rectangular. Karena pusaran yang menggerus bagian samping pilar pada sisi depan mengalami gerusan yang lebih besar dibanding dengan sisi pilar pada
bagian belakang. Dari gambar kontur dan gambar isometri pola gerusan pada pilar persegi
dengan sisi depan miring rectangular widge shape nose seperti yang ditunjukan dalam gambar 43 dan gambar 44. Bentuk kontur yang tidak beraturan dengan
perkembangan gerusan terbesar tercapai pada titik pengamatan 1 pada sisi samping pilar bagian depan. Perkembangan gerusan terkecil terjadi pada titik
pengamatan 6 pada bagian belakang pilar, dimana pada bagian belakang pilar terlihat penumpukan material dasar sedimen yang diakibatkan adanya proses
transpor sedimen. Dari peta kontur yang didapat terlihat bahwa permukaan-permukaan dasar
saluran yang terjadi karena penggerusan membentuk suatu pola gerusan yang khas yaitu berupa lubang dengan kedalaman yang cukup besar, dimana lubang gerusan
di bagian hulu pilar lebih besar dibandingkan dengan pada pada bagian hilir pilar.
4.4.4 Pengaruh bentuk pilar tehadap kedalaman gerusan
Perbandingan kedalaman gerusan maksimum pada masing-masing pilar dapat dilihat dari tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Kedalaman gerusan maksimum disekitar pilar sebagai fungsi variasi bentuk pilar
Bentuk Pilar
Kedalaman Gerusan Dsb Titik Pengamatan
Titik pengamatan
1 2
3 4
5 6
7 8
Persegi
-0,9889 -0,8333
-0,8955 -0,7677
-0,5845 -0,7366
-0,7778 -0,7556
Persegi dengan sisi
depan miring
-1,3 -0,9223
-1,2333 -0,8477
-0,8333 -0,7455
-0,8 -0,9
Sumber : Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 6 hasil pengukuran kedalaman gerusan maksimum di sekitar pilar dengan variasi bentuk ditampilkan dalam grafik hubungan
kedalaman gerusan maksimum pada masing-masing pilar sebagai fungsi bentuk pilar, seperti terlihat pada gambar 45 berikut ini:
Gambar 45. Kedalaman gerusan maksimum disekitar pilar sebagai fungsi variasi bentuk pilar.
Dari gambar kontur dan gambar isometri pola gerusan pada masing- masing bentuk pilar mulai dari Gambar 41 sampai Gambar 44, serta dari gambar
kedalaman gerusan maksimum sebagai fungsi bentuk pilar seperti terlihat pada Gambar 45. Pola gerusan yang terjadi pada pilar dengan berbagai variasi bentuk
relatif sama. Kedalaman gerusan maksimum dari kedua bentuk pilar terjadi pada bentuk pilar persegi dengan sisi depan miring rectangular widge shape nose
pada titik pengamatan 1. Dan kedalaman gerusan minimum terjadi pada pilar persegi rectangular pada titik pengamatan 1. Nilai kedalaman gerusan
maksimum yang terjadi pada pilar persegi adalah 30 mm, dan untuk pilar persegi dengan sisi depan miring adalah 39 mm.
-1,6 -0,8
1 2
3 4
5 6
7 8
Persegi Persegi dengan sisi
depan miring
Universitas Sumatera Utara
Pola gerusan disekitar pilar dengan variasi bentuk menunjukkan adanya pendangkalan kedalaman gerusan yang terbesar paada pilar persegi dengan sisi
depan miring, dimana pada bagian belakang pilar terlihat penumpukan material dasar sedimen yang diakibatkan adanya proses transpor sedimen. Dari gambar 45
di atas ternyata terjadi perbedaan pola kedalaman gerusan yang disebabkan oleh perbedaan bentuk. Hal ini dikarenakan bentuk pilar mempengaruhi besarnya
kedalaman proses penggerusan.
4.5 Perhitungan Empiris Kedalaman Gerusan Lokal