9
1. Memperluas jangkauan layanan teknologi informasi ke seluruh masyarakat
Provinsi Riau. 2.
Mewujudkan manajemen penyelenggaraan pemerintahan yang baik good governance, efektif dan efisien, professional, transparan dan akuntabel;
3. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik
komunikasi lancar dan informasi benar.
A.1 Tujuan dan Sasaran
Bentuk yang lebih terarah dan operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau
dalam perencanaan strategis dirumuskan pada tujuan strategis strategic goals organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan visi dan misi dalam jangka waktu 1 satu sampai 5 lima tahun atau lebih. Lebih lanjut perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas
Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai. Agar dapat diukur
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya, setiap tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja
performance indicator yang terukur.
10
Tujuan
Tujuan yang mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilakukan dalam merealisasikan visi dan misi Dinas Komunikasi
Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah : -
Tersedianya teknologi informasi yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik good governance, efektif dan efisien;
- Terselenggaranya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel;
- Tersedianya informasi publik yang mendidik dan mencerahkan masyarakat.
Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan mengacu pada tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi
Riau, berdasarkan hal tersebut uraian sasaran dan indikator capaiannya yaitu :
SASARAN I : MENINGKATNYA KETERSEDIAAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TERINTEGRASI
DALAM PELAYANAN PUBLIK In
d
ik a
to r
NILAI E-GOVERNMENT PROVINSI RIAU
11
Untuk mengukur keberhasilan sasaran I, diperlukan alat ukur indikator untuk
mengukur sejauh mana sasaran tersebut tercapai, indikator sasaran I adalah : Nilai e-Government Provinsi Riau yaitu nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan
e-government yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada Lembaga Pemerintah yang telah
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK secara terintegrasi dalam memberikan layanan publik. Kategori yang dinilai adalah aspek Kebijakan,
Kelembagaan, Infrastruktur, Aplikasi dan Perencanaan TIK.
Nilai e-Government Provinsi Riau
5 Dimensi Penilaian E-Government :
1. Kebijakan
2. Kelembagaan
3. Infrastruktur
4. Aplikasi
5. Perencanaan
Su b
in d
ik at
o r
Jumlah jangkauan layanan komunikasi dan informatika di
pedesaan Jumlah jangkauan layanan
komunikasi dan informatika di lingkungan Pemerintah Provinsi
Riau Jumlah dokumen perencanaan
bidang TIK dokumen Master Plan
Jumlah aplikasi yang terintegrasi Jumlah SKPD yang menerapkan e-
Government secara terintegrasi, aman dan handal
12
Dimensi Pemeringkatan e-Government Indonesia : a
Kebijakan
Dimensi kebijakan sangat erat kaitannya dengan produk hukum dan juga dokumen resmi yang memberi arah dan mendorong pemanfaatan TIK, terdiri
dari: - Manajemenproses kebijakan terkait TIK yang dilaksanakan.
- Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk surat keputusan, peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman, rencana strategis,
atau bentuk dokumen resmi lainnya. - Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana
kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya. - Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum
maupun secara spesifik dalam bidang-bidang tertentu. - Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan
program pengembangan dan pemanfaatan TIK. - Keputusan kementerianlembagapemerintah daerah terkait penerapan
kebijakan TIK. - Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan.
- Evaluasimanajemen risiko TIK yang diterapkan.
13
b Kelembagaan
Dimensi kelembagaan terkait erat dengan keberadaan organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK
dengan indikator: -
Keberadaan organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan fungsi Chief Information Officer CIO, dukungan teknis, dan fungsi lain dengan
baik. -
Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas Pokok dan Fungsi TUPOKSI.
- Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk
melaksanakan hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan TIK.
- Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan
pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian.
- Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana
dan terlaksana.
c Infrastruktur
Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan dan pemanfaatan TIK yang terdiri dari:
- Data center dan aplikasi pendukungnya. - Jaringan Data LAN, WAN, Internet.
14
- Keamanan yang terencana dan terevaluasi. - Fasilitas pendukung seperti antara lain AC, UPS, Genset, serta sarana
pengamanan fasilitas lainnya. - Dokumen Disaster Recovery yang diperlukan jika terjadi kegagalan sistem.
- Pemeliharaan infrastruktur TIK. - Inventarisasi peralatan TIK.
d Aplikasi
Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan dimanfaatkannya piranti lunak aplikasi yang memenuhi kriteria antara lain:
- Adanya situs web homepage. - Adanya Aplikasi fungsional utama 1 Pelayanan Publik.
- Adanya Aplikasi fungsional utama 2 Administrasi Manajemen Umum. - Adanya Aplikasi fungsional utama 3 Administrasi Legislasi.
- Adanya Aplikasi fungsional utama 4 Manajemen Pembangunan. - Adanya Aplikasi fungsional utama 5 Manajemen Keuangan.
- Adanya Aplikasi fungsional utama 6 Manajemen Kepegawaian. - Dokumentasi setiap aplikasi yang dimiliki.
- Inventarisasi seluruh aplikasi TIK. - Interoperabilitas setiap aplikasi yang diterapkan.
