Jenis-jenis Kredit Bermasalah Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Penjualan Dibawah Tangan Atas Jaminan Fidusia Di Perum Pegadaian CAB. Tanjung Morawa

perkreditan yang tertulis. Untuk itu Bank Umum harus memiliki dan melaksanakan kebiasaan perkreditan yang tertulis. Untuk itu Bank Umum harus memiliki dan melaksanakan kebiasaan perkreditan bank berdasarkan pedoman penyusunan kebijakan perkreditan sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bank Indonesia dan atau Direksi Bank Indonesia Nomor 27162KEPDIR dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 277UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995. Dalam ketentuan tersebut ditetapkan pedoman kebijakan perkreditan bank yang merupakan penyusunan kebijakan perkreditan bank yang merupakan panduan bagi bank dalam menyusun kebijakan perkreditannya, yang sekurang- kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok mengenai prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, organisasi dan manajemen perkreditan, kebijaksanaan persetujuan kredit, dokumentasi dan administrasi kredit bermasalah kebijakan perkreditan bank yang telah ditetapkan sebagai ketentuan yang mengikat sedangkan penerapannya oleh bank yang bersangkutan yang akan dipantau secara berkala oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, Bank Indonesia menghendaki agar bank-bank umum memiliki standar yang jelas dan tegas dengan mendukung pengawasan internal pada semua tahapan dalam proses pemberian atau pelepasan kredit. Sehingga bank-bank akan benar-benar dan sungguh-sungguh, bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan perkreditan yang telah dibuatnya sendiri, yang merupakan ketentuan internal bagi bank sendiri self regulation.

C. Jenis-jenis Kredit Bermasalah

Kredit macet merupakan salah satu dampak negatif dari fasilitas Universitas Sumatra Utara pemberian kredit. Istilah kredit macet dipergunakan dalam lingkungan perbankan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor 311477KEPDIR tanggal 12 November 1998 Tentang Kuatitas Aktiva Produktif, Kredit macet adalah terdapatnya tunggakan pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari. Selanjutnya Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memberi penggolongan kualitas kredit kedalam 5 lima kategori yaitu: 1. Kredit lancar yaitu: a. Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratatan kredit b. Hubungan debitor dengan bank baik dan debitor selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat c. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat 2. Kredit dalam perhatian khusus yaitu: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga sampai 90 hari b. Jarang mengalami cerukan c. Hubungan debitor dengan bank baik dan debitor selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat d. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat e. Pelanggaran perjanjian kredit yang tidak prinsipil 3. Kredit kurang lancar yaitu: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari b. Terdapat cerukan yang berulangkali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kerugian arus kas Universitas Sumatra Utara c. Hubungan debitor dengan bank dan informasi keuangan tidak dapat dipercaya d. Dokumen kredit kurang lengkap dan pengikat agunan yang lemah e. Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit f. Perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan keuangan 4. Kredit diragukan yaitu: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari b. Terdapat cerukan yang permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasioanal dan kekurangan arus kas c. Hubungan debitor dengan bank semakin memburuk dan informasi keuangan tidak tersedia atau tidak dapat dipercaya d. Dokumen kredit tidak lengkap dan pengikat agunan yang lemah e. Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pokok kredit dalam perjanjian kredit 5. Kredit macet yaitu: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari b. Dokumen kredit dan atau pengikat agunan tidak ada. Walaupun kredit memenuhi kriteria lancar pass, dalam perhatian khusus special mention, kurang lancar substandard dan diragukan doubtful, namun apabila menurut penilaian keadaan usaha peminjam diperkirakan tidak mampu untuk mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya, maka kredit tersebut harus digolongkan pada kualitas yang paling rendah atas dasar penilaian yang Universitas Sumatra Utara berpedoman pada indikator tambahan yang ditentukan oleh Bank Indonesia, Indikator tersebut pada dasarnya tetap memperhatikan apa yang disebut sebagai kolektibilitas, yaitu keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya. 59

D. Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Penjualan Di Bawah Tangan Atas Jaminan Fidusia Di Perum Pegadaian Cabang Simpang Limun

13 75 89

Eksekusi Di Bawah Tangan Objek Jaminan Fidusia Atas Kredit Macet Kepemilikan Mobil Di Lembaga Keuangan Non-Bank PT. Batavia Prosperindo Finance Cabang Medan

2 115 132

PEMBERIAN KREDIT ANGSURAN FIDUSIA (KREASI)OLEH PERUM PEGADAIAN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA (Studi di Perum Pegadaian Cabang Purwotomo Surakarta)

1 8 85

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia.

0 4 13

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Atas Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Di Pd Bpr Bank Boyolali.

0 2 13

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Atas Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Di Pd Bpr Bank Boyolali.

0 1 13

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Atas Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Di Pd Bpr Bank Boyolali.

0 1 21

PELAKSANAAN JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT ANGSURAN SISTIM FIDUSIA (KREASI) DI PERUM PEGADAIAN CABANG SOLOK.

0 0 6

PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA PADA PERJANJIAN KREDIT (KREASI) DI PERUM PEGADAIAN CABANG TARANDAM PADANG.

0 1 6

Peralihan Hak Atas Milik Kenderaan Bermotor Dibawah Tangan Dalam Jaminan Fidusia (Studi di Kota Batam)

0 0 13