Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Agro Kabupaten Bogor

(1)

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN

MENENGAH KLUSTER AGRO KABUPATEN BOGOR

AMELIA RAHMAWATY

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015


(2)

(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah benar karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, 30 Maret 2015

Amelia Rahmawaty


(4)

ABSTRAK

AMELIA RAHMAWATY. Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Agro Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh ANGGRAINI SUKMAWATI.

Usaha Kecil Menengah (UKM) Kluster agro adalah usaha yang bergerak di bidang pertanian. Para pelaku UKM kebanyakan belum memiliki strategi jangka panjang. SDM merupakan faktor penting bagi UKM agro. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan SDM yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja UKM. UKM kluster Agro perlu melakukan strategi-strategi peningkatan kinerja dengan memperhatikan empat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alternatif strategi peningkatan kinerja pada UKM kluster agro di Kabupaten Bogor, merumuskan strategi peningkatan kinerja pada UKM kluster agro di Kabupaten Bogor dan mengidentifikasi ukuran kinerja pada UKM kluster agro di Kabupaten Bogor. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan FGD. Metode analisis data menggunakan analisis SWOT dan AHP. Hasil penelitian merumuskan sembilan alternatif strategi peningkatan kinerja yang dipetakan dalam strategi SO, WO, ST, WT. Sembilan sasaran strategi dari empat perspektif balanced scorecard. Terdapat 21 Indikator Kinerja Utama (IKU).

Kata Kunci : AHP, Indikator kinerja utama, peningkatan kinerja, SWOT, UKM kluster agro.

ABSTRACT

AMELIA RAHMAWATY. Performance Improvement Strategy for Small and Medium Enterprises (SMEs) Agro Bogor. Supervised byANGGRAINI SUKMAWATI.

Small and Medium Enterprises (SME) of Agro Clusters is a business engaged in agriculture sector. However the most of SMEs have not yet developed a long term stratategy. Human resource is important factor of Agro SME. Therefore, the need for development of its human resource to improve performances of a financial perspective, customers, internal business, and growth and learning perspektive. The purpose of this study are to analyze alternative strategies to improve the performance of the clusters agro SMEs in Kabupaten Bogor to formulate strategies to improve the performance of the clusters agro SMEs in Bogor and identify the performance measurement on clusters agro SMEs in Bogor. The sampling method used was a purposive sampling technique. Data were collected by in- the depth interviews and focus group discussion. The analyrical methods used ware SWOT and AHP. The results of the study formulate 10 alternative strategies for improving performances in the strategiy mapped SO, WO, ST, WT. 9 strategics objectives of the four perspectives of the balanced scorecard. 21 key performances indicators.

Keyword: AHP, improved performance, key performances indicators, SWOT analysis, UKM cluster agro.


(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN

MENENGAH (UKM) KLUSTER AGRO KABUPATEN BOGOR

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015


(6)

(7)

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaAllah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2014 ini ialah peningkatan kinerja, dengan judul Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kluster Agro Kabupaten Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis yang selalu memberikan kasih sayang, nasihat, motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MSc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan dan ilmu selama penelitian berlangsung, serta kepada Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc. dan Bapak Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan untuk skripsi ini.Disamping itu, terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Samsu P dari Dinas UKM Kabupaten Bogor, Bapak E Sulsi Daisyah dari KADIN Kabupaten Bogor, Bapak Taufik Hidayatullah sebagai pemilik UKM, Bapak Muslih sebagai pemilik UKM,Bapak Yandri Azhari Rasis sebagai Junior Staff Bank BJB, Bogor. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman- teman satu bimbingan yang selalu memberikan motivasi. Terima kasih kepada teman-teman Manajemen 48, IMTR Aceh, Asrama Aceh Pocut Baren, TPB, Public Relations com@, SESC, dan seluruhnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi, dorongan dan doa kepada penulis.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, 30 Maret 2015


(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

Usaha Kecil dan Menengah 4

Strategi 4

Kinerja 4

Balanced Scorecard 4

Perspektif Balanced Scorecard 4

Penelitian Terdahulu 5

METODE 6

Kerangka Pemikiran 6

Tahapan Penelitian 8

Lokasi dan Waktu Penelitian 7

Jenis dan Sumber Data 9

Metode Pengambilan Sampel 9

Pengolahan dan Analisis Data 9

Analisis SWOT 10

Analytical Hierarchy Process (AHP) 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 11

Gambaran Umum 11

Alternatif Strategi Peningkatan Kinerja 11

Sasaran Strategi Peningkatan Kinerja UKM Agro Kabupaten Bogor 13


(10)

Perumusan Indikator Kinerja Utama UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor 16 Penyusunan Struktur AHP UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor 17

IMPLIKASI MANAJERIAL 24

KESIMPULAN 25

SARAN 25

DAFTAR PUSTAKA 26

LAMPIRAN 28


(11)

DAFTAR TABEL

1 Pertumbuhan UKM di wilayah Bogor dari tahun 2009- 2013 1

2 Ringkasanhasilpenelitianterdahulu 5

3 Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty 10 4 Sasaran strategi peningkatan kinerja UKM agro Kabupaten Bogor 13 5 Indikator Kinerja Utama UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor 16 6 Tingkatan prioritas faktor BSC UKM agro Kabupaten Bogor 20 7 Tingkatan prioritas aktor UKM agro Kabupaten Bogor 20 8 Tingkatan prioritas tujuan UKM agro Kabupaten Bogor 21 9 Tingkatan prioritas alternatif UKM agro Kabupaten Bogor 21 10 Hasil prioritas dan Bobot Indikator Kinerja Utama (IKU) UKM Agro 22

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 7

2 Tahapan penelitian 8

3 Matriks SWOT UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor 12 4 Peta strategi UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor 15 5 Struktur hirarki AHP peningkatan kinerja UKM Kluster Agro

Kabupaten Bogor 18

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner 28

2 Pengolahan AHP 47


(12)

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usahamenengah besar(Fitri 2013).Usaha Kecil dan Menengah memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2003, kepala Negara ASEAN menyepakati tiga pilar yang mewujudkan ASEAN 2020, yang dipercepat pada tahun 2015 (Departemen Perdagangan 2010). Percepatan AEC 2015 dapat menjadi peluang dan tantangan bagi UKM.

Negara Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam yang melimpah. Terkait hal itu, UKM memanfaatkan sumber daya alam yang berpotensial didaerahnya dan mengolahnya menjadi sesuatu yang komersial. Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya alam, khususnya di bidang pertanian. Pertanian di Provinsi Jawa Barat secara umum memiliki potensi yang besar dan variatif, dan didukung oleh kondisi agroekosistem yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian dalam arti luas tanaman pangan, ternak, ikan,dan hutan (Kementerian Keuangan Republik Indonesia). Wilayah Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, hal tersebut dikarenakan wilayah Bogor berada pada lokasi yang strategi yaitu dekat dengan Ibu Kota Negara. Wilayah Bogor yang memiliki potensi yaitu Kabupaten Bogor.Secara geografis Kabupaten Bogor terletak antara 6º18”0”–

6º47”10” Lintang Selatan dan 106º 23”45”-107º 13”30’ Bujur Timur, yang berdekatan dengan Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan dengan aktifitas pembangunan yang cukup tinggi, memiliki luas ± 298.838,304 Ha. Berikut merupakan jumlah perkembangan UMKM di Kabupaten Bogor yang disajikan pada Tabel 1, data perkembangan UMKM secara rinci akan ditampilkan di Lampiran 3.

Tabel 1 Perkembangan UMKM di Kabupaten Bogor dari tahun 2009-2013

Uraian Jumlah UMKM (unit) Jumlah Tenaga Kerja (orang)

Tahun 2009 7.500 20.236

Tahun 2010 8.700 22.260

Tahun 2011 10.000 24.486

Tahun 2012 11.700 26.935

Tahun 2013 13.400 29.628

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor (2015)

Data pada Tabel 1, menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah UMKM di Kabupaten Bogor. Pada tahun 2009 sebanyak 7500 unit meningkat menjadi 13.400 unit pada tahun 2013. Selain itu UMKM memberikan kontribusi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Bogor dengan menyerap 29.628 tenaga kerja pada tahun 2013. Rata-rata pendidikan tenaga kerja UKM di Kabupaten


(14)

Bogor yaitu tenaga kerja dengan tingkatan SD sebesar 8%, tingkatan SMP sebesar 40%, SLTA sebesar 50%, dan Sarjana (S1) sebesar 2% (Dinas UMKM Kabupaten Bogor). Berdasarkan data tersebut tingkat SLTA menjadi tingkat pendidikan paling banyak pada tenaga kerja UKM Kabupaten Bogor.