Aplikasi tersebut
haruslah mendukung
fungsi dasar
umum sistem
kepemerintahan yang terdiri dari antara lain:
15
- Pelayanan publik, seperti kependudukan, perpajakan dan retribusi, pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat,
publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain-lain. - Administrasi dan manajemen umum yang meliputi surat elektronik, sistem
dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain-lain.
- Administrasi legislasi yang meliputi aplikasi sistem katalog hukum, peraturan perundangan, dan lain-lain.
- Manajemen pembangunan yang meliputi sistem perencanaan pembangunan daerah, sistem pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring
proyek, sistem evaluasi dan informasi hasil pembangunan, sistem laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
- Manajemen keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan, akuntansi daerah, dan lain-lain.
- Manajemen kepegawaian yang meliputi aplikasi penerimaan pegawai, absensi, penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lain-lain.
e Perencanaan
Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator antara lain:
- Adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK - Adanya sistem perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang
dilakukan secara nyata
16
- Adanya dokumentasi Master Plan yang lengkap, yang mengandung unsur lima dimensi PeGI, Implementasi dari Master Plan yang sudah dibuat
- Adanya anggaran yang tertuang dalam RPJMNRPJMD dan RKPRKPD.
SASARAN II : MENINGKATNYA KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Untuk mengukur keberhasilan sasaran II, diperlukan alat ukur indikator untuk
mengukur sejauh mana sasaran tersebut tercapai, indikator sasaran II adalah : Nilai Keterbukaan Informasi Publik Provinsi Riau yaitu nilai yang diperoleh berdasarkan
pemeringkatan Keterbukaan
Informasi Badan
Publik terhadap
ketaatan implementasi seluruh kewajiban Badan Publik dan memberikan akses informasi
publik kepada masyarakat seperti yang dimanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Penilaian dilakukan oleh Komisi
Informasi Pusat KIP dengan menilai website Badan Publik, menyebarkan kuesioner
In d
ik a
to r
NILAI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PROVINSI RIAU
17
penilaian mandiri, monitoring dan visitasi serta testimoni terhadap pengguna
informasi publik.
Nilai Keterbukaan Informasi Publik
Provinsi Riau
Dasar Penilaian Keterbukaan Informasi Publik:
1. Kelengkapan regulasi
tentang keterbukaan informasi publik
2. Kelengkapan
saranaprasarana pelayanan informasi
3. Kelengkapan proses
pelayanan informasi publik
Su b
in d
ik at
o r
Jumlah data dan informasi yang disajikan di website
resmi dan media online yang dikelola Dinas Kominfo dan
PDE Provinsi Riau
Jumlah SKPD yang menyampaikan data dan
informasi secara berkala kepada masyarakat
Persentase keterisian data pembangunan Provinsi Riau
pada SDDKD Jumlah permohonan
penyelesaian sengketa informasi
Jumlah pengunjung website resmi dan media online yang
dikelola Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau
Jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan
internet yang dikelola Dinas Kominfo dan PDE Provinsi
Riau
18
Dasar penilaian keterbukaan informasi publik berdasarkan 3 aspek yaitu : 1.
Kelengkapan regulasi tentang keterbukaan informasi publik yang meliputi, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan SK Gubernur tentang Pejabat
Pengelola Informasi dan DokumentasiPPID. 2.
Kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan informasi, yaitu website dan meja layanan informasi publik.
3. Kelengkapan proses pelayan informasi publik, yaitu mekanisme pelayanan dan
Standard Operating Procedure SOP.
SASARAN III : MENINGKATNYA PENYEBARLUASAN INFORMASI YANG AKTUAL DAN BERIMBANG
Untuk mengukur keberhasilan sasaran III, diperlukan alat ukur indikator untuk mengukur sejauh mana sasaran tersebut tercapai, indikator sasaran III adalah :
Jumlah masyarakat yang terlatih sebagai agen penyedia dan penyebar informasi In
d
ik a
to r
JUMLAH MASYARAKAT YANG TERLATIH SEBAGAI AGEN PENYEDIA DAN
PENYEBAR INFORMASI PUBLIK
19
publik yaitu masyarakat yang telah diberikan informasi yang mendidik melalui
pelatihansosialisasiworkshop oleh Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau dan dilakukan penilaian melalui kuesioner untuk mengukur penyerapan informasi yang
diterima masyarakat dan kemampuan untuk meyampaikan kembali informasi tersebut kepada orang lain sehingga ada penyebaran informasi yang bermanfaat
dalam masyarakat luas.
JUMLAH MASYARAKAT YANG TERLATIH
SEBAGAI AGEN PENYEDIA DAN
PENYEBAR INFORMASI PUBLIK
Dasar Penilaian Masyarakat yang
Terlatih sebagai Agen Penyedia dan Penyebar
Informasi Publik: 1.
Penguasaan terhadap materi
pelatihan 2.
Kemampuan menyampaikan
kembali informasi diterima ke
masyarakat lainnya
20
B. Penetapan Kinerja Tahun 2014