Kerangka Berfikir
2.6 Kerangka Berfikir
Dalam teori manajemen yang disampaikan oleh Sastrohadiwiryo (2005 : 25-26) fungsi manajemen terdiri dari: planning, organizing, directing, motivating. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik merupakan suatu proses manajemen yang meliputi langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik (Uliani, 2014:12). Jika dihubungkan antara fungsi manajemen yang di sampaikan oleh Sastrohadiwiryo dengan Uliani, Dalam teori manajemen yang disampaikan oleh Sastrohadiwiryo (2005 : 25-26) fungsi manajemen terdiri dari: planning, organizing, directing, motivating. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik merupakan suatu proses manajemen yang meliputi langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik (Uliani, 2014:12). Jika dihubungkan antara fungsi manajemen yang di sampaikan oleh Sastrohadiwiryo dengan Uliani,
Menurut Sastrohadiwiryo pengorganisasian adalah proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan kerja yang baik diantara mereka, serta pemeliharaan lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang pantas. Pengolahan nilai adalah bagian dari tugas guru yang harus dilakukan untuk mengukur ketercapaian dari proses pembelajaran.
Pengolahan nilai di beberapa sekolah tersebut masih bersifat manual, meskipun ada beberapa sekolah yang sudah menggunakan komputer untuk mengolah nilai rapor tersebut, misalnya dengan menggunakan program Microsoft Excel atau program spreadsheet lainnya. Penggunaan program spreadsheet untuk pengolahan nilai tersebut umumnya dilakukan oleh sekolah yang sudah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang bisa menangani hal tersebut, salah satunya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Salatiga. Sekolah ini sudah cukup lama menggunakan program Microsoft Excel untuk mengolah nilai, akan tetapi lambat laun permasalahan baru muncul berkaitan dengan pengolahan nilai tersebut.
Proses pengolahan nilai di SMP Negeri 5 Salatiga selama ini bisa digambarkan melalui gambar diagram flow- chart sebagai berikut:
Nilai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
Guru mengolah nilai sikap,
pengetahuan dan keterampilan U R U
------------------------------------------------------------------------- Wali kelas menggabungkan
nilai dari guru mapel
Cetak rapor dan tanda tangan (wali kelas dan kepala sekolah)
-------------------------------------------------------------------------
Orang tua/wali
IS U L
A IK laporan dan urusan
murid sebagai
U R kurikulum sebagai
Gambar 2.1. Diagram Flow-Chart Pengolahan Nilai
Dari gambar diagram flow-chart diatas bisa dijelaskan sebagai berikut: guru mata pelajaran memasukkan nilai pengetahuan yang diambil dari nilai tugas, nilai ulangan, nilai ketrampilan yang diambil dari nilai porto folio, unjuk kerja, produk, dan nilai sikap siswanya ke dalam Microsoft Excel berdasarkan kelas masing-masing,
nilai tersebut kemudian dihitung menggunakan rumus untuk mendapatkan nilai akhir dari mata pelajaran. Selain nilai yang berupa angka dan predikat, guru harus merumuskan diskripsi capaian penilaian dari nilai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Guru mata pelajaran kemudian mengumpulkan nilainya kepada wali kelas untuk digabungkan dan diolah dengan mata pelajaran yang lainnya menjadi rapor. Setelah proses pengumpulan dan pengolahan selesai wali kelas mencetak rapor dan leger untuk dibagikan kepada peserta didik. Dari wali kelas file rapor dan leger yang sudah selesai diolah diserahkan kepada urusan kurikulum untuk diarsipkan.
Berdasarkan uraian di atas ditemukan permasalahan yaitu langkah-langkah yang digunakan untuk pengolahan nilai tidak sederhana sehingga memerlukan waktu rata- rata sampai 7 hari untuk mengolahnya. Waktu yang lama ini sering kali berdampak pada pembagian rapor menjadi terlambat. Sistem yang sudah berjalan tersebut dirasa kurang efisien, maka diperlukan sistem baru yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, yaitu dengan menggunakan aplikasi pengolahan nilai berbasis hiperlink Berdasarkan uraian di atas ditemukan permasalahan yaitu langkah-langkah yang digunakan untuk pengolahan nilai tidak sederhana sehingga memerlukan waktu rata- rata sampai 7 hari untuk mengolahnya. Waktu yang lama ini sering kali berdampak pada pembagian rapor menjadi terlambat. Sistem yang sudah berjalan tersebut dirasa kurang efisien, maka diperlukan sistem baru yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, yaitu dengan menggunakan aplikasi pengolahan nilai berbasis hiperlink
Melalui bagan dibawah ini, peneliti mencoba membuat dan menjelaskan kerangka berfikir dalam penelitian. Berdasarkan bagan ini peneliti dapat memaparkan bahwa berawal dari rumitnya penilaian pada kurikulum 2013 di dukung dengan peraturan yang selalu berubah, disamping itu sistem pengolahan nilai yang dilakukan oleh guru masih manual/konvensional, berdampak pada banyaknya masalah yang muncul terkait dengan pelaporan hasil penilaian setiap akhir semester. Disisi lain terdapat sumber daya berupa perangkat komputer atau labtop yang dimiliki oleh masing-masing guru, sehingga memungkinkan dengan memaksimalkan fungsi teknologi informasi khususnya dalam hal pengolahan nilai dapat merubah sistem pengolahan nilai dari manual/konvensional menjadi berbasis teknologi informasi dengan memanfaatkan atau memaksimalkan fungsi teknologi informasi menjadi sebuah sistem aplikasi penilaian.
Pengolahan hasil belajar pada kurikulum 2013, secara manual/konvensional
Permasalahan: Kelemahan/Kendala (rumit, peraturan
yang selalu berubah)
Sumber Daya: Kebutuhan pengembangan sistem
1. Brainware manajemen penilaian hasil belajar berbasis
2. Hardware teknologi informasi
Planning:
Perancangan sistem manajemen penilaian
hasil belajar berbasis teknologi informasi
Organizing:
Mengkoordinasikan guru, wali kelas dan urusan kurikulum untuk memahami sitem manajemen penilaian hasil belajar
Actuating:
Menggunakan sistem manajemen penilaian
hasil belajar berbasis teknologi informasi
untuk mengolah nilai
Controlling: Proses pendampingan dalam
menggunakan sistem manajemen penilaian hasil belajar berbasis teknologi
informasi
SOLUSI
(Sebuah program aplikasi penilaian pada
kurikulum 2013 beserta petunjuk
teknisnya)
Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berfikir
Berdasarkan kedua hal tersebut maka dipandang penting dan mendesak perlunya pengembangan sistem penilaian hasil belajar berbasis teknologi informasi yang awalnya masih dilakukan secara manual/konvensional ke sebuah
yang mudah digunakan/familier sehingga dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan atau kendala pada pengolahan penilaian.
Proses pembuatan produk sitem penilaian hasil belajar ini melalui tahapan manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling), sehingga akan dihasilkan sebuah produk pengembangan sistem penilaian hasil belajar berbasis teknologi informasi, dalam hal ini berupa sebuah sistem aplikasi pengolahan nilai beserta petunjuk teknisnya yang dapat mengatasi permasalahan guru (khususnya guru SMP Negeri 5 Salatiga) dalam mengolah nilai baik nilai sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Disamping itu dapat melaporkan hasil pengolahan nilai dalam bentuk rapor yang disampaikan oleh sekolah kepada orang tua siswa/wali murid.