UKM Kabupaten Bogor memiliki peranan dalam kemajuan sektor-sektor perekonomian Kabupaten Bogor.Salah satu sektor yang mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Bogor yaitu sektor perdagangan sebanyak 1.143 (23%) unit. Sektor perdagangan terbagi atas enam subsektor yang terdiri dari subsektor sayuran, buah dan jamur, subsektor daging, ikan, telur, dan susu, subsektor bumbu rempah dan lainnya, subsektor palawija, subsektor perabot rumah tangga, dan subsektor tanaman dan binatang hias. Kontribusi paling besar terjadi pada sektor palawija sebanyak 568 UKM, daging, ikan, telur, dan susu sebanyak 253 UKM, tanaman dan binatang hias sebanyak 121 UKM, perabotan rumah tangga 98 UKM, sayuran, buah, dan jamur sebanyak 84 UKM , dan sektor bumbu dan rempah 19 UKM. Tiga kontribusi paling besar pada sektor perdagangan merupakan sektor UKM Kluster Agro.Wilayah Kabupaten Bogor memiliki jenis tanah yang subur untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi UKM Kluster Agro untuk mengembangkan usahanya, sehingga menjadikan UKM Kluster Agro sangat potensial untuk dikembangkan.

UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor belum memiliki strategi jangka panjang. Oleh karena itu UKM di Kabupaten Bogor khususnya UKM Kluster Agro perlu mempersiapkan dan memperbaiki diri untuk keberlanjutan UKM dalam menghadapi AEC 2015.Selain itu perlu adanya dukungan dan kebijakan pemerintah bagi UKM agar dapat berkembang dan bertahan dalam menghadapi produk-produk para pesaing. UKM Kluster AgrodiKabupaten Bogor kebanyakan belum memiliki visi dan misi yang jelas dan didokumentasikan. Hal ini menggambarkan permasalahan utama dalam pengembangan UKM adalah SDM (Rekasiwi 2014).

UKM Agro Kabupaten Bogor memerlukan keterampilan khusus bagi SDMnya. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan SDM yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja UKM. UKM Kluster Agro perlu melakukan strategi- strategi peningkatan kinerja dengan memperhatikan perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan

balanced scorecard (BSC) digunakan untuk menyelaraskan langkah dan strategi yang didasarkan pada empat perspektif BSC yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal dan perspetif pertumbuhan dan pembelajaran. Empat perspektif balanced scorecard tersebut membantu organisasi bertindak dalam kepentingan jangka panjang (Muhenje et al 2013).Dengan strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, diharapkan mampu mengoptimalkan potensi SDM yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja UKM.

Perumusan Masalah

UKM Kluster Agro merupakan UKM yang bergerak dibidang pertanian. UKM Kluster Agro memiliki tujuan yang sederhana yaitu untuk pemenuhan kebutuhan sehari- hari.Hal ini timbul dikarenakan motivasi UKM untuk berkembang


(15)

masih tergolong rendah (Rekasiwi 2014). Suatu UKM diharapkan mampu tumbuh dan berkembang agar mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerahnya dan nasional. Oleh karena itu untuk mampu bertahan dan berkembang suatu UKM perlu melakukan strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor dengan memperhatikan perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diteliti adalah:

1. Bagaimana rancangan alternatif strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor.

2. Bagaimana sasaran strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor.

3. Apa indikator kinerja utama pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis alternatif strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor.

2. Merumuskan sasaran strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor.

3. Menganalisis indikator kinerja utama pada UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor.

Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

1. Untuk mahasiswa sebagai implementasi terhadap ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

2. Bagi para pengusaha sebagai masukan dan pertimbangan dalam menjalankan usahanya.

3. Bagi pemerintah sebagai bahan masukan terhadap kebijakan yang harus dilakukan terkait dengan permasalahan UKM.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada analisis alternatif strategi UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor menggunakan analisis SWOT yang melihat terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari eksternal UKM, kekuatan dan kelemahan berasal dari internal UKM. Perumusan strategimengacu pada empat perspektifbalanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan teori Kaplan dan Norton (1996).Mengidentifikasi ukuran kinerja yang dibatasi indikator kinerja utama. Kemudian untuk analisis elemen prioritas menggunakan Analytical Hierarchy Process(AHP).


(16)

TINJAUAN PUSTAKA

Usaha Kecil dan Menengah

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial. Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah entititas bisnis yang memiliki tenaga kerja kurang dari 100 orang, dengan rincian kategori sebagai berikut; usaha rumah terdiri dari satu sampai empat tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari lima sampai 19 orang, usaha menengah terdiri dari 20 sampai dengan 99 orang, dan usaha besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih (Irawan 2007).

Strategi

Strategi adalah pola pengerahan dan pengarahan seluruh sumber daya perusahaan untuk perwujudan visi melalui misi perusahaan. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam mewujudkan visi perusahaan. Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber daya perusahaan dan menggarahkannya ke pencapaian visi perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dan menentukan dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan (Mulyadi 2007).

Kinerja

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk suatu organisasi mempunyai kinerja yang baik, yaitu menyangkut pernyataan tentang maksud dan nilai- nilai, manajemen strategis, manajemen sumber daya manusia, pengembangan organisasi, konteks organisasi, desain kerja, fungsionalisasi, budaya dan kerja sama (Wibowo 2008)

Balanced Scorecard

Balanced scorecard adalah alat manajemen untuk menjaga keseimbangan antara indikator finansial dan non finansial, indikator kinerja masa lampau, masa kini dan masa depan, indikator internal dan eksternal, indikator yang bersifat

leading dan lagging (Biromo, Luis 2007).

Balanced Scorecard merupakan sekelompok tolak ukur kinerja yang berasal dari strategi perusahaan dan mendukung strategi perusahaan di seluruh organisasi (Tunggal 2009).

Perspektif Balanced Scorecard

Empat perspektif balanced scorecard memberi keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, antara hasil yang diinginkan dengan faktor pendorong tercapainya hasil tersebut. Empat perspektif balanced scorecardyaitu:


(17)

1) Perspektif finansial, ukuran finansial sangat pentingdalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan.

2) Perspektif pelanggan, biasanya terdiri atas beberapa ukuran utama keberhasilan perusahaan strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik.

3) Perspektif bisnis internal, ukuran proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan.

4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, mengidentifikasi infrastruksur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. (Kaplan, Norton 1996).

Penelitian Terdahulu Tabel3Ringkasanhasilpenelitianterdahulu

Judul Skripsi Penulis Alat Analisis

Hasil Penelitian

Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil

Dan Menengah (UKM) Agro Kota Bogor Melalui Modal Insani dan Modal Sosial

Rekasiwi (2014)

SEM Modal insani tidak berpengaruh terhadap kinerja dan modal sosial berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Pengukuran Kinerja Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat Melalui

Pendekatan Balanced Scorecard Marisah (2010) Balanced scorecard dan AHP

Berdasarkan total skor kinerja dari seluruh perspektif yaitu 83,75 persen,maka dapat disimpulkan bahwa kinerja KPSBU Jabar pada tahun 2008 termasukdalam kategori sangat baik. Kontribusi skor tertinggi dari perspektif pelanggan disusul perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Evaluasi Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard pada Rumah sakit pelabuhan Jakarta

Sitompul (2010)

Metode AHP

Berdasarkan hasil pembobotan dengan AHP maka diperoleh skor kinerja RS Pelabuhan Jakarta, yaitu perspektif keuangan 20,09% perspektif pelanggan 14,22%, perspektif proses bisnis internal 12,52%, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 26,17%.Secara keseluruhan kinerja RS Pelabuhan Jakarta dalam kondisi baik.

Berdasarkan studi literatur penelitian terdahulu, keempat perspektif

balanced scorecard telah berhasil digunakan untuk menilai kinerja. Pada penelitian sebelumnya juga terlihat bahwa UKM Kluster Agro Bogor belum mampu bersaing dan belum mampu berkembang. Hal ini mendasari peneliti untuk menggunakan keempat perspektif balanced scorecard dalam strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.


(18)

METODE

Kerangka Pemikiran

Usaha kecil dan menengah merupakan suatu usaha yang dapat mencipatakan lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu perekonomian daerah dan nasional. UKM Kluster Agrodi Kabupaten Bogor kebanyakan belum memiliki visi dan misi yang jelas dan didokumentasikan. Hal ini menggambarkan permasalahan utama dalam pengembangan UKM adalah SDM (Rekasiwi 2013). Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam menghadapi persaingan UKM. Hal ini dikarenakan SDM dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang berbeda dari pesaing.Penelitian mengenaistrategi peningkatan kinerja usahakecil dan menengah (UKM) Kluster Agro di Kabupaten Bogor diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan juga masukan dalam upaya meningkatkan kinerja UKM. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan, yaituidentifikasi posisi bersaing pada UKM melalui wawancara dan FGD dengan pihak terkait. Kemudian di identifikasi melalui analisis SWOT. Hasil dari tahap pertama menjadi acuan dasar dalam perumusan sasaran strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor berdasarkan perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hasil dari analisis sasaran strategi digunakan sebagai input dalam penentuan indikator kinerja utama pada Kluster Agro Kabupaten Bogor menggunakan alat analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Setelah itu dapat dirumuskan beberapa implikasi manajerial dan rekomendasi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yang akan dijadikan pertimbangan bagi UKM. Lebih lanjut, akan dijelaskan melalui Gambar 1.


