dengan ketentuan Pasal 1377 KUH Perdata yang menyatakan bahwa barang siapa yang menguasai benda bergerak, maka ia akan dianggap sebagai pemiliknya
bezitgelds als volkomen title. Untuk memberikan kepastian hukurn, Pasa1 11 Undang-undang Jaminan
Fidusia menyatakan bahwa jaminan Fidusia didaftarkan pada kantor pendaftaran Fidusia yang terletak di Indonesia. Kewajiban ini bahkan tetap berlaku meskipun
kebendaan yang dibebani dengan jaminan Fidusia berada di luar Wilayah negara Republik Indonesia.
E. Hapusnya Lembaga Jaminan Fidusia
Apabila terjadi hal-hal tertentu maka jaminan Fidusia demi hukuan dianggap telah hapus, kejadian-kejadian tersebut adalah:
45
1. Hapusnya Hutang yang dijamin oleh Jaminan Fidusia.
46
2. Pelepasan hak atas jaminan Fidusia oleh penerima Fidusia.
47
3. Musnahnya benda yang menjadi jaminan Fidusia.
48
Hapusnya jaminan Fidusia karena lunasnya hutang yang dijamin dengan jaminan Fidusia adalah konsekwensi logis dari karakter perjanjian assessoir. Jadi
45
Lihat Pasal 25 ayat 1 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999.
46
Bahwa jaminan Fidusia berakhir dengan hutang yang dijamin dengan Fidusia hapus adalah konsekuensi logis dari sifat jamian Fidusia sebagai perjanjian yang bersifat accessoir Pasal
4 UU No. 42 Tahun 1999. Kata “Hutang” disini diartikan sesuai dengan Pasal 3 UU No. 42, yang pada asasnya bias berupa prestasi apa saja sesuai ketentuan Pasal 1234 KUH Perdata, dinyatakan
atau bisa dinyatakan dalam sejumlah uang. Jadi bila kewajiban prestasinya dalam perikatan pokok hapus, maka jaminan Fidusia yang diberikan untuk menjamin kewajiban tersebut dengan
sendirinya turut hapus. Karena hapusnya terhadi demi hokum, maka pada asasnya dengan hapusnya perikatan pokok, Fidusia itu hapus tanpa pemberi Fidusia harus berbuat apa-apa, bahkan
termasuk seandainya pemberi Fidusia tidak mengetahuai akan hapusnya perikatan pokok tersebut.
47
Dasar yang keuda disebutkan, pelepasan hak atas jaminan Fidusia oleh penerima Fidusia. Hak jaminan yang diberikan kepada kreditor penerima Fidusia yang memperjanjikan hak
tersebut karena jaminan Fidusia memberikan hak-hak tertentu untuk kepentingan penerima Fidusia, maka diberikan keluasan kepada pemilik hak untuk menggunakan atau tidak. Dengan
demikian, bahwa hak untuk melepaskan hak jaminan Fidusia adalah kreditor penerima Fidusia.
48
Munir Fuady, Op. cit. hal. 304
Universitas Sumatra Utara
perjanjain hutang piutangnya tersebut hapus karena sebab apapun maka jaminan Fidusia tersebut menjadi hapus pula. Sementara itu hapusnya jaminan Fidusia
karena pelepasan hak atas jaminan Fidusia oleh penerima jaminan Fidusia adalah wajar karena sebagai pihak yang mempunyai hak itu bebas untuk
mempertahankan ataupun melepasakan haknya tersebut. Hapusnya jaminan Fidusia karena musnahnya barang jaminan Fidusia
tersebut dapat dibenarkan karena tidak ada manfaat lagi Fidusia itu dipertahankan, jika barang objek jaminan Fidusia itu sudah tidak ada akan tetapi jika ada asuransi
maka hal tersebut menjadi hak dari penerima Fidusia tersebut harus membuktikan bahwa musnahnya barang yang menjadi objek jaminm Fidusia tembut adalah
diluar dari kesalahannya.
49
Prosedur yang harus ditempuh jika Jaminan Fidusia tersebut hapus, yakni dengan melakukan pencoretam Roya pencatatan jaminan Fidusia tersebut di
kantor Pendaftaran Fidusia. Selanjutnya Pendaffaran. Fidusia menerbitkan surat keterangan yang menyatakan bahwa sertifikat jaminan Fidusia tersebut tidak
berlaku lagi, dalam hal ini dilakukan pencoretan jaminan Fidusia tersebut dari Daftar Fidusia yang ada pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
50
49
Ketentuan ini sejalan dengan Pasal 1444 KUH Perdata yang menyatakan bahwa “Jika hilang. Sedemikan rupa sehingga sama sekali tidak diketahui apakah barang itu musnah atau
hilang diluar salahnya si berhutang dan sebelumnya dial alai menyerahkannya.” Kalau diterapkan pada perjanjian Fidusia, maka perjanjian pemberian Fidusia ini dengan sendirinya
menjadi hapus. Ini sesuai dengan ketentuan Pasalh 25 © UU No. 42 Tahun 1999. Ketentuan Pasal 1444 KUH Perdata lebih luas jangkauannya, karena perikatan tidak luasnya hapus, kalau objeknya
musnah tetapi juga kalau objeknya hilang atau tidak dapat diperdagangkan lagi. Dengan demikian ketentuan Pasal 25 © dimaksudkan adalah bahwa jaminan Fidusia yang hapus adalah jamian
Fidusia atas benda jaminan yang musnah saja, benda yang musnah merupakan bagian dari sekelompoka benda jaminan Fidusia, maka untuk benda-benda jaminan selebihnya yang tidak
musnah tetap berlaku. Lihat J. Sartrio, Op. cit, hal 304
50
Salim, Op. cit, hal. 89-90
Universitas Sumatra Utara
F. Ekseknsi Lembaga Jaminan Fidusia