HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5.3 Evaluasi Proses (Process)
a. Perencanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana yang menggambarkan perosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang di tetapkan dalam Standar Isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang- rencana yang menggambarkan perosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang di tetapkan dalam Standar Isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
Berdasarkan PP diatas yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007, Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun dan dapat mengembangkan RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang baik, guru harus membuat RPP sendiri, karena dengan RPP yang dibuat sendiri guru dapat lebih awal memikirkan cara terbaik dan termudah untuk membangun kompetensi yang dipersyaratkan pada siswa agar siswa mencapai kompetensi tersebut, dan guru sedini mungkin memperkirakan efektifitas pengelolaan kelas baik menyangkut waktu, penciptaan suasana kelas, maupun upaya-upaya pencapaian tujuan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi syarat mutlak yang harus selalu mendampingi guru ketika melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Guru berkewajiban menyusun dan membuat RPP dengan baik, bukan sekedar pemenuhan administrasi.
pembelajaran.
Rencana
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Pengawas,
dokumen guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja, rencana pembelajaran yang tertuang di RPP, setelah dilakukan telaah diperoleh gambaran bahwa kesesuaian SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu sudah sangat baik. Perumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda serta mengandung perilaku dari hasil belajar
serta
penelusuran
Pemilihan materi pembelajaran yang dituangkan dalam bahan ajar sudah baik. Materi yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengorganisasian materi telah dikemas dengan baik, terlihat dari keruntutan sajian materi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu. Sumber dan media pembelajaran juga menunjukkan media dan sumber belajar yang relevan.
yang
diharapkan.
Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan inti sudah baik. Masih ada beberapa guru, kurang rinci dalam menjabarkan metode pembelajaran. Terkait dengan kelengkapan instrumen evaluasi, masih ada guru yang belum mendeskripsikan secara rinci. Penulisan pertanyaan evaluasi kurang relevan dengan tujuan pembelajaran. Masih ada juga guru yang hanya menuliskan pertanyaan evaluasi, tetapi tidak dilengkapi kunci jawaban dan pedoman penskorannya.
Dalam perencanaan pembelajaran guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja telah sesuai dengan kriteria Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses pada subbagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses yang
komplek, karena dalam pelaksanaan pembelajaran senantiasa mengintegrasikan berbagai komponen dan kegiatan, yaitu siswa dengan lingkungan belajar untuk diperolehnya perubahan perilaku sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Mohammad Surya
(2005:8) menjelaskan “Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Dalam paradigma baru bahwa belajar bukan hanya menghafal, akan tetapi dengan pembelajaran harus mampu
merekonstruksikan pengetahuannya, proses internalisasi
kesiapan untuk mengaktualisasikan pengalaman belajarnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
dan
memiliki
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja didapat hasil semuanya sudah melakukan kegiatan pendahuluan yaitu menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis, melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi, dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan apersepsi dan motivasi perlu ditingkatkan agar dapat merangsang tumbuhnya Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja didapat hasil semuanya sudah melakukan kegiatan pendahuluan yaitu menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis, melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi, dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan apersepsi dan motivasi perlu ditingkatkan agar dapat merangsang tumbuhnya
Dalam menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai tidak hanya sekedar tujuan pembelajaran saja, tetapi perlu dijelaskan juga kepada siswa untuk apa materi itu harus dipelajari oleh siswa dan keuntungan apa yang akan diperoleh siswa. Bila siswa telah mengetahui tujuan, kegunaan, dan keuntungan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif dan kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 menjelaskan bahwa kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
bagi
Pada eksplorasi sudah baik , karena media dan sumber belajar yang digunakan untuk menyampaikan pesan serta informasi dapat menstimulasi pikiran, perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan Hamalik (2004:201) menyatakan bahwa sebenarnya alat bantu pengajaran lebih banyak berguna membantu siswa Pada eksplorasi sudah baik , karena media dan sumber belajar yang digunakan untuk menyampaikan pesan serta informasi dapat menstimulasi pikiran, perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan Hamalik (2004:201) menyatakan bahwa sebenarnya alat bantu pengajaran lebih banyak berguna membantu siswa
menentukan pilihan dan keyakinannya, karena pembelajaran ini menekankan pada pengembangan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keaktifan siswa memberikan gambaran bahwa guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk sebanyak-banyaknya mengenali
dimiliki serta mengembangkannya. Elaborasi merupakan salah satu strategi untuk membantu
potensi
yang
siswa memaksimalkan kreativitas belajarnya. Dengan strategi elaborasi, siswa akan dapat mengembangkan seluruh potensi kreativitasnya dalam rangka menambah informasi yang penting terhadap suatu konsep, mempercantik suatu produk atau memperdalam dan memperluas suatu teori. Untuk melatih siswa melakukan elaborasi guru dapat meminta siswa mencari lebih banyak informasi tentang bahan ajar yang diberikan di dalam kelas atau di laboratorium. Penerapan strategi elaborasi di sekolah tertuang dalam Standar Proses No. 41 Tahun 2007.
