Kekurangan teknik on the jon training adalah trainer yang dipakai, harus orang yang tepat.
2. Teknik Off The Job Training
Teknik off the job training adalah teknik pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaanaktivitas peserta pelatihan. Dipergunakan apabila banyak peserta
pelatihan yang harus dilatih dengan cepat dan secara bersama-sama. Teknik off the job training ini dapat digunakan pada metode ceramah, metode persentasi, metode
role playing bermain peran, metode kasus dan metode simulasi. Kelebihan teknik the off job training :
a. Biaya pelatihan tidak mahal, karena berkelompok.
b. Membuka wawasan baru.
c. Pemisahan waktu pelatihan dan waktu bekerja peserta pelatihan.
Kekurangan teknik off the job training : a.
Teknik off the job training bersifat teoritis. b.
Kecocokan tipe pelatihan yang kurang dengan kebutuhan yang ada.
3. Teknik Fasilitas
Fasilitas berasal dari kata “facile” yang berarti mudah. Fasilitas memiliki makna “membuat” sesuatusemua menjadi mudah “atau” membuat lebih mudah atau
tidak terlalu sulit”. Teknik fasilitasi dalam pelatihan adalah suatu teknik dimana terjadi proses sadar dan sepenuh hati seorang trainer membantu peserta pelatihan
dalam meraih tujuan pelatihan dengan taat pada nilai-nilai dasar dan peraturan yang disepakati dalam proses pelatihan tersebut. Dalam proses pelatihan yang
Universitas Sumatera Utara
menggunakan teknik fasilitasi dibutuhkan orang yang berperan mengelola pelatihan yang disebut “fasilitator”. Seorang fasilitator dalam teknik fasilitasi adalah orang
yang membuat kerja peserta pelatihan menjadi lebih mudah karena kemampuannya dalam menstrukturkan dan memandu partisipasi para peserta pelatihan.
Seorang fasilitator mempunyai tugas utama membantu peserta pelatihan meningkatkan efektivitasnya dengan cara menyempurnakan proses dan struktur yang
terjadi pada prose pelatihan. Prosese artinya bagaimana peserta pelatihan bekerja sama. Termasuk di dalamnya bagaimana masing-masing peserta pelatihan
berinteraksi satu sama lain, bagaimana mereka mengidentifikasidan memecahkan persoalan, bagaimana mereka membuat keputusan-keputusan, dan bagaimana mereka
menangani konflik. Struktur maksudnya bagaimana proses interaksi antar peserta pelatihan itu berlangsung. Untuk melaksanakan semua itu, seorang fasilitator perlu
memiliki pengetahuan dasar mengenai beberapa hal yang berkaitan erat dengan proses dan struktur yang terjadi dalam pelatihan. Peserta pelatihan berinteraksi dan
saling belajar, maka seorang fasilitator perlu tahu tentang teori belajar dalam pelatihan, pendekatan pelatihan, metode-metode dalam pelatihan dan mengelola
dinamika peserta pelatihan. Seseorang fasilitator juga perlu tahu kiat agar peserta pelatihan yang difasilitasinya terus mengikuti proses pelatihan dengan penuh
semangat dan bergairah, maka ia pun tahu bagaimana mengelola kreativitas dalam suatu prose pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pengetahuan dan Tindakan 2.2.1 Pengetahuan