(19)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Identifikasi posisi bersaing agro, dianalisis menggunakan analisis

SWOT

Strategi Peningkatan Kinerja dengan perspektifbalanced scorecard

Perspektif Keuangan

Perspektif Pelanggan

Perspektif bisnis internal

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

Identifikasi indikator kinerja utama dengan AHP sebagai penentu bobot prioritas

Implikasi manajerial dan rekomendasi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor


(20)

Tahapan Penelitian

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup tiga tahapan, yaitu tahap pra penelitian, pengumpulan data dan analisis data hingga menghasilkan implikasi manajerial. Tahapan penelitian ini secara lebih rinci dapat dilihat pada Gambar 2 :

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Analisis Data Pengumpulan

Data Rancangan Pengumpulan data

Identifikasi kebutuhan data, metode pengumpulan data dan pemilihan analisis data

Studi Pendahuluan dan Studi Pustaka

Pengumpulan data lapangan Penentuan rumusan masalah

1. Bagaimana rancangan alternatif strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

2. Bagaimana sasaran strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor 3. Apa indikator kinerja utama pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

4. Bagaimana strategi peningkatan daya saing komoditas kentang di Kabupaten Karo melalui Studi Pustaka dan diskusi

Identifikasi minat penelitian dan pemilihan topik penelitian

Penentuan topik penelitian

Data Sekunder : 1.Studi Literatur 2.Internet

3.Dokumen Instansi Terkait Data Primer :

1.Observasi Lapang 2.Wawancara 3.Kuisioner

Pengolahan Data 1.Tabulasi data dan informasi 2.Menganalisis alternatif strategi 3.Merumukan sasaran strategi

4.Menganalisis Indikator Kinerja Utama

1.Analisis alternatif Strategi – Analisis SWOT 2. Perumusan sasaran strategi – perspektif BSC 3.Perumusan IKU Prioritas – AHP

Implikasi Manajerial


(21)

Gambar 2 menunjukkan penelitian diawali dengan tahap pra penelitian dengan mengidentifikasi minat penelitian dan pemilihan topik penelitian serta melakukan studi pustaka dan diskusi. Kemudian menentukan topik penelitian, merumuskan masalah, dan menyusun rancangan pengumpulan data. Setelah itu, dilanjutkan dengan tahappengumpulan data dengan melakukan studi pendahuluan dan studi pustaka untuk mendukung proses pengumpulan data. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Selanjutnya pada tahap analisis data, dilakukan pengolahan data dengan mengidentifikasi posisi bersaing UKMuntuk menganalisis alternatif strategi peningkatan kinerja pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yang dirumuskan dalam suatu matriks SWOT. Hasil dari tahapan pertama menjadi acuan dasar dalam perumusan sasaran strategi UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor berdasarkan empat perspektif balanced scorecard. Hasil dari analisis sasaran strategi digunakan sebagai input dalam penentuan indikator kinerja utama menggunakan alat analisis AHP.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di unit usaha kecil dan menengah Kluster Agro yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Baratdan dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2014. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) Berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Bogor merupakan daerah yang memiliki potensi yang tinggi dalam bidang pertanian.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui FGD, wawancara dengan pelaku UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, pengurus kamar dagang industri (KADIN), dinas UKM, dan lembaga keuangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, baik berupa buku,jurnal, serta data-data yang disediakan oleh instansi-instansi yang terkait.

Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah

nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling atau penetapan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam penentuan pakar. Penelitian ini menggunakan penilain pakar yang benar-benar menguasai dan memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja UKM. Sampel yang dipilih adalah pemerintah daerah (Dinas UKM Kabupaten Bogor), dua pelaku UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, Kamar dagang industry (KADIN) dan lembaga keuangan (Bank).

Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT, Metode Analytical Hierarchy Process (AHP).


(22)

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO (kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan- ancaman), dan strategi WT (kelemahan–ancaman). Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi WT merupakan yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal(David 2010).

Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT : 1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman- ancaman eksternal utama perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan- kekuatan internal utama perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan- kelemahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi SO.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi SO.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WT.

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Proses AHP dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton untuk mengorganisir informasi dan pendapat ahli dalam memilih alternatif yang paling disukai. Prinsip Kerja AHP, terdapat tiga prinsip kerja AHP yaitu penyusunan hierarkhi, penetapan prioritas, dan konsentrasi logis. Penyusunan hierarkhi dilakukan dengan cara mengidentifikasi pengetahuan atau informasi yang sedang diamati. Penyusunan tersebut dimulai dari permasalahan yang kompleks yang diuraikan menjadi elemen pokoknya, elemen pokok ini diuraikan lagi ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara hierarkhis. Susunan hierarkhinya terdiri dari goal, kriteria dan alternatif.

Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4 Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty

Nilai Keterangan

1 Faktor vertikal sama penting dengan faktor horizontal 3 Faktor vertikal lebih penting dengan faktor horizontal 5 Faktor vertikal jelas lebih penting dengan faktor horizontal 7 Faktor vertikal sangat jelas lebih penting dengan faktor horizontal 9 Faktor vertikal mutlak lebih penting dengan faktor horizontal 2,4,6,8 Apalagi ragu-ragu antara dua nilai elemen yang berdekatan 1/(2-9) Kebalikan dari keterangan nilai 2-9


(23)

Perbandingan berpasangan ini dilakukan dalam sebuah matriks. Matriks merupakan tabel untuk membandingkan elemen satu dengan elemen lainnya terhadap suatu kriteria yang ditentukan. Matriks memberi kerangka untuk menguji konsistensi, membuat segala perbandingan yang mungkin, dan menganalisis kepekaan prioritas menyeluruh terhadap perubahan dalam pertimbangan (Marimin 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Kabupaten Bogor merupakan wilayah Bogor yang memiliki potensi di bidang pertanian. Secara geografis Kabupaten Bogor terletak antara 6º18”0” –

6º47”10” Lintang Selatan dan 106º 23”45”-107º 13”30’ Bujur Timur, yang berdekatan dengan Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan dengan aktifitas pembangunan yang cukup tinggi, memiliki luas 298.838,304 Ha. Wilayah Kabupaten Bogor memiliki jenis tanah yang subur untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kehutanan (RPJPD Kabupaten Bogor). UKM agro merupakan suatu UKM yang bergerak di bidang pertanian. UKM Kluster Agro memanfaatkan sumber daya alam (pertanian) untuk industri. UKM Kluster Agro dalam penelitian ini merupakan UKM yang memilikitiga subsistem produksi/usaha tani (farming), yaitu: (1) penyediaan sarana produksi seperti pupuk, bibit (benih), dan sebagainya; (2) pengolahan; (3) pemasaran (tata niaga). UKM agro memiliki karakteristik dimana karyawan yang dibutuhkan harus memiliki keterampilan dalam bertani. UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor rata-rata belum memiliki strategi jangka panjang. Selain itu berdasarkan FGD dukungan kebijakan pemerintah bagi UKM Kluster Agro sangat diperlukan bagi keberlanjutan UKM Kluster Agro.

Alternatif Strategi Peningkatan Kinerja

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT yang digunakan untuk menganalisis alternatif strategi pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dengan menguraikan berbagai kekuatan, kelemahan yang berasal dari internal. Serta peluang, dan ancaman yang berasal dari eksternal. Analisis SWOT dapat dibuat setelah analisis lingkungan internal dan eksternal UKMKluster Agro Kabupaten Bogor diperoleh. Alternatif strategi tersebut terdiri dari strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Analisis SWOT dirumuskan berdasarkan hasil dari FGD (Focus Group Disscation) dan wawancara.Berdasarkan hasil analisis SWOT UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, maka dirumuskan strategi SO, ST, WO dan WT.

Strategi SO

Straegi terbaik untuk memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang ada adalah: (1) Menjalin mitra kerja dengan pihak- pihak terkait (instansi pemerintah


(24)

dan swasta) dalam rangka meningkatkan penjualan produk; (2) meningkatkan kepuasan karyawan; (3) Peningkatan diskusi rutin terhadap para karyawan.

Strategi WT

Strategi terbaik untuk memanfaatkan peluang dalam mengatasi kelemahan yang ada adalah: (1) Memperbaiki laporan keuangan; (2) peramalan terhadap permintaan (3) peningkatan motivasi dan pelatihan bagi karyawan3

Strategi ST

Strategi terbaik untuk mengatasi ancaman dengan kekuatan yang ada yaitu : (1) Mempertahankan kualitas produk dalam menghadapi ancaman dari pesaing; (2) meningkatkan kepuasan pelanggan.

Strategi WT

Strategi terbaik untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi tantangan yang ada adalah: (1) Meningkatkan kualitas karyawan. (2) pengembangan manajemen fungsional.

Hasil analisis SWOT pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Gambar 3.

Strenghts- S Weaknesses- W Analisis internal

Analisis eksternal

1. Menyelenggarakan diskusi rutin dengan para

karyawan untuk mencapai tujuan bersama.

2. Keahlian dalam membangun hubungan bisnis.

1. Laporan keuangan kurang terstruktur dengan baik. 2. Karyawan sulit menerima

masukan dari pelaku UKM.

Opportunities- O 1. Perluasan pasar

ekspor untuk jangka panjang

2. Tingginya tingkat permintaan

Strategi SO 1. Menjalin mitra kerja

dengan pihak- pihak terkait (instansi pemerintah dan swasta) dalam rangka meningkatkan penjualan produk.

2. Meningkatkan kepuasan karyawan.

3. Peningkatan diskusi rutin terhadap para karyawan.

Strategi WO 1. Memperbaiki laporan

keuangan .

