PENDAHULUAN Faktor-faktor yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif

rata produksi kolostrum ’hanya’ 1,4 sendok teh 6,86 ml. Dengan demikian, sekali menyusui, bayi akan mencerna habis semua kolostrum yang ia konsumsi. Tidak ada yang terbuang. - Si kecil sering sekali terbangun malam, berarti dia tidak kenyang hanya minum ASI.... Selain sindroma ASI kurangsedikit, ini juga satu alasan yang kerap kali membuat ibu akhirnya ’menyerah’ dan memilih memberikan susu formula kepada si kecil. Padahal bayi-bayi yang hanya minummakan ASI memang cenderung lebih cepat merasa lapar dibandingkan dengan bayi-bayi yang diberi susu formula. Ini sangat berkaitan dengan komposisi ASI. Selain sarat nutrisi, ASI juga mengandung beragam enzim- enzim pencernaan, antara lain lipase untuk menguraikan lemak, protease untuk menguraikan protein, dan amilase untuk menguraikan karbohidrat. Dengan kata lain, ASI dapat dikatakan sebagai makanan yang sudah separuh cerna, sehingga tidak butuh waktu lama bagi sistem pencernaan bayi yang memang belum sempurna perkembangannya untuk mencerna habis ASI. Itulah sebabnya, bayi-bayi ASI perlu disusui setiap 2-3 jam sekali. Namun, tidak demikian halnya dengan bayi-bayi yang mengkonsumsi susu formula. Komposisi susu formula lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi. Karena susu formula ’bertahan’ lebih lama dalam perut, bayi menjadi tidak lekas lapar. Efeknya, bayi akan tidur lebih lama. Daya tampung lambung bayi yang memang masih sangat terbatas, juga menjadi penyebab bayi cepat kenyang, tapi cepat lapar kembali. Pada hari pertama, ukuran lambung bayi dapat disetarakan dengan ukuran kelereng 5-7 ml. Mulai hari ke 3, kapasitasnya sedikit meningkat menjadi 14-16 ml atau sebesar kelereng besar. Hari ke- 10, lambung bayi kira-kira sebesar bola pingpong atau daya tampungnya 60-80 ml. Karena itu, ide memberikan susu dalam jumlah banyak setiap kali waktu makan, bukanlah tindakan yang tepat. Tindakan ini sama saja meregang dengan paksa lambung si kecil. Membiasakan bayi untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering, merupakan awal yang baik untuk ’mengajarkan’ kebiasaan makan yang benar dan sehat kepada anak. Bayi-bayi ASI dengan sendirinya terbiasa dengan porsi makan kecil tapi sering ini. Begitu merasa kenyang, ia tidak mau lagi menyusu. Setelah 2-3 jam kemudian, ia akan memberitahu ibu kalau ia lapar. Umumnya, bayi-bayi ASI perlu disusui setidaknya 8-12 kali dalam 24 jam.