria narasumber nasional dan instruktur nasional.
7) Menetapkan narasumber nasional dan instruktur nasional.
8) Mengembangkan sistem penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
9) Mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dan melaksanakan pemantauan dan evalasi Kurikulum 2013.
10) Melaksanakan pelatihan instruktur nasional untuk semua jenjang (SD, SMP, SMA, dan SMK)
b. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan
1) Menyiapkan Dokumen Kurikulum 2013, SKL, KI, KD dan bahan sosialisasi lainnya.
2) Menyiapkan Tim Pengembang Kurikulum dalam pelaksanaan pelatihan Instruktur Nasional.
3) Menyiapkan materi pelatihan Kurikulum bersama Badan PSDMPK dan PMP
4) Menyiapkan buku siswa dan buku guru.
c. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
1) Berkoordinasi dengan BPSDMPK dan PMP untuk menyusun daftar nama guru SD dan SMP yang akan mengikuti pelatihan.
2) Merencanakan penggandaan dan pendistribusian buku siswa dan buku guru.
3) Melaksanakan pelatihan pendampingan.
d. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
1) Berkoordinasi dengan BPSDMPK dan PMP untuk menyusun daftar nama guru SMA dan SMK yang akan mengikuti pelatihan.
2) Merencanakan penggandaan dan pendistribusian buku siswa dan buku guru.
3) Melaksanakan pelatihan pendampingan.
3. Tim Daerah
a. Dinas Pendidikan Provinsi
1) Mengkoordinasikan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 di provinsi masing-masing.
2) Melakukan sosialisasi Implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan provinsi.
3) Berkoordinasi dengan LPMP setempat untuk perbaikan jumlah guru peserta pelatihan di provinsi masing-masing.
4) Mengusulkan calon instruktur nasional ke LPMP.
5) Mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.
b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
1) Membentuk panitia pelaksanaan pelatihan pada tingkat kabupaten/kota.
2) Dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP melaksanakan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
3) Melakukan sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan kabupaten/kota.
4) Mengusulkan calon Instruktur Nasional ke LPMP.
5) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.
6) Melaksanakan pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 kepada guru yang telah mengikuti pelatihan.
B. Organisasi Khusus Pelaksana Pelatihan di Lingkungan Badan PSDMPK dan PMP
Pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 melibatkan seluruh unit kerja di lingkungan Badan PSDMPK dan PMP sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Unit kerja tersebut yaitu: 1) Sekretariat Badan, 2) Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik), 3) Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Pusbangtendik), 4) Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (Pusat PMP), 5) Pusat Pengembangan SDM Kebudayaan (Pusbang SDM Kebudayaan), 6) PPPPTK (12 unit kerja), 8) LPPKS , dan 9) LPMP (33 unit kerja).
Badan PSDMPK dan PMP
Arah Kebijakan
x Perencanaan x Penyusunan
Sekretariat Badan
Pusbangprodik
Pusbangtendik
Perangkat Kerja Pusat PMP
x Penganggaran x Pelatihan IN
Pusbang Kebud
Pelatihan Guru P4TK
LPMP
Sasaran
Pendampingan Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Kab/Kota
Kab/Kota
Kab/Kota
Gambar 5.2 Bagan Organisasi Penyelenggara di Lingkungan Badan PSDMPK dan PMP
1. Badan PSDMPK dan PMP
Badan PSDMPK dan PMP adalah unit utama penyelenggara pelatihan implementasi Kurikulum 2013 secara nasional dengan tugas sebagai berikut.
a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013
a. Menetapkan persyaratan narasumber nasional, instruktur nasional, dan guru sasaran.
b. Menetapkan nama-nama narasumber nasional dan instruktur nasional.
c. Menetapkan mekanisme pelaksanaan pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
d. Menetapkan dan menyetujui perangkat kerja pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
2. Sekretariat Badan
Sekretariat Badan adalah unit kerja di lingkungan Badan PSDMPk dan PMP dengan tugas sebagai berikut.
a. Merencanakan dan mengalokasikan biaya pelaksanaan pelatihan.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan dengan P4TK dan LPMP.
c. Mensosialisasikan rancangan pelaksanaan pelatihan.
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.
e. Membangun sistem pelaporan hasil pelatihan
f. Membangun sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.
3. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik adalah unit kerja yang mengkoordinasikan pengembangan bahan dan materi pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Mengembangkan pedoman pelaksanaan pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013.
b. Menyusun bahan dan materi pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013.
c. Bekerjasama dengan unit terkait mengembangkan contoh video pembelajaran sebagai bahan pelatihan.
d. Melaksanakan pelatihan Narasumber Nasional untuk pelatihan guru.
e. Mengkoordinasikan pelatihan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran.
f. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013.
4. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan adalah unit kerja yang mengkoordinasikan pengembangan bahan dan materi pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Mengembangkan pedoman pelaksanaan pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas dalam implementasi Kurikulum 2013.
b. Menyusun bahan dan materi pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas dalam implementasi Kurikulum 2013.
c. Melaksanakan pelatihan Narasumber Nasional untuk pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
5. Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan
Pusat Penjaminan Mutu pendidikan adalah unit kerja yang mengkoordinasikan penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan guru, kepala sekolah, dan Pengawas dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Mengembangkan Pedoman Penjaminan Mutu Pelaksanaan Pelatihan.
b. Melaksanakan penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan.
6. Pusat Pengembangan SDM Kebudayaan
Pusat Pengembangan SDM Kebudayaan adalah unit kerja yang mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan guru Seni Budaya dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Merencanakan pelaksanaan pelatihan guru Seni Budaya.
b. Bekerja sama dengan unit terkait mengembangkan bahan pelatihan guru Seni Budaya dalam implementasi Kurikulum 2013.
7. PPPPTK
PPPPTK adalah unit kerja yang melaksanakan pengembangan bahan dan materi pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Bekerjasama dengan unit terkait mengembangkan bahan pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013.
b. Melaksanakan pelatihan Instruktur Nasional dan Guru Sasaran.
8. LPPKS dan LPPPTKKPTK
LPPKS dan LPPPTKKPTK memiliki tugas-tugas sebagai berikut.
a. Melaksanakan pelatihan instruktur nasional dan guru sasaran kepala sekolah dan pengawas dalam implementasi Kurikulum 2013.
b. Mengembangkan materi pelatihan kepala sekolah dan pengawas dalam implementasi Kurikulum 2013.
9. LPMP
LPMP adalah unit pelaksana teknis pelatihan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Melaksanakan pelatihan Instruktur Nasional Guru Sasaran dalam implementasi Kurikulum 2013.
b. Mengkoordinasikan pelaksanakan pelatihan guru sasaran dalam implementasi Kurikulum 2013.
c. Melaksanakan penjaminan mutu proses pelatihan guru dan pendampingan guru.
BAB VI PENJAMINAN MUTU PELATIHAN
Pengendalian program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu.
A. Ruang Lingkup
Cakupan atau ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Bagi Guru. Cakupan pengendalian program pemberian dana meliputi:
1. Perencanaan Kegiatan
2. Pelaksanaan Pelatihan
3. Ketercapaian Tujuan Pelatihan
4. Pelaporan hasil
B. Monitoring Dan Evaluasi Program
Pemantauan dan evaluasi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program secara menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan Kemdikbud sebagai bahan kebijakan selanjutnya.
Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Pemantauan dan evaluasi program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 mengacu pada cakupan pengendalian seperti tersebut di atas.
2. Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, observasi atau wawancara.
3. Jumlah dan sasaran responden sebanyak jumlah kabupaten/kota/rayon pelaksana pelatihan.
4. Pelaksana pemantauan dan evaluasi program terdiri dari unsur-unsur Pusat dan Provinsi.
5. Jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan minimal 1 kali selama pelaksanaan kegiatan.
6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat.
7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana/ petugas pemantau.
C. Pengawasan Program
Untuk mewujudkan pemberian dana sertifikasi guru yang transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 ini sepenuhnya diserahkan kepada lembaga fungsional yang berwenang.
D. Pelaporan
Pelaporan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tingkat Instruktur Nasional dan Guru Kelas/Mapel akan dilakukan oleh masing-masing instansi pelaksanan pelatihan. Data yang digunakan dalam pelaporan akan digunakan untuk pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 dan evaluasi pelatihan implementasi kurikulum pada tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
BAB VII PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum pada tingkat operasional ditentukan oleh kesesuaian kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku yang digunakan. Disamping itu, keberhasilan pendidikan di sekolah juga akan dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar, peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan serta manajemen sekolah.
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis sebagai media untuk menginformasikan isi Kurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah, dan para fihak terkait lainnya. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 juga merupakan wahana untuk merubah pola fikir (mindset) dari guru aktif mengajar menjadi peserta didik aktif belajar, dari teacher oriented menjadi student oriented.
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2013 ini baru menjangkau 55,762 guru yang berasal dari 6,325 sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Guru peserta pelatihan Kurikulum 2013 diharapkan dapat mendesiminasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang didapat dalam pelatihan kepada para koleganya terutama di sekolah masing-masing.