2. Peramalan terhadap permintaan

3. Peningkatan motivasi dan pelatihan.

Threats- T

1. Adanya pesaing dari luar Pulau Jawa. 2. Terbukanya

persaingan pasar bebas AEC 2015

Stretegi ST

1. Mempertahankan kualitas produk dalam menghadapi ancaman dari pesaing. 2. Meningkatkan kepuasan

pelanggan

Strategi WT 1. Peningkatan kualitas

karyawan 2. Pengembangan

Manajemen fungsional Gambar 3 Matriks SWOT UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor


(25)

Sasaran Strategi Peningkatan Kinerja UKM Agro Kabupaten Bogor Sasaran strategi adalah keadaan atau kondisi yang akan diwujudkan dimasa yang akan datang yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan (Rangkuti2011). Sasaran strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro diperoleh dari hasil analisis SWOT yang kemudian dikelompokkan berdasarkan empat perspektif. Setiap perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mempunyai suatu sasaran strategi. Berdasarkan empat perspektif tersebut, maka dapat diterjemahkan menjadi sasaran- sasaran strategi per perspektif. Sasaran strategi empat perspektif pada UKM agro Kabupaten Bogor selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Sasaran strategi peningkatan kinerja UKM agro Kabupaten Bogor

Perspektif Sasaran Strategis

Keuangan Peningkatan profit

Efisiensi biaya operasional Pelanggan Peningkatan kepuasan pelanggan

Mengembangkan pasar baru Bisnis Internal Meningkatkan inovasi

Peramalan terhadap permintaan Pengembangan manajemen Pertumbuhan dan pembelajaran Peningkatan kualitas karyawan

Peningkatan kepuasan karyawan 1. Perspektif Keuangan

UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor, dari perspektif finansial sasaran strategis adalah peningkatan profit.Selain memberikan prioritas kepada pelanggan, peningkatan profit merupakan salah satu sasaran yang harus dicapai untuk menjamin kelangsungan hidup UKM. UKM Kluster Agro, perlu melakukan sasaran strategiberupa efisiensi biaya operasional yang akan mempengaruhi pada peningkatan profit dan mengatasi masalah kecurangan dari pesaing.

2. Perspektif Pelanggan

Pelanggan merupakan aset penting bagi UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor, karena tanpa adanya pelanggan suatu UKM tidak akan dapat bertahan. Sasaran strategi pada perspektif pelanggan yaitu mengembangkan pasar baru, hal tersebut dikarenakan strategi jangka panjang yang ingin dicapai oleh UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yaitu mengembangkan pasar ekspor. Selain itu adanya pesaing dari luar pulau Jawa dapat menjadi ancaman bagi suatu UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, sasaran strategi pada persepktif pelanggan yaitu meningkatkan kepuasan pelanggan. Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan, diharapkan pelanggan akan semakin loyal terhadap UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.

3. Perspektif Bisnis Internal

UKM Kluster Agro dalam menghadapi ancaman berupa adanya pesaing dari luar pulau jawa dan Asean Economic Community (AEC), perlu meningkatkan inovasi produk agar memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda dari pesaingnya sehingga sasaran strategisnya yaitu meningkatkan inovasi produk. Selain itu sasaran strategisnya yaitu peramalan permintaan. Peramalan permintaan yang baik diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar. Sasaran strategis


(26)

selanjutnya yaitu pengembangan manajemen. Pengembangan manajemen dilakukan untuk membantu UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dalam melakukan berbagai peningkatan kinerja yang akan berdampak pada peningkatan daya saing.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Sasaran strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas kepada karyawan dan peningkatan kepuasan karyawan. Untuk meningkatan kualitas sebuah usaha maka yang perlu diperhatikan adalah kualitas karyawan yang dimiliki. Peningkatan kualitas karyawan diharapkan dapat menciptakan suatu inovasi, yang dapat mempengaruhi penjualan. Selain itu sasaran strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kepuasan karyawan. Jika karyawan telah merasa puas maka kinerja karyawan diharapkan dapat meningkat untuk mencapai tujuan bersama.

Perancangan Peta Strategik

Moeherione (2009), peta strategi merupakan suatu kerangka yang menguraikan secara logis dan komperhensif strategi dari suatu organisasi. Penerjemahan sasaran strategi ke dalam peta strategi menjadi sarana bagi UKM dalam mengkomunikasikan sasaran strategi tersebut pada seluruh tingkatan dan karyawan UKM. Penyusunan peta strategik tersebut dimulai dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Peta strategis UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dapat digambarkan pada Gambar 4 berikut.


(27)

Perspektif Keuangan

Perspektif Pelanggan

Perspektif Bisnis Internal

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

Gambar 4 Peta Strategi UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor Efisiensi biaya

operasioanal

Peningkatan profit

Mengembangkan pasar baru

Meningkatkan kepuasan pelanggan

Meningkatkan

inovasi produk Pengembangan manajemen

Peramalan terhadap permintaan

Peningkatan kualitas karyawan

Peningkatan kepuasan karyawan Kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yang meningkat dan


(28)

Perumusan Indikator Kinerja Utama UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Penentuan indikator kinerja utama atau key performance indicatorsuntuk setiap sasaran strataegi ditentukan setelah peta strategi disusun. Indikator kinerja utama adalah ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana keberhasilan untuk mewujudkan informasi dibandingkan dengan sasaran strategi yang telah ditetapkan. (Moeheriono, 2012). Pembuatan IKU dibedakan menjadi dua yaitu IKU lagging yang bersifat output atau yang mengukur hasil kinerja, dan

IKU leading yang bersifat proses, yang mendorong pencapaian IKU lagging.

Rumusan Indikator Kinerja Utama dalam peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Indikator Kinerja Utama UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor Perspektif Sasaran StrategiIKU Pendorong IKU Hasil

Keuangan Peningkatan profit dan efisiensi

biaya operasional

Rata-rata waktu yang dibutuhkan menyelesaikan laporan keuangan

Persentase

pertumbuhan profit Presentase tagihan yang tidak

dibayar sesuai skedul

Rasio antara biaya total dan nilai output

Pertumbuhan total biaya

pengembangan pegawai/ pegawai

Persentase

pertumbuhan profit Pelanggan Mengembangkan pasar baru,

meningkatkan kualitas produk

Presentase keberhasilan program promosi

Presentase pembelian oleh pelanggan baru Tingkat kepuasan pelanggan Presentase penambahan pembelian oleh pelanggan lama Bisnis

Internal

Meningkatkan inovasi produk, peramalan terhadap permintaan, pengembangan manajemen

Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru; sejak dari pemunculan ide/gagasan produk hingga produk akhir yang siap dipasarkan

Jumlah inovasi yang dihasilkan

Penghematan waktu produksi karena adanya inovasi produk yang dihasilkan


(29)

Lanjutan Tabel 6

Perspektif Sasaran Strategis IKU Hasil IKU Pendorong Presentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal dibanding total order produksi dalam kurun waktu tertentu Presentase

penyelesaian program pengembangan manajemen Perspektif

pertumbuhan dan

pembelajaran

Peningkatan kualitas karyawan dan peningkatan kepuasan

karyawan

Presentase karyawan yang dibayar berdasarkan kinerja

Presentase kinerja karyawan yang sesuai standar UKM Indeks kepuasan karyawan Presentase gagasan/ ide karyawan

yang terrealisasi

Jumlah pertemuan/ diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dengan staf dalam kurun waktu tertentu Presentase turn- over

Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan manajemen

Penyusunan Struktur AHP UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor Pada penelitian strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor terdapat elemen-elemen penting yang mempengaruhi.Seluruh elemen yang telah diidentifikasi dalam strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor disusun sesuai struktur AHP yang dinilai oleh pakar. Pakar yang menilai struktur dalam penelitian ini mempunyai pandangan dan penilaian yang berbeda sehingga penggabungan penilaian dari pakar akan menghasilkan penilaian yang objektif.Struktur hirarki disusun ke dalam lima level hirarki dan penyusunan tersebut berdasarkan hal-hal yang saling terkait dan sangat penting dalam rangka mencapai tujuan atau fokus.

Pembobotan pada indikator kinerja utama diletakkan dibawah faktor namun tidak saling terkait dengan aktor. Faktor pada hirarki ini yaitu 4 perspektif pada


(30)

bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penggabungan elemen-elemen penyusunnya tergabung dalam sebuah struktur hirarki lengkap, seperti Gambar 5.

Gambar 5 Struktur hirarki AHP peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.

