E. Memahami Ekonomi Gerak Ergonomi
Gerakan yang dilakukan pekerja ada kalanya sudah tepat namun ada pula gerak yang tidak perlu Sutalaksana, dkk: 1980.
Gerak tidak perlu pemborosan tenaga dan energi, untuk itu perlu kita hilangkan agar tidak memperlambat waktu produksi. Frank B.
Gilbreth dan istrinya Lillian berhasil membuat simbulkode gerakan- gerakan dasar manusia dalam bekerja. Gerakan dasar tersebut
dikenal sebagai THERBLIG, terdapat 17 gerakan dasar seperti pada tabel 5.
Tabel 5. Macam-macam elemen gerakan Therblig
Sumber, Wignjosoebroto : 2000
Dalam mendesain alat, lay out maupun metode kerja perlu pertimbangan ekonomi gerak, agar tercipta alat lay out maupun
metode kerja yang mampu mengeleminir gerakan yang tidak perlu, mengkombinasikan
gerak menjadi
lebih efektif
dan menyederhanakan kegiatan sehingga kebutuhan energi minimal.
Wignjosoebroto 2000 mencuplik prinsip-prinsip ekonomi gerak dari Mandel 1994 yaitu antara lain:
1. Eliminasi kegiatan a. Eliminasi semua kegiatan aktivitas atau gerakan-gerakan
yang tidak perlu b. Eliminasi kondisi yang tidak beraturan dalam setiap kegiatan,
dengan meletakkan fasilitas dan matrial pada tempat yang tetap.
c. Eliminasi penggunaan tenaga otor pada kegiatan statis d. Eliminasi waktu kosong atau menunggu.
2. Kombinasi gerak atau aktivitas kerja a. Ganti kombinasi gerakan kerja yang berlangsung pendek
pendek, terputus-putus, berubah-ubah arah ke gerakan kontinyu, tidak patah-patah dan membentuk sebuah kurva.
b. Kombinasi beberapa gerakan yang mampu ditangani dengan desain peralatan kerja
c. Distribusi kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja kedua tangan
3. Penyederhanaan kegiatan a. Laksanakan setiap kegiatan aktivitas kerja dengan prinsip
kebutuhan energi otot yang digunakan minimal. b. Kurangi kegiatan mencari obyek kerja peralatan, material
dengan meletakkan pada tempat yang tidak berubah-ubah. c. Letakkan fasilitas kerja pada jangkauan tangan yang normal.
d. Sesuaikan letak komponen sesuai dimensi tubuh manusia Prinsip ekonomi gerak dihubungkan dengan tubuh manusia
dan gerakan-gerakannya Sutalaksana, dkk :1980, antara lain:
1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakiri gerakan pada saat yang sama
2. Kedua tangan sebaliknya tidak mengganggur pada saat yang sama.
3. Gerakan tangan akan lebih mudah bila satu terhadap yang lain simetris dan berlawanan.
4. Gerakan tangan dan badan sebaiknya dihemat 5. Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk
membantu pekerjaannya. 6. Gerak patah-patah dan berubah arah akan memperlambat gerak
7. Pekerjaan sebaiknya dirancang semuda-mudahnya 8. Sebaiknya irama kerja mengikuti irama yang alami bagi
sipekerjanya 9. Usahakan sedikit mungkin gerakan mata
Dari prinsip-prinsip ergonomi dalam mendesain alat, lay out maupun metode kerja, kita dapat mendesain alat lay out maupun
metode kerja lebih ergonomis sehingga alat lay out maupun metode kerja yang dihasilkan dapat lebih aman, nyaman dan produktif.
BAB VI Analisis Dampak Lingkungan