Bila strategi elaborasi ini diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, diharapkan siswa akan dapat mengembangkan
kreativitasnya secara maksimal. Dalam elaborasi, semua guru sudah melakukan kegiatan membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis, memfasilitasi peserta didik berdiskusi, memberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah, dan memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat namun 4 orang guru masih kurang dalam memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan baik lisan atau tertulis, memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat, dan menyajikan hasil kerja.
potensi
serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-menerus. Pada konfirmasi, semua guru sudah memberikan penguatan dan hadiah berupa pujian terhadap keberhasilan siswa, namun masih ada
Konfirmasi
adalah
6 guru yang tidak memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang aktif. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan indak lanjut. Pada kegiatan penutup guru telah melakukan dengan baik, meskipun masih ada 2 guru yang tidak merangkum pembelajaran karena kehabisan waktu. Namun demikian 12 guru memberikan tugas tindak lanjut. Wardani, (2004:26) menyatakan bahwa kegiatan penutup pembelajaran yang baik adalah dimana guru 6 guru yang tidak memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang aktif. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan indak lanjut. Pada kegiatan penutup guru telah melakukan dengan baik, meskipun masih ada 2 guru yang tidak merangkum pembelajaran karena kehabisan waktu. Namun demikian 12 guru memberikan tugas tindak lanjut. Wardani, (2004:26) menyatakan bahwa kegiatan penutup pembelajaran yang baik adalah dimana guru
keseluruhan kegiatan pembelajaran, memberikan umpan balik terhadap evaluasi yang dilakukan dan memberikan kegiatan tindak lanjut yang mendukung terhadap pemahaman materi yang telah diberikan.
dari
c. Evaluasi Pembelajaran Salah satu tugas dalam profesi guru adalah
melakukan penilaian terhadap setiap kegiatan yang terselenggara dalam proses pembelajaran. Penilaian merupakan tuntutan kemampuan yang bersifat intern dalam profesi keguruan, yaitu kemampuan seorang guru untuk mengukur dan menilai kemampuannya dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.
Sesuai permendiknas nomor 20 tahun 2007 tentang penilaian, bahwa yang disebut ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan penentuan keberhasilan belajar peserta didik. Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan tengah Sesuai permendiknas nomor 20 tahun 2007 tentang penilaian, bahwa yang disebut ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan penentuan keberhasilan belajar peserta didik. Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan tengah
Hasil evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja, semua guru telah melaksanakan kegiatan ulangan sesuai program sekolah, sehingga telah sesuai dengan PP no. 19 tahun 2005, dan Permendiknas no 20 tahun 2007 tentang
standar penilaian. Untuk menghindari
yang tidak bertanggungjawab sekedar menulis angka-angka di buku penilaian maka perlu diadakan supervisi penilaian. Kegiatan supervisi penilaian yang dilakukan difokuskan pada kegiatan untuk mengetahui seberapa sering guru melaksanakan penilaian tehadap peserta didik. Apakah ada kesesuaian jumlah melaksanakan penilaian dengan prencanaan yang ada di program semester.
perilaku
guru
penilaian akan menghilangkan keraguan dari nilai yang diserahkan guru.
Dengan
kegiatan
Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan menempatkan supervisi penilaian sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan supervisi proses pembelajaran di sekolah. Poin yang lain yang peroleh Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan menempatkan supervisi penilaian sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan supervisi proses pembelajaran di sekolah. Poin yang lain yang peroleh
4.5.4 Evaluasi Hasil (Product)
Berdasarkan hasil dan pembahasan, unsur- unsur yang membentuk kinerja telah dilakukan oleh guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja. Dalam mengimplementasikan perencanaan pembelajaran sudah sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses bagian II subbagian B dan
C dan dilakukan dengan baik. Dalam melaksanakan pembelajaran
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses bagian III subbagian B, poin 1, 2a, 2b, 2c, dan 3, serta telah dilaksanakan
sudah
sesuai
cukup. Dalam mengimplementasikan evaluasi dalam pembelajaran telah
dengan
kualitas
20 tahun 2007 tentang
sesuai
dengan
Permendiknas nomor
standar penilaian dan telah dilakukan dengan kualitas cukup. Hasil wawancara dan penelusuran dokumen terhadap pencapaian rata-rata nilai ujian tahun pelajaran 2012/2013 dan 2013/2014, ada enam mata pelajaran mengalami peningkatan namun juga ada enam mata pelajaran mengalami penurunan. Kondisi standar penilaian dan telah dilakukan dengan kualitas cukup. Hasil wawancara dan penelusuran dokumen terhadap pencapaian rata-rata nilai ujian tahun pelajaran 2012/2013 dan 2013/2014, ada enam mata pelajaran mengalami peningkatan namun juga ada enam mata pelajaran mengalami penurunan. Kondisi
keseluruhan mengantarkan siswa untuk menguasai dengan baik tujuan-tujuan pembelajaran yang membentuk SK-KD yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditentukan. Dari sini juga dapat dinilai bahwa kinerja guru bersertifikat pendidik SMP Negeri 2 Boja dalam kualitas cukup, terbukti dengan adanya peningkatan dan penurunan nilai rata-rata siswa. Dengan demikian para guru perlu meningkatkan kinerja lebih keras lagi agar mencapai kategori baik atau sangat baik.
belum
secara