Lembaga Keuangan (0.164)

Pemerintah pusat (0.168)

Pelaku UKM (0.271)

Pemerintah daerah 0.221)

KADIN daerah (0.171) KPI1 (0.219)

KPI 2 (0.090)

KPI 3 (0.180)

KPI 4 (0.314)

KPI 5 (0.198)

KPI 1 (0.153)

KPI 2 (0.482)

KPI 3 (0.267)

KPI 4 (0.099)

KPI 5 (0.291)

KPI 4 (0.178) KPI 3 (0.168) KPI 2 (0.182)

KPI 1 (0.182) KPI 1 (0.118)

KPI 2 (0.132)

KPI 3 (0.174)

KPI 4 (0.155)

KPI 5 (0.119)

KPI 5 (0.112)

KPI 5 (0.189)

Strategi Peningkatan Kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Perspektif Keuangan (0.161)

Perspektif pelanggan (0.319)

Perspektif bisnis internal (0.209)

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

(0.311)

Meningkatkan kinerja

(0.414) Inovasi (0.344)

Pengembangan manajemen UKM

(0.213)

Pengembangan pasar (0.145)

Pengembangan produk (0.311)

Pengembangan SDM (0.324) Meningkatkan daya saing


(31)

Keterangan :

KPI perspektif keuangan

1. KPI 1; presentase pertumbuhan profit (%)

2. KPI 2; rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan (minggu/bulan).

3. KPI 3; presentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%) 4. KPI 4; rasio antara biaya total dan nilai output

5. KPI 5; pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/ pegawai (%) KPI perspektif pelanggan

1. KPI 1; Presentase pembelian oleh pelanggan baru (%) 2. KPI 2; Tingkat kepuasan pelanggan utama (indeks) 3. KPI 3; Presentase penambahan oleh pelanggan lama (%) 4. KPI 4; Presentase keberhasilan program promosi (%)

KPI perspektif bisnis internal

1. KPI 1;Jumlah inovasi produk yang dihasilkan (angka)

2. KPI 2; Presentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal dibanding total produksidalam kurun waktu tertentu (%)

3. KPI 3; Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru; sejak dari permunculan ide/gagasan produk hingga produk akhir siap dipasarkan (Bulan)

4. KPI 4; Penghematan waktu produksi karena adanya inovasi proses yang dihasilkan (jam)

5. KPI 5; Presentase penyelesaian program pengembangan (%) KPI perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

1. KPI 1; Presentase kinerja karyawan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh UKM (%)

2. KPI 2; Presentase karyawan yang dibayar berdasarkan kinerja (%) 3. KPI 3; Indeks kepuasan karyawan

4. KPI 4; Presentase gagasan/ide yang direalisasikan menjadi kenyataan (%) 5. KPI 5; Jumlah pertemuan/diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dengan

staf dalam kurun waktu satu bulan (angka)

6. KPI 6; Presentase turn-over (tingkat keluar masuknya karyawan per tahun) 7. KPI 7; Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan

(termasuk pelatihan)

Pembobotan dan Prioritas Level Faktor

Tujuan utama dari struktur hirarki ini adalah strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor. Level kedua dari struktur hirarki adalah empat perspektif pada BSC. Bobot kriteria pada hirarki mempresentasikan tingkat kepentingan relatif suatu level. Hal ini berguna untuk membandingkan tingkat kepentingan antara perspektif dalam skema balanced scorecard.

Berdasarkan pengolahan dengan AHP diperoleh tingkatan prioritas faktor seperti pada Tabel 7 di bawah.


(32)

Tabel 7 Tingkatan prioritas faktor BSC UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Elemen Faktor Bobot Prioritas

Perspektif pelanggan 0.319 1

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

0.311 2

Perspektif bisnis intenal 0.209 3

Perspektif keuangan 0.161 4

Berdasarkan Tabel7 di atas menunjukkan prioritas perspektif yang paling terlibat dan berpengaruh pada strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah perspektif pelanggan dengan bobot prioritas 0.319, sedangkan perspektif keuangan sebesar 0.161 menjadi prioritas terakhir. Hal tersebut dikarenakan tanpa adanya pelanggan, UKM Kluster Agro tidak dapat meningkatkan penjualan, oleh karena itu UKM Kluster Agro sangat memperhatikan pelanggannya. Sedangkan perspektif keuangan menjadi prioritas terakhir, hal tersebut dikarenakan pada UKM Kluster Agro belum memiliki pengelolaan keuangan yang baik, UKM Kluster Agro dalam menjalankan usahanya tidak membedakan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Pembobotan dan Prioritas Level Aktor

Pada Tabel8 dapat dilihat bahwa aktor yang paling berpengaruh pada strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah pelaku UKM dengan bobot (0.271).Pelaku UKM adalah pihak yang paling mengetahui tentang UKM. Sehingga pelaku UKM memiliki peran yang besar dalam menentukan strategi peningkatan kinerja yang baik untuk diterapkan pada usaha kecil menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor. Selain pelaku UKM, aktor lain yang juga berperan dan memiliki andil dalam kebijakan UKM adalah pemerintah daerah (0.221) yang menjadi prioritas kedua, prioritas ketiga adalah kadin daerah (0.171), keempat pemerintah pusat (0.168). Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki peran yang sangat dibutuhkan bagi UKM, yaitu dengan memberikan pelatihan maupun kegiatan pengembangan lainnya seperti program pengembangan kewirausahawan dan keunggulan kompetitif UKM, dan program pengembangan sistem pendukung usaha UKM, untuk meningkatkan daya saing. Selain itu Kadin daerah memiliki peran untuk membentuk suatu badan atau lembaga yang menjadi pusat pemasaran UKM. Pada UKM Kluster Agro, lembaga keuangan menjadi prioritas terakhir yaitu lembaga keuangan (0.164), hal tersebut dikarenakan pada UKM Kluster Agro pada awal menjalankan usahanya menggunakan modal pribadi tanpa modal dari lembaga keuangan.

Tabel8Tingkatan prioritas aktor UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Elemen aktor Bobot Prioritas

Pelaku UKM 0.271 1

Pemerintah daerah 0.221 2

Kadin daerah 0.171 3

Pemerintah pusat 0.168 4


(33)

Pembobotan dan Prioritas Level Tujuan

Pada Tabel9 dapat dilihat bahwa tujuan yang paling ingin dicapai UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalahmeningkatkan kinerja sebesar (0.411).

Meningkatkan kinerja UKM Kluster Agro dilakukan sebagai upaya agar UKM mampu bersaing dengan UKM-UKM yang lain. Tujuan yang memiliki prioritas kedua adalah inovasi (0.344). Sedangkan prioritas ketiga adalah meningkatkan daya saing (0.250).

Tabel9 Tingkatan prioritas tujuan UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Elemen tujuan Bobot Prioritas

Meningkatkan kinerja 0.414 1

Inovasi 0.344 2

Meningkatkan daya saing 0.250 3

Pembobotan dan Prioritas Level Alternatif

Semua alternatif strategi dijalankan dengan baik akan berdampak baik padastrategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.Alternatif strategi yang menjadi prioritas pertama adalah pengembangan SDM sebesar (0.324). Pengembangan melibatkan pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat ini dan memiliki fokus lebih jangka panjang (Mondy 2008). Pada UKM agro membutuhkan keterampilan bagi karyawannya, hal tersebut yang membedakan UKM agro dengan UKM kluster lainnya. Hal tersebut dikarenakan tidak semua sumber daya manusia mampu memiliki keterampilan untuk bertani. Oleh karena itu diperlukan pengembangan SDM. Pengembangan SDM perlu dilakukan dikarenakan untuk mempersiapkan SDM menghadapi masa depan yang akan mendatang. Hal tersebut terkait dengan persiapan SDM tersebut dalam menghadapi pangsa pasar yang baru. Pengembangan SDM dilakukan dengan memberikan pelatihan, menyelengarakan diskusi secara rutin untuk mencapai tujuan bersama. Pengembangan pasar sebesar (0.145), menjadi prioritas terakhir dikarenakan untuk melakukan pengembangan pasar, perlu dilakukan pengembangan SDM, pengembangan produk dan pengembangan manajemen terlebih dahulu.

Tabel10Tingkatan prioritas alternatif UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Elemen alternatif Bobot Prioritas

Pengembangan SDM 0.324 1

Pengembangan produk 0.311 2

Pengembangan manajemen UKM 0.213 3

Pengembangan pasar 0.145 4

Indikator kinerja utama/Key performances Indicators (KPI) UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor

Indikator kinerja utama yang diperoleh, kemudian dibobotkan dengan menggunakan AHP. Pembobotan tersebut berdasarkan instrumen yang diisi oleh lima pakar yaitu pemerintah daerah (Dinas UKM Kabupaten Bogor), dua pelaku UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, Kamar dagang industri dan lembagakeuangan (Bank). Indikator kunci utama yang melekat pada level 2 merupakan bobot perspektif untuk setiap ukuran hasil. Berdasarkan hasil pengolahan AHP, diperoleh hasil prioritas dan bobot dari masing masing indikator


(34)

kinerja utama per perspektif untuk UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Hasil prioritas dan Bobot Indikator Kinerja Utama (IKU) UKM Agro Perspektif IKU Pendorong IKU Penghasil Bobot Keuangan Rasio biaya total dan nilai output 0.314

Presentase pertumbuhan profit

0.219

Pertumbuhan total biaya pengembangan biaya

0.198

Presentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul

0.180

Rata- rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaian laporan keuangan

0.090

Pelanggan Tingkat kepuasan pelanggan

0.482

Presentase

penambahan pembelian oleh pelanggan lama

0.267

Presentase pembelian oleh pelanggan baru

0.153

Presentase keberhasilan program promosi 0.099 Bisnis internal Presentase penyelesaian program

pengembangan

0.291

Jumlah inovasi yang dihasilkan

0.182

Presentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai jadwal dibanding total produksi dalam kurun waktu tertentu

0.182

Penghematan waktu produksi karena adanya inovasi proses

0.178

Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru 0.168 Pertumbuhan dan pembelajaran Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan karyawan 0.189 Indeks kepuasan karyawan 0.174

Presentase gagasan ide yang direalisasikan menjadi kenyataan

0.155

Presentase karyawan yang dibayarkan berdasarkan kinerja

0.132

Jumlah pertemuan/ diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dengan staf dalam kurun waktu satu bulan.

