Model Penelitian dan Pengembangan

2.4.1 Model Four-D Model

Model pengembangan ini disarankan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974). Ada 4 tahap pengembangan yang disarankan yaitu Define,

Disseminate atau pendefinisian,

pengembangan, dan penyebaran.

perancangan,

1) Tahap I: Define (Pendefinisian) Tahap define adalah tahapan untuk menetapkan dan mendefinisikan alasan penting dan perlunya sebuah pengembangan terhadap sistem pengolahan nilai yang sudah ada sebelumnya.

2) Tahap II: Design (Perancangan)

Tahap perancangan bertujuan untuk merancang sebuah sistem pengolahan penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi.

3) Tahap III: Develop (Pengembangan) Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing).

4) Tahap IV: Disseminate (Penyebaran) Proses diseminasi merupakan suatu tahap akhir pengembangan. Tahap diseminasi dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Produsen dan distributor harus selektif dan bekerja sama untuk mengemas materi dalam bentuk

yang tepat. Menurut Thiagarajan dkk, (1974: 9), β€œthe terminal stages of final packaging, diffusion, and adoption are most important although most frequently overlooked. ”

Diseminasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan, koreksi, saran, penilaian, untuk menyempurnakan produk akhir pengembangan agar siap diadopsi oleh para pengguna produk.

2.4.2 Model Borg and Gall

Panduan model pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall memuat panduan sistematika langkah- langkah yang dilakukan oleh peneliti agar produk yang Panduan model pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall memuat panduan sistematika langkah- langkah yang dilakukan oleh peneliti agar produk yang

1) Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

2) Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

3) Develop preliminary

product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung;

form

of

4) Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini 4) Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini

5) Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicoba lebih luas;

6) Main field testing, uji coba utama yang melibatkan seluruh guru.

7) Operational

yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

product revision,

8) Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan;

9) Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap

dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);

model

yang

10) Dissemination and implementation, yaitu langkah

menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan.

2.4.3 Model ADDIE

Salah satu model pengembangan dalam penelitian adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate). Model ini muncul pada tahun 1990-an yang Salah satu model pengembangan dalam penelitian adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate). Model ini muncul pada tahun 1990-an yang

1) Analysis Analysis (analisa) yaitu melakukan needs assessment (analisis

kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).

2) Design/Perencanaan Pada tahap ini merupakan sebuah tahapan yang bertujuan untuk merancang sebuah design produk penelitian guna menjawab temuan hasil analisis.

3) Development/Pengembangan Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan sebuah sistem aplikasi pengolahan nilai, maka sistem tersebut harus dikembangkan.

4) Implementation/Penerapan Implementasi

nyata untuk menerapkan sistem aplikasi yang sedang dibuat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.

adalah

langkah

5) Evaluation Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem atau produk yang sedang dikembangkan berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Secara umum 5) Evaluation Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem atau produk yang sedang dikembangkan berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Secara umum

Ketiga model penelitian pengembangan diatas secara umum adalah sebuah upaya untuk memberikan kemudahan

melakukan penelitian pengembangan/R & D. Namun tidak semua model tersebut cocok atau sesuai dengan jenis penelitian dan pengembangan, sehingga diperlukan sebuah analisis secara mendalam terhadap kesesuaian dengan jenis penelitian yang sedang dilakukan. Masing-masing model tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan.

dalam

rangka

Jika dilihat dari sudut ketepatan dengan penelitian yang sedang dikembangkan, maka Four-D Model adalah model penelitian dan pengembangan yang relatif lebih tepat dari model yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan tahapan pada model Four-D ini meliputi: 1) Define yang dimulai dengan langkah analisis ujung depan (Front-end Analysis), analisis pemakai (User Analysis), analisis tugas (Task Analysis), analisis konsep (Concept Analysis), analisis tujuan pengembangan sistem aplikasi penilaian hasil belajar ( Analysis of Objectives); 2) Design yang dilakukan dengan penyusunan instrumen penelitian (constructing criterion-referenced test), pemilihan media (media selection), pemilihan format (format selection), dan desain awal (initial design) yang dilakukan dengan proses manajemen POAC

(Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling); 3) Develop dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert appraisal) yaitu ahli penilaian dan ahli TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing); dan 4) Disseminate tahapan ini dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Dengan melakukan empat tahapan ini maka akan diperoleh model pengembangan sistem pengolahan nilai pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi di SMP Negeri 5 Salatiga yang sesuai dan layak digunakan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Luaran Perilaku Berbagi-Pengetahuan pada Insan Intelektual: Studi pada Dosen PTS di Wilayah Kopertis 6

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Luaran Perilaku Berbagi-Pengetahuan pada Insan Intelektual: Studi pada Dosen PTS di Wilayah Kopertis 6

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berdasarkan Stake Countenance Model Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 10

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berdasarkan Stake Countenance Model Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 36

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berdasarkan Stake Countenance Model Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berdasarkan Stake Countenance Model Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 78

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin Kepada Orangtua pada Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 Salatiga

0 0 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Lokasi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin Kepada Or

0 0 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin Kepada Orangtua pada Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 Salatiga

0 0 101

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Manajemen Penilaian Hasil Belajar pada Kurikulum 2013 Berbasis Teknologi Informasi

0 0 22