Indeks Kerusakan Roufaiel dan Meyer Indeks Kerusakan Park-Ang

2.3.1 Indeks Kerusakan Roufaiel dan Meyer

Banon dkk. 1981 mengembangkan indeks kerusakan berdasarkan penyesuaian rasio dari kekakuan inisial dan kekakuan secant pada perpindahan maksimum akibat beban siklik. Mereka menyebutkan indeks kerusakan ini sebagai rasio kerusakan lentur. Kemudian, Roufaiel dan Meyer 1987 memodifikasi batas lentur, sebagaimana diberikan pada Persamaan 2.13: f f f f D u m RM 2.13 Dimana: D RM = indeks kerusakan Roufaiel dan Meyer. f o = lenturan sebelum leleh. f m = lenturan secant akibat pembebanan. f u = lenturan akibat beban ultimit. Namun, persamaan ini tidak dapat dipercaya berindikasi pada saat lentur tidak dimasukkan pengaruh beban siklik.

2.3.2 Indeks Kerusakan Park-Ang

Park dan Ang 1985 mengusulkan kombinasi dari indeks kerusakan komulatif dan non komulatif. Model ini bisa didefenisikan pada Persamaan 2.14 berikut ini, dimana suku yang pertama berkaitan dengan daktilitas dan suku yang kedua merupakan energi komulatif normalisasi yang diserap oleh struktur. u y y hm u u y hm u m PA u Q E u Q E u u D 2.14 Universitas Sumatera Utara Dimana: u u = perpindahan ultimit akibat beban statis. u m = perpindahan maksimum untuk beberapa siklus. u y = perpindahan leleh. = perpindahan daktilitas untuk beberapa siklus. u = perpindahan daktilitas ultimit. = konstanta pengaruh dari beban siklus dan properties struktur. E hm = energi histeresis demand maksimum. Q y = kekuatan leleh struktur. Park dan Ang menyatakan bahwa nilai indeks kerusakan terdiri dari beberapa tingkatan: a. D PA 0.1 Hanya retak-retak kecil. b. 0.1 D PA 0.25 Rusak ringan. c. 0.25 D PA 0.4 Rusak sedang. d. 0.4 D PA 1 Rusak berat. e. D PA 1 Runtuh. Parameter yang digunakan dalam model ini ditunjukkan pada Gambar 2.3. Faktor , yang menyumbang efek beban gempa siklik, berkisar 0,05-0,15. Hal ini menunjukkan bahwa lebih berat diberikan kepada istilah daktilitas perpindahan daripada istilah disipasi energi. Keakuratan prediksi terutama tergantung pada definisi parameter ultimit dari prediksi kurva monoton. Keuntungan utama dari indeks kerusakan Park dan Ang adalah bahwa sangat sederhana dan intuitif karena berkisar dari 0 mewakili tidak ada kerusakan 1 mewakili mendekati keruntuhan. Kunnath Universitas Sumatera Utara dkk. 1997 menganalisa model ini dengan sejumlah data eksperimental dan menyimpulkan bahwa model Park dan Ang yang paling tepat untuk kegagalan yang dihasilkan dari perpindahan plastis demand. Gambar 2.3 Pengertian parameter model Park-Ang, a histeresis lentur dan b histeresis torsi

2.3.3 Indek Kerusakan Zahrah dan Hall