0.119

Presentase kinerja karyawan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh UKM

0.118

Presentase turn- over 0.112

1. Perspektif Keuangan

Indikator kinerja utama pada perspektif keuangan UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki lima IKU hasil. Rasio biaya total dan nilai output menjadi prioritas pertama dengan bobot 0.314. Total dan nilai output menjadi


(35)

prioritas pertama, hal itu dikarenakan setiap usaha harus memiliki anggaran terkait pengeluaran dan pemasukan. Sering kali pelaku UKM belum melakukan pemisahan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi ini yang menjadi faktor UKM kurang stabil. Seharusnya semua kegiatan usaha melakukan pemisahan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi agar keuntungan dapat diprediksi. Rata- rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.090. Pada UKM Kluster Agro belum memiliki laporan keungan yang terstruktur dengan baik. UKM Kluster Agro hanya memiliki perencanaan keuangan untuk pembenuhan kebutuhan sehari-harinya, sehingga kegiatan menyelesaikan laporan keuangan jarang dilakukan oleh UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.

2. Perspektif Pelanggan

Indikator kinerja utama pada perspektif pelanggan UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki empat IKU hasil. Tingkat Kepuasan Pelanggan menjadi prioritas pertama sebesar 0.482. UKM Kluster Agro sangat memperhatikan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dikarenakan sebesar apapun modal yang dimiliki, namun tanpa adanya pelanggan yang loyal terhadap produk UKM Kluster Agro, maka UKM tersebut tidak dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, UKM Kluster Agro memperhatikan kepuasan pelanggannya dengan menciptakan kepercayaan kepada pelanggan, dan dengan meningkatkan kulitas produk. Presentase keberhasilan promosi menjadi prioritas terakhir yaitu sebesar 0.099. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang jarang dilakukan pada UKM Kluster Agro, hal ini dikarenakan sistem promosi yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut.

3. Perspektif Bisnis Internal

Indikator kinerja utama pada perspektif bisnis internal UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki lima IKU hasil. Presentase penyelesaian program pengembangan menjadi prioritas pertama dengan bobot 0.291. UKM Kluster Agro Kabupaten bogor melakukan program pengembangan seperti melakukan diskusi secara rutin terhadap para karyawannya. Waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan produk baru menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.168. Waktu yang dibutuhkan UKM Kluster Agro dalam meluncurkan inovasi produknya yaitu dua hingga tiga tahun.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Indikator Kinerja Utama pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki tujuh IKU hasil. Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan karyawan menjadi prioritas pertama sebesar 0.189. Pada UKM Kluster Agroselalu mengadakan diskusi secara rutin untuk keberlanjutan UKM. Presentase turn-over karyawan sebesar 0.112 menjadi prioritas terakhir. Pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki tingkat turn-over yang rendah, hal tersebut dikarenakan pada UKM Kluster Agro sangat memperhatikan karyawannya. Pada UKM Kluster Agro memberikan sistem kompensasi berupa gaji, dan bonus intensif.


(36)

IMPLIKASI MANAJERIAL

Berdasarkan hasil penelitian implikasi manajerial yang dapat digunakan oleh UKM Agro Kabupaten Bogor sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja UKM, Tujuan dari UKM ini pada umumnya sekedar untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, untuk itu diperlukan sebuah batu loncatan sebagai standar yang dapat memotivasi UKM dalam mencapai cita-citanya. Berdasarkan penelitian ini peningkatan kinerja UKM menggunakan perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process

(AHP).Adapun implikasi manajerial yang dapat menjadi rekomendasi untuk peningkatan kinerja dan perbaikan mendasar bagi UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor:

1. SDM merupakan aspek penting bagi UKM Kluster Agro. Akan tetapi dalam memberikan pembelajaran terhadap karyawan terjadi kendala, yaitu para karyawan sulit menerima masukan dari pelaku UKM. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan SDM dengan melakukan peningkatan kompetensi dan pelatihan terhadap karyawan. Kegiatan kompetesni tersebut berfokus pada keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan para karyawan agar dapat menerima masukan dari pelaku UKM, demi keberlangsungan UKM dan demi kemajuan karir karyawan. Pelatihan yang dilakukan juga dapat berupa pelatihan yang berfokus pada bidang pemasaran, keuangan dan produksi.

2. Adanya pengembangan SDM yaitu untuk meningkatkan kinerja UKM. Meningkatkan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dilakukan sebagai upaya agar UKM kluster mampu bersaing dengan UKM lain. 3. Pelaku UKM adalah pihak yang paling mengetahui tentang UKM.

Sehingga pelaku UKM memiliki peran yang besar dalam menentukan strategi peningkatan kinerja yang baik untuk diterapkan pada usaha kecil menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor.Selain itu perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah, kadin daerah, pemerintah pusat dan lembaga keuangan dalam memberikan kebijakan-kebijakan bagi kelangsungan UKM tersebut.

4. Faktor pelanggan merupakan suatu hal penting dalam peningkatan kinerja UKM, hal tersebut dikarenakan suatu UKM tidak dapat bertahan tanpa adanya pelanggan. Selain itu, pelanggan menjadi suatu hal penting untuk menjadi acuan bagi UKM dalam mengembangkan pasar baru untuk mencapai keuntungan bagi UKM. Oleh karena itu pelaku UKM perlu memperhatikan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kualitas produk. Peningkatan kualitas produk dilakukan dengan pemilihan bibit berkualitas, selain itu perlu adanya peningkatan inovasi. UKM Kluster Agro masih menggunakan sistem promosi dari mulut ke mulut. Kesuksesan kegiatan promosi menjadi salah satu faktor peningkatan kepuasan pelanggan, sehingga UKM perlu memperhatikan dan mengikuti perkembangan metode promosi yang ada sebagai fasilitas informasi bagi pelanggan. UKM Kluster Agro perlu melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan teknologi.


(37)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan pada alternatif strategi dengan analisis SWOT, kekuatan yang dimiliki oleh UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah menyelenggarakan diskusi rutin dengan para karyawan untuk mencapai tujuan bersama,dan keahlian dalam membangun hubungan bisnis. Kelemahan yang dimiliki yaitu laporan keuangan yang kurang terstruktur dengan baik, tingkat kesadaran karyawan rendah dalm mengimplementasikan hasil pelatihan. Peluang yang dimiliki oleh UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yaitu perluasan pasar ekspor, dan tingginya tingkat permintaan. Sedangkan ancaman pada UKM tersebut yaitu adanya pesaing dari luar pulau Jawa dan asean economic community. Berdasarkan analisis SWOT menghasilkan tiga strategi SO, tiga strategi WO, dua strategi ST dan dua strategi WT.

Sasaran strategi peningkatan kinerja berdasarkan empat perspektif BSC yaitu dari segi perspektif finansial, sasaran strateginya itu peningkatan profit dan efisiensi biaya operasional. Perspektif pelanggan, sasaran strategisnya yaitu mengembangkan pasar baru dan meningkatkan kualitas produk. Persepktif bisnis internal, sasaran strategisnya yaitu meningkatkan inovasi produk, peramalan terhadap permintaan dan pengembangan manajemen. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sasaran strategisnya yaitu peningkatan kualitas karyawan, dan peningkatan kepuasan karyawan.

Hasil identifikasi indikator kinerja utama menggunakan alat analisis AHP, pada perspektif keuangan rasio antara biaya total dan nilai output menjadi prioritas pertama. Perspektif pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan menjadi prioritas pertama. Presentase penyelesaian program pengembangan pada perspektif bisnis internal menjadi prioritas pertama. Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan manajemen menjadi prioritas utama pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah diharapkan UKM Kluster Agrodapat menerapkan implikasi manajerial dalam kaitannya dengan usaha peningkatan kinerja yaitu dengan cara pengembangan SDM, melalui peningkatan kualitas dan kepuasan karyawan, dengan melakukan peningkatan motivasi dan pelatihan. Banyak UKM yang tidak menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, hal tersebut dikarenakan kelemahanBSC memiliki risiko yang terlalu kaku. Akibatnya kegagalan untuk mengidentifikasi masalah strategi akan membuat kesenjangan antara rencana strategis dan strategi aktual (Giannopulos, et al 2013). Selain itu

perubahan dalam strategi merupakan faktor utama menyebabkan kegagalan Balanced Scorecard di UKM.Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai pengukuran kinerja UKM menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dengan indikator kinerja utama yang telah saya teliti.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Biromo D, Luis S. 2007. Step by step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards. Jakarta (ID): Gramedia.

DavidF. 2010. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta (ID) : Salemba Empat. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor. 2014.

Penyusunan Roadmap UMKM Kabupaten Bogor. Bogor (ID): Dua Ribu Satu Pangripta.

[DPRI] Departemen Perdangan Republik Indonesia. 2010. Menuju Asean Economic Community 2015. Jakarta (ID): DPRI.

Fitri R. 2014. Pengaruh Kenaikan Harga Kedelai Terhadap Profitabilitas dan Nilai Tambah Usaha Bandung Kayun-Yun di Desa Cihideung Hilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Giannopulos G, Holt A et al. 2013. The Use of the Balanced Scorecard in Small

Companies [jurnal]. London (UK): Kingdom University.

Kaplan, Norton. 1996. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balanced Scorecard. Peter, Pasla, penerjemah; Sumiharti, Kristaji, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Balanced Scorecard Translating Strategy Into Action.

Kementrian keuangan Republik Indonesia. 2012. Tinjauan ekonomi dan keuangandaerah. [internet]. [diunduh 2014 September 28]. Tersedia pada http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachments/article/257/10.%20JAWA%20B ARAT.pdf.

Salam G. 2008. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Bogor tahun 2005-2025. [internet]. [diunduh 2015 Februari]. Tersedia pada www.academia.edu/7559399/RPJPD-Kabupaten-Bogor

Marimin, Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalamManajemen Rantai Pasok. Bogor (ID) : IPB Press.

Marisah. 2010. Pengukuran Kinerja Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat Melaui PendekatanBalanced Scorecard [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama. Cetakan Pertama. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Cetakan Pertama. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Mondy R. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Erlangga. Muhenje, Nyamwange et al. 2013. Application of Strategic Performance

Measures in Small and Medium-Sized Manufacturing Enterprises in Kenya: The Use of the Balanced Scorecard Perspectives [jurnal]. Kabarak (KE): Kabarak University.

Mulyadi. 2007. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta (ID): Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Putra B, Irawan A. 2007. Kewirausahaan UKM. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu. Rangkuti F. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta (ID): PT Gramedia

Pustaka Utama.

Rekasiwi R. 2014. Strategi peningkatan kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) agro kota bogor melalui modal insani dan modal social [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.


(39)

Sitompul H. 2010. Evaluasi Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi ( Mixed

Methods). Bandung (ID): Alfabeta.

Tunggal A. 2009. Pokok- PokokBalanced Scorecard. Jakarta (ID):Harvarindo. Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.


(40)

LAMPIRAN

Lampiran 1Kuisioner

DEPARTEMEN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER

Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang berjudul Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi salah satu responden dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang didapatkan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaan data dari Bapak/Ibu/Saudara.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ………... Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)

Alamat : ………...

Pekerjaan : ………...

Telp/HP : ……… / ….………..


(41)

(42)

Lanjutan Lampiran 1

Perspektif Keuangan

KPI Perspektif Keuangan

Perspektif Pelanggan

Perspektif Bisnis Internal

Perspektif

Pertumbuhan dan Pembelajaran

KPI Perspektif Pelanggan

KPI Perspektif

Bisnis Internal KPI Perspektif

Pertumbuhan dan Pembelajaran

Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor

Lembaga Keuangan Pemerintah pusat UKM

Pelaku UKM Pemerintah daerah Kadin Daerah

Meningkatkan Daya Saing Meningkatkan Kinerja Inovasi

Pengembangan Manajemen UKM

Pengembangan Pasar

Pengembangan Produk


(43)

(44)

Lanjutan Lampiran 1 PETUNJUK PENGISIAN

1. Untukmenghindariinkonsistensi,dimohonagarBapak/Ibumengisikuesioner ini pada satu waktu

2. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis dengan menjawab semuapertanyaantertulis.Jawabandapat merupakanpendapatpribadiataupun hasil diskusi dengan orang lain.

3. Pada pengisiankuesioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk membandingkan antaraduaelemenyaituelemenA(kolom kiri)denganelemenB(kolom kanan).Nilaiperbandinganantaradua elementersebutditandaidengantanda “√” (checklist).

4. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1 sampai 9. Berikut ini definisi dari skalabanding yang digunakan.

SkalaPenilaian Definisi Penjelasan

9 Mutlaklebihpenting

Buktiyangmenyokongelemenyangsatu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 7

Sangatjelaslebih penting Satuelemendengankuatdisokongdandomina nnyatelahterlihatdalampraktik

5 Jelaslebihpenting Pengalaman dan pertimbangan dengan kuatmenyokongsatuelemenatas elemenyanglainnya

3 Sedikitlebihpenting

Pengalaman dan pertimbangan sedikit Menyokong satu elemen atas yang lainnya

1 Samapenting

Keduaelemenmenyumbangsamabesar padasifatitu

2,4,6,8

Nilai-nilaiantaradiantaraduapertimbanganyangberdekatan(diperlukankompromi diantaraduapertimbangan)

CONTOH CARA MENJAWAB Instruksi :

Bandingkanlah besarnya peran antar faktor-faktor dibawah ini berkaitan dengan fokus“Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor”.

KolomKiri LebihPenting LebihPenting Kolomkanan

FaktorX FaktorY

FaktorX FaktorZ

FaktorY FaktorZ

Pengertiannya :

• Faktor X jelas lebih penting daripada faktor Y atau sebaliknya faktor Y jelaskurang pentingdaripada faktor X


(45)

Lanjutan Lampiran 1

• Faktor X mutlak kurang pentingdaripada faktor Zatau sebaliknya faktor Zmutlak lebihpentingdaripada factor X.

BAGIAN I

Dalam kaitannyadenganfocushirarkiyaituStrategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor melalui, Faktor yang teridentifikasi adalah :

a) Perspektif Keuangan (financial perspective), pengukuran kinerja keuangan perusahaan akan memberikan gambaran apakah implementasi strategi maupun pencapaian tujuan memberikan kontribusi terhadap perbaikan kondisi keuangan perusahaan dibandingkan kondisi keuangan perusahaan sebelumnya ( bottom- line/laba).

b) Perspektif pelanggan (customerperspective), mengukur secara spesifik proposisi nilai (value proposition) yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan.

c) Perspektif bisnis internal (internal bussinesprocessperspective), pengukuran proses bisnis internal terutama di fokuskan pada proses internal perusahaan yang akan memiliki dampak paling besar terhadap kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan keuangan perusahaan.

d) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growthperspective), para manajer perusahaan harus mengidentifikasi berbagai infrastruktur yang harus dibangun perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan dan perbaikan kinerja secara terus- menerus dalam jangka panjang.

Instruksi 2.1

Bandingkanlah besarnya peran masing-masing faktor dibawah ini

berkaitan dengan fokus “Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor ”.

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan

9 7 5 3 1 3 5 7 9

P. Keuangan P. Pelanggan

P. Keuangan P. Proses Bisnis

Internal

P. Keuangan P.Pembelajaran

&Pertumbuhan

P. Pelanggan P. Proses Bisnis

Internal

P. Pelanggan

P.

Pembelajaran &Pertumbuhan P. Proses Bisnis

Internal

P.

Pembelajaran &Pertumbuhan


(46)

Lanjutan Lampiran 1

BAGIAN II

Dalam kaitannya dengan faktor-faktor pada bagian I, aktor-aktor utama yang palingStrategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah :

a. Lembaga Keuangansemua orang yang menuntut organisasi untuk memenuhi standar kualitas tertentu, dan karena itu memberikan pengaruh pada kinerja organisasi.

b. Pemerintah pusat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (dahulu Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, disingkat Kemenegkop dan UKM) adalah kementerian dalam PemerintahIndonesia yang membidangi urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kementerian Koperasi dan UKM dipimpin oleh seorang Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM). c. Pelaku UKM, orang melakasanakan produksi barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

d. Pemerintah Daerah, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM yaitu merupakan suatu badan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM lingkup kabupaten dan kota.

e. KADIN Daerah, (Kamar dagang Indonesia), adalah organisasipengusahaIndonesia yang bergerak di bidang perekonomian Instruksi 2.1

Bandingkanlah tingkatkepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor denganaktorlainnyaberkaitandengan faktor“Perspektif Keuangan”dalam

“Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten”.

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Lembaga Keuangan Pemerintah pusat Lembaga Keuangan Pelaku UKM Lembaga Keuangan Pemerintah daerah Lembaga Keuangan Kadin Daerah Pemerintah pusat Pelaku UKM Pemerintah pusat Pemerintah daerah Pemerintah pusat Kadin Daerah

Pelaku UKM Pemerintah

daerah

Pelaku UKM Kadin

Daerah Pemerintah

daerah

Kadin Daerah


(47)

Lanjutan Lampiran 1 Instruksi 2.2

Bandingkanlah tingkatkepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktorlainnyaberkaitandenganfaktor“Perspektif Pelanggan”dalam

“Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor”

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Lembaga

Keuangan

Pemerintah pusat Lembaga

Keuangan Pelaku UKM

Lembaga Keuangan Pemerintah daerah Lembaga Keuangan Kadin Daerah Pemerintah

pusat Pelaku UKM

Pemerintah pusat Pemerintah daerah Pemerintah pusat Kadin Daerah

Pelaku UKM Pemerintah

daerah

Pelaku UKM Kadin

Daerah Pemerintah daerah Kadin Daerah Instruksi 2.3

Bandingkanlah tingkatkepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktorlainnyaberkaitandenganfaktor“Perspektif Proses Bisnis Internal”dalam “Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor ”

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Lembaga

Keuangan

Pemerintah pusat Lembaga

Keuangan Pelaku UKM

Lembaga Keuangan Pemerintah daerah Lembaga Keuangan Kadin Daerah Pemerintah

pusat Pelaku UKM

Pemerintah pusat

Pemerintah daerah


(48)

Lanjutan Lampiran 1

Instruksi 2.4

Bandingkanlah tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktorlainnyaberkaitandenganfaktor“Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan”dalam “Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor ”

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan

9 7 5 3 1 3 5 7 9

LembagaKe uangan Pemerintah pusat Lembaga Keuangan Pelaku UKM Lembaga Keuangan Pemerintah daerah Lembaga Keuangan Kadin Daerah Pemerintah pusat Pelaku UKM Pemerintah pusat Pemerintah daerah Pemerintah pusat Kadin Daerah Pelaku UKM Pemerintah daerah Pelaku UKM Kadin Daerah Pemerintah daerah Kadin Daerah BAGIAN II

(KEY PERFORMANCE INDICATOR)

Dalam kaitannyadengan faktor-faktor pada bagian I, KPIyang palingberperan dalamStrategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogoradalah:

1. KPI Perspektif Keuangan 2. KPI Perspektif Pelanggan 3. KPI Perspektif Bisnis Internal

4. KPI Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Pemerintah pusat

Kadin Daerah

Pelaku UKM Pemerintah

daerah

Pelaku UKM Kadin

Daerah Pemerintah

daerah

Kadin Daerah


(49)

Lanjutan Lampiran 1 Instruksi 2.1

Bandingkanlah tingkatkepentingan/pengaruh relatif antara satu KPI dengan KPIlainnyaberkaitandenganfaktor“Perspektif Keuangan”dalam “Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor ”. KPI Perspektif Keuangan, yang meliputi :

1. Persentase pertumbuhan profit (%)

2. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan (Minggu/bulan)

3. Persentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%) 4. Rasio antara biaya total dan nilai output

5. Pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/pegawai (%)

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan

9 7 5 3 1 3 5 7 9

Persentase pertumbuhan profit (%)

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan (Minggu/bulan ) Persentase pertumbuhan profit (%) Persentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%) Persentase

pertumbuhan profit (%)

Rasio antara biaya total dan nilai output Persentase

pertumbuhan profit (%)

Pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/pega wai (%) Rata-rata

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaika laporan keuangan (Minggu/bula n) Persentae tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%)

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaika n laporan keuangan (Minggu/bula n)

Rasio antara biaya total dan nilai output


(50)

Lanjutan Lampiran 1

Instruksi 2.2

Bandingkanlah tingkatkepentingan/pengaruh relatif antara satu KPI dengan KPIlainnyaberkaitandenganfactor“Perspektif Pelanggan”dalam “Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor ”.

KPI Perspektif Pelanggan, yang meliputi : 1. Persentasi pembelianoleh pelanggan baru (%) 2. Tingkat kepuasan pelanggan utama (Indeks)

3. Persentase penambahan pembelian oleh pelanggan lama (%) 4. Persentasi keberhasilan program promosi (%)

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan

9 7 5 3 1 3 5 7 9 Persentase pembeliaan oleh pelanggan baru (%) Tingkat kepuasan pelanggan utama (Indeks) Persentase pembeliaan oleh pelanggan baru (%) Presentase penambahan pembelian oleh pelanggan lama (%) Persentase pembeliaan oleh pelanggan baru (%) Presentasi keberhasilan program promosi (%)

Lanjutan Lampiran 1

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan (Minggu/bulan) Pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/ pegawai (%)

Persentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%)

Rasio antara biaya total dan nilai output

Persentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%)

Pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/pega wai (%)

Rasio antara biaya total dan nilai output

Pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/pega wai (%)


(51)

Tingkat kepuasan pelanggan ut lama (Indeks) Presentase penambahan pembelian oleh pelanggan lama (%) Tingkat kepuasan pelanggan utama (Indeks) Presentasi keberhasilan program promosi (%) Presentase penambahan pembelian oleh pelanggan lama (%) Presentasi keberhasilan program promosi (%) Instruksi 2.3

Bandingkanlahtingkatkepentingan atau pengaruh relatife antar satu KPI dengan KPI lainnya berkaitan denganfaktor “Perspektif Bisnis Internal” dalamStrategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor.

KPI Perspektif Bisnis Internal, yang meliputi : 1. Jumlah inovasi produk yang dihasilkan (angka)

2. Persentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal dibanding total order produksi dalam kurun waktu tertentu (%)

3. Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru ; Sejak dari pemunculan ide/gagasan produk hingga produk akhir siap dipasarkan (Bulan)

4. Penghematan waktu produksi karena adanya Inovasi proses yang dihasilkan (Jam)

5. Persentase penyelesaian program pengembangan manajemen (%)

Kolom Kiri Lebih penting Lebih Penting Kolom Kanan 9 7 5 3 1 3 5 7 9

Jumlah inovasi produk yang dihasilkan (angka) Persentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal dibanding total order produksi dalam kurun waktu (%)


(1)

Lanjutan Lampiran 1

SARAN DAN KOMENTAR

... ... ... ... Terima Kasih Atas Perhatian Bapak/Ibu

LAMPIRAN 2 Pengolahan AHP Pengolahan vertikal terhadap aktor

Faktor p keuangan p pelanggan p bisnis internal

p pertumbuhan

dan pembelajaran Bobot alternatif VP Faktor 0,161 0,319 0,204 0,311

Lembaga

Keuangan 0,141 0,091 0,220 0,217 0,164

Pemerintah pusat 0,253 0,225 0,107 0,107 0,168

Pelaku UKM 0,187 0,221 0,389 0,292 0,271

Pemerintah

daerah 0,210 0,294 0,154 0,199 0,221

KADIN Daerah 0,209 0,168 0,130 0,185 0,171

Pengolahan vertikal terhadap tujuan

aktor Lembaga keuangan pemerintah pusat pelaku ukm pemerintah

daerah kadin daerah Bobot Alternatif VP aktor 0,164 0,168 0,271 0,221 0,171

Meningkatkan

daya saing 0,250 0,208 0,258 0,202 0,350

0,250 Meningkatkan

kinerja 0,498 0,457 0,379 0,430 0,320

0,411

Inovasi 0,252 0,335 0,363 0,368 0,329 0,344

Pengolahan vertikal terhadap alternatif

Tujuan Meningkatkan daya saing

Meningkatkan

kinerja Inovasi Bobot alternatif VP Tujuan 0,250 0,411 0,332

Pengembangan

manajemen 0,258 0,236 0,156 0,213

Pengembangan pasar 0,175 0,142 0,129 0,145

Pengembangan produk 0,293 0,292 0,354 0,311


(2)

(3)

(4)

(5)

Lanjutan Lampiran 2

.

LAMPIRAN 3 PERKEMBANGAN UMKM KABUPATEN BOGOR

Uraian Jumlah UMKM (unit) Tenaga kerja (orang) Modal Sendiri (Rp) Modal Luar (Rp) Volume Usaha

(Rp) Jumlah Asset (Rp)

Tahun

2009 7.500 20.236 2.012.244.919 4.852.255.000 39.724.737.780 47.589.861.000

Tahun

2010 8.700 22.260 2.213.469.410 5.337.980.500 44.491.706.300 53.300.644.000

Tahun

2011 10.000 24.486 2.434.816.351 5.871.773.550 53.390.047.560 63.960.772.800

Tahun

2012 11.700 26.936 2.678.279.986 6.458.956.405 59.796.853.267 71.636.065.536

Tahun

2013 13.400 29.628 2.946.127.785 7.104.852.046 66.972.475.669 80.232.393.400


(6)

RIWAYAT HIDUP

Amelia Rahmawaty dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26Mei 1993. Penulis merupakan anak pertamadari dua bersaudara daripasangan Teuku Azirman Aziez Aliep dan Mariani. Pada tahun 1999 penulis memulai pendidikan dasar di SDN Baru 03 Pagi, Jakarta Timur. Kemudian melanjutkan ke SMPN 179, Jakarta Timur dan lulus pada tahun 2008. Jenjang selanjutnya ditempuh oleh penulis di SMAN 98, Jakarta Timur dan lulus pada tahun 2011. Selanjutnya, selepas SMA penulisditerimadi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan. Semasa kuliah, penulis aktif di berbagai organisasi kampus serta kepanitian, diantaranya sebagai staffDirektorat Public Relations Himpunan Profesi Manajemen (Centre of Management) periode 2012/2013, staff Pundi Asnaf SES-C periode 2013./2014, dan kepanitian lainnya.


Dokumen yang terkait

Analisis Bisnis Usaha Kecil Menengah ( UKM ) Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan

20 129 78

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Kendala-Kendala Dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara

0 100 118

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Perkembangan Sektor Riil Di Kota Tanjungbalai

8 52 98

Analisis Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : UKM Kecamatan Medan Tembung)

0 35 85

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

5 144 107

Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Agro Kota Bogor Melalui Modal Insani dan Modal Sosial

0 5 53